NovelToon NovelToon
ANAK KEMBAR 4 DARI SANG MAFIA

ANAK KEMBAR 4 DARI SANG MAFIA

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Mafia / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nina Hamidah

Dimohon sangat ini khusus berumur 21 tahun ke atas!
Dimohon pengertiannya permisa terimakasih



Nalendra Harry Xavier seorang mafia sekaligus psikopat yang sikapnya kejam, berdarah dingin benci pengkhianat dan juga sangat dingin pada Wanita

Namun saat malam kelam itu tiba saat ia mengisi acara pernikahannya ternyata kejadian tak disangka oleh Nalendra sendiri meniduri wanita dengan keadaan pingsan. Saat keesekon harinya wanita itu kabur dan tidak kembali lagi.

Regina Tyas Wijayanto adalah gadis desa yatim piatu berusia 18 tahun kini ia berada di Jakrta namun sayang dia mengalami hal tragis sehingga ia harus pergi dan kembali lagi ke desa tempat dimana Ayah dan Ibunya tinggal dan juga makam mereka. Karena kejadian malam itu Regina hamil dan mempunyai 4 orang kembar anak sepasang 2 laki laki 2 perempuan dan semuanya tidak menyerupai ibunya.

apakah mereka akan bertemu kembali?

■Hay sobat jangan plagiat boleh dikit asal jangan semua, ini hasil karya orang jangan seenaknya mengamb

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nina Hamidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22 BAPAK AKU PULANG

"Tuan ada lapor bahwa keponakan anda memilki kekasih".

"kekasih?, wah wah menarik sekali".

"Siapa namanya". lanjut pria tua itu dengan penasaran

"Regina Tyas Wijayanto"

"Cukup menarik kalau gitu cari data mengenai Regina itu dan laporkan langsung setelah sudah kau mendapatkanya" .Serengai iblis

Mereka tak menyadari ada pasang mata tengah menatap tajam kemudian langsung melapor pada Nalendra

Kini Nalendra sedang menemani Regina tidur, di usap rambutnya lalu mencium kening dengan sayang. Saat menikmati wajah kekasih nya hp nya berbunyi dan ia pun mengalih dan mengambil hp pada sakunya

Ting

Setelah ia buka wajah yang tadinya damai tiba tiba berubah jadi suram serta rahangnya yang mengeras tangan mengepal menahan emosi

"Bajingan Pak tua aku tak akan pernah biarkan itu terjadi mengambil istriku bahkan mencelakainya". dingin Lendra dan menatap lekat wajah Gina lalu mencium semua wajah.

"Sayang aku tidak akan membiarkanmu terluka cup" bisik Nalendra dan mencium kembali kening Regina. Lendra segera menghungi Roi.

"Aku harus telepon pada Roi". dingin lendra serta mencengkaram kuat hp itu lalu ia mencari kontak Roi dan menghubungi

"Roi temui aku Di Rs" tanpa basa basi

"Baik".

Setelah kurang lebih 30 menit Roi pun datang di Ruang Gina berbaring, kini Roi pun masuk, hal yang pertama ia lihat setelah masuk adalah seseorang tertidur di brankar.

"Tuan, apa dia"

"Ya dia Regina, ayo duduk" sambil menunjuk sofa , san keduanya pun duduk dengan jarak yang hanya dihalangi oleh meja

"Begini apa kau sudah tau rencana pak tua itu?" Lendra

"Ya aku sudah tau, jadi apa yang tuan rencanakan".

"Hmmm begini Roi apa kau sudah meracik bom lagi", serengai iblisnya

"sudah tuan".

"Hancurkan semua markas si tua bangka itu jangan sampai ketahuan".

Saat mereka tengah asyik merencanakan strategi penyerangan, terhadap musuh yang tak lain pamannya sendiri tiba tiba Gina bangun dan memanggil Lendra.

Eugg,,,

"Lho Abang dimana".gumam Gina yang sadar menepuk sampingnya karena kosong, lalu ia pun segera duduk.

"Abang"

"ya sayang"

Setelah ia mendengar suaranya lalu ia pun menoleh, "oh disitu aku kira dimana". Jemudian menyadari ternyata ada kedatangan tamu " eh ada tamu". sambil menutup mulutnya karena terkejut, Roi pun senyum tipis sambil perkenalan

"ya nona pekernalkan saya Roi"

"Gina". sambil tersenyum, Lendra melihat senyuman Gina pada Roi merasa cemburu langsung bertanya kembali

"Ada apa sayang"

"Eh, eee a aku mau pipis bang" Meski ragu tapi mau bagaimana lagi karena ia sendiri tak bisa melakukan sendiri, Gina pun mengucapkan sambil menunduk dan pasti nya wajahnya merah, Nalendra melihat itu pun hanya menahan tawa begitu pun Roi. Lalu Lendra menghampiri Gina

"Ya suda sini", ucap Lendra dengan membantu Gina memapahnya hingga ke toilet, dan itu tak luput dilihat oleh Roi. Sesampainya didepan kamar mandi Gina membalikan badan menatap Lendra dengan mendongak karena dirinya dan Lendra hanya sedada Lendra .

"Abang tunggu di luar lah aku malu". dengan wajah merahnya

".Gak sini biar Abang bantuin".

Mau tau mau Gina pun hanya menurut, Cd diturunkan oleh Lendra dan sangat jelas sekali ada suatu goa yang sangat indah dan Lendra melihat itu langsung menelan salivanya.

"Abang keluar dong bau loh". mencoba cara lain agar Lendra keluar namun tetap lendra tidak akan beranjak

"Cepet pipis abang masih ada kerjaan yang lain, gak masalah bau pun"

Akhirnya karena tidak tahan Gina pun pipis dengan wajah seperti tomat, dan itu membuat Lendra gemas melihat Gina akhirnya ia pun mencium pipinya.

"Ih abang".

"Mauu abang cium lagi". goda Lendra sambil mengedikpan mata sebelahnya

"gak"

"ya udah diam"

"abang pegang ini, aku mau bersihin dulu". ia menyerahkan infusnya karena ia ingin mebersihkan namun Nalendra mencegah

"Sini sama abang"

"Ih abang mah kotor tangan abang"

"Gak apa apa, awas tangannya". berusaha untuk membersihkan Gina tapi Gina menepis dan itu membuat Lendra marah

"Sayang". menjadi dingin, mendengar nada dingin Lendra membuat ia jadi takut kemudian ia pun nurut

"i iya". dengan terbata bata, akhirnya Lendra pun melakukan dengan mudah, melihat raut wajah ketakutan Gina, ia biarkan.

Gina hanya mengigit bibir bawahnya karena di sentuh langsung , Lendra melihatnya Gina dengan menggit Bawahnya terlihat menggoda, karena tak tahan akhirnya ia pun langsung mencium bibir.

Gina menegang dan berusaha untuk memberontak

"iih kakka mau aku mati ya".

hhaha udah yuk selesai

hmmm

"Abang bantuin aku susah berdiri". manja Gina

Lendra pun menggendong ke luar dan terlihat Roi masih duduk di sofa, melihat hal aneh yang dilakukan oleh tuannya merasa syok. Sementara Gina malu lalu memendamkan kepalanya di dada bidang Lendra.

Lendra meletakan dengan lembut.

Gina pun tersenyum

"Terimakasih papah nya anak anak".

Mendengar kalimat terakhir membuat Lendra tersenyum

"Sama sama mamahnya anak anak cup tidur ya".

Gina mengangguk kemudian langsung tidur dengan posisi terentang kemudian mengambil selimbut sampai ke bagian leher, lalu lendra mencium kening Gina

"Selamat tidur honey". bisik Lendra pada telinga Gina

Melihat keromantisan bosnya merasa jengkel sekali.

Kemudian lendra menghampiri yang terlihatt Roi memasang wajah keselnya

"Kenapa lo"

"Kalau mau romantis jangan didepan jomblo tuan".

"Haha iri lu ayo lanjutkan tadi".

Mereka pun akhirnya menyelesaikan hingga larut, mereka bubar dan Nalendra pun tidur di samping Gina sambil memeluknya dari belakang, tak lama ia pun terlelap.

...****************...

Keesokan harinya kini Regina sudah boleh pulang karena dirinya sudah membaik dan ia sudah diperiksa janinnya. Saat itu keluarga Xavier datang untuk menjemput Gina, Gina merasa terharu bisa dijemput oleh keluarga Xavier yang dia pikirkan adalah keluarga yang baik jauh kata kejam, namun ia akan tau saat sudah menikah akan melihat kesadisan suaminya pada orang yang berbuat salah. Kini sedang berada di ruang usg karena momy ingin sekali melihat cucunya

"Ayo sayang kita ke dokter kandungan". desak Shalsa sambil menarik tangan Gina dengan lembut

"Momy aku sudah periksa kandungan koq kèmaren di Bandung". memang Gina mengatakan sebenarnya karena sebelum kesini paginya ia ke puskesmas

"Momy hanya ingin melihat cucu momy aja ayo sayang". kekeh Momy

Lalu Gina melihat ke arah Nalendra hanya tersenyum,

ia pun akhirnya menurut

"Silahkan nona berbaring"

"Dady liat itu cucu cucu momy wah bener ada 4

Natan liat itu keponakan keponakan natan". pekik Momy nalendra melihat dengan jelas janin, sambil menunjuk ke monitor dan memberitahu Natan kalau itu keponakannya

"Natan gak ngerti Mom" karena Memang Natan tak mengerti melihat 4 benda bulat kecil itu

"Hahha" mendengar Natam bicara begitu langsung menertawai kecuali Lendra, fokus pada Monitor ia menegang serta tak percaya bahwa dirinya akan menjadi ayah

Sementara Nalendra melihat itu tanpa menutupi rasa haru dan bahagaian ia pun ingin segera menikahi Gina.

Setelah puas melihat cucu cucunya kini mereka bersiap untuk pulang. Gina merasa gelisah karena ia takut pada bapak dan kakaknya.

"Gina kenapa raut wajah mu sayang" sambil mengelus pundak Gina

"Gina nanti tinggal dimana mom kalau di bapak aku takut di usir" lirih Gina dengan matanya yang mulai berembun, Gina yang suka menahan nangis selalu terpendam semenjak hamil ia tak bisa menahan tangisannya

"Bapakmu gak akan usir kamu sayang momy yakin ayo sekalian kita mau kesana koq"

"Baiklah momy".

Kini mereka keluar, keluarga Xavier berada di lobi mereka melihat mereka pun kangsung menunduk namun ada yang menarik perhatian mereka, melihat Lendra memeluk pinggang Gina. Ini kali pertamanya melihat sang devil terkenal kejam dan sangat dingin pada wanita. Namun kali ini melihat sang devil melakukan hormat pada wanita sangat aneh.

Gina yang melihat tatapan aneh dari mereka padanya langsung menunduk kemudian refleks langsung memeluk Lendra dari samping sambil membenamkan wajahnya pada tubuh samping Lendra.

Nalendra menyadari hal itu, langsung mengusap pungung Gina, kemudian menatap tajam pada mereka .

Sampailah ia di mobil milik Lendra sementara Momy Dady dan Natan terpisah memakai mobil milik Alex.

"Abang kita ke rumah bapak kan"

"iya"

"Hmm banyak sekali sih pengawal pengawal apa abang ini sebegitu pentingnya".

"Menurutmu".

"Seperti artis aja".

"Aneh ya aku koq gak mual ya padahal masih di trimester 1".

"Emabg suka mual mual".

"Iya biasanya aku suka pake masker tapi hari ini gak kenapa ya".

"Kau bawel ya".

"Ha?......

" ya emang hahaha"

Sampailah ia di Rumah sederhana milik Pak Budi, melihat rumah bapaknya Gina tidak berubah. Gina mulai gelisah, melihat Gina begitu, Nalendra langsung memegang tangannya, lalu mencium kening agar Gina tidak gugup atau merasa cemas.

"Ayo turun".

Gina pun mengangguk

Sesampainya di depan rumah Pak Budi, melihat Pak Budi sedang menyapu halaman rumah, karena inilaha setiap hari aktivitas paginya Pak Budi. Melihat itu Gina tidak bisa menahan rindu dan Gina berlari serta memanggil Pak Budi .

"Bapak". Teriak Gina sambil menangis

Pak Budi yang sedang menyapu berhenti mendengar suara yang sangat ia rindukan, dan mencari ternyata ada Gina ada didepannya seketika sapu langsung jatuh dan langsung memegang tubuh"Gina ini bener Gina". tangan bergetar memegang pundak Gina , Pak Budi tak percaya anaknya yang hilang kini telah kembali

"Ya pak ini Gina putri bapak aku pulang pak aku pulang hikss". langsung memeluk Pak Budi dengan erat, Pak Budi pun memeluk kembali tak kalah eratnya sambil menangis dan mencium rambut Gina dengan sayangnya.

"Bapak maafin Gina kabur dari rumah".

"Tidak apa apa nak ayo masuk kamu lagi hamil tak baik nak". Namun Gina tak beranjak masih di luar karena ingin melihat bapak dan keluarga Xavier.

Pak Budi menghampiri keluarga Xavier langsung memeluk Lendra, Lendra pun menerima dengan senang hati, kemudian beralih pada Alex dan Shalsa, pada Alex memeluk untuk ke Shalsa hanya mengangguk

"Makasih nak Lendra ibu pak Alex sudah mengantar anak saya". ucap tulus Pak Budi, Alex menghampiri langsung mengusap punggung Pak Budi

"Pak sebenarnya kedatangan kami ada sua..". Ucap Alex terpotong oleh suara perempuan siapa lagi kalau bukan Nayra

"Gina" teriak Nayra, membuat mereka menatap Nayra

"Kakak" peki Gina sambil memeluk Nay

"Nay kau tak sopan liat ada tamu disini". Nay pun mulai nyadari hanya nyengir kuda, namun pandangannya berbeda saat melihat Lendra langsung menatap tajam padanya

"Kau.....

Bersambung....

Terimakasih sudah setia membaca

hmmm maaf ya banyak typo

1
이삭 프라이데이
tolong admin novel.. hapuslah novel ne.. takut di baca sama anak2 remaja.. ha masuk akal.. yea walau novel sih.. karangan halu si penulis.. tapi ini uda sadis kali..
이삭 프라이데이
baru mau komen... ga nyambung cerita dari cara percakapannya juga.. tolong kalau emang belum bisa nulis yang benar.. masukin di buku aja dulu.. jangan lansung ke novel...
Nani Te'ne
Suka
Ira Rachmad
mengganggu...
koreksi
Eri Erisyah
seperti ny
Eri Erisyah
jangan terlalu sadis ngapa thor
Arya Al-Qomari@AJK
bukannya gelar untuk S3 itu doktor ya thorrr? untuk gelar profesor itu harus punya karya ilmiah yg diterbitkan n jadi dosen minimal 10 tahun.
Eka Uderayana
cerita nya bagus 👍
semangat terus dalam berkarya 💪
Sheilla Hafizd
terlalu sadis thor
Saha Weh
salam kenal 🙏
guntur 1609
belum tahu ja shalsa kalau yg jadi korbanya si gina. kalau tahu shalsa. habus kau lendra
syahh🇲🇾
namanya ketuker thor..
Wisteria
wow reinkarnasi Albert Einstein dong
Shantyka Kusuma
ayo Thor cpt Adain audio nya dong please Thor
Asni Fatima
mengapa harus latar belakang negara indonesia sih, kita tau indonesia gak ada mafia²nya. yg lebih seru itu luar negeri karena kita tau sebebas apa disana.
km
sicantik taehyung: itumah bermuka dua 😭😭
Dara duri Rose: siapa bilang indo gak ada mafianya? n org gila mana yg mau mengakui dirinya mafia. dunia hmpir penuh dgan org bermuka dua.
total 2 replies
Niafitriani Nia
Luar biasa
kus tin
shif
Priskha
lha ndak salah ini kok merestui, yg nikah kan Nalendra
Priskha
bingung bacanya 😭😭😭
Priskha
bingung bacanya 😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!