Dinodai Gus Zaky

"Assalamu 'alaikum, ya ahli kubur yaghfirullaahu lanna wa lakum antum salafunaa wa nahnu bil atsari."

Artinya: "Semoga keselamatan tetap atas kamu, wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kamu. Kamu orang-orang yang mendahului kami, dan kami akan menyusul (orang-orang terdahulu)." (HR At-Tirmidzi)

*Setelah mengucapkan salam.

Nazwa pun mulai masuk ke pekarangan area makam matanya langsung ter tuju ke kedua nisan yang ber jajar yang kini sudah di depan nya.

"Maaf ayah ibu Nazwa baru bisa berkunjung ucap nya seorang diri.!

Nazwa mulai duduk menghadap nisan itu dan mulai melafalkan al-fatihah serta mengaji tiga surah Yasin dan setelah nya memanjat kan doa.

Setelah membaca doa-doa pun usai Nazwa tetap duduk di sana .

untungnya matahari tidak begitu terik banyak pepohonan yang menaungi lokasi pemakaman.

"Ayah ibu semoga kalian tenang di sana dan semoga dilapangkan kubur nya

"Maaf Nazwa tidak bisa sering-sering lagi ke sini Nazwa hanya bisa menyampaikan melalui doa d setiap sujud Nazwa.

"Ayah ibu Nazwa rindu ucap Nazwa mulai sesenggukan akhirnya Nazwa pun menangis di pemakaman itu rasa rindu dan kehilangan tentu saja masih dia rasakan.

Di saat umur nya masih membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tua nya bahkan kejadian itu pun merenggutnya.

"Sebenarnya Nazwa takut ibu!"

Nazwa takut tinggal seorang diri, Nazwa pun menangis dia tertunduk memegangi nisan ibunya hatinya rapuh tidak tahu lagi ke mana dia untuk bercerita selain mengungkap kan nya di dalam doa,

sekarang Nazwa hanya ingin curhat kepada ibunya.

" Maafkan Nazwa Bu kalau Nazwa tidak bisa melanjutkan garis keturunan kita Nazwa terlalu takut membina hubungan dengan seseorang yang tidak pernah tahu keadaan Nazwa yang sebenar nya

"Nazwa takut terhina untuk yang kedua kalinya Bu Nazwa benar-benar takut  tangisnya.

Setelah puas menangis di makam orang tuanya.

Nazwa pun bangkit dia hendak pergi dari area pemakaman itu.

Dengan berjalan gontai tanpa arah tujuan,

Saat sampai di pinggir jalan utama.

Nazwa kebingungan mau ke mana,

hendak ke mana dia sekarang, Tenggorokan nya mulai kering karena sedari pagi dia belum makan atau minum apapun.

ternyata sudah tengah hari Nazwa memutuskan duduk di pos kambling pinggir jalan utama.

"Aku harus ke mana!" tidak mungkin aku ke rumah bibi sudah jelas-jelas bibi mengusirku gumam nya seorang diri.

"Astaga Nazwa, kamu ceroboh sekali sih gerutu nya pada dirinya sendiri bisa-bisanya Kamu tidak membawa uang sepeserpun, Nazwa kembali mengasak kantong nya, namun hasil nya nihil, dia benar benar lupa membawa uang sama sekali.

Saking buru-burunya tadi pagi karena bu nyai Fatimah sudah siap Nazwa malah melupakan uang yang dia simpan di dalam lemari.

Nazwa punya uang, walaupun tidak banyak

Hanya beberapa ratus ribu saja

dia mengumpulkan nya saat dikasih uang jajan oleh bu nyai kulsum. Semua santri akan dikasih rata paling tidak seminggu sekali walau pun hanya hitungan puluhan ribu .

Sedang kan teman teman Nazwa yang lain semuanya masih ada orang tua mereka akan dikirim kan uang atau dijenguk nya paling tidak sebulan sekali sedangkan Nazwa dia harus tahu diri tidak ada satu orang pun yang datang menjenguk.

Jadi dia tidak pernah memakai uang pemberian bu nyai kulsum hanya untuk sekedar jajan.

Karena kebutuhan buat pangan semua sudah ditanggung pesantren.

Dan para santri pun akan dibelikan baju baru setiap tahun nya saat menjelang lebaran.

Nazwa hanya memakai untuk keperluan mandi dan alat kewanitaan secukup nya.

Untung nya Nazwa sudah dianugerahi dengan paras yang cantik dan kulit yang mulus  putih sebening susu.

Jadi Nazwa tidak harus repot-repot memakai skin care seperti teman-temannya yang lain.

Sambil menepuk-nepuk kepala nya sendiri karena kebodohannya sekarang Nazwa bingung mau ke mana.

Ya sudahlah anggap saja hari ini puasa gumam Nazwa seorang diri.

Saat dia duduk melamun bunyi klakson yang sangat nyaring mengagetkan nya Nazwa terjingkat dia melihat ke arah mobil yang membunyikan klakson tadi.

"Gus Zaky gumamnya, Nazwa sedikit terkejut karena bisa bertemu dengan gus Zaky lagi saat ini.

Gus zaky memajukan mobil nya dan menyepadan kan dengan arah duduk nya Nazwa.

Tanpa turun dari mobil gus Zaky pun bertanya karena kalau sampai dia turun akan banyak mata yang melihat nya.

Gus zakky menurunkan jendela kaca mobilnya agar  lebih leluasa.

"Assalamualaikum Nazwa,

"Waalaikumsalam Gus, jawab Nazwa sambil menundukkan kepalanya

"Kenapa kamu duduk di sini?

"saya dari pemakaman tadi hendak pulang jawab Nazwa.

Gus zaky pun jadi bingung karena arah pemakaman sudah dia lewati dan rumah Nazwa pun bertolak belakang dengan tempatnya sekarang dia duduk.

Gus zaky mencoba melihat sekitar bahkan di situ jauh dari pemukiman warga.

"Apa kamu tidak berniat pulang ke rumah bibimu.?

"Nazwa tetap menunduk dia ragu untuk menjawab alasan apa yang akan Nazwa gunakan.

"Bilang saja kalau kamu ingin pulang lagi ke pesantren ujar gus zaky, tepat sasaran.

Nazwa pun mulai mendongak dia menatap sekilas gus zaky sebelum mengalihkan pandangan nya  lagi.

"Maaf Gus sebenar nya, bibi tidak di rumah jadi saya bingung harus pergi ke mana ucap Nazwa sedikit berbohong karena dia tidak mungkin mengatakan kalau bibinya tidak menerimanya. Kan.!

Seakan peka guz  Zaky langsung turun dari mobilnya

"Baiklah sebaik nya kamu sekarang pulang ke pesantren karena di sana Nadira akan sangat senang menerimamu.!

. mendengar kata Nadira disebut Nazwa mendongak lagi dan berusaha melihat ke dalam mobil guz Zaky.

Seakan tau maksud  dari pandangan nazwa.

Nadira tidak di sini dia masih tinggal bersama umi karena adik saya sedang pulang dari pesantren.

"Nazwa pun mengangguk paham.

Zaky  kembali membuka pintu mobil nya Dia meraih sebotol minuman  air mineral  yang masih tersegel diulurkan nya ke hadapan nazwa

Nazwa heran menatap nya.

"Ambillah kamu pasti haus ini masih tersegel tadinya untuk Nadira ujar guz zaky

"Terima kasih banyak Gus jawab Nazwa .

Sebaik nya kamu menaiki angkutan umum yang biasa lewat di desa ini karena tidak mungkin aku membawamu pulang takut akan  terjadi fitnah.

" Iya Gus saya paham ucap Nazwa.

Saat melihat angkutan umum melintas.

Guz Zaky pun langsung menyetop nya .

.."ayo silakan ucap guz Zaky memper silah kan nazwa naik seraya mengulurkan dua lembar uang kertas senilai  lima puluh ribuan.

Ini untuk ongkos pulangnya.

"Maaf Gus ini kebanyakan tolak Nazwa.!

" palingan juga cuma sepuluh ribuan.

" tidak apa apa simpan sisa nya buat kamu.

..." tidak gus tidak usah terima kasih saya hanya akan mengambil seperlunya.

Nazwa hanya mengambil satu lembar saja seraya berkata Saya akan mengem balikan nya nanti.

Dan langsung menaiki angkot itu karena tidak enak ditunggu terlalu lama.!

Zaky pun tercekat dia tidak jadi mengatakan apapun sebenar nya dia memberikan uang itu  dengan sukarela tanpa meng harap kan dikembalikan tapi Nabila sudah pergi.!

.. buru buru  guz Zaky menaiki mobilnya dan menyusul angkot itu dari belakang.

Hati nya seakan berdebar debar bahkan jantung nya pun berdegup  dengan kencang saat dia di dekat Nazwa.

"Kenapa dengan jantung ku ada apa dengan perasaan ini gumam Gus Zaki kepada dirinya sendiri.

"Apa aku mempunyai perasaan lebih padanya atau hanya sekedar rasa bersalahku saja.

"Oh tidak tidak apakah perasaan ini salah.

Guz zaky ber argumen seorang diri.