Bijaklah memilih bacaan. Ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa disini. Bocil skip ya..
FOLLOW IG @zarin.violetta
(Sequel dari novel in the dark room with you, cerita anak Belle dan Bryan)
Valery Larkin, mengalami masa masa remaja paling kelam dalam hidupnya setelah menyaksikan langsung pembunuhan kedua orang tuanya.
Hidupnya hanya dihabiskan untuk menunggu waktu yang tepat untuk balas dendam pada pembunuh kedua orang tuanya.
Gennadius Robert, teman masa kecil Valery yang dulu menjadi musuh bebuyutannya. Dipertemukan kembali oleh takdir dimana Valery mencoba menggodanya untuk membuat Gen putus dari kekasihnya.
Seperti biasa cerita otor ga berat berat banget. Dibuat seringan mungkin ma otor biar pembaca ga puyeng.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik😁.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#18
"Valery Larkin..I got you", kata Gen akhirnya.
Val yang awalnya mengantuk langsung menatap mata Gen dengan tajam.
Val kemudian tertawa.
"Kau sedang bermimpi? kau pasti menyukai gadis bernama Valery itu hingga menyangka aku adalah dia.. jangan terlalu hopeless..carilah dia jika kau memang menyukainya", kata Val santai dengan kepala yang masih berebah di atas bantal sofa.
Gen berdiri dan duduk berlutut didepan Val. Dia menatap mata birunya dengan tajam.
"Really? kau bukan Valery? kita sudah bersama cukup lama..kau sering bermain di mansionku..kita sering berlibur bersama.. aku sangat yakin bahwa kau adalah Valery Larkin..gadis menyebalkan yang dulu sering kuganggu", jawab Gen tersenyum.
"Terserah kau saja.. aku tak peduli...hanya itu yang ingin kau katakan? sekarang pergilah..aku ingin melanjutkan tidurku", kata Val menatap mata Gen dengan sikap yang sangat tenang.
"Bukankah kau ingin bermain denganku?aku akan meladenimu..bagaimana?", kata Gen.
'I got you', batin Val.
Val tersenyum smirk.
"Kau yakin?pikirkan sekali lagi..aku tak ingin kita bermain di belakang... aku tak masalah jika kau bertunangan dengan wanita itu..aku ingin dia tahu kita sedang bermain bersama", kata Val santai.
Gen mencerna kata kata Val.
"Sebenarnya apa tujuanmu?", tanya Gen.
"Aku hanya ingin bersenang senang..aku suka menyakiti seseorang terutama wanita itu..", jawab Val.
"Kau menakutkan Val", kata Gen.
"Hmm..pikirkan hal ini..jika kau tega menyakiti tunanganmu itu, datanglah padaku..tapi jika kau masih tidak tega melihatnya sakit, jangan dekati aku", jawab Val tegas.
Val sudah memikirkan hal ini matang matang. Val juga yakin, Gen tak memiliki perasaan apapun pada Felice. Meskipun begitu, ada rasa takut di hati Val jika Gen tak akan setuju dengan syaratnya.
"Apa kau punya dendam padanya?", tanya Gen.
"Itu bukan urusanmu..aku hanya tak suka padanya..selebihnya itu bukan urusanmu", jawab Val.
"Kau pikir aku tak akan mencari tahu tentang hal ini? aku akan mencari tahu mengapa kau melakukan hal ini...", kata Gen.
"Kau tak akan menemukannya..aku menantangmu untuk mencarinya...carilah dengan sekuat tenaga", jawab Val.
Val mengatakan seperti itu karena justru Spencer dan Frederik lah yang benar benar menutupi insiden keluarganya 12 tahun yang lalu.
Val ingin membuka kedok Spencer dengan memancing Gen seperti ini tanpa harus menceritakan kejadian yang sebenarnya.
Dengan rencananya ini dia bisa mendapatkan 2 hal sekaligus. Satu, Menyakiti keluarga Spencer karena hubungannya dengan Gen.
Yang kedua, dia tak perlu bersusah payah mencari sendiri tentang keberadaan mayat kedua orang tuanya jika Gen turun tangan.
Fokusnya kini hanya menghancurkan perusahaan Spencer yang tinggal sedikit lagi bisa dicapainya.
Val tak ingin menjelaskan terlalu banyak pada Gen karena dia ingin Gen dan keluarganya tahu sendiri tentang Spencer.
Dia tak sabar menunggu bom ini meledak. Disaat itulah dia akan melihat kehancuran keluarga Spencer.
Gen masih diam dan berpikir hingga akhirnya dia memutuskan sesuatu.
"Baiklah.. aku terima tantanganmu..aku suka tantangan..kau pasti tahu itu jika kau adalah Valery.. aku dan Valery selalu bersaing waktu masih di sekolah", jawab Gen.
"Good choice.. pergilah..kita sudah sepakat bukan?", kata Val.
"Kau pikir aku akan langsung pergi setelah kita sepakat? aku butuh tanda bahwa kita sudah sepakat dengan permainan ini", kata Gen.
"Kau menginginkan sesuatu?katakan saja..aku akan mengabulkannya", kata Val.
"Aku hanya ingin ini", lalu Gen mencium bibir Val secara tiba tiba.
Ciuman yang pelan dan tak menuntut apapun.
Val yang mendapat serangan mendadak itu sedikit terkejut karena ini adalah ciuman pertama Val.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
