cerita ini mengisahkan tentang menderitanya seorang perempuan yang menjadi korban salah sasaran yang di lakukan oleh seorang presdir yang terkenal kejam dan dingin. wanita itu harus rela hidup sendiri dan berjuang menghidupi kelima anaknya karena dia di usir dari rumahnya ketika mengetahui dia hamil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Emeli dan anak anak nya berjalan kaki menuju sekolah mereka karena memang tidak terlalu jauh dari rumah karena memang hal itu sengaja oleh emeli agar dia mudah untuk mengantar dan menjemputnya sekaligus untuk menghemat uangnya karena emeli tidak bisa meninggalkan mereka untuk bekerja apalagi tidak ads yang mau menerima emeli untuk bekerja jika membawa 5 orang ke tempat kerjanya hingga emeli harus menjual kalung berlian pemberian ibunya karena uang tabungannya sudah habis.hasil penjualan kalung itu bisa emeli gunakan untuk beberapa tahun ke depan karena memang harganya sangat mahal hingga membuat emeli cukup lega biarpun tidak bekerja dia masih bisa menghidupi anak anaknya sedangkan vania sudah bekerja di salah satu toko kue di sekitar pantai tersebut sejak usia anak anak emeli 2 tahun
Seperti biasa mereka berjalan seperti pasukan bebek yang sangat ramai dengan adrian yang memimpin jalan di belakangnya ada kedua gadis kecil yang menggemaskan dengan claudia yang rambutnya di kuncir satu sedangkan elisa dengan kuncir dua nya hingga membuat wajahnya terlihat sangat lucu dan di barisan ketiga ada betrand dan kevin yang selalu mengawasi dua saudara perempuannya dan emeli hanya mengawasi di belakang saja
"josh lihat anak anakku sangat menggemaskan memakai seragam sekolah dan kamu lihat mereka sangat pintar berjalan kaki ke sekolah dan tidak mengeluh harus naik mobil emeli sangat pandai mendidik mereka" senyum merekah di bibir edric ketika melihat anak anaknya berbaris rapi berjalan menuju ke sekolah
"kamu benar ed lihat kedua anak gadis kecil jalan dengan melompat lompat hingga kuncirnya bergerak kesana kemari sungguh sangat menggemaskan" sahut josh tak kalah takjub melihat anak anak edric
"ed lihat yang paling depan dia sama persis sepertimu dari wajah yang kaku seperti kanebo kering tidak ads bedanya denganmu" ejek josh pada edric
"tentu saja mirip denganku karena mereka adalah anak anakku memang kamu pikir mau mirip siapa lagi kalau bukan mirip denganku" sahut edric dengan wajah kesal tapi matanya tidak pernah berhenti memandang pada anak anaknya yang sangat menggemaskan
Edric dan josh tetap mengikuti emeli dan anak anaknya sampai di pintu gerbang sekolah. edric pun melihat emeli berada di ruang tunggu untuk orang tua yang menunggu kepulangan anak anak yang bersekolah
"ed kamu harus pelan pelan dekati emeli jangan sampai dia merasa ketakutan dan kamu kehilangan anak anakmu lagi dekati dengan pelan pelan aku takut dia mempunyai trauma akan perbuatanmu dulu" josh memberi nasihat pada edric karena dia tahu bagaimana sifat edric yang tidak sabaran
"kamu benar josh sepertinya sekarang aku harus mulai melatih sifat sabar ku bukan hanya demi emeli tapi juga anak anakku karena mempunyai banyak anak maka harus punya stok sabar lebih banyak juga" edric sudah di nasihati sang ibu tentang menjadi orang tua agar selalu punya sifat sabar yang tidak terbatas
"mengenai shela ayahnya sudah mengendalikan semua berita akan tetapi nilai saham perusahaannya tetap goncang akibat berita begitupun karir dari wanita semua produk yang menggunakan jasanya langsung memutus kerja sama itu dan untuk proyek yang belum di kerjakan semuanya langsung di putus dan untuk shela sendiri sampai sekarang dia tidak berani keluar ke tempat umum dan tidak melakukan apa pun" yanto menjelaskan tentang apa yang telah mereka lakukan kemarin
"kamu awasi saja shela jangan sampai dia melakukan sesuatu yang bisa merugikan aku karena aku tidak yakin dia hanya diam saja apalagi jika dia sampai tahu tentang emeli dan anak anakku karena dia adalah tipe wanita licik dan nekat aki tidak mau terjadi sesuatu pada mereka" sahut edric
"aku sudah menaruh anak buah kita untuk mengawasi shela dan aku akan menambah anak buah kita untuk menjaga emeli dan anak anakmu" ujar josh sambil manggut manggut
"bagus kita kembali ke hotel untuk bekerja nanti ketika mereka pulang sekolah kita kembali lagi" titah edric pada josh
"baiklah"
Mereka berdua segera kembali ke hotel untuk mengerjakan pekerjaan mereka kembali karena edric ingin menemui emeli dan anak anaknya sepulang sekolah nanti
