NovelToon NovelToon
Radar Cinta Andara

Radar Cinta Andara

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Keluarga / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Melisa ekprisa

Setelah kematian Panca, kekasihnya tujuh tahun yang lalu. Andara mencoba menyibukkan diri untuk karirnya. Tidak ada ketertarikan untuk mengenal cinta.

Andara gadis muda yang cantik dan energik, dia berhasil menempati posisi manajer di sebuah perusahaan fashion. Usianya sudah memasuki 27 seharusnya memikirkan pernikahan. Akan tetapi belum ada lelaki yang bisa masuk ke hatinya.

Butuh waktu bagi Dara untuk membuka hati pada pria lain. Entahlah, ada magnet tersendiri membuat dia malas memikirkan pasangan.

Ervan Prasetya, pria matang yang punya jabatan bagus di perusahaan tempat kerja Andara. Mereka di pertemukan dalam sebuah kerja sama tim. bagaimana Tom dan Jerry mereka selalu bertengkar.

Tapi ternyata itu yang membuat Ervan makin penasaran dengan Dara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melisa ekprisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 14

"Kamu dimana, Dara?" telepon dari Ika ketika dia sedang sarapan di rumah Oma Dewi.

"Aku di rumah Oma, ada apa? Aku nggak akan telat kok ini juga mau on the way ke kantor. Oh ya, aku juga mau pindah ke rumah Oma rencananya. Kasihan mama tidak ada teman." cerita Dara.

"Oh, gitu. Yasudah. Aku tadi mau jemput kamu mumpung searah." jawab Ika.

"Loh, Lando tidak jemput kamu. Bukannya biasanya sama dia."

"Hehe, dia tidak dekat sama aku lagi, Dara. udah punya pacar jadi bestienya nomor dua sekarang. Yasudah kalau begitu. Aku nggak enak sama yang jemput ini." kata Ika.

"Emang kamu lagi sama siapa, Ka?"

"Sama pak boss." kata Ika.

Sepertinya Dara yakin dengan rumor kedekatan Ika dan Ervan. Cerita yang sudah berhembus sangat kuat kalau ada hubungan diantara mereka.

Siapa yang tidak tahu dengan Ika. Katanya temannya itu bukan dari keluarga sembarangan. Mungkin sama seperti dirinya cucu dari pengusaha ternama, punya pakde dan bude yang sukses semua. Papa dan keluarga besarnya juga bukan keluarga sembarangan. Apa itu bisa membuat dia mudah dalam segala hal. Tidak. Dara di tuntut menjadi diri sendiri. Bekerja di perusahaan beda bidang dengan keluarga besarnya.

Sedangkan Marika, teman satu kantornya juga lulusan universitas ternama di Thailand. Bahkan katanya sudah S2 status pendidikannya. Ketika dia bekerja di perusahaan milik pak Hendro, Ika masih staf biasa belum jadi sekretaris.

"Apa mungkin calon istri yang di gadangkan untuk Ervan adalah Ika. Tapi katanya hutang Budi, bisa jadi dulu perusahaan ini masih kecil di bantu dengan keluarga Ika. Bisa jadi Vero yang di maksud ibunya Ika. Bukan Veronica mamanya Kinara. Lagian aku juga tidak tahu seperti apa mamanya Kinara." batin Dara.

"Haduh, Dara. Ngapain kamu mikirin hubungan Ika dan Ervan. Mau mereka dekat kek mau mereka pacaran atau apalah. Bukan urusan aku juga." oceh Dara.

"Kamu kenapa, Nak? Ngomel ngomel sendiri." Vira memperhatikan gelagat putrinya.

"Eh, tidak apa, Ma. Biasa soal kerjaan. Aku berangkat ke kantor dulu, ya." pamit Dara.

"Hmmm Iya, Itu Rafael sudah di depan menunggu kamu, Nak." kata Vira.

"Hah! Rafael. Aku enggak janji sama dia."

"Mama yang suruh dia antar kamu. Pak Santo kayaknya demam. Mama pinjam mobil kamu, ya. Ada urusan sama teman."

"Yasudah, ini kunci mobil Dara. Sama SIM nya."

ujar Dara saat baru saja datang dengan kunci mobil ditangannya. "Mama, aku berangkat ke kantor." Dara menyalami mama Vira dan ada Pakde Feri juga di sana.

"Tante, saya izin antar Dara, Ya." pamit Rafael. Pria itu menyalami Vira yang mengantar Dara di ruang depan. Setelah mengizinkan putrinya berangkat bersama Rafael. Vira menoleh kearah kakaknya dan iparnya.

"Kamu jodohin Dara sama anak kerabat Dawa, ya? Bukannya dulu pria itu sudah di tolak Andara. Ra, kakak paham kegelisahan kamu sama Dara. Tapi kalau bisa jangan di paksakan. Biar dia pilih sendiri. Jangan sampai kejadiannya Fajar dan Embun terulang sama Dara." ujar Feri.

Vira hanya diam saja. Dia hanya ingin yang terbaik untuk putrinya. Selain Panca, dia hanya mengenal Rafael. Apalagi mama dan papanya Rafael masih berharap mereka bisa besanan.

"Kak aku tidak memaksakan kehendak. Aku masih mendukung apa yang jadi pilihan Andara. Tapi untuk saat ini Dara juga tidak sedang dekat dengan pria manapun. Jadi wajar kalau aku memilihkan untuk Dara."

...*****...

"Dara!" suara pria terdengar dari seberang tempat dia berdiri.

Dara kaget saat tahu siapa yang datang ke rumah Oma Dewi. Bagaimana mungkin bisa tahu tempat tinggal oma nya. "Pasti kerjaan, Ika!" umpat Dara.

"Eh, Bapak. Ada apa kesini?" tanya Dara.

"Jemput kamu." jawab Ervan.

"Bapak kalau mau jemput saya. Terimakasih, Pak. Tapi maaf, saya sudah ada yang jemput. Assalamualaikum." Dara berlalu meninggalkan Ervan yang terpaku.

"Sial!" timpal Ervan melihat Dara sudah masuk ke dalam mobil. Ervan semakin geram ketika Rafael tersenyum menang kepadanya. Pria itu melepaskan kepalan tangannya ke angin.

Ervan mengamati mobil yang di bawa Rafael hingga hilang dari pandangan mata. Bahkan dia tidak menyadari ada seorang wanita berdiri mengamati dirinya sejak tadi. Ervan melihat wanita itu langsung menebak kalau itu adalah mamanya Dara. Wajah keduanya terlihat mirip.

"Assalamualaikum, Tante." sapa Ervan pada Vira.

"Waalaikumsalam, Nak. Ada yang bisa saya bantu?_ tanya Vira.

"Ehmm... Saya kesini mau jemput Dara. Kita satu kantor." kata Ervan.

"Oh, satu kantor sama Dara. Dia baru saja berangkat." kata Vira.

"Oh ya, Tante. Saya pamit dulu."Ervan menyalami mama Vira.

Ervan langsung meninggalkan perumahan Griya Samara. Sepertinya dia sedang kurang beruntung saat ini. Rencananya gagal karena sudah ada yang mendahuluinya. Sesekali melepaskan nafas panjang. Dia berjanji akan mencari tahu siapa sebenarnya Andara dan keluarganya.

Sikap Andara yang terkesan tak takut pada Dirinya. Sikap Andara yang sok akrab dengan papanya. Semua itu menari-nari di pikirannya. kalau melihat perumahannya sudah pasti bukan dari keluarga sembarangan.

"Dia bisa saja dapat pria single yang lebih baik. Tapi kenapa harus sama papa, sih?" batin Ervan.

...****...

Dara baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Waktu masih menunjukkan pukul 11 siang. Dia pun merapikan beberapa barang yang ada di sekitarnya. Dia meregangkan otot-otot tubuhnya. Dara membuka kembali pekerjaannya. Menarik lebih teliti. setelah masuk jam makan siang. Dia pun meninggalkan meja kerjanya. Sekarang dia punya ruangan sendiri, tidak bercampur lagi dengan teman yang lain.

Langkah kakinya terhenti saat Ervan sudah di depan pintu ruangannya. Pria itu bersandar di pintu sambil tersenyum. Entahlah Dara tidak terlalu tergoda dengan sikap Ervan. Namun dia masih bersikap hormat pada Ervan.

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?"

Ervan merapikan cara berdirinya dari yang rada slengean jadi tegas dan berwibawa.

"Ada pak Hendro di ruangan saya. Dia mau bertemu sama kamu." kata Ervan lagi.

"Baik, Pak. Saya akan langsung kesana." Dara pamit dari hadapan Ervan. Sementara Ervan mengekor Dara dari belakang.

Dara sudah sampai di ruangan Ervan. Tampak pak Hendro sudah duduk di kursi kebesarannya. Sementara Dara duduk di hadapannya. Ervan hendak keluar ruangan di tahan papanya dan meminta duduk di samping Dara.

"Dara," panggil Pak Hendro.

"Iya, Pak." jawab Dara.

"Kamu masih ingat desain baju dan tas dua tahun yang lalu. Dulu sempat kamu ajukan sama saya. Sampai saat ini desain itu masih saya simpan." ucap Pak Hendro.

"Enam bulan yang lalu, ada pendaftaran festival fashion untuk pemula. Dan salah satunya karya kamu, Dara. Jika punya kamu lolos, akan ada pameran untuk peserta yang masuk sepuluh besar. Dan nama kamu ada di urutan kedua." kata pak Hendro.

"Karyaku, Pak!" Dara masih belum percaya.

Pak Hendro mengangguk kecil. Dia menyerahkan amplop coklat pada Dara.

"Karena kamu membawa dua nama yaitu pribadi dan perusahaan, maka saya akan mengutus kamu ke Bandung dan juga Ervan ikut sebagai utusan perusahaan. Kalian berdua harus bekerjasama dalam kompetisi ini."

"Saya, Pa!" Ervan menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, kenapa? kamu keberatan? tidak masalah, papa akan mempertimbangkan jabatan kamu apakah masih layak atau tidak."

"Kok gitu sih, Pa?"

"Di perusahaan ini yang papa percaya cuma dua orang, Marika dan Andara. Mereka yang cara kerjanya sangat profesional. Kamu harusnya belajar dari mereka. Apalagi dari Ika." ujar pak Hendro.

Bisa jadi Ika adalah calon pilihan pak Hendro. Sedangkan Bu Becca punya pilihan yaitu anak temannya. Batin Dara.

Please, Dara. Ngapain juga kamu kepo urusan mereka. Nyebut dara! Nyebut Dara! Baca ayat kursi sekalian! Batin Dara kembali berbicara.

...****...

Kolaborasi Gaya dan Budaya antara Indonesia dengan Kedutaan Besar Australia dan Pemerintah Negara Bagian Victoria di Jakarta Fashion Week. Menggabungkan berbagai industri kreatif dan para pelaku mode lintas generasi dalam sebuah panggung penuh gaya dan inspirasi pada sebuah tema, Fashion.

Mereka adalah perempuan dari berbagai profesi yang dinilai mampu memberikan warna baru bagi wajah mode Indonesia, mulai perancang mode, desainer aksesori, penata gaya, model, ilustrator, hingga fotografer.telah memiliki kemitraan berkelanjutan dengan berbagai partner yang telah tumbuh dan berkembang untuk merayakan bakat-bakat mode Tanah Air.

Siapa yang tidak bangga kalau terpilih menjadi salah talenta muda di ajang fashion bergengsinya tersebut. Ini awal dari perjalanan usaha Dara untuk meraih cita-cita. Impian yang dia harapkan sejak kecil. Tak sia-sia dia sekolah Beauty and Fashion di Paris.

Dara menyeka wajahnya yang sudah basah. Kalau dia sendiri sujud syukur sudah dia lakukan. Tapi situasinya tidak memungkinkan.

"Kak Panca sebentar lagi impian aku akan terwujud." ucap Dara lirih.

"Aku harus kabari mama." Dara langsung mengambil teleponnya di dalam saku celananya. Kabar bahagia ini harus di abadikan.

Ting!

"Dara aku tadi lihat mama kamu jalan sama seorang pria." pesan Angie teman SMA nya.

Dara membulatkan matanya ketika Angie mengirimkan photo. Tak jelas siapa pria itu dari belakang. Posisi photo nya juga terlihat jauh.

"Jadi ini alasan mama desak aku supaya cepat menikah. Biar dia bisa dekat sama pria lain." Wajah Dara berkaca-kaca. Dia belum bisa menerima kalau ada pria lain yang menggantikan Papanya.

Dara menelepon mamanya. Mengingat mobilnya di pakai mama Vira. Sayangnya tidak di angkat. Pikiran negatif terus bermunculan.

"Aku tidak mau punya papa tiri." isaknya.

1
Ummi Yatusholiha
kira2 sembunyi dimana tuh pak ervan,biarin ajalah,supaya dia gak jadi tunangan sama kinara
mama Al: ayo kita cari
total 1 replies
Its me
ciyeee kehilangan
Its me
benar yang jatuh cinta bukan Ervan sih tapi yang punya jantung
Its me
Rayuannya ngga mempan van
Its me
so sweet
mama Al
maaf ya kalau part nya kurang greget.
yuk mampir sudah up
Its me
dini bukannya temannya Reva kan?
my read
sejauh ini aku lihat Rafael bukan pria yang jahat
apa salah nya di coba dulu.
mama Al: terimakasih kak.
tapi sesuai dengan sinopsis ya.
total 1 replies
Hana Roichati
lanjut upnya kak 👍👍
mama Al: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Ummi Yatusholiha
klo sudah bicara soal hati,emang sulit sih,gak bisa di paksain walaupun keyla sdh sangat cocok dgn dara
Delita bae
saya mampir 🙏
Delita bae
saya mampir di sini😁💪💪💪
Delita bae: iya maaf udah di baca bab 1 nya .semangat ya🙏
mama Al: maaf kak kalau bisa sih baca di part awal saja.
soalnya takut retensi anjlok
total 2 replies
Bunga Ena
lanjut Thor
Ummi Yatusholiha
semoga segera terungkap semua kebusukan veronica dan kinara..
kebanyakan readers juga gak suka klo alurnya muter2 dan bertele tele thor🙏🏻
semangat yaaa 🥰🥰
🌟~Emp🌾
kelak kamu pasti tau ervan
bluetooth
betul jatuhnya ke etika
bluetooth
bener tuh kalau lapar bikin ngga fokus
Spyro
Ayo ayo selidiki.
Spyro
Tunangan? Wah beneran mencurigakan proses transplantasi jantung Panca. Eh tp beneran jantung Ervan hasil donor dari jantung Panca kan?
Spyro
Nah ini, aku pun bingung. Kalo iya brti tante Vero kudu diperkarakan!
mama Al: pokoknya pantengin terus kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!