Pemuda tampan itu bukan siapa-siapa, sampai di mana ia ditemui wanita yang tiba-tiba menawarkan tiga juta hanya untuk ciuman bibirnya.
Sejauh Marco melangkah, tiada yang tahu jika di balik matrenya berondong itu, ialah pewaris tahta yang dibuang oleh ayah crazy rich-nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 020
Marco masih menikmati setiap embusan angin lautan. Sudah malam begini, entah kenapa, matanya enggan ia pejamkan.
Allura duduk di sisinya, sebelumnya mereka sempat terlibat ciuman panas, sebelum terhenti dingin karena Allura menanyakan wajah cantik yang ada di punggungnya.
"Apa dia kekasih mu?" Allura tak memaksa, Allura hanya penasaran, tetapi, Marco begitu sendu saat dia sedikit mencecarnya.
"Dia ibuku, dia sudah di surga." Dengan pelan, pada akhirnya Marco bicara. Oh, ternyata ini yang membuat Marco begitu melow.
Marco pasti teringat dan rindu pada almarhumah ibunya. Tak bisa dia bayangkan jika dia juga kehilangan salah satu orang tuanya, rasanya tak sanggup dibayangkan.
"Maafkan aku, Marco." Allura merengkuh kepala Marco, membenamkan wajah Marco pada dadanya yang damai. "Aku tidak tahu."
"Aku merindukannya." Marco berkata lirih, benar- benar lirih hingga, hanya terdengar suara bisikannya saja.
Marco.
Allura.
...\=\=~©®™~\=\=...
Closed Circuit Television, yang sering disebut ruang kendali pemantauan digemparkan dengan hilangnya Allura. Terdapat di layar, bahkan dengan gamblang, bahwasanya Marco lah yang menculiknya.
Sempat juga Marco menatap ke arah kamera pengawas seakan menantang. Kalau hampir semua penjahat memakai topeng untuk tak dikenali, tidak dengan Marco yang justru terang- terangan menunjukan jari tengahnya.
Mahesa lekas meninju meja milik petugas cctv hingga jebol. "Begundal itu!!"
Sayangnya, umpatan Mahesa mendapatkan respon kilat Kaesang yang kemudian meraih jaket hitam fotografer itu. "Apa kau bilang?!"
Ah, ini mungkin berlebihan, tapi ini respon alami seorang ayah saat putranya diumpat oleh orang lain yang tidak pernah ikut- ikutan berkontribusi menyayanginya.
Marco kebanggaannya, dari tampan, berani, dan watak tegasnya, Kaesang bangga pada putra yang dilahirkan Laluna. Walau, masih ada dendam yang menyeruak, dan sulit bagi Kaesang kembali memeluk bungsunya.
Tetap saja, tak ada yang boleh mengumpat putra hebatnya. "Aku tidak suka kata-katamu!"
Mahesa sempat mengernyit heran sebelum menepikan tangan Kaesang dengan menepis kasar hingga melangkah mundur.
Kaesang tercenung sejenak. Agaknya ia lupa, bahwasanya keluarga Allura memang belum tahu jika Marco putranya.
Dia sempat kesal tak terima karena Marco dikatakan begundal. Yang padahal wajar saja andai Mahesa mengumpat sekasar itu.
Lagi pula ayah mana yang terima jika putrinya diculik secara terang- terangan. Apa lagi, Marco seolah menantang untuk diumpat.
Andaikan saja putri kembarnya; diculik lelaki yang tidak punya etika seperti Marco ... pun, mungkin Kaesang akan lebih murka dari pada sekedar mengumpat.
"Maafkan aku." Kaesang kelepasan.
Mahesa tak terlalu mempermasalahkan hal itu, dia maklum jika Kaesang marah, nyatanya Allura diculik lelaki lain yang padahal sudah sepakat akan dijodohkan dengan salah satu keluarga crazy rich tersebut.
"Aku harus tahu ke mana Marco bawa Allura, pergi. Aku harus hubungi adik ipar ku." Pria itu bertolak dari hadapan Kaesang.
Mahesa memiliki koneksi terbaik karena adik iparnya hacker terbaik. Siapa yang bisa lepas dari keluarganya, ini saatnya Marco diadili.
Di tempatnya, Kaesang menyugar rambut yang terbelah dua. Mendesah ke udara, entah lah, Marco membuat posisinya semakin sulit sekarang.
Satu sisi, dia ingin perjodohan tetap terjadi, sisi lainnya, Kaesang merasa, yang dilakukan Marco itu naluriah. Justru seperti itulah hal yang perlu dilakukan seorang lelaki sejati.
Berjuang keras untuk wanita yang ingin didapatkannya. Dan bila menilik ke belakang, bukankah Marco layaknya pinang belahan seorang Kaesang?
Dulu, bukannya Kaesang pernah mengalami hal yang sama seperti Marco? Malahan, kadar gilanya lebih kronis, ia tak pedulikan status Laluna yang masih menjadi istri Mike.
Direbutnya almarhumah Laluna hingga berakhir di pelaminan, di atas ranjangnya dan bahkan rela mengandung keturunannya.
Tak ada kata terlambat untuk berjuang, sekalipun harus menantang maut, dengan begitu, Marco sudah menunjukkan watak lelaki tulen.
"Om--" Tepukan tangan di pundak, lekas memberai lamunan Kaesang. "Jadi Allura sudah memiliki kekasih, Om?" tanyanya.
Clay Dharmendra, pria 26 tahun itu cukup terkejut dengan kehadiran sepupu nakalnya; Marco. Jujur saja, awalnya dia mau menerima perjodohan yang disiapkan oleh Kaesang karena melihat kecantikan Allura.
Namun, begitu diselidiki lebih dalam, Allura sudah berhubungan dengan Marco sepupu yang selalu membuat huru- hara di keluarga ibunya.
Entahlah, Clay tak ingat Allura wanita ke beberapa yang pernah Marco rebut. Jelasnya, Marco selalu menang jika urusan wanita.
"Om saja baru tahu."
Saking banyaknya perempuan, Kaesang sampai tak mengamati siapa saja yang pernah berhubungan dengan putranya. Rupa rupanya, Allura lah fotografer yang dahulu pernah diceritakan Amas.
"Jadi bagaimana?" tanya Clay.
"Kita harus dapatkan Marco lebih dulu sebelum keluarga Allura merajamnya."
Clay manggut- manggut setuju, keduanya lekas berjalan cepat keluar dari ruangan cctv, lantas menuju lift. "Aku dengar, X-meria punya banyak hacker handal, aku yakin mereka tidak akan lama mendapatkannya."
"Kita juga tidak boleh lengah. Kita memiliki banyak koneksi di penjuru dunia. Gunakan itu untuk menemukan anak bodoh Laluna!"
"Anak bodoh, Boss juga." Amas tertawa saat menyambut kedatangan tuannya. Baru saja akan keluar dari lift, Kaesang dan Clay malah masuk lebih dulu.
"Marco mungkin tidak tahu bagaimana gilanya tua bangka di klan Rain. Aku tidak mau keluarga sombong itu memberikan hukuman yang bahkan tidak akan pernah aku berikan seumur hidupku!"
Amas dan Clay tersenyum senyum, seakan menahannya agar tak keluar. Yang jelas, inilah seorang ayah yang menghawatirkan putranya.
...Ah, Alhamdulillah... bismillah update normal lagi yaaa......