Elsa dan Miller selalu menempuh percintaan nya dengan banyak Duka dan Luka.
sampai teman yang di dekatnya ikut merasakan pusaran cintanya yang tak kunjung menemukan arti bahagia.
Mereka berawal dari teman kecil sampai membawanya ke jenjang percintaan nya yang lebih serius, namun seketika ada suatu kejadian yang dimana membuat mereka ikut merasakan kejahatan cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07.
Saat siang hari di sebuah taman kota. terlihat ada Miller sedang mengobrol serius tatap muka dengan Elsa.
"Maaf ya Elsa, gue sebenernya selalu memikirkan perkataan gue saat di game center, ini adalah pernyataan asli gue"
"Lebih baik kita menjadi teman saja ya. kau adalah teman berharga untukku sekarang"
"Tidak!!" Pekik elsa yang tiba-tiba duduk terbangun dari mimpinya. "Dia ingin menjadi teman, di dalam mimpiku sendiri!" gumam nya pelan
"Oh iya saat kejadian kemarin, Miller baru saja pacaran dengan andita"
"Fuck!! gue jadi males pergi ke sekolah, sumpah!"
"Oh tuhan, salahku apa!" Elsa kembali menidurkan tubuhnya di ranjang sambil menutup kembali matanya.
"ELSA BANGUN DASAR GADIS KEBO!" Pekik Bu Ela yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu. Mata Elsa mendadak membulat segar
"IYA IBU ELSA MAU MANDI" Elaa Reflek bangun dan berlari menuju kamar mandi
"Ayah nanti tolong antar elsa ke sekolah ya, Elsa lagi malas bawa motor!" Pekik nya dari kamar mandi.
Setelah Elsa sudah siap dengan seragam sekolahnya. Elsa berangkat ke sekolah pakai mobil pribadi ayahnya.
"Elsa apa kau ada masalah di sekolahmu?" Tanya Pak Erik datar
"Tidak kok yah." Jawab Elsa
Lalu ayahnya menyodorkan uang untuk bekal Elsa disekolah "Buat jajan mu disekolah" Ucap nya ketus
"Makasih yah" Singkat elsa
"Ayah akan menjemputmu nanti habis pulang kerja ya."
Elsa bilang ke ayahnya untuk tidak menjemput nya, dia akan pesan ojek online atau di antar teman sekelasnya pulang ke rumah.
Elsa langsung menyalami ayahnya sambil jalan masuk ke dalam sekolah.
"Kau kenapa Elsa?" Ucap Farah yang tiba-tiba datang dari belakang
Elsa menoleh kebelakang dan tidak menjawab pertanyaan dari Farah.
"Kau pagi-pagi sudah murung kenapa?" Tanya Farah yang kepo.
"Enggak apa-apa Far— gue cuma kepikiran soal tugas seni budaya kemarin" Jawab Elsa penuh dusta
"Oh ya, gimana kamu sudah ngerjain semuanya?" Kata Farah polos
"Kalau bagian gue si udah, gue gak tau hasilnya bagaimana"
Farah disini menanyakan Elsa dimana tempat dia mengerjakan tugas itu, Elsa menjawab gunung, dan Farah memberikan sebuah jawaban laut."
"Enak ya di gunung dingin, di laut gue kemarin kepanasan bego" Kata Farah sebal.
"Adem di badan, tapi panas di hati!" Kata Elsa Mengigau
Elsa pergi menuju kelas nya disitu sudah ada Andita dan Miller yang sudah menunggu.
"Elsa tumben banget kamu telat datang?" Ucap meli.
"Iya Mel gue bangun kesiangan" Jawab singkat Elsa yang sambil berjalan ke tempat duduknya
"Permisi Dita gue mau duduk ya, tolong minggir" Ketus Elsa datar
"Mil, gue ke tempat duduk dulu ya, penghuni tempat disini sudah datang" Ucap Andita polos.
Di saat sepanjang pelajaran pertamanya, Mata Elsa terfokus pada seseorang pria yang sedang bermain bola basket dari kelas XI
Miller menoleh ke jendela apa yang dia lihat, dan menyuruh Elsa untuk fokus dengan pelajarannya.
"Lah siapa elu, nyuruh gue." Kata Elsa yang sedang sebal ke Miller.
Miller hanya menggeleng kepala singkat sambil menarik nafasnya
Dalam hati dengan lirikan tajam ke miller. Elsa sudah pasrah dengan Miller. Lewat mimpi yang tadi pagi dia alami, Dia berniat menjauhi Miller dari pada hatinya hancur berkeping-keping
Di jam istirahat nya elsa langsung menghampiri meli , Farah dan Mey untuk pergi ke kantin bersama tanpa mempedulikan Miller.
Di sana ada Miller mencari keberadaan Elsa di kantin, tapi dia tidak menemukan setelah berkeliling.
Andita yang sudah membeli makanan dia menghampiri Miller untuk mengatakan sesuatu "Temui Elsa, kalau kau gelisah begitu" Katanya
Elsa membawa ketiga temannya pergi ke atas gedung sekolah untuk makan di tempat ini.
Elsa teringat Saat kemarin pada jam istirahat baru dimulai. Elsa menghindar menu makanan kantin ke atas gedung ini yang kemudian dia pergi ke kelas
"Angin disini juga sepoy-sepoy" Kata Elsa
"Oh ya Elsa apa hubungan mu dengan Miller baik-baik saja" Sahut meli
Elsa menghela nafas dan menoleh ke arah meli "Oh itu. tenang saja hubungan gue sama dia baik-baik saja kok" Kata Elsa datar
"Dengan raut wajahmu kau ini tidak pandai berbohong loh!" Kata Meli yang penasaran.
"Oh iya, gue masih penasaran kau tadi pagi berangkat sekolah kenapa murung?" Sahut Farah
"Elsa — tolong jangan ditutupin lagi ceritakan semuanya kepada kita" Tegas Meli
"Benar, lebih baik Lu ceritain semuanya, saat lu berbicara, kita semua yang mendengar pasti bakal tukar pikiran" Kata Mey menyela pembicaraan.
Pertanyaan demi pertanyaan membuat Elsa panik parah "Maaf tapi gue gak mau ngerepotin" Elaknya tajam
"Semakin direpotkan kita akan semakin senang membantu loh"
"Nah iya benar fungsi teman sejati seperti itu"
"Semakin kita berbuat baik, orang jahat pun pasti akan meleleh terhadap sifat kita"
"Ayo ceritakan semuanya Elsa"
"Jangan singkat ke kita lah, kita semua teman mu"
Karena mereka bersikeras ingin tahu, akhirnya Elsa membongkar semua hubungan nya tanpa di tutup tutupin lagi.
"Gue mimpi buruk, gue memimpikan Miller, Gue kepikiran terus sepanjang pelajaran" Rancu Elsa parah
"Gue jujur pada kalian semua, gue pacaran sama Miller setelah ditembak oleh Miller di pusat game di tengah kota"
Meli merespon syok dengan menatap sinis ke arah Elsa yang sedang bercerita
"Miller disaat itu hanya terbawa suasana saja, dan mengabaikan perasaan gue begitu saja, hati gue sakit kalau Andita pacaran sama Miller sekarang"
Meli tersedak minuman saat dia mendengar cerita Elsa yang terakhir "LU SERIUS!!"
Elsa mengangguk singkat dengan senyuman sedihnya yang membuat meli naik pitam sambil berdiri dan berjalan menuju tangga keluar
"Meli lu mau pergi kemana?" Sahut Mey
"Toilet sebentar gue kebelet pipis!" Jawab Meli dengan alibinya
Meli mencari Miller saat turun dari tangga, Sedangkan Miller sedang mencari Elsa di dekat kelas nya. dan di sebuah pengkolan dekat tangga mereka bertemu.
"Eh Mil? Apa lu dengan Andita sekarang berpacaran?" Sahut Meli saat berpapasan
"Enggak emang kenapa?" Jawab Miller polos
Andita yang sedang mengikuti Miller diam-diam dia menguping dari balik pintu toilet wanita dekat tangga
Disana saat Farah, Elsa dan Mey akan pergi ke kelasnya ada meli yang sudah kembali.
"Kita akan balik ke kelas Mel" Kata Farah.
Lalu meli ikut bersama mereka ke kelas. Saat ingin kembali ke kelas, Elsa tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang.
Yang bertabrakan dengan Elsa adalah orang yang Elsa lihat, saat dia bermain basket di jam olahraga nya.
Cowok itu memegang tangan Elsa sambil membangunkan nya. Tatapan wajah pada pandangan pertama membuat mereka salah tingkah.
Gabung yu di Gc Bcm
kita di sini akan ada event dan reward special loh
serta kita di sini akan belajar bareng mengenai teknik menulis dasar yang baik dengan kaka mentor senior kita
caranya hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm ya.
Thank you.