Suamiku Sangat Mencintaiku

Jordan kini sedang melajukan mobil miliknya ke rumah, sungguh hari ini Jordan sangat sedih gara gara mendengar wanita yang sangat di cintai Jordan yaitu Mawar akan bertunangan dengan Reihan.

Setelah Jordan mengemudikan mobil miliknya selama empat puluh tahun, kelamaan dong maksudnya Jordan sudah mengemudikan mobil miliknya selama empat puluh menit, kini Jordan sudah sampai ke dalam rumah.

Sofia - adik dari Jordan kini sedang duduk santai di ruang tamu, Sofia sedang sibuk membaca sebuah novel di tangannya, sementara Jordan yang akan ke kamar miliknya, saat melihat sosok Sofia, membuat Jordan berjalan ke arah Sofia.

Sofia yang sedang sibuk membaca novel favoritnya, membuat Sofia tak menyadari bahwa Jordan kini sudah ada di sampingnya, lalu Jordan melongok ke arah novel yang sedang di baca oleh Sofia.

"Sofia, kamu sedang ngapain ?" tanya Jordan di samping telinganya Sofia, bahkan Jordan kini sudah duduk di sebelah Sofia, karena Sofia sedang konsen membaca novel yang ada di tangannya, membuat Sofia terlonjak kaget saat mendengar suara dari Jordan.

"Kak Jordan, kakak ngagetin deh" jawab Sofia dengan nada ketus, bahkan Sofia kini menatap tajam ke arah Jordan.

"Maafkan aku Sofia, cuma gitu aja kamu kaget apalagi kalau dengar suara petasan" cibir Jordan yang membuat Sofia mendengus sebal ke Jordan.

"Suara kak Jordan juga mirip suara petasan" Sofia meledek suara Jordan yang membuat Jordan tersenyum masam.

Jordan tak berniat menjawab omongan Sofia, hal itu membuat Sofia melanjutkan kegiatannya yaitu membaca novel yang ada di tangannya, beberapa detik Sofia membaca novel terdengar gelak tawa dari bibirnya Sofia, hal itu membuat Jordan mengerutkan keningnya heran.

"Sofia, kamu ketawa gara gara apa ?" tanya Jordan sambil menatap ke arah Sofia dengan raut wajah penasaran, sementara Sofia tak bergeming karena masih sibuk tertawa terbahak bahak.

Setelah sekitar sepuluh menit Jordan menunggu jawaban dari Sofia, namun ternyata Sofia tak menjawab pertanyaan dari Jordan, malah Sofia masih sibuk tertawa terbahak bahak.

"Sofia" teriak Jordan di telinga Sofia, mendengar teriakan mendadak yang menghantam telinganya membuat Sofia menghentikan tawanya dalam sekejap, bukan hanya itu saja namun Sofia juga langsung memukul lengan Jordan dengan sangat keras.

"Kak Jordan, ngga usah teriak teriak aku ngga tuli dan ngga budeg, jadi kalau bicara sama aku dengan nada lirih juga aku sanggup mendengar" bentak Sofia sambil melototkan kedua matanya ke arah Jordan, sedangkan Jordan memegang lengan yang tadi habis jadi korban tangan Sofia.

"Sofia, kamu sedang ngapain ?" tanya Jordan yang membuat Sofia langsung menjawab.

"Aku sedang main basket kak Jordan" jawab Sofia secara asal, mendengar jawaban dari Sofia membuat Jordan geleng kepala seperti orang india.

"Sofia, aku serius jangan becanda" jawab Jordan dengan nada ketus.

"Sofia, kamu sedang baca novel tentang apa sampai membuat kamu tertawa terbahak bahak kayak tadi ?" imbuh Jordan setelah dirinya melirik di tangan Sofia terdapat sebuah novel, sementara Sofia tertawa kecil mengingat apa penyebab dirinya tertawa tadi.

"Haha kak Jordan, aku tadi baca novel tentang seorang wanita yang mengejar ngejar pria, tapi pria itu ngga cinta ke wanita tersebut, namun wanita tersebut ngga pernah menyerah dan ngga pernah pasrah buat mendapatkan cinta pria tersebut, bahkan wanita tersebut kelakuannya bar bar dan kocak di depan pria tersebut, seiring berjalannya waktu pria tersebut mencintai wanita yang semula mengejar ngejar dirinya" jelas Sofia panjang lebar melebihi panjangnya rel kereta api, sementara Jordan manggut manggut mendengar ocehan dari mulutnya Sofia.

"Sofia, kamu tahu ngga cara menaklukkan wanita ?" tanya Jordan sambil menatap lekat wajah Sofia, sementara Sofia memegang dagunya seakan sedang berpikir.

"Cie cie cie kak Jordan sedang jatuh cinta" goda Sofia yang membuat kedua pipinya Jordan berubah menjadi merah merona seperti kepiting rebus.

"Sofia, aku serius, kamu tahu ngga cara menaklukkan wanita ? apalagi wanita itu akan bertunangan sama pria lain" cerocos Jordan yang membuat Sofia mengerutkan keningnya.

"Maksudnya kak Jordan, kakak suka sama wanita yang akan bertunangan sama pria lain ?" tanya Sofia untuk memastikan, sementara Jordan langsung menganggukkan kepalanya mantap.

"Iya Sofia" jawab singkat Jordan malu malu kambing membuat Sofia menepuk pundak Jordan dengan keras.

"Kak Jordan, kalau wanita yang di cintai kakak akan bertunangan sama pria lain, mending kakak cari wanita lain saja" kata Sofia memberi saran kepada Jordan, sementara Jordan melototkan kedua matanya ke arah Sofia.

"Sofia, aku sangat mencintai wanita tersebut, jadi kamu harus bantu aku supaya aku bisa mendapatkan wanita tersebut, aku ngga mau cari wanita lain" tegas Jordan dengan nada ketus, sementara Sofia berkata.

"Kak Jordan, mending kakak ceburkan saja pria yang akan jadi tunangan wanita yang di cintai kakak, atau kakak bakar pria yang akan jadi tunangan wanita yang di cintai kakak, supaya pria tersebut gosong seperti panci yang habis buat masak air, sehingga akan membuat wanita yang di cintai kakak berpindah ke lain hati" lagi dan lagi Sofia memberikan saran kepada Jordan, sementara Jordan mendelik ke Sofia.

"Sofia, kalau kamu beri saran yang benar dong, kalau aku ceburkan pria itu ke laut repot bawanya, aku malas gendong dia, terus kalau aku bakar pria tersebut yang ada nanti wanita yang aku cintai malah membenci aku soalnya gara gara aku pria tersebut gosong seperti panci yang habis di gunakan buat masak air" jelas Jordan panjang lebar dengan nada ketus.

Sofia menerbitkan senyum lebar di wajahnya, sepertinya Sofia punya ide briliant, lalu Sofia berkata.

"Kak Jordan dari novel yang pernah aku baca dulu saat pemeran utamanya mengalami seperti kakak alami, pemeran utama tersebut menabrak wanita yang di cintai dan calon tunangan wanita tersebut sampai mati, supaya kakak ngga memiliki pria lain juga ngga bisa memiliki wanita yang kak Jordan cintai" celetuk Sofia yang membuat Jordan mengepalkan kedua tangannya karena emosi.

"Sofia, siapa penulis novel tersebut, aku mau DM penulis novel itu, bahkan aku bakal spam dan teror penulis novel tersebut, masa bikin wanita yang di cintai sama calon tunangan wanita tersebut mati" omel Jordan dengan nada setengah berteriak, sedangkan Sofia menatap ke arah Jordan.

"Kak Jordan, penulis novel tersebut sangat hebat karena banyak banget yang baca novelnya, apalagi novel dia selalu bikin candu, percuma kakak DM karena dia jarang buka instagram" jelas Sofia yang membuat Jordan menjawab.

"Sofia, aku minta nomor handphone penulis novel tersebut, biar aku teror dan aku spam nomor WhatsApp dia" geram Jordan yang membuat Sofia tersenyum tipis.

"Kak Jordan, penulis tersebut jarang buka WhatsApp, intinya penulis tersebut ngga pernah buka sosial media" sahut Sofia yang membuat Jordan menganggukkan kepalanya mantap.

"Sofia, kalau gitu aku minta alamat rumah penulis tersebut, soalnya aku bakal datangi rumah penulis tersebut, kalau perlu aku hajar sampai wajahnya babak belur" Jordan bertekad akan mendatangi penulis tersebut, sementara Sofia kini sibuk melanjutkan membaca novel di tangannya .

"Kuburan" jawab singkat Sofia yang membuat Jordan mendengus sebal ke Sofia.

"Sofia, aku serius dimana alamat rumah penulis tersebut dimana ?" tanya Jordan geram kepada Sofia, sedangkan Sofia mendongakkan kepalanya untuk menatap ke arah Jordan.

"Kak Jordan, penulis tersebut sudah meninggal dunia, jadi kalau kakak mau datangi rumahnya kakak datang ke kuburan" jawab Sofia santai.

"Apa" teriak Jordan sambil membelalakkan matanya lebar dengan mulut yang menganga.