KONTRAK UNTUK 270 HARI

"Kurang ajar! Kurang ajar Lo, Valerie! Apa belum cukup selama ini Lo udah buat hidup Gue menderita! Gue sabar dan diem saat Lo rundung gue, terus sekarang Lo bener-bener mau hancurin hidup Gue?"

Helena menangis histeris sambil memukul-mukul kasur dengan kasar membuat siapapun yang mendengarnya akan ikut merasa lara.

Gadis itu tidak bisa menahan perasaannya lagi, selama ini dia sudah diam saat di perlakukan buruk oleh Black Angel. Tapi ternyata, Black Angel tidak hanya membuatnya susah saat di sekolah, sekarang bahkan mereka punya bukti yang membuat Helena tak bisa menolak keinginan Valerie.

GUDANG SEKOLAH ...

"Lo berdua jaga di depan, jangan sampe ada yang masuk ke dalam gudang!" titah Valerie pada Gita dan Wilona.

Kedua sahabat Valerie langsung menganggukkan kepalanya tanpa menolak.

Sementara itu Valerie menarik lengan Helena lalu membawanya masuk ke dalam gudang dan menyuruhnya duduk di bangku yang ada di sana.

"Lihat ini baik-baik!" ucap Valerie sambil tersenyum dan memperlihatkan video yang baru saja dia putar.

Betapa terkejutnya Helena saat melihat isi di dalam video itu yang ternyata adalah video dirinya yang sedang melakukan hal terlarang dengan orang yang tidak dia kenal saat malam Valerie mengadakan party.

Hati Helena terhenyak saat menyaksikan malam mengerikan itu. Bagaimana dia bisa lupa saat dia di ruda paksa oleh orang yang tidak di kenal hingga kesuciannya hilang dan masa depannya hancur. Saat itu Helena di siksa terlebih dulu sebelum akhirnya di cekoki minuman yang membuatnya tak bisa mengingat apapun dan terbangun dalam keadaan berantakan polos tak memakai apapun.

Air mata Helena mengucur deras tak tertahan, "Bagaimana bisa Lo punya video itu?" tanya Helena dengan nafas sesak.

Helena pikir malam itu adalah pemerkosaan oleh orang jahat, tapi sekarang Helena berfikir jika ini semua adalah ulah Valerie, kejadian itu mungkin Valerie lah dalangnya.

Valerie tertawa keras lalu duduk menyilangkan kedua kakinya di atas meja yang berdebu. "Helena .. Helena, kenapa nasib Lo buruk banget sih! Hidup Lo itu selalu sial, sayang sekali. Lo tahu sebenarnya gue yang udah suruh cowok itu buat kerjain Jeyra, tapi sayangnya dia salah target dan Lo yang jadi korban! Gue sedikit kecewa sekaligus kesal dengan kejadian ini, karena cewek angkuh itu lagi-lagi lolos dari nasib buruknya!" ucap Valerie sambil berdecak sebal.

Helena kembali menangis mendengar ucapan Valerie, "Kenapa, Kenapa Lo jahat banget sama gue Va! Salah gue sama Lo sebenarnya apa? Selama ini gue udah nurutin semua kemauan Lo, gue patuh dan taat sama Lo, tapi kenapa Lo nggak hentikan mereka saat Lo tahu mereka salah orang?" tanya Helena sambil menangis.

Valerie menajamkan matanya menatap Helena dengan wajah marah. "Seharusnya gue yang tanya sama Lo, kenapa saat itu Lo ada di sana dan bukan Jeyra? Apa Lo sengaja selamatkan dia dan sembunyiin dia hah? Gara-gara Lo gue nggak bisa hukum gadis angkuh itu!" sentak Valerie sambil mencengkram pipi Helena dengan kuat.

"Saat itu gue mau pulang, tapi karena ban motor gue bocor gue terpaksa papah motor dan lewat jalan yang nggak biasa gue lewatin karena gue harus tambal motor gue di ujung jalan. Disana gue nggak lihat Jeyra, Va. Gue cuman lihat motornya udah tergeletak di jalanan itu!" jawab Helena tanpa menghentikan air matanya.

"Berarti itu bukan salah gue. Lo yang salah karena udah jalan ke jalanan itu, iya kan! Apa gue salah?" tanya Valerie sambil tersenyum dengan wajah menakutkan.

Helena menatap Valerie dengan wajah sendu dan terpaksa menggelengkan kepalanya perlahan-lahan.

"Bagus, tapi karena semua udah terlanjur dan gue udah bosen main-main sama Lo, gue mau tawarin Lo kesepakatan yang akan menguntungkan buat Lo!"

Helena mengusap sudut matanya. "Tawaran apa?" tanya Helena.

"Black Angel akan stop ganggu Lo, gue nggak akan pernah rundung Lo lagi dan Lo akan disegani sama satu sekolah bahkan Lo bisa berbuat apapun saat di sekolah! tapi ada syaratnya, apa Lo mau?" tanya Valerie.

Helena mengerutkan keningnya, sebenarnya apa yang sedang direncanakan oleh orang ini.

"Gue harus ngapain,Va?"

"Simple, Lo harus ganggu Jeyra seperti gue ganggu Lo selama ini! Apa Lo siap?"

Helena terdiam sejenak memikirkan hal yang tidak mungkin Helena lakukan ini. Namun, Helena juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan Valerie.

"Kalo gue mau, apa yang gue dapat? Apa Lo janji nggak akan rundung gue lagi dan akan bebaskan gue sekaligus Lo nggak akan bocorin rahasia gue?"

Dengan berani Helena bertanya pada Valerie walaupun itu terkesan lancang bagi Valerie.

Valerie terkekeh keras. "Gue tahu Lo mampu Helena, tapi sayang Lo nggak punya dukungan dari siapapun. But, don't worry, kalo Lo mau ikutin semua kemauan gue, gue akan jadikan Lo magnet Black Angel!"

Helena terkejut mendengar perkataan Valerie, apa ini sebuah mimpi? Atau mungkin hanya sebuah khayalan? Helena masih tak percaya dengan ucapan Valerie hingga beberapa saat gadis itu tertegun.

"Gue nggak salah denger, kan?"

Valerie menyeringai. "Kenapa? Apa Lo pikir ini cuman mimpi? Gue nggak main-main sama ucapan gue, Helena. Kalo Lo mau ikutin semua perintah gue, Lo akan masuk Black Angel dan gue akan tetapkan Lo sebagai magnet Black Angel, yang artinya Lo punya hak khusus dan berhak menentukan keputusan saat gue nggak ada! Bahkan Lo akan jadi icon penting dalam geng kita!" tawar Valerie tak main-main.

"Kenapa Gue harus nurutin kemauan Lo, Va? apa jaminannya kalo Gue nggak akan Lo khianati?"

Valerie terkekeh. "Berapa banyak yang Lo butuh?" tanya gadis itu.

Helena mengernyit. "Maksud Lo?"

"Nggak usah pura-pura bego, berapa banyak duit yang Lo butuh? Lima ratus juta cukup buat jamin hidup Lo dan ubah penampilan Lo ini?"

Helena terkejut setengah mati. Lima ratus juta? ada berapa banyak nol yang dia sebut. Apa Valerie sekaya itu sampai dia rela hamburin uang hanya cuma-cuma.

Mendengar penawaran yang menggiurkan jelas Helena tertarik. Namun, mengingat syarat yang diajukan Valerie membuat Helena kembali berfikir. Apakah mungkin dia bisa mengkhianati Jeyra padahal selama ini hanya dialah temannya walaupun mereka tidak begitu dekat.

"Kenapa malah ngelamun? Gue perlu jawaban saat ini juga dan Lo tahu kan kalo gue nggak suka penolakan! Jadi jawab, yes or not!"

Setelah merenung beberapa saat akhirnya Helena menerima tawaran Valerie. Dia menerima syarat yang di berikan gadis cantik itu dan setuju jika dia masuk ke geng populer ini.

"Iya, gue mau Va asal Lo janji Lo nggak akan bocorin rahasia gue." ucapnya sambil menghapus air matanya.

Valerie tersenyum puas mendengar jawaban Helena, "Bagus! Gue suka sama jawaban Lo. Sekarang hal pertama yang harus Lo lakuin hanya diam dan balik ke rumah Lo, besok semua mata akan memandang Lo dengan tatapan berbeda!"