Ami adalah sahabat Diva. Merka berteman sudah dari semenjak SMP hingga sekarang. Diva mempunyai seorang kakak laki - laki yang sangat tampan membuat Ami jatuh cinta.
Wisnu nama kakak laki - laki Diva tengah galau dengan nasib rumah tangganya merasa terhibur dengan kehadiran Ami. Mereka mulai sering bertemu dan jalan bareng.
Hubungan keduanya semakin jauh dan tidak terkendali sehingga membuat Ami hamil. Semua keluarga Wisnu jelas saja kaget dan tidak terima. Tapi berkat perjuangan Wisnu yang menjelaskan keadaan rumah tangganya yang sebenarnya membuat kedua orang tuanya memberi restu,asalkan Wisnu terlebih dahulu menceraikan istrinya yang tertangkap basah berselingkuh dengan atasannya dikantor.
Takdir berkat lain saat Wisnu akan meminang kekasihnya tiba - tiba ia mengalami kecelakaan dan membuat memorynya tentang Ami hilang. Ami yang sudah lelah berusah memulihkan ingatan Wisnu memilih pergi.
Akankah ingatan Wisnu kembali?Bagaiman nasib Ami? Akankah cinta mereka bisa bersatu ke
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Hubungan sembunyi - sembunyi antara Wisnu dan Ami berjalan sesuai harapan mereka. Hanya mereka berdua yang tau. Jika di depan keluarga Wisnu baik Wisnu maupun Ami akan bersikap seperti biasanya. Dan jika ada kesempatan Wisnu akan memanfaatkan untuk sekedar mengulum bibir seksi yang selalu menjadi candu bagi dirinya.
"Mas minta duit dong,aku mau nonton sama Ami." Diva menegadahkan tangannya pada sang kakak.
Wisnu yang sedang bermain dengan ponselnya menoleh kearah Diva dan Ami sekilas.
"Nonton dimana? sama siapa?" tanya Wisnu beruntun.
"Idih nanyanya begitu amat sih,mas. Aku nonton berdua dengan Ami,nonton juga di tempat biasa." jawab Diva cemberut.
Wisnu mengambil beberpa lembar uang dari dalam dompetnya lalu diserahkan pada Diva tapi sudut matanya memandang sang kekasih yang terlihat cuek pada dirinya. Wisnu merasa kesal karna Ami sama sekali tidak menoleh pada dirinya.
"Apa dia ga tau kalau aku itu tengah menahan rindu,awas saja nanti tidak akan aku beri ampun." gumam Wisnu dalam hati.
"Ma,pa. Aku dan Ami pamit. Mas Wisnu makasih." Diva dan Ami berpamitan sambil menyalami tangan mama dan papa serta Wisnu satu persatu.
Saat tangannya Ami berjabatan dengan Wisnu terlihat sosok laki - laki Itu menahan geram karna Ami masih saja tidak mau melihat kearahnya. Ami memilih menundukkan kepalanya karna ia tau jika Wisnu pasti akan mengintimidasi dirinya melalui sorot matanya.
Mood Wisnu hari ini sedang tidak baik - baik saja. Kepalanya pusing dengan tingkah kekasih tersembunyi yang tidak mau membalas pesan yang ia kirim.
"Aduh,bocah itu bener - bener menguras kesabaran. Kamu memang bisa membuat aku gila,sayang. Untung aku cinta." Wisnu kembali melihat ponselnya berharap mendapat balasan pesan dari orang yang tengah ia tunggu.
Hingga magrib balasan yang diharapkan sama sekali tidak kunjung ada. Wisnu mondar mandir seperti orang stress.
"Kamu itu ngapain sih,dari tadi bolak balik sana sini. Pusing mama liat kamu." tegur sang mama.
Wisnu cuma cengengesan berlalu meninggalkan mamanya menuju kamarnya. Istrinya kebetulan juga sedang tidak ada dirumah.
Wisnu merebahkan tubuhnya dan ia tidak sadar jika ia terlelap dan tidak menyadari kepulangan Diva dan Ami.
Tengah malam Wisnu terjaga ,ia melihat jam dinding menunjukkan pukul dua belas lewat hampir jam satuan. Kerongkongannya terasa kering dan kebetulan juga sedang tidak air di kamarnya.
Wisnu berjalan perlahan keluar mengambil air di kulkas untuk menyiram tenggorokan yang kering. Saat hendak berbalik tak sengaja tubuhnya menabrak seseorang.
"Ami." Wisnu langsung menangkap tubuh kekasihnya yang hampir jatuh. Pelukanya semakin erat dan wajahnya semakin mendekat.
" Mas." Ami berusaha melepaskan kungkungan Wisnu. Ia takut salah satu penghuni rumah memergoki mereka sedang berpelukan.
"Kenapa chat mas ga dibalas ,sayang?" tanya Wisnu sembari memeluk pinggang Ami.
"Mas,lepasin dulu. Sesak tau." pinta Ami memelas.
"Ga mau,jelasin dulu." Wisnu kekeh tidak mau melepas pelukannya dan mendorong tubuh Ami masuk kedalam kamarnya.
"Mas,gila kali ya. Kalau mama atau papa melihat kita berdua di sini mereka pasti marah apalagi Diva,mas." ujar Ami hendak keluar dari kamar Wisnu.
"Mereka semuanya tengah tidur pulas. Sekarang kamu jelasin dulu,kenapa chat mas ga dibalas?" Wisnu geram sekaligus gemes dengan kekasih kecilnya itu apa lagi melihat bibirnya sungguh sangat menggoda.