"Mau gak Lo jadi pacar gue?"
"Gue udah jadi istri Lo kalau Lo lupa"
"Jawab atau gue cium Lo di sini"
UTTARA PRADIPTA ARSENIO putra tunggal seorang konglomerat di jakarta yang pindah ke sekolah baru untuk mengejar cinta pertamanya. Siapa sangka karena sebuah kesalah pahaman dia malah harus menikah dengan FANAYA LOVANIA seorang gadis biasa yang terkenal ambisius dan cerdas. mereka menyembunyikan pernikahannya dengan teman sekolahnya dan berjanji akan berpisah setelah lulus sekolah.
lalu bagaimana perasaan Uttara dengan cinta pertamanya? mengapa di saat melihat Fanaya di dekati pria lain Uttara merasa cemburu. akankah tumbuh rasa cinta di antara keduanya? atau mereka tetap teguh berpisah dan menganggap tidak ada yang terjadi di antara keduanya?
yuk baca lanjutannya gengs di jamin menghibur
happy reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
REGAN DAN MUTIARA
"Wah menu hari ini Indonesia banget Rei. Gue cocok nih kalau menu begini" seru Fanaya saat melihat daftar menu di kantin sekolah hari ini
dalam seminggu memang menu di kantin sekolah ini berubah-ubah dan tidak pernah sama setiap harinya. Bisa di bilang setiap harinya merela berkeliling dunia karena menu makanan yang berbeda dan kebetulan hari ini adalah menu khas negara kita
tiba-tiba bahu Fanaya di cuil oleh seseorang "Hai" katanya
Fanaya menoleh dan tersenyum. Dia Regan Kakak kelas idola itu kembali menyapa Fanaya. Kalau saja Fanaya tidak terikat dengan Uttara dan Fanaya tidak memikirkan nilainya mungkin saja dia sudah jatuh cinta dengan kakak kelasnya itu
"Ha-hai" balas Fanaya gugup
"Makan apa hari ini?" tanya Regan
Fanaya menunjuk salah satu menu "Ini, aku makan ini Kak"
"Kok sama? Aku juga mau makan itu. Ya udah, kamu cari tempat duduk aja biar aku yang pesanin." ucap Regan sambil tersenyum. kali ini dia akan benar-benar mendekati Fanaya. dia tidak akan memendam lagi perasaannya pada gadis itu seperti satu tahun belakangan ini
Reina berdehem '' Cuit-cuit" ledeknya
Fanaya menoleh kepada Reina. Gadis itu mengedipkan matanya dan mendorong Fanaya agar mencari tempat duduk
Setelah mendapatkan pesanan Regan pun membawa pesanan itu sambil tersenyum bahagia. Senyuman Regan yang tadi mengembang seketika lenyap begitu saja ketika melihat Fanaya duduk bersebelahan dengan Uttara, entah sejak kapan pemuda itu datang ke kantin. Bukannya dia tadi tidur di kelas? dengan sangat terpaksa Regan duduk di sebelah kanan Fanaya sambil memberikan pesanan Fanaya tadi.
*
*
*
"Hai Rindu"
Reina yang sedang menunggu pesanan itu pun terkejut mendengar suara yang sangat tidak asing di telinganya. Dia Aldo, pemuda itu akhir-akhir ini memang sering memanggilnya dengan sebutan Rindu. Itu semua karena Reina pernah bilang akan mengganti namanya menjadi Rindu biar terkenal seperti Fanaya Lovania. Love artinya Cinta. Cinta dan Rindu sepertinya lucu.
Reina mengernyit "Dih. Apaan si Lo Do? Kapan Lo kesini? bukannya tadi Lo masih ngebo di kelas?"
"Lo nggak tau kalau gue ini punya jurus seribu bayangan? Dari kelas ke sini cuma butuh waktu 3 detik. Jadi....au!" belum selesai Aldo menghalu Reina sudah menggeplak kepalanya terlebih dahulu
"Sadarlah wahai manusia, jangan kebanyakan menghayal!" ucap Reina lalu pergi meninggalkan Aldo dengan membawa makanannya
Langkah kaki Reina terhenti saat melihat Fanaya duduk di apit oleh Uttara dan Regan. kedua pemuda tampan itu sangat cocok dengan Fanaya yang cantik
"Wah sempurna Nay, kenapa gue baru sadar kalau Lo cocok di sandingin sama kedua cowok tampan itu" gumam Reina
Reina berdehem berkali-kali lalu duduk di depan Fanaya. Suasanya canggung sekali. Apalagi saat Uttara tanpa malu memakan makanan Fanaya yang di bawakan oleh Regan tadi
"Enggak enak!" kata Uttara "Buat Lo aja" lanjutnya sambil menyodorkan mangkuk bakso yang sudah dia cicipi tadi ke depan Fanaya
Fanaya menoleh pada Uttara lalu membesarkan matanya. Bisa-bisanya pemuda itu memberikan bakso bekasnya pada Fanaya
"Kenapa?" tanya Uttara tanpa merasa bersalah sama sekali "Lo tau nggak kalau mata Lo sudah sama besarnya dengan bakso di mangkuk itu
sontak saja Fanaya semakin membesarkan matanya lalu memukul lengan Uttara. Pemuda tampan yang urakan itu tertawa lepas, mengerjai Fanaya adalah salah satu hobinya akhir-akhir ini. Dia tidak peduli pada Regan yang meliriknya dengan kesal
"Mau aku pesenin lagi baksonya?" tanya Regan menawarkan diri. Sepertinya dia tidak rela melihat Fanaya makan bakso bekas Uttara
"Nggak perlu!'' bukan Fanaya yang menjawab tapi Uttara "Do, kasih punya gue ke Fanaya " perintah Uttara
Aldo memandang mangkuk yang dia pegang "Lah terus Lo makan apa?"
"Gue makan ini aja" Uttara kembali mengambil mangkuk bakso milik Fanaya tadi. lalu dengan santai pemuda itu memasukkan bakso ke dalam mulutnya sambil menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri
Aldo mengangguk lalu memberikan mangkuk berisi bakso kepala Fanaya "Ini baksonya wahai tuan putri!"
Fanaya memutar matanya malas, udah sering kali Aldo memanggilnya seperti itu. Fanaya tidak akan terkejut Lagi
"Tuan putri?" tanya Uttara sambil tertawa. "Tuan putri itu biasanya cantik"
"Wah mata Lo picek ya Ra? Asal Lo tau Fanaya jauh lebih cantik daripada Mutiara yang katanya selebgram itu" sahut Aldo. Dia tidak terima jika Fanaya di sebut tidak cantik oleh Uttara. Meskipun dia adalah fans Uttara, tapi kali ini dia tidak setuju dengan pendapat Uttara yang mengatakan Fanaya tidak cocok menjadi tuan putri
"Ya, ya cantik kok, iya kan?" tanya Uttara sambil merangkul Fanaya
Mendapatkan perlakuan seperti itu dari Uttara membuat Fanaya menjadi sedikit salah tingkah
Sementara itu Regan berdehem. Dia sudah seperti obat nyamuk yang mengusir nyamuk kecil pengganggu itu
"Nay gue duluan ya?" pamit Regan sambil mengepalkan tangannya. Dia tidak terima jika Fanaya dekat dengan Uttara seperti tadi. Bagaimanapun dia harus mendapatkan Fanaya
Regan tak sendiri, Mutiara kini juga tengah kesal melihat kedekatan Uttara dengan Fanaya. Gadis itu tidak terima karena Uttara menjauhinya begitu saja. Mutiara yakin kalau. Fanaya adalah penyebab Uttara berubah seperti ini
"Mau saling bantu nggak?" tanya Mutiara saat melihat Regan keluar dari kantin
Regan menoleh kepada Mutiara . Dia pernah melihat Mutiara waktu di lapangan basket bersama Uttara tempo hari. Regan sempat mengira kalau Mutiara dan Uttara berpacaran tapi ternyata tidak
"Maksud Lo apa?" tanya Regan
Mutiara memutar matanya "Gue yakin Lo tau maksud gue apa. Jangan pura-pura bego! Mau nggak?"
Regan akhirnya mengangguk dan setuju untuk bekerja sama dengan Mutiara . Dia harus berhasil mendapatkan Fanaya bagaimanapun caranya. begitupun Mutiara dia harus berhasil membuat Uttara kembali menyukainya seperti waktu pertama kali Uttara masuk ke sekolah ini
Tidak ada yang boleh merebut Uttara darinya. Uttara adalah miliknya sendiri
"Gimana caranya?' tanya Regan. Dia yakin Mutiara punya cara untuk membuat Uttara dan Fanaya menjauh
"Ini!" Mutiara memberikan ponselnya kepada Regan. " Kita bisa gunakan foto ini untuk membuat mereka menjauh"
"Lo yakin cara ini bisa berhasil?" tanya Regan
"Yakin! Lo tinggal sebarin aja"
"Kenapa bukan Lo aja yang sebarin?" tanya Regan
Mutiara berdecak "Lo kan cowok seharusnya Lo punya effort dong buat dapetin cewek yang Lo suka! Kalau gue udah usaha dapetin foto itu sekarang giliran Lo yang sebarin!"
Regan menghela napas lalu mengangguk. untuk pertama kalinya dia akan melakukan sesuatu yang bakal merugikan orang lain