NovelToon NovelToon
CAMARADERIE (CINTA DAN PERSAHABATAN)

CAMARADERIE (CINTA DAN PERSAHABATAN)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Leova Kidd

Guliran sang waktu mengubah banyak hal, termasuk sebuah persahabatan. Janji yang pernah disematkan, hanyalah lagu tak bertuan. Mereka yang tadinya sedekat urat dan nadi, berakhir sejauh bumi dan matahari. Kembali seperti dua insan yang asing satu sama lain.

Kesepian tanpa adanya Raga dan kawan-kawannya, membawa Nada mengenal cinta. Hingga suatu hari, Raga kembali. Pertemuan itu terjadi lagi. Pertemuan yang akhirnya betul-betul memisahkan mereka bertahun-tahun lamanya. Pertemuan yang membuat kehidupan Nada kosong, seperti hampanya udara.

Lantas, bagaimana mereka dapat menyatu kembali? Dan hal apa yang membuat Nada dibelenggu penyesalan, meski waktu telah membawa jauh kenangan itu di belakang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leova Kidd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat Tanpa Nama

 

Senin pagi.

Sesampainya di sekolah, aku melihat ada surat untukku dipajang di jendela ruang TU. Biasanya, yang mengirim surat lewat pos dan ditujukan ke alamat sekolah itu si Rio. Namun, yang kulihat tulisan di amplopnya bukan tulisan tangan dia.

Setelah menaruh tas di laci—kolong meja, aku bergegas keluar kelas dan berlari menuju kantor TU. Untung petugas TU sangat disiplin, sudah buka pagi-pagi buta. Aku bisa langsung masuk dan menghadap petugas yang jaga.

“Permisi, Bu. Saya mau mengambil surat,” ujarku santun.

“Zenaida, ya?” Si Ibu hafal kepadaku berkat insiden demo terminal baru yang mengakibatkan kedua orang tuaku datang menemui beliau pada pagi-pagi buta dan melaporkan bahwa anaknya hilang.

“Iya, Bu.” 

Petugas TU berjalan menuju jendela yang menghadap halaman depan sekolah. Aku menunggu seraya mengisi daftar penerima surat dan membubuhkan tanda tangan di situ.

“Ini pengirimnya SMU Panimbang. Di mana ini, Zen?” Ibu petugas TU berjalan ke arahku sembari mengamati amplop biru di tangannya.

Sontak aku mengangkat wajah karena kaget. Itu SMA tempat Rio menuntut ilmu. Ada apa mereka menyuratiku?

“Siapa pengirimnya, Bu?”

“Kamu punya teman di Banten?”

“Punya.”

“Teman apa saudara?”

Aku cengengesan dicecar pertanyaan demikian oleh si Ibu yang terkenal paling bar-bar terkait kedisiplinan. Apabila aku menjawab ‘teman’, pasti panjang lagi ujungnya. Akan ada pertanyaan-pertanyaan bercabang lain di balik jawaban ‘teman’.

“Ada saudara di sana, Bu. Saudara jauh dari Bapak,” uraiku kemudian, asal mangap.

“Oooh....” Bibir imut petugas TU membulat. “Kirain pacar,” lanjutnya seraya menyerahkan sepucuk surat beramplop biru di tangannya.

Dengan gerak cepat, kusambar amplop tersebut. Aku berbalik pergi supaya bisa segera enyah dari hadapan Bu Mini. Ibu satu itu walau gaya bertanyanya santai, tapi selalu menyeramkan!!!

Tak sabar rasanya ingin segera tahu apa gerangan isi surat dari oknum yang mengatas namakan dirinya sebagai SMU Panimbang. Aku yakin itu bukan surat resmi dari pihak sekolah. Di kelas 1 SMK aku sudah belajar surat-menyurat dan paham sekali bahwa official letter seharusnya menggunakan amplop resmi—biasanya warna coklat, bukan amplop lope-lope biru bergambar bunga dan merpati.

Sesampainya di kelas, aku membuka dan membaca surat yang ternyata dari kawan-kawan Rio. Setidaknya demikian dia mengatas namakan dirinya. Kawan-kawan satu kelas Rio dan Hermin. Hermin adalah sahabat Rio yang waktu itu menemani Rio datang ke Ponorogo.

Aku tidak ingat persis apa saja yang termaktub di dalam surat. Intinya mereka—atau lebih tepat jika kusebut dia—bertanya apakah Rio dan Hermin datang menemuiku ke Ponorogo? Kalau iya, diharap lekas pulang sebab sudah sepuluh hari bolos pelajaran. Sepertinya surat tersebut dikirim sebelum Rio pulang, dan baru tiba hari itu.

Yang lebih mencengangkan, ada satu catatan yang memaksa perhatianku. Si pengirim meminta supaya aku menjauhi Rio, dan tidak mengganggu dia yang sebentar lagi akan menjalani Ujian Akhir Nasional. Katanya, gara-gara aku Rio tidak bisa fokus pada pelajaran. Gara-gara aku Rio banyak berubah, sehingga rela bolos sekolah hanya demi mengunjungiku.

Kalimat tersebut membuatku berpikir keras mengenai siapa sebenarnya yang berada di balik tulisan sang surat? Adalah sangat aneh apabila kawan biasa ikut campur dalam sebuah hubungan hingga sejauh itu. Aku tidak tolol-tolol banget untuk memahami sebuah bahasa.

Sebenarnya tak ada masalah jika harus menjauh dari Rio. Memang sudah lama aku menginginkan hal tersebut. Apabila tempo hari aku mengabaikan sebuah kesempatan, mungkin saat itulah momen yang tepat dan tak boleh kulewatkan.

Maka, tak menunggu besok-besok aku langsung menulis balasan yang aku tujukan kepada Rio. Tanpa mengadukan masalah surat dari pengirim anonim, aku memiliki cara tersendiri untuk menyelesaikan apa yang memang seharusnya selesai.

Dear Rio,

Jujur, Nada begitu terusik dengan cerita yang Rio sampaikan di rumah waktu itu. Nada berpikir, akan sangat egois apabila berusaha menghalangi dia yang selama ini menjaga Rio dengan baik. Mungkin dia jauh lebih menyayangi Rio. Untuk itu Nada memilih mundur. Maaf belum bisa menjadi kekasih seperti yang Rio harapkan. Semoga keputusan ini yang terbaik untuk kita dan juga dia. Makasih untuk hari-hari yang lalu.

Demikian inti surat yang aku tulis. Pada jam istirahat, aku meminjam sepeda teman untuk pergi ke Kantor Pos dan mengirimkan surat tersebut kepada Rio. Sengaja memakai fasilitas kilat khusus supaya lekas sampai.

Satu setengah tahun waktuku terbuang percuma untuk sesuatu yang tidak jelas. Namun, aku lega dapat mengakhirinya dengan baik. Setidaknya, dari situ aku belajar cara mengendalikan diri, cara mengendalikan emosi, cara mengelola ego supaya tidak menghancurkan apa yang seharusnya kita bangun.

Yang lucu adalah, keesokan harinya namaku kembali terpampang di jendela kantor TU sebagai penerima surat. Kali ini aku tahu pengirimnya betul-betul Rio. Aku hafal dengan tulisan tangannya.

Nad, Rio sudah sampai di rumah dengan selamat. Terima kasih atas sambutan baiknya selama Rio di Jawa. Dan mengenai apa yang Rio katakan tempo hari, tolong jangan dimasukkan pikiran. Rio hanya menyampaikan apa yang selama ini membuat Rio galau. Jujur, hati ini tidak tega mengecewakan dia, yang ternyata perhatiannya lebih dari sekadar teman. Makanya Rio meminta pendapat Nada, apa yang sebaiknya Rio lakukan. Jika Nada ingin Rio bertahan, ya itu yang akan Rio lakukan. Tapi, kalau Nada ingin berakhir, Rio bisa apa selain merelakan.

Begitulah kurang lebih inti dari suratnya. Masih panjang penuturan lainnya—hingga dua lembar folio, yang tak bisa aku ingat secara detail kata per kata. Yang jelas, jawaban dari surat tersebut sudah aku sampaikan, bahkan sebelum suratnya sendiri tiba di tanganku. Aku juga tidak tahu kenapa momennya bisa bertepatan. Mungkin insting yang menuntunku.

Kisah bersama Rio aku tutup hari itu. Dia hanyalah sepintas kisah cinta monyet anak SMP dan pelajar SMA. Meski waktu itu kami pernah berangan jauh tentang masa depan, percayalah apa yang kami lakukan tak ubahnya sepasang sahabat pena yang saling bercerita melalui tinta.

Rio banyak mengajarkan cara untuk menjadi sabar dan berusaha berdamai dengan keadaan. Aku selalu percaya bahwa tumbuh dewasa tidak terjadi begitu saja. Ada proses-proses panjang di baliknya. Proses yang kadang manis, kadang pahit, dan adakalanya menyakitkan.

Jika mengingat tentang masa itu, kadang aku tersenyum geli. Kami masih remaja ingusan, remaja krisis identitas yang bahkan belum bisa membedakan mana jingga mana nila.

Terima kasih untuk Rio, atas hubungan baik yang terjalin hingga sekarang. Terima kasih juga sudah mengizinkan cerita ini untuk ditayangkan. Semoga Tuhan selalu memberkahi keluarga kecil yang kau miliki sekarang. Biarkan kisah masa lalu menjadi pengalaman dan pelajaran, bahwa untuk dapat memahami hati seseorang, dibutuhkan sebuah ketulusan.

 

🍁🍁

 

1
leovakidd
👍
Mugini Minol
suka aja ceritanya
leovakidd: masya Allah, makasih kakak 😍
total 1 replies
Kiran Kiran
Susah move on
leovakidd: pasukan gamon kita
total 1 replies
Thảo nguyên đỏ
Mendebarkan! 😮
leovakidd: Thanks
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!