NovelToon NovelToon
Selalu Menunggu

Selalu Menunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Windia

Seorang perempuan yang selalu menunggu kedatangan lelaki tercintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Paksaan

"bagaimana kabarmu sayang?"

"Aku baik-baik saja, kamu?" Tanya balik Lila.

"Sayang maafin aku karena aku nggak pernah ngabarin kamu dan aku juga udah bohongin kamu soal keberangkatan aku kemarin. Tapi aku mohon jangan tidak memberiku kabar"pinta Devan kepada Lila karena melihat Lila dari awal dia berangkat ke Eropa Lila tidak pernah menghubunginya.

"Aku udah berusaha ngehubungin kamu dan selalu nunggu kamu Dev tapi" ucapan Lila terjeda, karena dia tidak mau memberitahukan semua perbuatan Johan.

Yah memang benar Johan tidak tahu menahu tentang informasinya yang dibisukan oleh ayahnya sendiri. Karena itu Lila tidak mau membuat hubungan ayah dan anaknya renggang.

"Tapi aku lagi sibuk maaf ya"

"Nggak usah minta maaf soalnya di sini aku yang salah, aku gak pamit dan tidak pernah menghubungi kamu duluan dan maafin aku ya soalnya aku nggak bisa ada di saat acara wisuda bulan lalu".

"Masalah itu nggak usah dibahas lagian itu udah lama kok".

Lila sengaja tidak memperpanjang masalah karena dia tahu bahwa jika mementingkan egonya saja akan membuat hubungannya semakin renggang.

"Ya udah sekarang aku mau tanya kamu, Kamu lanjut kuliah di mana sayang?"

"Oh aku keterima di UI dan ngambil jurusan kedokteran"

"Pinter ya pacar siapa sih?" Goda Devan yang masih saja membuat Lila salting padahal itu hanya lewat handphone saja.

"Sayang aku kangen banget sama kamu".

Ucap Devan dengan penuh kelembutan.

"Aku juga kangen sama kamu, Kamu tahu nggak aku baca surat itu sambil nangis dan mataku bengkak banget sampai besok paginya aku nggak bisa ngebuka mata aku gara-gara sebab" Lila langsung terkeceh.

Mendengar suara Lila yang sekarang sudah tertawa membuat hati Devan sedikit tenang.

"Oh jadi ada yang nangisin aku nih sampai segitunya?" Devan tak henti-hentinya menggoda Lila.

"Devan kamu di Indonesia sama di Eropa sama aja nggak pernah berubah"

"Kan yang minta kau jangan berubah kamu dan aku juga harus nyebatin janji aku supaya aku tetap jadi Devan yang kamu kenal sayang".

Sungguh kata-kata depan membuat Lila sangat tenang karena meskipun Devan tidak berpamitan dan sudah membohongi dia tentang keberangkatannya akan tetapi Lila masih percaya bahwa Devan masih seperti laki-laki yang dia kenal.

"Ya udah dev, ntar aku telepon lagi ya soalnya lagi banyak tugas numpuk, maklumlah jurusan kedokteran hehehe". Ucap Lila.

"Ya udah sayang yang rajin belajarnya jangan malas-malasan dan jangan lupa selalu ingat aku ya".

"Pasti ya udah dulu ya bye love you". Devan yang berada di seberang sana langsung tersenyum mendengar ucapan kekasihnya saat ini.

"Love you too sayangku cintaku".

Tut

Sambungan telepon pun terputus.

Lila merasa tenang karena akhirnya Devan menghubunginya dan memberikannya kabar.

............

Devan yang saat ini tengah berada di Eropa sedang fokus dengan bisnis papahnya.

Sebenarnya Devan tidak ingin terlibat dengan masalah bisnis akan tetapi karena paksaan dari Johan yang membuat Devan melakukan semuanya.

Tok tok tok

Tak lama dari ketukan pintu tersebut muncul seorang wanita yang berpakaian sangat seksi, wanita itu adalah Amanda.

Amanda sengaja mengikuti Devan ke Eropa Karena dia sudah terlanjur ingin memiliki Devan bagaimanapun caranya. Devan juga tinggal satu apartemen dengan wanita ini dan semua perintah ini berasal dari Johan serta mamah Amanda. Awalnya Devan tidak menyetujui kesepakatan ini akan tetapi Devan tidak mengambil pusing kemudian dia menyetujuinya.

"Halo Devan, sepertinya kamu sangat lelah apa kamu ingin beristirahat". Tanya Amanda sedikit melembutkan suaranya guna untuk menggoda depan.

"Gue lagi capek lo jangan masuk ke sini gue nggak mau lihat muka lo" sinis Devan yang tak mau melihat wajah Amanda sama sekali.

Melihat sikap Devan kepadanya Amanda tak pantang menyerah dia langsung mengelus punggung Devan dengan percaya diri akan tetapi langsung di tepis oleh Devan.

"Gue peringatin sekali lagi kalau Lo nggak  keluar dari sini maka gue yang akan pindah dari apartemen ini dan satu lagi jangan sekali-kali  berani lo berani menyentuh gue" ucap Devan yang langsung beranjak meninggalkan Amanda.

"Segimanapun kamu menolakku Devan kamu akan menjadi milikku selamanya" sini Amanda sambil melihat Devan yang sudah pergi meninggalkannya.

..........

Beberapa bulan kemudian semua berjalan dengan lancar lila dan Devan masih berkomunikasi.

"Halo Devan papa sama mama udah ada di bandara, dan beberapa menit lagi papa dan Mama akan sampai ke apartemen kamu".

"Iya pah". Tak mau banyak bertanya Devan langsung mengiakan apa kata papanya walaupun sedikit heran kenapa tiba-tiba Mama dan papanya datang secara tiba-tiba ke Eropa dan menemuinya.

Beberapa jam kemudian thalia dan Johan sudah berada di apartemen Devan.

"Halo Devan apa kabarmu sayang mama kangen sekali sama kamu" thalia langsung memeluk anaknya yang walaupun beberapa bulan sudah tidak bertemu tetapi tetap saja Dia sangat merindukan anak semata wayangnya ini.

"Iya mah kabar aku baik Mamah dan papah gimana?" Jawab Devan langsung membalas pelukan mamahnya.

"Mamah baik-baik saja sayang".

Setelah mengobrol beberapa lama dan saling bertegur sapa kini Devan beserta thalia dan Johan berada di ruang tamu apartemennya.

Dan tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka dan menampakan seorang dua wanita yang tengah berjalan menuju arah depan serta orang tuanya, orang itu tidak lain adalah Amanda dan Nidia.

"Halo semuanya sapa Nidya" dengan penuh kesenangan.

"Halo nid" langsung dibalas oleh thalia yang melihat sahabatnya Tengah datang beserta anak perempuannya.

Semuanya kemudian segera duduk di sofa.

"Mumpung semuanya ada di sini ayo kita bahas acara yang akan dilaksanakan besok lusa" ucap Johan yang langsung membuat Amanda serta nidya senang akan tetapi berbeda dengan Devan yang terheran heran dengan ucapan papahnya.

"Emang ada acara apaan pah lusa?" Tanya Devan dengan penuh penekanan.

"Besok adalah acara pertunanganmu dengan Amanda Devan".

Mendengar ucapan Johan Devan langsung berdiri dan memasang raut wajah yang sangat marah.

"Aku nggak mau pah, aku nggak mau bertunangan sama orang yang sama sekali nggak aku cintai, udah cukup papa nyiksa hidup aku, kuliahin aku ke Eropa dan mengambil bidang bisnis aku udah turutin pah tapi buat permintaan kali ini aku nggak bisa".

Ucap Devan dengan tegas dan lantang.

"Tidak Devan ini sudah keputusan keluarga kita dengan keluarga Amanda jika kamu tidak menyetujuinya maka papa tidak akan segan-segan mencabut semua aset yang kamu miliki saat ini". Ucap Johan tak kalah lantangnya.

"Apa papa belum puas melihat aku kayak gini, aku udah capek pah sama kekangan papah".

Ucap Devan.

Melihat perdebatan dari anak dan papanya itu thalia langsung mengelus punggung Devan agar dia semakin tenang.

"Sayang tolong dengerin kata papah, ini demi kebaikan kamu dan Amanda juga wanita yang baik setara dengan kamu apa salahnya kamu membuka hati kamu buat Amanda" jelas kali Talia.

"Aku benar-benar nggak bisa mah aku di sini udah 3 bulan dan belum genap setahun, dan aku juga mau fokus sama kuliah aku, nggak mau terikat sama pertunangan ini apalagi wanita yang tidak aku cintai" ucap Devan dengan penuh penekanan sambil melihat wajah Amanda.

Amanda yang merasa ditatap sinish oleh Devan menundukkan pandangannya akan tetapi di dalam hatinya begitu sangat bahagia karena orang tua Devan sangat setuju dengan pertunangan tersebut.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!