NovelToon NovelToon
CHANCE Memanfaatkan Waktu

CHANCE Memanfaatkan Waktu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Reinkarnasi / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: choirunnisa

💕 Apa yang kamu lakukan jika di berikan kesempatan kedua untuk hidup? 💕



Tasya dan Alexander di berikan kesempatan kedua untuk kembali ke masa dimana mereka harus memperbaiki masa muda mereka dan segala kesalahan yang mereka lakukan.

Dapatkan mereka memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan? Haruskan mereka mengorbankan seseorang yang mereka sayangi?



DISCLAIMER: Cerita ini murni karangan Pena dua jempol. Segala bentuk foto ilustrasi baik tokoh maupun property bukan milik pena dua jempol namun sudah mendapatkan izin untuk menggunakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon choirunnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Peluru Pengulang Waktu

"Mami ... Ices mau pipis."

Tasya turun dari bangku plastik. Ia menatap Princess kemudian memeluk bayi besarnya.

Tubuh Tasya melemas.

Ia tolol. Ia bodoh. Bagaimana bisa ia memikirkan hal se'hina itu.

Mengakhiri hidupnya dan meninggalkan anak-anak sehebat Prince dan Princess. Hanya karena lelaki bajingan tidak bertanggungjawab seperti Lukas.

'Lo tolol Tasya! Seharusnya Lo buktikan kalau Lo bisa mengurus anak-anak hebat ini tanpa bajingan itu!'

Tasya mengumpati dirinya sendiri.

"Mih ... Mau pipis!"

Princess kembali mengulang permintaannya.

"Ah ... Iya Sayang. Ayo pipis. Mami anter Princess."

Tasya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika putrinya melihat dirinya tergantung di--

'Akhhh ... Gue gak boleh kalah dari Lukas! Gak boleh! Gue bakal bales semua!'

...💕💕💕💕💕💕...

Alexander berjalan menyusuri jalanan komplek. Pistol ia sembunyikan di kantong Hoodie nya yang besar.

"Siapa yang harus gue ajak mengulang waktu? Lukas? Bianca? Biar gue bisa balas dendam!"

Alexander tidak sadar telah sampai di rumah Lukas. Menatap rumah Lukas dengan tatapan tajam.

Ia kembali teringat dengan ekspresi Tasya siang tadi. Cukup iba Alexander melihat kondisi Tasya.

Wanita itu pasti tidak bisa tidur nyenyak malam ini. Ini salahnya. Namun, bukankah wanita itu harus berterima kasih padanya.

Berkat dirinya, Tasya tau siapa Lukas yang sebenarnya. Wanita itu sudah tidak tertipu lagi.

"Lo bisa bersikap kuat di depan banyak orang. Tapi sebenarnya Lo rapuh, Sya."

Alexander membuang puntung rokoknya yang sudah habis di depan rumah Lukas dan Tasya.

"Ayo kita ke masa lalu. Manfaatkan waktu yang gue berikan buat Lo untuk memperbaiki segala kesalahan Lo!"

Alexander melompati pagar. Membuka pintu rumah Tasya yang memang tidak pernah di kunci. Kunci rumahnya selalu rusak.

Namun, ia percaya. Tidak akan ada maling yang sudi menginjakkan kaki di rumah yang paling jelek di komplek ini.

Maling juga bisa membedakan, mana rumah orang yang punya banyak duit. Mana rumah orang yang tagihan Bank deproknya banyak.

BRRUUUGGHHH

'Sial! Harusnya gue lepas sendal!'

"Mih ... Itu siapa?" tanya Princess saat ingin kembali tidur.

"Mami nggak tau, Sayang. Kita tidur lagi aja yuk!"

Tasya enggan mencari tau suara apa yang mengganggu putri kecilnya itu. Ia lelah menangis seharian. Ia ingin tidur.

Tasya memeluk kedua anaknya berusaha memejamkan mata meskipun sulit.

Alexander sudah berhasil masuk. Mengintip kamar mana yang harus ia buka.

Lelaki itu membuka kamar yang ternyata kamar utama. Kosong. Tidak ada Tasya maupun anak-anaknya.

Saat Alexander ingin keluar kamar, fokusnya teralihkan dengan tambang yang menggantung di langit kamar.

"Lo sinting Sya! Lo cuma boleh mati di tangan gue!x

Alexander memejamkan matanya. Ternyata Tasya tidak sekuat yang Alexander pikir. Wajar memang.

Tapi tindakan Tasya bisa membuat trauma untuk anak-anaknya. Alexander berpikir untuk melenyapkan anak-anak Tasya lebih dulu.

Alexander tidak ingin membiarkan anak-anak Tasya hidup sendiri jika ia hanya menghabisi ibu mereka. Hanya Tasya harapan anak-anaknya.

Air mata keluar dari sudut mata Alexander saat membuka pintu kamar anak-anak Tasya.

Pemandangan yang memilukan untuk Alexander. Tasya memeluk erat Princess dan Prince.

Air mata Alexander mengalir saat ia melepaskan timah panas untuk kedua malaikat kecil itu.

DOOORRR

DOOORRR

Dua peluru sudah Alexander lepaskan untuk Prince dan Princess. Seketika Tasya membelalakkan matanya. Ia belum tertidur.

Ia mengira yang masuk ke dalam rumah adalah Lukas. Tasya berpura-pura tidur. Enggan menyapa suaminya itu.

"PRINNNCEEEEE ... PRINCESSSSSSSS!"

Seketika Tasya memeluk erat kedua anaknya. Menangis sambil membekap keduanya. Ia menatap ke arah eksekutor.

"Xa--xander! ALEXANDER!"

DOOORRR ...

Peluru mengenai dada Tasya. Tasya sekarat dengan mata menatap ke arah Alexander.

'Kenapa kami, Alexander? Apakah kamu menyalahkan semuanya pada kami. Aku dan anak-anak ku? Tidak bisakah hanya aku yang kamu bunuh. Jangan anak-anak ku, Xander.'

Air mata Tasya meluruh. Ia tidak bisa bergerak. Panas sekali tubuhnya. Seperti tertarik tarik, pendengarannya berdengung.

"PRINCE! PRINCESS!" Itu suara Lukas yang berlari ketika mendengar suara tembakan dari arah rumahnya.

Tasya masih melihat ekspresi Lukas yang terkejut dan marah melihat Alexander lah pelaku yang telah menghabisi keluarganya.

"Ha-- happy wed-- wed--ding, Lukas!" ucap Tasya terbata-bata.

"I'm so sorry! I'm so sorry Tasya! Bertahan Tasya! Jangan siksa gue kaya gini! MAAFIN GUE TASYA!"

Lukas meraih pistol dari tangan Alexander. Alexander yang masih shock dan bersalah hanya diam saja saat Lukas merebut pistol darinya.

DOOORRR

"GO TO HELL, BASTARD!" teriak Lukas.

Di sisa kesadaran Alexander, ia menatap Tasya yang sama kritisnya.

"Ma-maaf Tasya! See you!"

Ucapan Alexander bak kaset rusak di telinga Tasya. Pandangan Tasya dan Alexander menggelap.

Namun Tasya masih bisa mendengar suara Bik Parti meneriaki namanya.

"TASYA!"

Tubuh mereka seperti berputar-putar. Mual dan sakit sekali rasanya.

Tasya berusaha membuka matanya namun sulit. Dengungan masih terasa di telinganya.

💕💕💕💕💕💕

2014

"Engghhhh...."

Sebuah suara lenguhan wanita membangunkan seorang pria dari tidur panjangnya.

'Wait ... Bukankah terakhir gue --'

Alexander membuka matanya bahkan lebih tepatnya melotot. Menatap gypsun yang terpasang di dinding kamar yang ia tempati.

Alexander tidak percaya saat ini ia terbangun di kamar markasnya. Segera Alexander terduduk dan menatap sekeliling kamar pribadinya.

'Xalumara? Xalumara masih ada?' batin Alexander senang.

Alexander ingat. Di kehidupan pertamanya. Xalumara harus hancur di tangan Pioneer.

Karena seluruh anggota Xalumara memilih berkhianat dan melawan Pioneer. Menculik dan ikut membunuh ketua Pioneer yang baru. Adrian Aditama.

Alexander ingin berdiri namun ia tersadar jika dirinya dalam keadaan topless. Ia menatap ke samping tubuhnya.

'Jalang!'

Jadi ... Pengulangan waktu itu benar. Alexander benar-benar mengulang waktunya. Ia menatap kaca yang ada di kamar depan kasurnya.

'Gue dan otot bisep gue kembali! Say no to narkoboy!' pekik Alexander dalam hati senang.

"Bangun Lo, heh!"

Bianca menggeliat hendak memeluk Alexander namun segera di tahan.

"Jangan sentuh gue, Sialan!" desis Alexander.

Bianca menatap Alexander dengan wajah bantalnya. Kalau dulu Alexander akan bernafsu dan senang. Lain hal dengan sekarang. Ia jijik.

"Kamu kok ngomongnya Lo gue, Al? Aku salah apa?

"Keluar Lo dari sini?"

"Kamu bangun-bangun kasar sama aku?" Bianca mendudukan tubuhnya. Menutupi tubuhnya yang kurus dengan selimut.

Suara manja dan mendayu yang dulu bisa membuat Alexander luluh sekarang tidak lagi.

Alexander ingin Bianca menjauh dari hadapannya. Bianca sumber kehancurannya.

"Lo nggak mau keluar? Kalau gitu, gue aja yang keluar!"

Ia segera mencari celana, membuang tissue dan helm karetnya. Ia harus membersihkan diri.

Ia ingin pulang. Alexander kangen Papi dan Maminya.

Bianca menatap punggung Alexander yang sudah memasuki kamar mandi dengan wajah bingung.

"Alex kenapa?"

TBC ....

1
Casillas Marko
🌹 untuk author agar semangat up
Casillas Marko
lanjut kak author
Casillas Marko
lanjut thor
Casillas Marko
Thor ... keren bangett sih selalu di kasih visual
Casillas Marko
keren ... banyak pesan moral di sini! rekomendasi banget buat pembaca
samara betric
gede bgt dong
samara betric
Thor.... please lah keren banget kalau udah berkaya. Shasa dan Adrian aja belum kelar bapernya udah di timpa sampa Alex dan tasya
Pena dua jempol: happy reading kak Sam ... selamat merasakan kebaperan /Sob/ tapi karya ku yang ini nggak akan buat kak Sam menyiapkan tissue
total 1 replies
samara betric
gak Alex ...... gak Tasya ....... ngakak kalau udah ngomong
samara betric
nangis bisa colab ya... alex ... Alex...
samara betric
khas orang kabupaten banget klw bercanda /Facepalm/ ngakak
anggita
terus berkarya tulis, semoga novelnya lancar👍👌
anggita: sama". fokus saja dulu ke novelmu. semoga makin banyak pembacanya yah🙏.
Pena dua jempol: terima kasih kak Anggita. sukses juga untuk novelnya. aku bakal sering mampir 🫰🏾
total 1 replies
anggita
like👍☝iklan.
anggita
nama anaknya Prince dan Princes 👏👌
anggita
bayinya nangis tuh👶
anggita
gambar visual tokoh"nya keren👍
samara betric
uugghhh mantap dapat salam tempel pasti
samara betric
pena dua jempol kalau buat cerita selalu bikin baperrrrr 💐❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ cerita terthebezzz
Fa🍁
semangat!! kuy kuy cerita nya sangat menarik.
Pena dua jempol: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!