NovelToon NovelToon
Gadis Lumpuh Dan Mafia Dingin

Gadis Lumpuh Dan Mafia Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Gina

Dahulu sangat angkuh, dahulu sangat bermulut pedas, dahulu senangnya menghina, karena merasa dirinya cantik dan kaya hingga bisa dengan mudah mendapatkan segalanya.
Namun sebuah tragedi menimpanya, disaat dirinya mengalami kecelakaan tunggal hingga membuat dirinya tak bisa berjalan lagi.
Dirinya yang frustasi membuat nya menjadi gadis pendiam, hingga tiga tahun berlalu dirinya di pertemukan lagi oleh seseorang karena dijodohkan oleh orang tuanya.
Orang yang selalu di hinanya dan orang yang selalu di caci oleh dirinya, kini berstatus calon suaminya.
Melihat kebisuan Anika Putri membuat seorang mafia dingin seperti Bara bertanya.
"Dimana mulut mu yang dulu sepedas balsem extra hot hem? " tanya Bara Pratama yang saat ini menjadi seorang mafia berhati dingin.
Ikuti kisah Bara dengan Nika yuk bagaimana rumah tangga mereka setelah mereka menikah, berbagai perdebatan dan pertengkaran menghiasi rumah tangga mereka. akankah rumah tangga mereka berjalan langgeng?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tusuk Sate Pakai Baju Pengantin

"Hahaha hahaha" suara tawa menggema di dalam mobil mewah itu.

Sang asisten dan sang supir kebingungan karena bosnya ini tertawa terbahak sejak keluar dari restoran.

"Hahahaha dia bilang aku pria sialan hahahaha katanya pendiam mana diam nya? justru mulut nya masih sama saja seperti dulu hahaha"Bara mengoceh dan tertawa sendiri

Sang asisten dan sang supir sedikit ketakutan masalahnya ini pertama kali mereka melihat bos mereka ini seperti ini.

sepertinya gadis lumpuh itu bisa mencuri perhatian dan hati si bos.masalahnya hanya dengan gadis ini bos tak menolak dan langsung menyerahkan keputusan di tangan bos besar.

Batin Matheo.

"Math... Math... hey... Matheo! " panggil Bara kencang.

"Eh... iya tuan muda? " tanya Matheo bingung.

"Apa yang kau lamunkan hem? kau tidak berfikir aku gila kan? " tebak Bara dengan nada dingin.

"Eh... tidak tuan muda mana saya berani berfikir seperti itu" Matheo gugup.

"Bagus lah kalau begitu" ucap Bara dingin dia kembali ke mode biasanya mode freezer tempat penyimpanan daging segar.

Di hadapan semua anak buahnya Bara memang terkenal dingin, tak pernah tertawa apa lagi tertawa selepas ini.

sepertinya gadis itu akan merubah karakter tuan muda Bara.

Batin Matheo.

"Tuan muda maaf apa kita akan langsung pulang ke mansion? " tanya Matheo.

"Ya kita langsung pulang saja aku ingin istirahat" ucap Bara dingin.

Mobil hitam mewah itu pun melaju ke sebuah jalan menuju mansion keluarga Tama, meski bukan mansion utama keluarga Tama tapi mansion ini juga tak kalah besar dari mansion keluarga utama.

Sementara itu di restoran.

Orang tua Nika begitu ketakutan perjodohan ini batal karena ucapan Nika sedikit kasar pada Bara tadi.

"Baiklah tuan Neil kapan sekiranya pernikahan ini di laksanakan? " tanya Tuan Tama tiba-tiba.

"Hah... " tuan Niel atau papah dari Nika terkejut saat mendengar pertanyaan tuan Tama pasalnya dia mengira perjodohan ini akan dibatalkan oleh tuan Tama karena putri ya seperti itu tadi.

"Kalau saya ingin secepatnya prosesi pernikahan ini di laksanakan hahaha" tuan Tama tertawa lebar.

"Maaf tuan apa anda tidak marah tadi saat putri saya? "

"Oh... itu tidak karena putra saya sepertinya menyukai putri anda hahaha" tuan Tama nampak senang.

Hah... dia menyukai ku iya dia menyukai ku karena dia pasti memiliki rencana lain untuk mengejek ku, sial. kenapa harus dia sih yang jadi calon suami ku.

Batin Nika kesal.

Mobil mewah berwarna hitam itu memasuki sebuah gerbang besar, mobil memasuki sebuah halaman mansion yang sangat luas bak lapangan sepak bola dan mobil itu pun berhenti didepan pintu utama mansion, Bara turun dari dalam mobil setelah Matheo membukakan pintu bagian belakang, Bara berjalan dengan gagahnya dan memasuki mansion, dia berjalan ke sebuah lift yang menghubungkan ke lantai kamar nya yang berada di lantai tiga.

Setelah pintu lift terbuka di lantai tiga Bara pun berjalan keluar dari sana dan berjalan di lorong lantai tersebut yang berhiaskan berbagai lukisan dan ada beberapa senjata tajam juga yang ikut menghiasi dinding tersebut.

Bara menghentikan langkah nya di depan sebuah pintu berwarna coklat tua yang telah di jaga oleh dua anak buahnya, bahkan saat dirinya ingin masuk pun pintu di bukakan oleh mereka.

Bara melangkah memasuki kamar nya dan langsung menutup dan mengunci pintu kamar nya, Bara melonggarkan dasi yang sejak tadi melingkar di dalam kerah kemejanya, Bara pun melepaskan kancing-kancing jasnya dan melepaskan jas tersebut dan menaruhnya di lantai dengan sembarangan.

Bara pun berjalan ke arah sofa solo yang ada di ruangannya dan menjatuhkan tubuhnya disana, dan senyuman tiba-tiba terbit disana.

"Bagaimana sialnya diri mu Nika, karena di jual oleh orang tua mu ckckck"gumam Bara sendirian.

" Huftt... tiga tahun aku sengaja menghilang dari kalian tapi kenapa semesta mempertemukan kita kembali huft"keluhnya.

Tak lama terlihat dari jendela kamar nya mobil papahnya datang.

"Ck pasti dia sudah menentukan tanggal pernikahan, dan kenapa tadi aku malah seperti setuju heum... ya sudah lah anggap saja aku dapat mainan baru hehehe kita lihat Nika pernikahan ini akan seperti apa, apa permainan kita yang dahulu akan bertambah seru? " Bara berbicara sendiri.

Dia anggap pernikahan ini seperti permainan anak-anak yang kadang suka bermain rumah-rumahan. mengingat tidak adanya cinta dalam pernikahan paksa ini.

Hingga waktu pun terus berjalan malam berganti pagi, dan saat sarapan pagi tuan Tama sudah menunggu anaknya di meja makan dirinya sudah tak sabar ingin membahas pernikahan ini dengan putranya.

Saat Bara berjalan menuju meja makan, dirinya tersenyum mirip saat telah melihat sosok papahnya sudah berada disana.

"Ada apa papah sudah ada di meja makan sepagi ini? " tanya Bara basa-basi padahal dia tahu kalau papahnya pasti akan membahas masalah pernikahan nya.

"Duduklah dulu makan makanan mu baru kita bicara" ucap tuan Tama antusias.

Bara pun dengan malasnya duduk di samping kursi papahnya dan memulai memakan sarapannya yang pagi ini dirinya hanya memilih roti gandum sebagai sarapan pagi nya.

"Bara semalam papah sudah membahas tanggal pernikahan mu dengan Nika, nanti siang kamu fitting baju di butik ya"

Byur...

Bara menyemburkan jus jeruk yang baru saja dia minum, dia terkejut karena papahnya mengatur pernikahan ini secepatnya ini.

"Fit... fitting baju? astaga papah kenapa papah kebelet banget pengen melihat aku menikah? " Bara jadi asal bicara.

Matheo yang berada di sana sampai menahan tawanya karena mendengar perkataan tuan mudanya.

"Bara... jaga bicara mu, papah bukan nya kebelet tapi papah sengaja ingin mempercepat pernikahan ini agar tidak usah menunda terlalu lama mengerti?! " ucap tuan Tama tegas.

"Lagi pula papah tahu kamu sebenarnya sudah kenal dengan Nika sejak SMA karena kalian satu sekolah dan kamu sering menolong dia bila dia di jahati oleh orang lain" lanjut papah dengan nada tegas.

"Ck...ini pasti kerjaan mata-mata papah si Bruno nih yang mengadu"keluh Bara.

" Bahkan terakhir kali yang menolong dirinya saat kecelakaan itu adalah kamu kan? sudahlah mungkin memang kalian berjodoh, hanya cara kalian untuk bersatu itu caranya berbeda dari kebanyakan orang "tuan Tama jadi mengoceh terus.

" Terserah papah lah aku berangkat duluan ada meeting dengan klien "Bara berdiri dari posisi duduknya dan pamit kepada papahnya sebelum berangkat.

" Hei... jangan lupa nanti siang fitting baju di butik langganan keluarga kita"teriak tuan Tama saat melihat anaknya itu sudah berjalan menjauh dari meja makan.

"Math jangan lupa ingatkan bos mu itu untuk fitting pakaian pengantin nya nanti Nika juga ada disana" tuan Tama terus nyerocos.

Saat Bara mendengar nama Nika di sebutkan oleh papahnya, senyum tipis terbit disana.

"Kaya apa ya tusuk sate pake baju pengantin" gumamnya sambil tersenyum miring dan kakinya terus melangkah keluar rumah menuju mobil yang sudah menunggunya di depan pintu utama mansion ini.

Diam-diam Matheo memperhatikan tuan mudanya yang tersenyum sendiri saat mendengar tuan besar menyebutkan nama calon istri nya.

Bersambung.

1
Nayyla Az Zahra
lagi donk kak autor...
Gina: Terima kasih dukungan nya 🙏🏻
total 1 replies
Nurul Zhra
lanjut thor
Nurul Zhra
semangat thor💪💪💪sy tdk bosan membaca karyamu tdk membosankan aku suka jika alurnya seperti ini
Gina: Terima kasih dukungan nya hingga saya semangat untuk selalu update 🙏🏻
total 1 replies
Nurul Zhra
aduuhh lanjut LG thor up-nya banyak"yah abisnya ceritanya seru banget thor 😍 😍😍😍
T o R a 21
kasian Nika bar...cinta ko gengsi...hadeuh/Smug/
Nurul Zhra
di up banyak"ya thor 😍
Nurul Zhra
lanjut thor ceritanya seru nih penasaran bagaimana kelanjutannya
Gina: oke 👍🏻🙏🏻 terimakasih dukungan nya
total 1 replies
Nayyla Az Zahra
keren kak aku suka ceritanya...
sukses selalu kak...❤️😁
Nayyla Az Zahra
lanjut donk KK..
gantung, up kan lagi donk...
Nurul Zhra
aku suka ceritanya thor
Riina Dijee
semangat selalu kak
Elvani Yunita
semangat thor, /Drool/ mampir juga di novel ku yaaa
Elvani Yunita
semangat thor, jangan lupa mampir juga di novel ku yaa/Grin/
Gina: terimakasih dukungan nya... kita saling dukung saja ya... semangat berkarya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!