Novel Pertama
Hidup mandiri dalam kesendirian dan diacuhkan oleh keluarga karena berstatus anak haram, membuat Bella memilih menjalani takdirnya sendiri. Mengabaikan cibiran orang-orang, Bella berhasil mencapai puncak tertinggi.
Menghilang selama enam tahun lalu kembali menjadi sosok paling disegani dan dihormati. Lidah tajam dan mulut beracunnya membuat orang-orang hanya berani mencibir dari belakang.
"Terkadang, kepedihan harus dilalui sebelum tercapainya kebahagiaan. Tersenyumlah ketika bersedih, karena akan ada kebahagiaan setelah itu. Berjuanglah keras dalam kesunyian dan biarkan kesuksesan kita menggema ke seluruh dunia."
~ Qiara Arabelle ~
__________
Pria tampan nan arogan serta kekayaan dan kekuasaan berada ditangannya, tidak sengaja dipertemukan oleh gadis berpenampilan sederhana namun berhasil membuat sosoknya yang tak tersentuh mengharapkan cinta dari gadis acuh namun tak biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5 | Menemukanmu
“Pakai ini saja.”
Mereka menoleh ke asal suara. Mereka sempat tertegun akan sosoknya. Namun, dengan cepat kembali sadar.
Sofia tanpa sadar masih ternganga, matanya tidak lepas dari sosok Bella. Terlihat sederhana namun tidak mengurangi kecantikannya. Sofia tersadar saat ibunya menepuk keras bahunya agar berhenti bersikap konyol.
Bella tersenyum saat melihat Sofia yang tampak menggemaskan. “Milik mereka juga.” Menunjuk Sofia dan ibunya.
“Baa ... baik, Nona.” Kasir itu sempat gugup karena sosok Bella yang begitu sempurna, pikirnya.
“Totalnya 250 Juta, Nona. i- ini” Sambil menyodorkan Card milik Bella. Tangannya sedikit gemetar, dia benar – benar iri dengan sosok Bella saat ini.
“Thanks.” Kemudian beranjak keluar, diikuti Sofia beserta Ibunya.
“Waitt ...” Bella memperlambat langkahnya, mereka mensejajarkan langkahnya dengan Bella.
“Thanks. Entah apa yang akan keluar dari mulut mereka jika kau tidak datang.” Akhirnya Clarissa bersuara disertai senyum tulus khas seorang ibu.
“Benar Kak ... thank you. Jika kakak tidak datang, mungkin aku sudah menjambak rambutnya hingga botak!” Sofia berkata dengan wajah kesalnya namun tampak menggemaskan bagi Bella.
“It’s Okay.” Bella tersenyum.
“Aku akan mengganti uangmu. Ini tidak sedikit.” Sambil memperlihatkan barang – barang yang tadi dibeli.
“Tidak masalah ...” Mereka sampai di depan Mall. Saat akan pergi menuju mobilnya, Bella kembali melanjutkan kata – katanya.
“Anggap saja tadi tidak terjadi apa – apa. Tidak perlu menggantinya, aku tidak akan menuntut apapun. Sampai Jumpa.” Bella tersenyum hangat, menuju mobilnya dan berlalu pergi.
“Akhh ... aku lupa menanyakan namanya Mom!”
Sedangkan Clarissa masih termenung dengan kata – kata Bella. Dia bisa melihat ketulusan di balik matanya, tidak ada yang dibuat – buat, murni karena ingin membantu.
Kuharap kita bertemu lagi. batin Clarissa.
...--- o0o ---...
Di dalam mobil, Bella masih termenung dengan kejadian tadi. Entah kenapa dia merasa nyaman saat berada di dekat mereka yang notabennya adalah orang asing.
Hingga ....
Byurr
Cittt ....
Bella mengerem mendadak saat mobilnya tidak sengaja menginjak genangan air dan mengenai seseorang yang tengah berdiri di pinggir jalan.
Bella meringis saat melihat tatapan nya yang seperti siap membunuhnya tengah melihat kearah mobilnya. Dia berjalan keluar menghampiri orang itu yang nampak terkejut saat melihatnya.
Akhirnya aku menemukanmu ....
“Sorry, Sir. Aku tidak tau jika ada air disini. Lagipula untuk apa anda berdiri disini.”
“Ahh ... jadi maksudmu ini adalah kesalahanku, begitu? Padahal kau yang mencipratkan air ini padaku.” Alex menaikkan salah satu alisnya.
Ya. Orang itu adalah Alex yang tengah menunggu Bean mengambil mobilnya.
“Aisshh ... aku tidak bilang begitu! Aku kan hanya bertanya.” Bella mengelak sambil memasang wajah galaknya.
Manisnya ....
Alex berjalan mendekati Bella. Gadis tersentak saat wajah Alex hanya berjarak beberapa senti saja. Hidung mereka nyaris bersentuhan.
“Kau tidak ingat siapa aku, Nona?” Alex menyeringai.
“Tidak.” Bella menggeleng dengan wajah polos yang masih terkejut.
Sudah kuduga ....
“Jadi kau tidak ingin bertanggung jawab?”
“Kapan aku bilang begitu!” Bella berdecak kesal.
Astaga. Kesalahan apa yang aku lakukan sehingga harus bertemu dengan orang seperti ini. Tapi sepertinya dia tidak asing. batinnya.
“Baiklah. Ayo.” Bella terkejut saat Alex menarik tangannya menuju mobil miliknya.
“Kau kembalilah. Bawa mobilku,” katanya pada Bean yang baru saja datang. Bean hanya berdecak kesal dengan tingkah Bos nya ini.
-
-
“Kau mau apa!” Alex mendudukkan Bella dikursi penumpang. Lalu duduk di kursi kemudi.
Alex hanya diam sambil mengemudi. “Dimana alamatmu?” katanya kemudian.
“Kubilang kau mau apa!” Bella sedikit berteriak. Lagi – lagi Bella terkejut saat Alex menghentikan mobilnya.
Dan ....
Cup
Bella mematung saat benda kenyal itu menempel di bibirnya disertai dengan lum*tan kecil.
“Shitt, my first kiss. kau brengsek, dasar mesumm!” Bella lagi – lagi berteriak.
First kiss?
“Jangan mengumpat padaku, Bebe. Katakan saja dimana atau aku akan melakukan hal yang lebih daripada ini,” bisiknya membuat Bella melolotkan matanya tidak percaya.
Alex tersenyum smirk penuh kemenangan saat wanitanya mulai menjadi gadis penurut. Tampaknya dia menemukan cara untuk membuat gadis ini diam.
Awas saja kau, akan kubalas nanti. Bella hanya bisa membatin dengan wajah kesalnya.
... ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Tinggalkan jejak agar aku semangat terus ngetiknya😊...
...Jangan lupa Vote, Favorit, Like...
