NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Polisi Tampan

Terjebak Cinta Polisi Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Nur Halimah

Sekuel Jodoh Pilihan Abi

Menjadi anak piatu, Icha harus kehilangan figur ibu sekaligus ayah. Di tambah ibu tiri yang manipulatif, menjadikan dia sosok yang di kenal bandel.
Takdir menemukannya pada polisi dalam keadaan saling salah paham yang akhirnya menjebaknya sendiri dalam perjodohan dengan lelaki itu.
Bisakah Icha menemukan cinta sejati dalam diri lelaki yang dibencinya sekaligus membencinya?
Temukan kisah lengkapnya dalam novel comedy romance "Terjebak Cinta Polisi Ganteng"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Nur Halimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu lagi...

Satu bulan telah berlalu…

Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan SMA-nya.

Ia sudah menyediakan berbagai warna pilox untuk dirinya dan teman-temannya.

“Tukang nyontek seperti kamu, harusnya tidak pantas diwarnai dengan pilox-pilox ini,” sindir Sandra, sahabat karibnya itu, membuat yang lain riuh redam membenarkannya.

“Berani kalian mengatakannya?”

Seketika, teman-temannya itu tampak terdiam  tegang mendengarnya, apalagi Icha mengangkat telunjuknya sambil mengarahkannya berkeliling ke hadapan mereka. 

Tapi itu hanya sekejap, sebentar saja mereka langsung tertawa beramai-ramai.

“Gadis kayak gue itu adalah penyeimbang kehidupan, seperti ada malam, ada siang, ada kaya, ada miskin, ada yang belajar juga harus ada yang nyontek, ha…ha…ha,” ucap Icha mengakhiri kalimatnya dengan tertawa terbahak-bahak, diikuti teman-temannya. 

Mereka kemudian mencoret-coret baju SMA mereka dengan berbagai macam warna pilox, dan Icha menjadi target pertama corat-coret tersebut.

“Ndra! Gue pengen lu tulis di belakang punggung gue, Single is happy,” ucap Icha begitu antusias.

“Untuk apa?” tanya Sandra.

“Untuk menghentikan langkah para cowok itu ndeketin gue,” jawab Icha dengan entengnya.

“Elah dhalah! melihat tampangmu yang galak ini, cowok mana yang mau mengorbankan hidupnya untuk bersamamu? Paling juga hanya si mantan ketua OSIS itu doang yang berani mendekatimu,” ujar Sandra menggodanya.

“Lah itu lu ngerti, kalau nggak ada cowok satu itu, pasti yang deketin gue udah kayak barisan upacara,” jawab Icha dengan begitu pedenya.

“Ya itu, mereka baris aja, begitu tahu pembina upacaranya adalah Aisyah Rahma Aulia, mereka pasti langsung serentak bilang—mundur Wir! gebetanmu lebih galak dari anjing pit bulls!”

Ucapan Sandra itu membuat suasana kembali riuh dan penuh dengan tawa.

“Akh!” jerit lirih Sandra kesakitan.

Tiba-tiba, Icha manjitak kepalanya

“Parah lu! masa gue disamain sama anjing?” jawab Icha kemudian.

“Akh!”

Sekarang ganti Icha yang menjerit kesakitan karena Sandra balik menjitak kepalanya, dan hanya dia di sekolah itu yang berani melakukannya.

“Parah lu! sini gue semprot!” teriak Icha kemudian mengejar Sandra yang berusaha menghindarinya.

Tak ayal, pilox yang sedang dipegang Icha tersebut, akhirnya mengenai hampir semua kemeja putih yang dikenakan para siswa kelas tiga tersebut dan…

Srot….

Semprotannya mengenai Si Paling Ketua Osis.

Cowok itu langsung menatapnya sambil tersenyum begitu manis, tapi Icha malah bergidik dan hendak meninggalkannya.

Cowok yang terlihat terlihat tersinggung itu langsung meraih tangannya kemudian berucap sembari menatapnya dalam-dalam “apa maksudmu dengan bergidik seperti itu?”

“Maksud gue jangan ganggu gue, lepasin Diktator!” ujar Icha kemudian menghempas tangan lelaki di depannya itu sampai terlepas, ia kemudian berlari kembali dan menggandeng tangan Sandra.

“Ada apa?” tanya Sandra terlihat heran, mungkin karena melihat kedua temannya itu akhirnya berbicara, namun tampak begitu tegang.

“Nggak tau tuh Si Alex, sok kegantengan! Gak asik!” jawab Icha kesal kemudian menggandeng temannya itu pergi ke kantin.

“Oh ya, lu belum semprot punggung gue, buruan gi sekarang! Nanti keburu anak-anak berangkat pawai ke jalan,” perintah Icha pada temannya itu.

“Single is happy?” tanya Sandra terdengar memastikan.

“Iya!” ucap Icha agak kesal sambil mengangkat bola matanya ke atas.

“Siap Princess of the day!” ujar Sandra sambil terasa mulai menuliskan permintaan sahabatnya itu di punggungnya.

Icha yang kesal dengan panggilan itu segera menoleh, kemudian menyelanya dengan setengah berteriak sambil mengangkat telunjuknya, “sudah  gue bilang jangan ikut-ikut Mrs. Irene!”

“Ok, ok!”

Icha paling sebel disebut Princess of the day, karena itu berarti dia harus duduk di depan sendiri dan tidak sekelompok dengan siapapun.

“Tunggu, tunggu! kenapa gue merasa lu menulis sesuatu yang lain?” tanya Icha heran bercampur dengan penasaran.

“Itu mah perasaanmu saja, masa’ kamu nggak percaya sama aku?” jawabnya terdengar meyakinkan.

******

Alex tampak nangkring di sepedanya sambil menatap ke arah Icha dari jauh.

Sementara, Icha masih celingukan mencari Sandra temannya, setelah keluar dari kamar mandi menuju parkiran.

“Busyet, malah duduk sama cowoknya, Dasar cewek bucin!” gerutu Icha lirih, yang mendapati temannya itu malah duduk di jok belakang sepeda motor pacarnya.

Icha langsung menghampiri temannya itu sambil berjalan cepat.

“Minggir,” hardik Ica pada pacar temannya tersebut.

Namun, Sandra malah tampak merangkul pinggang lelaki itu sembari berkata dengan melirikkan matanya ke arah Alex “jangan mengganggu! sana sama gebetanmu itu!”

“Jangan ngadi-ngadi!” ucapnya sambil melotot ke arah Sandra yang dibalas sahabatnya itu dengan tertawaan yang terkekeh.

Tanpa banyak bicara, Sandra langsung menarik kerah pacar sahabatnya itu sambil tetap melotot ke arahnya, “ lu pergi, atau gue bakal nyegat lu di gang sebelah!”

“Dasar pemaksa!” umpat temannya tersebut sambil melirik tajam ke arahnya. 

Icha hanya tersenyum simpul, melihat kekecewaan di wajah temannya itu.

Pacar Sandra yang berkacamata itu terlihat bangkit berdiri, dan keluar dari motornya.

Cowok itu tampak membalikkan badan hendak beranjak dari sana, saat tiba-tiba Icha memanggilnya.

“Cupu! kunci, mana kunci? lu pikir tanpa kunci sepeda motor ini bisa jalan,” ujar Icha sambil menepuk-nepuk gagang setir sepeda motor matic itu.

“Ssst! Kita sudah janji tidak memanggilnya Cupu, bagaimanapun dia itu sekarang pacarku, kau harus menghormatinya,” bisik Sandra memperingatkannya sambil balik melotot ke arahnya.

“Ok, fine!” ucap Icha kemudian menoleh ke arah pacar temannya itu dan menerima kunci sepeda motor yang disodorkannya.

“Terima kasih, Mister Sandra!” lanjutnya sambil tersenyum dibuat-buat.

Cowok itu terlihat kaget mendengar panggilannya.

Sandra langsung tampak menarik tangan Icha ke belakang yang sontak membuat Icha menoleh ke arahnya.

“Icha!” hardik gadis itu marah sambil kembali melotot ke arahnya.

“Apa? Gue emang nggak tau namanya, jadi gue harus panggil apa?” ucap Icha sambil terlihat menantang balik.

Sandra kemudian menghela nafas panjang, dan kembali melotot ke arahnya.

“Ok, becanda!” jawab Icha yang melihat sahabatnya itu terlihat benar-benar marah.

Ia kemudian berbalik dan hendak mengulangi ucapannya, “teri—ma….”

Tapi pacar temannya itu keburu pergi dan terlihat sudah jauh.

“Lu lihat! anak itu sudah go—on,” ucap Icha sembari menoleh ke arah temannya, kemudian mengangkat dan mengibas tangannya ke arah cowok itu, lalu meringis puas.

Sandra hanya terlihat menghela nafas panjang melihat kelakuannya yang semaunya sendiri itu.

Icha kemudian segera menaiki motor cowoknya Sandra itu, dan melaju keluar dari gerbang sekolah bersama dengan temannya yang lain.

Mereka mulai berkonvoi di jalan.

Icha yang tak suka berada di barisan tengah segera melewati teman-temannya dengan ngebut, sampai berada di barisan paling depan.

“Cha, Icha!” teriak Alex tiba-tiba berada di sampingnya, mengiringi laju motornya.

Icha kembali bergidik, dan mempercepat laju motornya dengan ngebut, supaya lelaki itu tidak bisa menjangkaunya.

“Jangan lewat sana, Cha!”

Samar-samar terdengar suara teriakan Alex, bercampur dengan bisingnya angin dan Jalan Raya.

“Icha sebaiknya kita putar balik!” ajak Sandra setengah berteriak.

“Nggak usah, ngapain?” jawab Icha yang sangat tidak menyukai sikap tengil Alex, sambil menoleh sekejap ke arah Sandra.

“Akh!” teriak Icha bersamaan dengan Sandra yang tiba-tiba melihat sepeda motor mereka melaju dengan cepat ke arah traffic cone yang baru dipasang polisi.

Sreeeeek

BRAK

Decitan rem yang ditarik kuat oleh Icha itu, tak mampu menepis laju kendaraan tersebut dalam waktu singkat.

Alhasil ban depan sepeda motor tersebut menabrak salah satu traffic cone hingga terjatuh.

Icha langsung menurunkan kedua kakinya menahan sepeda motor itu supaya tidak ikut terjatuh.

Ia langsung menunduk sambil terengah-engah, rasanya jantungnya baru saja mau copot.

“Sepertinya saudara baru saja melakukan pelanggaran lalu lintas!”

Icha segera mengangkat kepalanya dengan kaget.

Ia lebih kaget lagi mendapati lelaki berkaos hitam dengan tulisan turn back crime di belakang Polantas tersebut, yang tak lain adalah lelaki mesum yang ia temui sebulan yang lalu di kompleks pelacuran.

“Kamu?”

“Lu?” gumam Icha terperanjat kaget sambil menudingnya dengan telunjuk tangannya, begitu juga lelaki itu.

1
Asiah Kamil
kapan lanjutan nya kak,
Eva Nayla
keren
Saydh5: makasih kak
total 1 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai ka
yu gabung bersama gc Cbm.
kita d sn akan belajar brg
caranya follow akun sy dl
nnti akn sy ksh undangan thx
Sa'adiah
Aku mampir Thor .....
Saydh5: thanks😍
total 1 replies
Ahmad Sopyan
lanjut semangat thor.
Saydh5
please subscribe dan vote yeah, sama jangan lupa follow akunku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!