NovelToon NovelToon
INTROSPEKSI

INTROSPEKSI

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjadi Pengusaha
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Detia Fazrin

Intrspeksi adalah kisah tentang Aldo dan Farin, pasangan yang telah bersama sejak SMA dan berhasil masuk universitas yang sama. Namun, hubungan mereka mulai terasa hambar karena Farin terlalu fokus pada pendidikan, membuat Aldo merasa kesepian.

Dalam pencarian kebahagiaan, Aldo berselingkuh dengan Kaira. Ketika Farin mengetahui perselingkuhan tersebut, dia melakukan introspeksi dan berusaha memperbaiki dirinya. Meskipun begitu, Farin akhirnya memilih untuk melepaskan Aldo, dan memulai hubungan baru dengan seseorang yang lebih menghargainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Detia Fazrin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Ke Masa Sekolah 06

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Aldo dan Farin semakin dekat seiring waktu. Meskipun Farin sibuk dengan berbagai kegiatan sekolah, Aldo memahami dan mendukungnya. Mereka selalu menyempatkan waktu untuk bertemu selepas sekolah, di mana Farin masih menjadi tutor untuk Aldo. Dalam momen-momen itu, hubungan mereka semakin hangat dan mendalam.

Sore itu, di rumah Aldo, mereka duduk bersama di ruang belajar yang sederhana. Jendela besar menghadap ke halaman, memberikan cahaya alami yang lembut. Di luar, suara burung dan semilir angin menambah kenyamanan suasana. Farin sedang menjelaskan materi matematika yang cukup rumit, sementara Aldo memperhatikan dengan serius, sesekali menanyakan hal-hal yang belum ia pahami. Mereka bercanda ringan, tertawa, dan terkadang saling menggoda.

"Aldo, kamu masih bingung dengan persamaan ini?" tanya Farin dengan senyum yang penuh kesabaran.

Aldo tertawa kecil, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Bukan bingung, tapi aku ingin lebih banyak waktu sama kamu."

Farin menggelengkan kepala sambil tersenyum. "Kamu ini selalu saja. Fokus dulu, Aldo, kita selesaikan soal ini, baru kita ngobrol."

Namun, kebersamaan mereka tiba-tiba terusik oleh kedatangan seseorang. Kaira, teman kecil Aldo, datang untuk berkunjung. Dari kejauhan, dia melihat Aldo dan Farin yang tampak begitu akrab. Ia merasa jantungnya berdebar lebih kencang, bukan karena perasaan senang, melainkan cemburu. Kaira memilih untuk tidak langsung menghampiri mereka. Sebaliknya, ia mengamati dari jauh dengan tatapan yang sarat dengan perasaan tidak nyaman.

Kaira memutuskan untuk berbalik dan pulang, namun sebelum ia sempat melangkah keluar, Kak Yura, kakak Aldo yang baik hati, memanggilnya.

"Kaira! Pas sekali kamu di sini. Bisa bantu kakak sebentar untuk menyusun alat-alat Mading ini?"

Meskipun hatinya tidak tenang, Kaira terpaksa menyetujui permintaan Kak Yura. Mereka mulai bekerja bersama di ruang keluarga. Saat itulah, Kak Yura mulai bercerita tentang Farin dengan penuh kekaguman.

"Farin itu siswa terbaik di sekolah. Dia pintar, rajin, dan sangat bertanggung jawab. Kalau Aldo bisa lebih sering bersama Farin, kakak yakin Aldo bisa lebih fokus dan sukses. Farin itu membawa perubahan baik, lho."

Mendengar ini, Kaira semakin tersudut. Ia menahan kekesalannya, namun emosi itu terlepas ketika secara tidak sengaja ia mematahkan salah satu properti Mading. Kak Yura yang terkejut hanya menggelengkan kepala, dan dengan senyum kecil, ia berkata, "Hati-hati, Kaira. Tak apa, hanya properti. Bisa kita perbaiki nanti."

Kaira buru-buru meminta maaf, namun rasa kesalnya makin membuncah. Tidak hanya Kak Yura, bahkan Mama Aldo pun datang membawa camilan dan turut berbicara tentang Farin.

"Mama senang sekali kalau Aldo bisa dekat dengan Farin. Dia anak yang baik, sopan, dan cerdas. Semoga suatu hari nanti, kita punya menantu seperti Farin."

Kata-kata itu seperti duri tajam yang menusuk hati Kaira. Ia merasa semakin terasing dan terpinggirkan. Ia mencoba tersenyum, tetapi dalam hatinya, rasa tidak sukanya semakin membesar.

Setelah beberapa waktu, Farin selesai membantu Aldo belajar dan bergabung dengan Kaira dan Kak Yura di ruang keluarga. Farin yang ceria menawarkan diri untuk membantu Kak Yura menyelesaikan proyek Mading.

"Kak, aku bantu ya. Sepertinya masih ada yang perlu diperbaiki di sini."

"Ah, Farin! Tentu, terima kasih banyak. Kamu memang selalu bisa diandalkan," balas Kak Yura dengan senyum hangat sebelum meninggalkan ruangan sebentar untuk mengambil beberapa barang di lantai atas.

Kini, tinggal Kaira dan Farin yang berada di ruangan itu. Suasana tiba-tiba menjadi canggung. Farin, yang tidak menyadari perasaan Kaira, tersenyum ramah. Namun, Kaira tidak bisa menahan perasaan gelisahnya lebih lama.

"Kamu tahu, Farin," ucap Kaira dengan nada sinis, "Kamu benar-benar beruntung bisa mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari keluarga Aldo dengan begitu cepat. Padahal, keluarganya sangat berbeda dengan gaya kampunganmu."

Farin terkejut mendengar kata-kata itu, tetapi ia tetap berusaha tenang. Senyumnya memudar, digantikan oleh raut wajah yang penuh pertanyaan.

"Kaira, kenapa kamu berkata seperti itu?" tanya Farin dengan lembut, tanpa sedikit pun menunjukkan perlawanan.

Kaira tersenyum kecil, tetapi senyuman itu tidak tulus. "Ah, aku hanya memberi tahu apa yang kurasakan. Bukankah mereka hanya memanfaatkan mu? Kamu pintar, rajin, tentu saja mereka menyukaimu. Tapi kamu tahu, kan, mereka berbeda denganmu. Kamu tidak benar-benar cocok dengan mereka."

Farin mendengarkan dengan seksama, memilih untuk tidak langsung membalas. Ia tahu kata-kata Kaira datang dari rasa cemburu dan ketidaknyamanan, bukan dari kebencian yang sebenarnya. Namun, ia juga tidak bisa membiarkan hal ini berlalu begitu saja.

"Saya mungkin tidak sempurna, Kaira," jawab Farin dengan tenang, "Tapi saya percaya bahwa orang-orang akan menghargai ketulusan. Jika saya dianggap bermanfaat, itu karena saya ingin membantu. Saya tidak memikirkan apakah saya cocok atau tidak dengan mereka, yang penting bagi saya adalah berbuat baik dan membawa manfaat."

Kaira terdiam, tidak menyangka Farin akan merespons dengan cara seperti itu. Di satu sisi, ia merasa tersinggung, tetapi di sisi lain, ia juga merasa sedikit tersentuh. Farin tidak membalas dengan kemarahan, melainkan dengan kebijaksanaan.

"Aku hanya ingin kamu sadar, Farin," kata Kaira pelan, suaranya mulai melembut, "Tidak semua orang menyukaimu berada di sini. Kamu mungkin tidak melihatnya, tapi... ada yang merasa terganggu."

Farin mengangguk pelan, matanya menatap Kaira dengan penuh pengertian.

"Aku mengerti, Kaira. Setiap orang punya pendapat mereka sendiri. Dan jika ada yang merasa terganggu, mungkin itu karena mereka belum mengenalku lebih jauh. Aku hanya berharap, suatu hari nanti, mereka bisa melihat bahwa niatku selalu baik."

Ketika Kak Yura kembali ke ruangan, ia tidak menyadari tensi yang baru saja terjadi di antara keduanya. Dengan semangat, ia mulai melanjutkan proyek Mading bersama Farin dan Kaira, yang sekarang lebih tenang meskipun masih ada sedikit ketegangan di dalam hatinya.

...***...

Malam itu, ketika pulang, Farin merenungkan pertemuan dengan Kaira. Ia sadar bahwa ada banyak tantangan yang harus dihadapinya dalam menjalin hubungan dengan Aldo, tidak hanya dari Aldo sendiri, tetapi juga dari orang-orang di sekitarnya.

Namun, Farin tetap bertekad untuk menjalani hubungan ini dengan penuh kejujuran dan niat baik. Ia percaya bahwa selama ia tetap tulus dan menghormati orang lain, pada akhirnya, segalanya akan berjalan baik.

Di sisi lain, Aldo, yang tidak menyadari apa yang terjadi antara Farin dan Kaira, merasa senang karena ia memiliki dua orang penting dalam hidupnya—Farin dan Kaira—yang meskipun berbeda, sama-sama memberikan warna dalam hidupnya.

Terkadang, dalam keheningan malam, Farin merenung tentang perasaannya sendiri. Apakah ia sudah membuat keputusan yang benar dengan mendekati Aldo? Apakah hubungannya dengan Aldo akan membawa kebahagiaan, atau malah sebaliknya? Di tengah semua pertanyaan itu, Farin hanya bisa berharap bahwa niat baiknya akan membawa mereka semua ke jalan yang benar, meskipun penuh dengan tantangan.

Tokoh karakter dalam cerita:

Farin : Siswa cerdas, tutor Aldo, dan tokoh utama wanita yang merupakan pacar Aldo.

Aldo : Pacar Farin, siswa yang ditutor oleh Farin, dan menjadi pusat kecemburuan Kaira.

Kaira : Teman kecil Aldo yang cemburu dengan kedekatan Aldo dan Farin.

Kak Yura : Kakak perempuan Aldo yang mengagumi Farin dan berharap Farin dan Aldo bersama.

Mama Aldo : Ibu Aldo yang juga berharap Farin bisa menjadi menantunya.

1
Devliandika
keren kak,, baru mampir kesini,, salam kenal kak.. 😊🙏
saling follow boleh kak🙏😊
Devliandika: siap kak.. 🤗
Fa🍁: iya salam, ok folback ya
total 2 replies
Nayla Nazafarin
jodohnya masih abu2,
yura nanti lama2 ky kayra
RN
hmm... takutnya nanti kayra jatuh cinta sama Hans...ooohhh... tidak 🙅
Tika
Sedih y
RN
semangat babang Hans 💪💪
Fa🍁
penasaran katanya
Fa🍁
🥲
RN
dasar tidak punya malu s kayra ini 😡
Nayla Nazafarin
jelaslah kmu g bisa bikin farin kebakaran jenggot,krn dia udah persiapan sebelum mundur..
Fa🍁: betul-betul
total 1 replies
Nayla Nazafarin
Aldo2..harusnya kmu itu INTROSPEKSI DIRI!!!bukn malah nyalahin orang,siapa suruh kmu ikut tarohan!!!
Nayla Nazafarin
udahlah nobar sma Hans aj..
Nayla Nazafarin
suka gaya lo Hans..jngn kecewain aq y..
Nayla Nazafarin
ayo hans tegakkan keadilan&kebenaran!! suruh farin membuka mata&hatinya!!
Nayla Nazafarin
aq berharap pas nonton bareng farin ktemu aldo&kaira,jngn terus mnjd bodoh..farin
Nayla Nazafarin
mual sma pmikiran aldo..egois bngt
Nayla Nazafarin
lepasin aj aldo farin..untuk ap laki ky gitu di pertahanin
Nayla Nazafarin
y ampun Hans..
RN
GK sadar,, padahal dia yg mengkhianati farin kok bisa2 y nyalahin orang...hmm enaknya d apain s Aldo ini 😡
Fa🍁: Diapain ya 🤔
total 1 replies
Musri
yess....yess....yess...rasain tu aldo,mng enak sakit hati🤭🤣🤣
Fa🍁: Gak enak kata si Aldo
total 1 replies
Nur Janna
kamu akan tau sakit ya itu kehilangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!