My Master Is Super Strong

Sementara itu di sebuah rumah di pinggir kota, tampak seorang pemuda yang sedang bermeditasi di dalam kamarnya.

Pemuda itu adalah Fang Yuan yang sebelumnya diceritakan oleh Mei Kong, pemuda yang berhasil membangkitkan Bakat tingkat S dengan dua Atribut Unik, Api Neraka dan Darah, serta Roh Bertarung Iblis Neraka.

Fang Yuan yang sedang bermeditasi, perlahan tubuhnya di selimuti oleh energi berwarna merah darah.

Energi tersebut nampak mulai bergejolak dan berkumpul di pusat dantian nya.

Pagi itu Fang Yuan berhasil memasuki tahap pertama kultivasi, yaitu Tingkat Pemula Level Satu.

Fang Yuan kemudian menyudahi meditasinya. Dia lalu membuka mata dan menghembuskan nafas secara perlahan.

"Huff! Akhirnya aku berhasil membuka pusat dantian ku! Sekrng aku telah memasuki tahap pertama kultivasi, yaitu Beginner Tahap Satu!" ucap Fang Yuan.

Namun tiba-tiba, Wanita bertopeng yang sudah dari tadi berdiri di belakang Fang Yuan tiba-tiba berkata

"Selamat Tuan Muda, karena telah memasuki tahap pertama kultivasi!"

"Aaaaa!!" Fang Yuan seketika berteriak.

Dia benar-benar terkejut oleh kemunculan tiba-tiba Wanita bertopeng di belakangnya.

"Ternyata itu kamu, Pengawal Nenek!" kata Fang Yuan mengenali wanita bertopeng tersebut.

"Kenapa kamu datang ke sini?" tanya Fang Yuan.

"Nyonya menyuruhku untuk memanggil anda, tuan muda!" jawab wanita bertopeng tersebut.

"Nenek memanggil ku? Kenapa?" tanya Fang Yuan merasa penasaran.

"Nyonya berkata ada hal penting yang ingin dia bicarakan dengan anda!" jawab wanita bertopeng tersebut.

"Hal penting? Apa itu mengenai kebangkitan ku?" tanya Fang Yuan lagi.

"Maaf Tuan Muda, saya tidak bisa menjawab itu!" kata Wanita bertopeng tersebut.

Mendengar itu, Fang Yuan diam sejenak dan berpikir dalam benaknya

'Apa yang sebenarnya ingin dibicarakan Nenek?' Fang Yuan benar-benar merasa penasaran.

"Baiklah, ayo kita pergi menemui Nenek!" kata Fang Yuan kepada wanita bertopeng tersebut.

Beberapa saat kemudian, Si wanita bertopeng dan Fang Yuan tiba di taman tempat Wu Chen dan Mei Kong berada.

Disana tampak Wu Chen dan Mei Kong yang sedang duduk di pondok dengan sajian teh di atas meja.

Melihat Mei Kong yang sedang bersama seorang pria asing, Fang Yuan segera mengerutkan keningnya.

'Siapa pria itu? Mengapa dia begitu dengan Nenek?' pikir Fang Yuan merasa penasaran dan penuh kecurigaan.

Sementara itu sisi lain, wanita bertopeng tersebut kembali berdiri di sisi Mei Kong dan membisikkan sesuatu.

'Jadi, dia sudah berhasil membuka pusat dantian nya?' Mei Kong benar-benar dibuat terkejut dan takjub oleh perkembangan Fan Yuan.

"Fang Yuan memberi salam kepada Nenek!" ucap Fang Yuan sembari membungkuk dan memberi hormat.

"Fang Yuan, apa kamu tahu alasan nenek memanggil kamu ke sini?" tanya Mei Kong.

"Aku dengar nenek ingin membicarakan hal penting dengan ku!" jawab Fang Yuan.

"Itu benar, alasan nenek memanggil kamu ke sini, karena nenek ingin memperkenalkan mu pada seseorang!"

"Ini adalah Tuan Wu Chen, seorang pengajar dari Universitas Tujuh Naga. Dia datang untuk merekrut mu!" ucap Mei Kong.

"Merekrut ku?" Fang Yuan yang mendengar itu seketika terkejut dan keheranan.

"Ya, benar! Jadi, apa jawabanmu?" tanya Mei Kong.

Fang Yuan yang mendengar itu terdiam sejenak.

'Jadi ini kah hal penting itu?' pikir Fang Yuan dalam benaknya.

Lalu Fang Yuan melihat ke arah Wu Chen yang duduk di sebelah Mei Kong.

"Sebelum aku menjawab itu, aku ingin bertanya kepada Tuan Wu Chen. Jika aku bergabung ke Universitas Tujuh Naga, apa yang bisa anda tawarkan untukku?" tanya Fang Yuan.

Mendengar pertanyaan itu, Wu Chen yang sedari tadi diam akhirnya berbicara.

"Baiklah, sebagai perwakilan dari Universitas Tujuh Naga memang sudah seharusnya aku menawarkan sesuatu kepadamu!"

"Jika kamu bergabung ke Universitas Tujuh Naga, aku berjanji akan memberimu sebuah Tiket Emas!"

"Kamu tidak perlu lagi mengikuti ujian penerimaan dan kamu akan dimasukkan ke dalam Kelas S!"

"Kamu akan diberikan sebuah tempat tinggal dan kamu dapat dengan bebas menggunakan semua fasilitas universitas secara gratis!"

"Aku juga berjanji akan memberimu sumberdaya kultivasi sebanyak 1000 Batu Spiritual setiap bulannya hingga kamu lulus!" jawab Wu Chen menjelaskan pada Fang Yuan.

Fang Yuan yang mendengar semua tawaran tersebut diam sejenak. Lalu dengan nada meremehkan dia berkata.

"Hanya itu?"

Wu Chen seketika tersentak melihat reaksi Fang Yuan.

"Jika itu adalah tawaran terbaik yang bisa diberikan Universitas Tujuh Naga, lebih baik anda menyerah!"

"Jujur saja, sebelum anda, aku sudah mendapatkan beberapa tawaran dari orang lain!"

"Satu hari yang lalu, seorang perwakilan dari salah satu universitas terbaik, yakni Universitas Surga dan Bumi datang pada ku!"

"Dia memberiku tawaran dua kali lipat dari jumlah yang anda berikan. Dia berjanji padaku akan memberikan dua ribu batu spiritual setiap bulannya hingga aku lulus!"

"Lalu setelahnya, seorang perwakilan dari Universitas Seribu Senjata yg juga merupakan salah satu dari tiga universitas terbaik, datang padaku dan memberikan tawaran yang sama."

"Dia juga berjanji, jika aku bergabung dengan universitas mereka, mereka akan memberiku Pil Darah yang dapat meningkatkan kultivasi ku secara instan!"

"Bahkan tadi siang, seorang perwakilan dari salah satu tiga Sekte Besar, yaitu Sekte Asura, juga datang dan memberikan tawaran kepada ku!"

"Tawaran yang dia berikan bahkan jauh lebih baik daripada kedua tawaran sebelumnya!"

"Dia tidak hanya berjanji akan memberikan lima ribu Batu Spiritual setiap bulan, tapi juga akan memberikan senjata tingkat lima begitu aku memasuki sekte!"

"Sebenarnya masih banyak tawaran lainnya, tetapi dibandingkan yang aku sebutkan tadi, mereka tidak layak disebutkan!"

Fang Yuan berbicara dengan panjang lebar.

Wu Chen yang mendengar semua itu mendapat satu kesimpulan.

"Jadi, apakah kamu menolak tawaranku?" tanya Wu Chen.

"Sudah jelas! Bukankah kamu tahu sendiri jawabannya? Jika aku menerima tawaranmu ketika ada tawaran yang lebih baik, bukankah aku adalah orang yg bodoh?" ucap Fang Yuan.

"Apa kamu yakin tidak ingin mempertimbangkannya kembali?" tanya Wu Chen.

"Mempertimbangkannya kembali? Untuk apa? Bukankah sudah jelas mana yang harus aku pilih?" ucap Fang Yuan lagi.

Sementara itu, Mei Kong yang melihat perseteruan itu mulai merasa khawatir.

'Fang Yuan, kamu benar-benar bodoh!' ucap Mei Kong dalam hati.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

..........

..........