WARNING BUKAN UNTUK BOCIL ❤️❤️
YANG DIBAWAH UMUR
MOHON UNTUK JANGAN BACA NOVEL INI!!
KARENA INI NOVEL KHUSUS UNTUK KAUM IYA-IYA 😝
TERIMA KASIH!! SELAMAT MEMBACA!!
ANNABELLA TASYA KUSUMA pegawai di salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang terletak di Jakarta ini sudah mengabdi di perusahaannya selama hampir 4 tahun.
Pekerjaannya lancar dan mengasyikan. Dia sangat mencintai pekerjaannya. Dia orang yang mudah bergaul, itu yang membuat dia sangat akrab dengan rekan-rekan di devisinya, yaitu devisi keuangan.
Tapi semua itu berubah, ketenangan di usik. Dia merasa diawasi, dikekang, dan diperlakukan tidak adil oleh CEO baru di perusahaannya.
Mampukah Tasya bertahan, atau Tasya memilih untuk keluar dari perusahaan nya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssyptr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 3 - BOS BARU II
Tasya yang merasa di perhatian menengok ke arah itu dan tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata Sean. Setelah lama bertatapan, Tasya memutuskan kontak mata terlebih dahulu.
"Ehm.." Sean berdehem.
"Dan perlu kalian tahu, bahwa saya sangat tidak mentolerir adanya karyawan yang bermalas-malasan dan tidak disiplin. Maka dari itu saya akan peri peringatan sebanyak 3 kali. Jika lebih dari 3 kali kalian semua tidak disiplin, datang terlambat dan tidak menuruti peraturan kantor. Maka kalian akan dipecat secara tidak hormat dan tanpa uang pesangon." lanjut Sean.
Reaksi para karyawan yang mendengar itu sangat syok. Pasalnya dulu ketika bersama dengan Pak Rudy, mereka lebih bebas dan merasa tidak terbebani.
"Sekarang tunggu apa lagi?? cepet bekerja dan jangan buang-buang waktu! Atau kalian semua ingin surat peringatan yang pertama?" sahut Sean sambil menyeringai.
Hanya dalam hitungan detik para karyawan memasuki ruang kerja devisi merek masing-masing. Dari yang menaiki lift sampai ada yang menggunakan tangga darurat karena takut oleh CEO baru mereka.
DI DEVISI KEUANGAN....
"Gila banget tuh bos baru, kayaknya ketentraman kita di perusahaan ini akan segera berakhir guys." kata Vino yang duduk di kursinya sambil menyelesaikan laporannya.
"Iya, kalo gini kan jadi rindu bos Rudy. Huhuhu." jawab Tasya dengan wajah sedihnya.
"Tapi sepadan sih sama muka gantengnya itu. Hidungnya mancung, rahang tegas, matanya biru, apalagi bibirnya!!!!!!! AAHHH!! SEXY BANGET!!!" kata Dinda.
"Iya Din!!! Dia itu tipe gue banget. Malah melebihi tipe rata-rata gue." sahut Mela tapi tak mengalihkan pandangannya dari komputernya.
"Heh, Lo berdua itu emang ya. Emang lu pikir pak Boss baru itu..." ucapan Tasya terpotong ketika suara berat itu menyapa telinganya.
"Kenapa dengan saya?" tanya Sean yang memasuki ruang devisi keuangan.
Semua mendadak diam terbisu mendengar ucapan dingin Sean itu. Tak ada dari kelima orang itu yang menyahut ucapan Sean.
"Sudah 15 detik yang lalu saya bertanya tapi tak ada satu orang pun yang menjawab!!" kata Sean ketus.
Mendengar suara yang bising di devisi keuangan tiba-tiba ada pria tampan yang menyelonong masuk.
"Maafkan anak buah saya pak Sean yang terhormat!" jawab orang itu dengan nada menyesal yang dibuat-buat.
"Saya tidak meminta anda yang bicara!" jawab Sean sengit.
"Maafkan saya. Pak Sean anak buah saya ini memang sangat keterlaluan. Bagaimana kalau kita hukum." kata Dimas.
Dan para karyawan staff Keuangan itu langsung bergidik ngeri dan mulai berkeringat dingin.
Ya, pria yang tiba-tiba masuk itu adalah Dimas. Pria yang berusia 30 tahun itu menjabat sebagai Manager Keuangan/Kepala Devisi Keuangan. Dan juga merupakan teman kecil hingga SMA Sean.
"Hahahaha, saya hanya bercanda. Kalian ini tidak perlu tegang begitu. Saya dan Sean ini sudah lama kenal. Kita sahabatan." jawab Dimas dan dapat pelototan tajam dari Sean.
Sean tak menggubris ucapan Dimas, dirinya hanya fokus menatap mata cantik itu lagi. Hanya dengan melihat mata itu entah mengapa hatinya jadi menghangat.
Lagi-lagi tak sengaja mata mereka bertemu untuk yang kedua kalinya. Mereka terdiam untuk beberapa detik, lalu Sean cepat-cepat memutuskan pandangan mata itu.
"Saya tidak ingin hal ini terulang kembali!" kata Sean.
Lalu CEO baru itu langsung pergi dari ruangan Devisi keuangan ke Devisi lain. Sambil mengecek pekerjaan mereka dan menghafalkan tata letak kantor yang di dampingi oleh sekretaris seksinya.
"Huftt. Akhirnya boss itu pergi juga." sahut Dinda.
"Iya!! Tatapan matanya mengintimidasi banget. Dedek gak kuat lihat yang begitu" jawab Mela asal yang mengundang gelak tawa seisi ruangan kecuali Tasya yang terbengong.
"Udah-udah ayo semua kembali bekerja. Jangan sampai kita semua dipecat sekarang. Saya belum nikah nih, Tasya masih belum mau diajak Abang nikah!" kata Dimas menggoda Tasya.
"Apaan sih pak Dim, udah ah. Aku mau ngerjain laporan keuangan bulan ini."
---------------------------------------------
SEMOGA SUKA YA SAMA CERITA INI.
DUKUNG CERITA INI DENGAN CARA VOTE+KOMEN+LIKE.