The Queen Of Drama

Semua mata langsung tertuju pada Vyora, mereka begitu bertanya tanya mengenai sosoknya yang kini sudah berhasil menarik perhatian publik. Padahal, sosoknya terlihat asing dan masih seorang junior.

"Permisi." Sapa seseorang, Vyora segera membalikkan tubuhnya dan tersenyum ramah pada sosok laki-laki yang berdiri tegak didepannya.

"Ya? ada yang bisa saya bantu tuan?" Balas Vyora yang menatapnya langsung.

"Ahh tidak, saya sangat penasaran dari mana asalnya nona ini." Tanyanya dengan malu-malu, hal itu tentu saja membuat Vyora terkekeh.

"Saya Vyora, dan ini pemilik agensi yang merekrut saya. Saya berasal dari agensi yang sudah hancur sebelumnya, ini adalah debut saya yang pertama. Mohon bimbingannya, senior." Tunduk Vyora ramah.

"Ehh apa? ahh ya, aku mengerti. Bicaralah santai, kau bisa memanggilku Barra." Jelasnya penuh ketertarikan pada Vyora.

Vyora mengangguk dengan tersenyum, senyum yang sangat aneh bagi Arthur yang berdiri disampingnya. Arthur tahu, Vyora pasti sedang merencanakan sesuatu sekarang, dan Barra telah memakan umpannya.

Dia laki-laki yang sebelumnya di rekomendasikan oleh Kariel untuk membuat scandal dengannya, Barra memang tampan khas seorang aktor, tapi bagi Vyora ketampanannya terlihat biasa biasa saja. Tidak ada rasa ketertarikan sedikit pun dalam diri Vyora.

"Terimakasih tuan Barra." Senyum Vyora.

"Y-ya, segelas wine untuk awal pertemuan kita nona Vyora." Ucapnya yang memberikan segelas wine pada Vyora.

Vyora mengambilnya dengan santai dan melakukan Chers bersama Barra, mereka meminum wine nya dengan santai dan tenang. Akan tetapi, sorot mata Barra padanya benar-benar membuat Vyora ingin sekali mencongkel kedua matanya.

"Nona Vyora?"

Vyora hampir tersedak wine nya saat melihat sosok Kariel, pamannya yang datang dengan beberapa wanita seksi yang terus bergelantungan dengan manja di sampingnya, bahkan ada yang tidak segan-segan menempelkan dadanya pada Kariel karena saking dekatnya jarak mereka.

"Y-ya?" Balas Vyora tak senang, Kariel sadar akan hal itu dan segera menyuruh mereka untuk pergi dulu. Awalnya mereka enggan dan terus merengek, tentu saja rengekan itu dapat didengar jelas oleh Vyora, detik itu juga Vyora ingin sekali menjambak dan menggigit mereka satu persatu karena terus menempel pada Kariel.

Tapi apa mau di kata, julukan Kariel memang seperti itu.

"Lama tak jumpa, tuan Barra." Sapa Kariel yang hendak merangkul Vyora namun Vyora segera menghindari nya dengan berpindah tempat di sisi kiri yang lain Arthur, tangan Vyora memperlihatkan posisinya yang sedang menggandeng lengan Arthur.

Kariel yang melihat itu langsung shock, dia hendak protes namun Vyora malah memelototi nya dan itu membuat nyali Kariel menciut. Dia paham dengan keadaan saat ini, nampaknya Vyora sedang berpura-pura menjadi kekasih dari Arthur, pemilik agensi nya yang baru.

"Ya, dan tuan Kariel terlihat semakin bersemangat saja dalam bermain." Senyum Barra pada Kariel.

Kariel tertawa, dia terlihat akrab dengan Barra meskipun ekspresi mereka penuh dengan kebohongan, haha!

Arthur memberikan kode pada Vyora untuk pergi dan Vyora mengangguk, mereka berdua segera pergi meninggalkan kedua laki-laki yang saat ini sedang fokus bertatapan, nampaknya mereka berbincang melalui hati ke hati, sehingga Vyora maupun Arthur tidak mendengar percakapan mereka selain tatapan keduanya yang semakin menajam.

"Aku rasa, hari ini sudah cukup." Ucap Vyora, setidaknya dia sudah menyapa hampir sebagian dari mereka yang hadir.

Vyora tidak peduli dengan respon mereka terhadap dirinya, yang terpenting baginya adalah di kenali oleh mereka, meskipun respon mereka baik, hal itu pasti hanya cangkangnya saja. Dalam dunia hiburan, memiliki wajah tebal adalah hal biasa.

"Tuan Arthur, pergilah. Ada sesuatu yang harus aku urus..." Ucap Vyora pada Arthur yang sudah berada dalam mobil.

"Anda mau kemana nona?" Penasaran Arthur namun Vyora tidak menjawabnya, dia langsung masuk kedalam mobil yang ada didepan mobilnya.

Vyora menghela nafas panjang, dia menyandarkan tubuhnya dengan santai.

"Anda baik-baik saja nona?" Tanya Karin dengan menyodorkan sebotol air mineral padanya dan Vyora langsung menerimanya dengan santai.

"Ya."

"Apa yang ingin anda lakukan sekarang?" Tanya Karin.

"Buat berita populer mengenai aku, jangan lupakan dengan ketertarikan tuan Barra padaku sehingga memicu hal tak mengenakan antara Tuan Barra dan paman ku, semua orang harus tahu juga mengenai hubungan ku dengan Arthur, buat itu seperti scandal pada umumnya." Jelas Vyora.

"Baik nona."

"Mengenai Mecca, apakah ada perubahan?" Penasaran Vyora.

"Nona Mecca sudah di pulangkan tadi siang, sekarang dia masih istirahat di kediaman. Dan untuk pernikahannya, nampaknya akan tetap berlanjut karena pihak keluarga Hartz tidak ingin ada pembatalan pernikahan. Mereka ingin segera mengakuisisi perusahaan De Alba." Jelasnya.

Vyora mengangguk paham, dan yang mereka inginkan dari dulu maupun sekarang tetap sama. Karena itulah Vyora segera mengambil semua aset perusahaan tanpa di ketahui oleh siapapun, biarkan perusahaannya terlihat berdiri kokoh dengan baik dan keren, seakan-akan tidak ada masalah sedikit pun, padahal itu hanya bangunan cangkang yang sudah Vyora ambil bagian dalamnya.

"Mengenai hal lain, apa anda memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Mr, Hunter?" Penasaran Karin.

Vyora mengernyit, tiba-tiba saja matanya langsung membulat.

"Maksud mu, Caelus?" Tanya Vyora dan Karin mengangguk.

"Memangnya siapa nama lengkap dia? aku sungguh tidak tahu..." Jujur Vyora, dia tidak terlalu mementingkan orang lain, yang dia tahu Caelus pasti seorang laki-laki yang hebat dan luar biasa.

"Caelus Aleister Cristian Hunter, atau yang sering mendapat julukan Mr, Cach!" Jelas Karin, Vyora mengangguk, nama yang keren seperti orangnya dan....

"Mr, Cach?!!!" Shock Vyora dan Karin hanya berdehem.

Gila!! Cach merupakan nama perusahaan terbesar nomor satu yang sudah mendunia, perusahaan tersebut sudah berkembang sejak lama dan posisinya tidak pernah tergoyahkan sama sekali, sayangnya tidak ada yang mengetahui dengan jelas sosok penerus keluarga Hunter sehingga nama tersebut langsung berubah setiap sang pewaris berganti.

Benar-benar luar biasa!!!! Caelus merupakan sang penerus yang sangat legendaris, dia benar-benar luar biasa karena bisa mengakuisisi perusahaan Hunter. Ahh, bukankah itu wajar? dia keturunan mereka.

"Nona...."

"Aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya, seperti yang kau tahu paman menempatkan nya sebagai bodyguard ku." Jelas Vyora.

"Tapi, mata-matanya terus mengikuti kita bahkan sejak kemarin dia terus melacak nomor saya." Jelas Karin.

"B-benarkah? ahh, ya mungkin saja dia khawatir karena takut terjadi sesuatu padaku, dia kan yang bertanggung jawab atas keselamatan ku sekarang." Senyum Vyora dengan begitu bodohnya, tapi apa yang Vyora katakan memang benar.

Caelus adalah bodyguard nya, sudah seharusnya dia melindungi dan memantau Vyora agar tidak terluka maupun terlibat bersama orang-orang yang akan membahayakan nya.