Azahra Khumairah seorang Anak dari pemilik pesantren Ternama di kota nya. terpaksa harus di Nikahkan karan dia terus membuat ulah.
Dan Abahya telah Yakin menikahkan putri nya dengan Santri pilihan nya. yang tidak lain Adalah Santri kesayangan Abahnya Muhamad Rasya
Mampukah Rasya mengubah Azahra menjadi istri saliha dan Anak yang berbakti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Setelah selesai sholat isa. Rasya melakukan aktivasi seperti biasanya. kebetulan hari ini ia tidak ada jadual jadi. ia menikmati waktunya berdua dengan Zahra.
Saat Zahra sedang berada di kamar mandi. Ponselnya berdering. WA dari Fatir kalau besok ia akan menjemput nya dan mengajak nya, nonton bioskop film terbaru.
🌹 WhatsApp.🌹
" Za,,,besok habis pulang sekolah kakak. jemput yah " tulis Fatir pada pesan nya.
Rasya yang mendengar ponsel Zahra berdering langsung mengambil nya, kebetulan Zahra sedang berada di kamar mandi.
" apa-apan? ini, ko ngajakin istri orang jalan. " gumam Rasya sambil menahan, kecemburuan nya.
Rasya terus mondar mandir, ia ingin segera menanyakan apa? maksud dari pesan ini.
sementara Terdengar Suara shower Kamar mandi Telah Berhenti, Dan Zahra keluar Dari kamar Mandi.
" besok ngak, usah masuk sekolah. " ujar Rasya tiba-tiba, dengan nada tegas.
" lah kenapa? " Zahra kebingungan sambil matanya penuh tanya.
" Aby ngak suka kamu deket sama ketua. osis itu " tegas nya.
Zahra langsung faham,siap yang Rasya maksud..
kini gantian Zahra yang. meluluhkan Rasya dengan cara dewasa nya.
" sayang sini, coba liat HP nya " pinta nya, dengan nada lembut.
Rasya memberikan ponsel Zahra dengan sedikit menekuk Wajah. beberapa menit kemudian! Tiba-tiba Rasya langsung memeluk Zahra, dengan erat.
" maafkan, Aby Kalau banyak ngelarang kamu, Aby cuman ngak mau kamu pergi dengan yang lain selain Aby. "
Zahra langsung termenung, karna ia beruntung miliki pasangan, yang takut kehilangan nya.
" Aby sayang, aku minta maaf mungkin sering, ngelakuin kesalahan tapi percayalah aku sudah mencintaimu " ujar Zahra sambil memberanikan Diri Menatap Wajah Rasya
entah mengapa? sudah berhari hari, kemesraan mereka begitu bertambah romantis. Zahra sudah sedikit mengerti apa yang Rasya inginkan sebalik nya Rasya pun begitu.
lalu tiba-tiba, Zahra yang mual. dan langsung Berlari Kecil ke Kamar mandi.
" sayang kamu kenapa? "
Rasya pun. langsung segera menghampiri Zahra karena tidak tega melihat nya.
" sayang kita, istirahat dulu yah " ujar Rasya sambil menggandeng Tangan Zahra menuju tempat tidur.
Rasya langsung menyelimuti Zahra dengan, bad cover tebal, Dan memijat nya.
" Aby kebawah dulu. ambilkan air hangat " Rasya sambil berjalan ke arah pintu.
Zahra hanya menganguk...
di ruang tamu, Umi dan Abah sedang menonton TV.
" Zahra nya. mana Rasya? ko tumben ndak ikut turun? " tanya Abah
" lagi ngak, enak badan bah. habis muntah-muntah " ujar Rasya
" masuk angin mungkin? " ujaran Umi farida
" iyah mi, kayak nya.aku ke dapur dulu yah, mua ambil air hangat " kemudian Rasya meneruskan langkah nya ke dapur. mengambil minum untuk Zahra.
setelah itu Rasya langsung naik ke lantai satu menuju kamar nya.
" Alhamdulillah yah Mi. ngak salah pilih ternyata Abah. Rasya adalah suami yang siaga " ujar Abah pada Umi Farida
sesampainya di kamar, Rasya langsung mengangsurkan air hangat nya.
" sayang ini, di minum " sabil ia membantu mengangkat tubuh Zahra yang berbaring lemas.
" kalo ngak, besok kita ke dokter aja ya, Aby udah izin kok sama guru kamu "
" yah udah by, iyah. " Akhirnya Zahra menyetujui
" oke sekarang kita istirahat dulu yah " ujar Rasya sambil ikut berbaring di samping Zahra dan memeluk nya dengan hangat. Zahra pun langsung memejamkan mata nya dan Tertidur pulas.
pagi berselang...
" kamu tunggu, di bawah yah, Aby ke pondok putra dulu, ambil mobil. "ujar Rasya .
" kok ngak, pakai motor aja? " tanya Zahra.
" Aby takut kamu lemes di jalan nanti kenapa- napa. " jelas nya.
Zahra menganguk. kikuk karna ternyata Rasya begitu menghawatirkan nya.
setelah Rasya mengambil mobil di depan latar pondok putra ia pun segera mengantar Zahra ke dokter
sesampainya di RS, Rasya langsung mengantar Zahra ke ruangan pemeriksaan,
" ini, sih baik baik saja, tekanan darah nya. juga normal. hanya saja pola makan nya di jaga. sering mengonsumsi buah yah. dan selamat ibu sedang hamil memasuki minggu kedua. " ucap dokter.
Zahra bingung dan parno. tentu saja ia syok karna ternyata ia sudah telat datang bulan, dan hamil.
" untuk resep obat nya, saya ambilkan sebentar yah. " ujar dokter nya.
Rasya langsung memeluk Zahra, sementara Zahra malah memasang Wajah bingung.
" Alhamdulillah sayang, kamu mau jadi ibu " Rasya terus mengucap syukur dan mencium kening Zahra
" by.. tapi gimana, dengan sekolah ku? " keluh Zahra kebingungan.
" nanti kita bicarakan, di rumah yah sayang. " ujar Rasya sabil mengelus tangan Zahra
setelah dokter memberikan obat, mereka langsung pulang.
" kamu mau makan di luar ngak? "
" aku pengin asinan, bii "
" ayo kita beli. " ucap Rasya sambil mengelus perut Zahra.
Rasya sangat Antusias, menyambut kedatangan si kecil. sedangkan Zahra sangat khawatir karna bingung dengan nasib sekolah nya.
sesampainya di rumah, Rasya langsung mengabari berita ini kepada Abah dan Umi.
" Assalamualaikum,,,bah alhamdulillah Zahra hamil. " ujar Rasya sambil mencium tangan Abah yang sedang duduk di Gazebo, dengan Umi.
" Alhamdulillah. Abah mau punya cucu. " dengan senyum sumringah.
Abah langsung memeluk Zahra, ia sangat senang karna hadiah usia yang ke lima puluh dua nya telah di beri cucu pertama.
" kamu jaga kandang kamu yah nduk. ngak boleh, cape-cape, " ujar Abah penuh, kasih sayang.
" baa.. tapi gimana? sama sekolah Zahra... " rengek Zahra seperti anak kecil.
Abah nya langsung memeluk Zahra dan menasihati nya.
" Za.. bukan Abah tidak mendukung sekolah mu, tapi kamu juga harus tau Kalau menjadi seorang ibu juga butuh peran besar. " ujar Abah
" tapi seorang ibu. juga kelak nanti akan jadi madrasah pertama untuk anak nya bah, bagai mana Kalau ibu nya tidak terdidik sementara harus mendidik bah " ujar Zahra sambil sedikit menangis.
" maaf kan abah Za.. bukan karna Abah ngak sayang sama Zahra, tapi Abah lakukan ini demi kebaikan kamu. Abah tidak mau kamu di luar, sana bergaul dengan bebas. sementara untuk sekolah mu biar abah yang akan berbicara dengan kepala sekolah, "
dengan tatapan nanar, Rasya memandang Zahra degan penuh artian.
Rasya langsung terlebih dahulu masuk ke kamar sementara Zahra menyusul langkah Rasya.
" sayang apa karna pernikahan kita kamu tidak bahagia? " ucap Rasya langsung pada Zahra yang baru melangkah ke kamar.
Zahra hanya terdiam, Wajahnya Menatap Nanar...
" percayalah sayang, Aby tidak pernah menghambat sedikit pun, Cita-cita mu. Aby tau kamu pengin kuliah keluar negri dan lain sebagainya kan?. tapi satu hal yang pasti Anak itu Anugrah dari Alloh. " jelas Rasya .
Zahra langsung menangis tersedu ia hanya meminta pada Rasya Kalau ia tetap bisa bersekolah untuk sampai kehamilan nya memasuki tiga bulan, namun Rasya khawatir akan berpendapat buruk pada siswa-siswi yang tidak tau kehidupan Asli, mereka.
" baik lah. setelah itu, tapi Aby mohon kamu jaga bayi kita " ujar nya.
Zahra mengiyakan kemauan Rasya , dan berharap ada hikmah di balik semuanya.
🌹🌹🌹 Bersambung....🌹🌹🌹
happy Reading... maaf Kalau masih banyak kekurangan dalam menulis. jangan lupa like dan subscribe.❤
