Si paling SugarDaddy

Saat Syifa sedang duduk melamun di halte bus, tau-tau sebuah klakson mobil mengagetkan nya. Sebuah mobil mewah berhenti di sana, Syifa celingukan melihat mau apa mobil mewah itu

"Syifa..ayo om antar.." Tuan Aby sudah melongok dari jendela mobil

"hah?" Syifa kaget, yang benar saja.

"nggak usah om, saya bisa tunggu bis gak apa-apa kok.." Syifa mencoba menolak dengan halus nya.

"udah..ikut aja. bis masih lama" kata Tuan Aby lagi.

Syifa berfikir, iya bis berikut nya memang masih lama..kurang lebih satu jam lagi tiba. karena tadi Syifa terlambat saat bis sampai dan akhir nya ia harus menunggu jadwal bis berikut nya.

kost-an nya masih jauh, dan jika harus naik taksi pasti harga nya membengkak. Syifa tidak bisa boros, biaya taksi lebih baik ia pergunakan untuk makan siang nya selama 3-4 hari ke depan.yah walau dengan menu sederhana dan sangat minim. apalagi sekarang uang tabungan nya ludes dan ponsel nya rusak. di mana ia bisa punya biaya untuk mempebaiki nya?

Setelah di fikir kan lebih baik Syifa ikut saja tawaran Tuan Aby.

Syifa akhir nya masuk ke dalam mobil

"terimakasih om.." kata nya tak enak jadi nya langsung terimakasih duluan

"Ferry tadi yang suruh om antar kamu, kalau om gak nurutin pasti lah di recoki terus" kata Tuan Aby

oh, jadi Ferry yang minta? tadi Syifa kira om ganteng ini yang memang mau nganterin dari inisiatif sendiri. Ah Syifa kamu mikir apa sih?

tapi pun begitu Syifa merasa Ferryandi dan Daddy nya ini sangat lah baik hati.

Tuan Aby menjalan kan mobil nya untuk segera mengantar Syifa ke kost-an nya.

Sepanjang perjalanan tidak ada yang bicara baik Tuan Aby mau pun Syifa.tapi setelah di tengah-tengah perjalanan Tuan Aby bertanya.

"kamu tinggal sama orangtua apa nge-kost?" tanya Tuan Aby

"nge-kost om" jawab Syifa

"oh..orangtua kamu masih ada..?" tanya Tuan Aby lagi, layak nya bapak-bapak yang ngobrol sama teman anak nya.

"nggak tau om" jawab Syifa rumit

"kok nggak tau?" Tuan Aby jadi heran

"iya..soal nya nggak pernah ketemu lagi" Syifa nyengir.. nggak enak mau nyeritain

"kenapa?" tampak nya Tuan Aby penasaran

"mereka udah cerai sejak aku kecil om, terus masing-masing nikah lagi dan ninggalin aku om" cerita Syifa akhir nya, sebetul nya ia malas mengingatkan kenangan yang adalah luka bagi seorang anak seperti nya ini.

"jadi dari kecil kamu tinggal sama siapa?" om Aby makin penasaran

"sama tante aku.." jawab Syifa jujur

"tante aku yang rawat dan nyekolahin aku sampai high school, sekarang aku kuliah sambil kerja om" jawab Syifa apa ada nya

"kamu kerja apa?" tanya Tuan Aby

"banyak om, apa aja asal halal..asal bisa menghasilkan uang. Selama mampu aku kerjain, paruh waktu,ngurir,bantu jualin dagangan temen,bantu cuci kendaraan teman dan lain-lain deh pokok nya" cerita Syifa jujur

Tuan Aby menatap anak ini takjub.

"orangtua kamu gak pernah nemuin kamu?" Tuan Aby jadi makin pengen tau

"nggak pernah om, mereka kan nggak menginginkan aku lagi, kata nya sih mereka masing-masing sudah punya anak baru, aku juga gak tau om.." kata Syifa, ya dia memang tak pernah tau dan tak pernah mau tau lagi perihal kedua orangtua yang sudah membuang nya itu.

suasana di dalam mobil akhir nya berubah diam. Tuan Aby berfikir kasihan sekali anak ini. udah gitu menurut Ferryandi tabungan nya Syifa ini di bawa kabur lagi sama teman cowok nya. Kalau ku kasih uang sebagai bentuk pertolongan kira-kira ni anak tersinggung nggak ya? Batin Tuan Aby.

Beberapa saat kemudian mereka sampai juga di kostan Syifa.

"ini kost aku om.." tunjuk Syifa

Tuan Aby melihat Kostan puteri yang berderet menyiku sekitar lima belasan pintu itu. Kostan nya sederhana ala anak kuliahan tapi tempat nya lumayan nyaman

Saat Syifa akan turun Tuan Aby cepat-cepat menyerahkan bungkusan di kursi belakang

"eh Syifa tunggu ini makanan yang tadi di bungkus sama Ferryandi.." ternyata Ferryandi membungkus semua makanan yang ia masak 12 macam menu tadi.

"hah?" Syifa bengong.

"kata Ferryandi semua nya buat kamu, habisin pesan nya makan yang banyak" Tuan Aby menyampainkan pesan Ferryandi pada Syifa

Syifa terharu sekali, ia masih ingat makanan ini sangat banyak saat tadi ia lihat tertata dengan panjang di atas meja. Saking banyak nya mungkin Syifa bisa makan dengan rakus selama empat hari ke depan dengan makanan ini.tinggal di simpan di pendingin lalu di panaskan saat ingin memakan nya.

"te-terimakasih om, sampai kan sama Ferryandi juga.." Syifa mengangguk cepat

"dan ini.." Tuan Aby menyerahkan sebuah ponsel yang masih sangat bagus

lagi-lagi Syifa terbengong

"ini ponsel lama Ferryandi yang tidak pernah terpakai lagi, sangat sayang. Jadi Ferryandi menyuruh om ngasih ke kamu buat di pake. Kata nya ponsel kamu rusak tadi dan perlu di perbaiki" ujar Tuan Aby

"ti-tidak usah om.." Syifa terperanjat, ia malu jika harus menerima nya. Ponsel lama Ferryandi ini bahkan bisa sampai lima kali lipat lebih mahal dari ponsel nya

"apa kamu nggak mau karena ini ponsel bekas?" Tuan Aby juga sebetul nya nggak enak ngasih barang bekas tapi Ferryandi memaksa nya. Karena kata Ferryandi ini adalah niat tulus seorang adik untuk kakak perempuan nya. Hedeh si pangeran drama

"bu-bukan" jawab Syifa cepat, tentu saja bukan itu alasan nya.

alasan sebetul nya ya Syifa gak enak sama dua ayah anak yang sangat baik ini padahal belum lama Syifa mengenal mereka. apalagi om Aby ini..Syifa baru mengenal nya hari ini.

"ya sudah ambil saja.., daripada kamu gak punya ponsel.." kata Tuan Aby

iya sih, Syifa fikir ia memang butuh ponsel untuk kuliah dan kerja.bagaimana teman-teman nya menghubungi perihal pekerjaan kalau ia nggak punya ponsel.

akhir nya Syifa menerima nya

"baik om, terimakasih..kalau nanti ponsel saya sudah selesai di perbaiki, akan saya kembalikan" Syifa akhir nya menerima ponsel itu

"tapi Ferryandi bilang ponsel ini untuk kamu, nggak usah di balikin lagi" kata Tuan Aby

"apa?" Syifa melotot tak percaya

ponsel semahal ini? Untuk nya? Yang benar saja

"ta-tapi...tapi ini mahal om.." pekik Syifa

"ya kenapa, nggak apa-apa, Ferryandi bilang buat kamu artinya ya tetap buat kamu" jawab Tuan Aby..

Syifa terbengong menatap ponsel mahal di tangan nya..