Ivana Prima Queensha
Gadis berusia 16 tahun yang harus berjuang mengubah kehidupan yang hidup demi kedua orang dan adiknya serta dirinya sendiri.
Mulai bangkit karena bantuan teman kasab matanya dan menemukan hal tak terduga yang tak pernah ia sangka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pergi sekeluarga
Keesokan harinya pagi pagi sekali Ivana menelpon pemilik toko dan dia pun mulai menceritakan apa keputusan keluarga nya, dengan baiknya pemilik itu pun menyetujuinya dengan ivana membayar semampu ivana dan dia memberikan keringanan dengan cara mencicil saja setiap bulan nya, pemilik itu mengajak bertemu besok karena hari ini dia sangat sibuk mengurus kepindahan nya, setelah disetujui semuanya mereka pun berjanji temu besok pagi.
Setelah selesai berbicara di telpon ivana pun memberi tau apan yang menjadi kesepakatan nya dengan pemilik toko itu, kabar itu membuat ayah dan ibu Ivana sangat bersyukur dan bahagia.
Selesai berbicara ayah dan Ivana serta Rian pergi ke sekolah Rian untuk mengurus perpindahan Rian, sampai nya di sekolah ayah pun langsung menuju ruang kelapa sekolah dan menceritakan maksud dan tujuannya datang dan juga alasan pindah, awalnya kepal sekolah tidak setuju karena Rian adalah murid unggulan sekolah itu tapi setelah di jelaskan semuanya akhirnya kepala sekolah pun setuju dan memberikan surat pindah dan lainya setelah mengurus semua mereka pun pamit pulang.
Setelah itu ayah izin pergi untuk mencari teman ayah yang sering jual beli tanah, ayah ingin menjual tanah kebun agar nanti tidak terbengkalai.
Sedangkan ivana dan Rian pula karena mau membantu ibu untuk berberes rumah, karena besok mereka akan pergi ke kota bersama tapi tanpa membawa barang dan hanya akan membawa baju yang di perlukan saja.
barang barang akan di beli dikota saja sekalian membeli alat untuk jualan.
*
*
*
Sedangkan di posisi intan saat ini
Setiap hari dan setiap saat, intan selalu memikirkan Ivana, dia merindukan gadis tangguh itu dan juga khawatir dengan keadaan Ivana dengan semua orang membenci keluarga nya yang miskin, tanpa terasa air mata intan mengalir di pipinya.
Dan itu mengagetkan Daddy nya yang baru saja masuk keruang intan yang Sudah rapih.
"Sayang kamu kenapa, kok nangis apa ada yang sakit" tanya Daddy Zul
"Gak ada Daddy intan hanya merindukan Ivana, bagaimana dia sekarang dia dan keluarganya sangat di benci tetangga nya hanya karena mereka miskin dan apa Daddy tau dia jarang makan nasi pernah satu Minggu dia hanya makan ubi atau singkong rebus, tapi dia tidak pernah mengeluh menerima semua nya, dia bersekolah sembari jualan kue keliling atau di titip kan ke sekolah, itu pun hasilnya tidak dapat untuk makan hiks, hiks, hiks" ucap intan sembari menangis
"Sedangkan ayahnya berkeliling berjualan hasil kebunnya dengan berjalan kaki hingga jauh sekali tapi tidak ada yang membeli satu pun, saat pulang tidak pernah memperlihatkan kesedihannya, begitu juga adiknya yang sekolah sangat sejauh hanya dengan menggoes sepeda kecil dan selalu rusak tidak jarang dia harus mendorong sepedanya dan saat di jalan di hina oleh tetangga saat melihat kesusahan Rian padahal dia masih kecil tapi lagi lagi mereka sangat pintar menyembunyikan perasaanya karena tidak mau dilihat oleh ibu yang di rumah selalu menunggu kepulangan mereka di pintu" ucap ivana lagi dengan tangisan nya lebih kencang
"Waktu itu intan sangat ingin membantunya tapi tidak bisa, sedangkan intan juga lupa ingatan tapi untung saja ivana bisa melihat yang kasab mata dan membantu intan agar cepat pulang, katanya jika tidak pulang dalam dua hari intan tidak bisa kembali ketubuh intan" ucap intan
"Lalu bagaimana dia membantu kamu sayang?" tanya Daddy Zul yang penasaran
"Waktu itu intan sedikit ingat dengan nama intan, jadi intan bilang jika nama intan adalah Intan Araya pranata, lalu dia pun mencarinya di internet setelah itu ivana menemukan data intan dan kenapa sampai koma lalu menyuruh intan cepat pergi kerumah sakit ini" jelas intan
"Bagaimana bisa dia mencari data sayang sedangkan data itu Daddy kunci dan dari mana dia bisa punya komputer?" tanya Daddy Zul
"Dia itu gadis yang sangat pintar Daddy, ivana pergi kewarnet dengan uang hasil jualan ya untuk mencari tau soal intan, dia juga sangat cantik walaupun dia hidup di desa tapi kepintaran nya dan kecantikan nya mengalahkan orang kota, karena kecantikannya dia hampir di paksa nikah oleh orang sekampung karena ayahnya punya hutang dengan seorang juragan tapi untung saja istri dari juragan itu dengan baik hati membantu cara melunasi hutang itu dengan mengambil sedikit lahan kebun, jadi ayah setuju menjual tanah itu agar ivana terlepas dari jeratan pernikahan gila itu, Daddy tau pria biru sudah punya 3 istri tentu saja tidak di setujui ayah kecuali duda tidak masalah asal bukan merebut punya orang" ucap intan
Mendengar cerita intan Daddy Zul sangat penasaran dengan keluarga Ivana, apa lagi dengan ivana apa cantiknya sama dengan gadis yang selama ini selalu menghantui dirinya
"Ya sudah nanti Minggu kita kesana ya, kita cari dia jadi sekarang kamu Jangan nangis terus baru juga sembuh, sekarang ayo kita pulang dulu" ucap Daddy Zul
"Iya Daddy terima kasih, intan gak sabar untuk bertemu dengan Ivana" ucap intan yang terlihat bahagia
"Iya ayo pulang" ucap Daddy Zul dan mereka pun jalan pulang dari sana
Keesokan harinya
Ivana sendiri saat ini sudah bersiap untuk pergi bersama keluarga nya kekota, ivana pun membawa ranselnya untuk tempat leptop nya, saat keluarga ivana lewat para tetangga mulai membicarakan nya dan penasaran melihat mereka akan pergi kemana tapi tidak di tanggapi oleh keluarga Ivana. Mereka tetap melangkah kan kakinya menuju tempat terminal yang kebetulan tidak jauh dari rumah mereka.
Saat sudah mendapatkan bus mereka pun naik dan duduk bersebelahan, tidak lama bus pun berjalan menuju kota.
Setelah menempuh perjalanan satu jam mereka pun sampai di terminal dan melanjutkan perjalanan dengan naik angkutan umum biasa menuju rumah Deren, tidak lama kemudian mereka pun sampai disana dan kebetulan Deren sedang menyapu di depan rumah saat melihat ivana berjalan mendekati nya Deren pun senang.
"Ivana kamu datang, ayah juga" ucap Deren
"Assalamualaikum Deren, iya kami datang dan sudah buat janji dengan pemilik toko hari ini, ayo kita kesana sekarang, tapi tunggu dulu ini perkenalkan ini ibu ku dan adikku, ibu ini dia Deren yang ivana ceritakan" ucap ivana pada ibu dan adiknya.
"Waalaikumsalam, salam kenal Bu saya Deren" ucap Deren menyalami tangan ibu Herawati
"Salam kenal juga, senang bisa bertemu dengan kamu nak. Ohya katanya kamu punya adek dimana dia?" tanya ibu Herawati
"Ada bu dia di dalam baru saja selesai sarapan, dan minum obat" ucap Deren dan mengajak ibu dan lainya untuk masuk keruang nya.
Bersambung
soalmya kalau tamat ceritanya masih ngegantung tapi kalau masih sambunh kok ngak di up lagi
maaf ya thor ...jangan marah ya