NovelToon NovelToon
DUNIA LAIN

DUNIA LAIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / rumahhantu / Iblis / Dunia Lain / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Roh Supernatural
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ningsi Kaho

The Darkness menyajikan berbagai kisah seram dan misteri Dunia Lain yang akan membuatmu penasaran hingga terbawa suasana. Perasaan merinding, bulu kuduk berdiri, dan ketakutan hanyalah bagian-bagian kecil yang menemanimu saat membaca kisah-kisah Dunia Lain.

Sesuatu yang lebih dari itu akan membuatmu masuk kedalam kisahnya dan merasakannya secara langsung, setelah itu serangkaian peristiwa mengerikan yang dipenuhi ketegangan dan hal-hal mistis akan menemani hari-harimu.

Nah, demi memuaskan hasratmu akan cerita-cerita seram,

Check this out and Read!👉

Selamat Membaca...🤗
Dukung Terus and jangan lupa like, Comment,and vote ya, teman-teman!🙏

Godbless...!!!😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ningsi Kaho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan

Kemudian MiLLie melanjutkan langkahnya dan tibalah ia di depan sebuah pintu.

"Pintu apa itu?" Gumam MiLLie.

Ia membuka pintu itu secara perlahan, kemudian ia masuk.

MiLLie melanjutkan perjalanannya, sementara ia berjalan tiba-tiba sebuah cahaya menyilaukan mengelilinginya dan tibalah ia

di sebuah desa terpencil yang dikelilingi oleh hutan lebat.

Di desa itu terdapat sebuah misteri yang telah lama menghantui penduduknya selama berabad-abad. Konon katanya, Desa itu dihantui oleh roh-roh jahat yang terperangkap di dalam hutan dan memburu siapapun yang mencoba mengungkap kebenaran di balik kutukan tersebut.

MiLLie tiba di desa itu dan ia tertarik untuk menyelidiki legenda dan misteri yang telah ada sejak zaman nenek moyang di desa itu. Dia disambut dengan kecurigaan dan ketakutan oleh penduduk desa yang merasa bahwa kehadirannya akan memicu malapetaka besar di desa tersebut.

Namun, MiLLie bersikeras untuk mengungkap kebenaran. Saat dia mulai menggali lebih dalam, dia menemukan sebuah catatan kuno, lukisan-lukisan aneh, dan pertemuan-pertemuan gaib yang mengarahkannya pada fakta yang mengerikan. Ketika malam tiba, roh-roh jahat bangkit, dan desa itu tenggelam dalam kegelapan.

MiLLie mencoba memecahkan misteri di desa tersebut, dan mencari cara untuk mengakhiri kutukan yang telah berlangsung selama berabad-abad di desa itu.

Dengan hati-hati, MiLLie melangkah keluar dari rumah sewaan dan menutup pintu dengan lembut. Angin malam yang sejuk membelai rambutnya saat ia melihat di sekeliling. Di hadapannya, sebuah jalan setapak berliku melalui hutan yang tampaknya tak berujung. Daun-daun kering yang terjatuh dari pohon-pohon tua berserakan di jalanan itu, menciptakan lapisan tipis yang renyah di bawah kakinya.

...----------------...

Desa Keheningan , demikian nama tempat yang telah menghantuinya. Legenda dan cerita mengerikan tentang desa itu telah mencapai telinganya saat dia masih seorang mahasiswa, dan kini dia mendapatkan kesempatan untuk menyelidikinya sebagai bagian dari perjalanannya, tentu saja dia tidak bisa menolak.

Dia menarik napas dalam-dalam dan mengangkat tas ranselnya yang berat, yang berisi peralatan penelitian, buku-buku kuno, dan sejumlah catatan yang sudah dia kumpulkan. Penduduk desa itu pasti akan merasa curiga terhadapnya, seorang orang asing yang datang dengan niat untuk menggali rahasia yang mereka lindungi dengan erat.

Sinar bulan yang pucat meluncur melalui celah-celah pepohonan, memberikan desa yang terlihat seperti hilang dalam waktu sedikit kilauan misterius. Bangunan-bangunan kayu yang tampak usang berdiri di tepi jalan setapak itu, dan di kejauhan, dia bisa melihat kerlap-kerlip api di rumah-rumah penduduk.

Ketika dia melanjutkan langkahnya menuju desa, dia merasakan mata-mata yang mengawasinya dari bayangan hutan, dan sensasi dingin yang tidak bisa dia jelaskan merambat di sepanjang punggungnya. MiLLie tahu bahwa perjalanan itu akan menjadi yang paling menantang dalam hidupnya, tetapi dia bersumpah untuk mengungkap kebenaran yang tersembunyi di balik malam kegelapan di Desa Keheningan .

MiLLie melangkah lebih dekat ke desa tersebut, melewati jendela-jendela yang gelap dan berbagai toko yang tampak seperti telah lama ditinggalkan. Dia bisa mendengar bisikan-bisikan pelan dari penduduk desa yang tidak tampak, tapi suaranya sangat terasa ada.

Tiba-tiba, seorang penduduk desa muncul dari balik sudut jalan, membuat MiLLie tersentak. Laki-laki itu berusia paruh baya, berambut panjang dan kusut, dengan mata yang penuh kecurigaan.

"Siapa kamu dan apa yang kamu lakukan di sini?" tanyanya dengan nada tegas.

MiLLie menjawab dengan tenang, "Saya MiLLie, bisa di katakan saat ini saya adalah seorang peneliti. Saya datang kesini untuk memahami legenda dan misteri yang mengelilingi Desa Keheningan ."

Laki-laki itu mendekatinya, mata tetap waspada. "Legenda itu adalah kutukan yang tak boleh diungkapkan. Kamu akan membawa malapetaka jika terus menyelidiki."

Namun, MiLLie tidak akan mundur begitu saja. "Saya ingin memahami apa yang sebenarnya terjadi di sini. Apakah Anda bisa memberi tahu saya lebih banyak?"

Laki-laki itu, yang kemudian mengenalkan dirinya sebagai David, perlahan-lahan mulai berbicara. Dia menceritakan kisah-kisah horor yang telah beredar di desa selama berabad-abad. Tentang roh-roh jahat yang terperangkap di dalam hutan dan memburu siapa saja yang mencoba mengungkapkan kebenaran.

"Saya memperingatkanmu, MiLLie," kata David. "Kutukan ini telah membawa bencana pada orang-orang yang mencoba mengungkapnya. Kamu berada dalam bahaya besar."

MiLLie merasa takut, tetapi juga merasa semakin penasaran. Dia tahu dia harus tetap waspada, tetapi tekadnya untuk mengungkap misteri itu malah semakin kuat.

Dengan panduan dari David, MiLLie tiba di penginapan kecil di ujung desa. Itu adalah tempat satu-satunya yang bersedia menerima seorang peneliti seperti dia. Saat dia masuk ke dalam penginapan itu, dia tahu bahwa perjalanannya baru saja dimulai, dan kegelapan yang lebih dalam lagi menunggunya di Desa Keheningan .

...----------------...

MiLLie memasuki penginapan yang tampak seperti telah ada sejak zaman dahulu. Kayu-kayu tua berwarna gelap di langit-langit dan lantainya berderit ketika dia berjalan melalui lorong sempit menuju kamar yang disediakan. David mengantarnya hingga ke pintu kamar dan memperingatkannya sekali lagi.

"Ingatlah, MiLLie , hati-hati dengan apa yang Anda cari di sini. Kebenaran bisa menjadi lebih menakutkan daripada yang Anda bayangkan."

Dengan senyuman lemah, MiLLie mengangguk. "Terima kasih, David. Saya akan berusaha untuk waspada."

Setelah David pergi, MiLLie duduk di atas tempat tidur. Dia merasa sendirian dan terasing di desa itu, tetapi semangatnya untuk mengungkap misteri semakin besar. Dia mengambil catatan-catatan penelitiannya dan mulai memeriksanya satu per satu, mencoba mencari petunjuk yang akan membawanya lebih dekat ke kebenaran.

Saat malam semakin larut, MiLLie mendengar suara-suara aneh dari luar. Gemuruh angin yang menyeringai dan suara cekikikan lemah yang menggema. Dia membuka jendela dan melihat hutan yang tampak seperti menyimpan segala jenis rahasia.

Tiba-tiba, sebuah bayangan hitam muncul di luar jendela. MiLLie menarik napas dalam-dalam, berpikir bahwa itu hanyalah imajinasinya yang berlebihan. Namun, bayangan itu semakin mendekat dan membentuk sosok yang gelap dan menyeramkan.

Sesaat kemudian, seorang wanita berambut panjang dan membusuk dengan mata yang memancarkan ketidaknyamanan berdiri di luar jendela. MiLLie mengerang ketakutan saat dia menyadari bahwa itu bukan bayangan biasa, tapi itu adalah makhluk halus yang mengintai.

Roh itu tersenyum dengan kejam dan mengangkat jarinya, menunjuk ke dalam kamar. Dia tahu bahwa dia harus bertindak cepat. Dalam kegelapan yang merayap, MiLLie meraih lampu senter yang ada di meja dan menyalakannya. Cahayanya menerangi seluruh kamar, dan roh itu seketika menghilang.

MiLLie duduk di atas tempat tidur, gemetar. Dia sekarang yakin bahwa desa itu menyembunyikan banyak rahasia yang sangat gelap, dan bahwa kehadirannya telah membangunkan sesuatu yang lebih jahat dari dalam kegelapan.

Hati MiLLie berdebar keras di dalam dadanya, dan dia tahu bahwa tidur malam itu akan menjadi sulit baginya. Dia mencoba untuk mengumpulkan keberanian dan ketenangannya, tetapi wajah roh itu yang begitu menjijikkan masih terpatri dalam ingatan dan pikirannya.

Keesokan paginya, MiLLie memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang roh itu dan legenda Desa Keheningan . Dia meninggalkan penginapannya dan berjalan-jalan melalui desa yang tampaknya tidak begitu ramai pada pagi hari.

Di perpustakaan kecil desa, MiLLie bertemu dengan seorang pustakawan tua yang bernama Martha. Martha adalah satu-satunya penduduk desa yang tampaknya tidak curiga terhadapnya. Ketika dia bertanya tentang legenda dan roh-roh yang menghantui desa itu, Martha menatapnya dengan penuh empati.

"Legenda itu benar, Sayang," kata Martha dengan suara pelan. "Desa ini benar-benar dihantui dan roh-roh itu sangat marah."

MiLLie menggigit bibirnya, ia ingin tahu lebih banyak. "Mengapa mereka marah? Apa yang sebenarnya terjadi di sini?"

Martha bercerita tentang sejarah kelam desa, tentang kesalahan yang dilakukan oleh nenek moyang mereka yang telah mengakibatkan kutukan ini. Dia menjelaskan bahwa roh-roh jahat itu adalah jiwa-jiwa yang tidak bisa beristirahat karena dosa-dosa yang dilakukan oleh orang-orang desa itu.

Namun, Martha juga memberi tahu MiLLie bahwa ada sebuah harapan. Ada ramalan kuno yang mengatakan bahwa seseorang akan datang untuk mengakhiri kutukan itu, tetapi ramalan itu juga memperingatkan bahwa perjalanan itu akan sangat berbahaya.

MiLLie merasa semakin terperangkap dalam misteri itu ,tetapi tekadnya untuk mengungkap kebenaran semakin kuat. Dia tahu bahwa dia harus melanjutkan penelitiannya, bahkan jika itu berarti melibatkan risiko yang besar.

...----------------...

Setelah berbicara dengan Martha, MiLLie merasa semakin yakin bahwa dia harus melanjutkan penyelidikannya meskipun ada bahaya yang mengintainya. Dia kembali ke penginapannya untuk merinci rencananya.

Dalam kamar yang remang-remang, dia membuka buku-buku kuno yang telah dia bawa dari perpustakaan desa. Dia mencari petunjuk tentang cara mengakhiri kutukan dan mengusir roh-roh jahat yang menghantui Desa Keheningan . Namun, semua yang dia temukan hanyalah tulisan-tulisan kuno yang gelap dan kabur.

Malam itu, ketika bulan tinggi di langit, MiLLie memutuskan untuk pergi ke hutan yang dikatakan menjadi tempat persembunyian roh-roh jahat itu. Dia tahu itu adalah langkah yang sangat berbahaya, tetapi dia tidak bisa mundur sekarang. Dia mengenakan jaket tebal dan membawa lampu senter serta catatan-catatan penelitiannya.

Di dalam hutan itu, suara-suara aneh mulai menghantui langkah-langkah MiLLie . Cabang-cabang pohon bergerak tanpa angin, dan suara cekikikan lemah menggema di udara. Hutan itu tampak hidup, seperti memiliki kehendak sendiri.

Tiba-tiba, dia merasakan hadirnya kegelapan yang mengerikan. Dia mengaktifkan lampu senternya, dan di hadapannya, dia melihat roh-roh yang berdiri dalam barisan. Wajah-wajah mereka dipenuhi kebencian, dan mereka mendekat dengan langkah perlahan.

MiLLie berusaha tetap tenang, meskipun hatinya berdebar kencang. Dia mencoba berbicara dengan roh-roh itu, meminta mereka untuk memberikan petunjuk tentang cara mengakhiri kutukan. Namun, roh-roh itu hanya menggeram dan mencoba mengepungnya.

Dalam momen putus asa, MiLLie melihat cahaya kecil yang bersinar di tengah-tengah hutan. Itu adalah cahaya yang lemah namun memancarkan kebaikan. Dia mengikuti cahaya itu, berlari secepat mungkin, dan tiba-tiba, roh-roh jahat itu menghilang.

Cahaya tersebut membawanya ke sebuah gua tua di dalam hutan. Di dalam gua itu, dia menemukan artefak kuno yang tampaknya memiliki kekuatan untuk mengakhiri kutukan. Namun, sebelum dia bisa mengambilnya, dia merasakan kehadiran yang menakutkan di belakangnya.

MiLLie merasakan hawa dingin yang menusuk tulang dan mendengar suara cekikikan lemah di belakangnya. Dia berbalik perlahan, dan di hadapannya, roh yang paling menakutkan berdiri.

Roh itu memiliki mata merah menyala dan senyum yang jahat. Dalam genggamannya, dia memegang benda yang sama yang MiLLie cari - artefak kuno yang bisa mengakhiri kutukan.

"Diam dan pergilah dari sini," roh itu menggeram dengan suara bergema yang membuat bulu kuduk MiLLie berdiri. "Kau tidak punya bisnis di sini."

MiLLie tahu bahwa dia harus berani. Dengan hati-hati, dia berbicara, "Saya datang untuk mengakhiri kutukan ini dan membebaskan kalian. Ini adalah tugas saya."

Roh itu melepaskan tawa mengerikan. "Tugasmu? Kau berani menyelidiki apa yang tidak pantas kau ketahui. Kami akan membawamu ke dalam kegelapan."

Mereka bertarung, dengan MiLLie menggunakan lampu senternya untuk menolak roh tersebut. Namun, kekuatan roh itu luar biasa, dan dia hampir kalah. Tiba-tiba, cahaya yang lebih terang muncul dari artefak yang dipegang oleh roh itu.

Cahaya itu memenuhi gua itu dan mengusir roh-roh jahat. MiLLie melihat kesempatan dan dengan cepat meraih artefak tersebut. Ketika dia memegangnya, dia merasakan kekuatan luar biasa mengalir melalui dirinya.

Roh jahat itu mencoba kembali menyerang, tetapi cahaya dari artefak itu terlalu kuat. Mereka segera menghilang dalam kegelapan hutan.

Dengan perasaan lega dan penuh kelelahan, MiLLie tahu bahwa dia telah melakukan sesuatu yang sangat penting di Desa Keheningan . Namun, pertarungan yang sebenarnya telah baru saja dimulai. Dia harus memahami bagaimana menggunakan artefak itu dan mengakhiri kutukan yang telah ada selama berabad-abad.

...----------------...

MiLLie menggenggam erat artefak kuno itu, merasakan panasnya energi yang mengalir melalui dirinya. Dia tahu bahwa itu adalah langkah pertama menuju mengakhiri kutukan di Desa Keheningan , tetapi masih ada banyak yang harus dia pelajari.

Dengan hati-hati, dia kembali ke penginapannya. Dia memeriksa catatan penelitiannya dan mencoba mengidentifikasi lebih banyak informasi tentang artefak itu. Namun, semakin banyak yang dia pelajari, semakin jelas bahwa itu adalah tugas yang sangat berat.

Saat dia meneliti, suara angin berdesir dan suara cekikikan lemah terdengar di luar jendela. Roh jahat masih mengintai di sekitar desa, dan mereka tahu bahwa MiLLie memiliki artefak yang bisa mengakhiri kutukan mereka. MiLLie merasa terpojok, dan dia tahu dia harus bergerak cepat.

Keputusan diambil. Dia akan mencari bantuan dari Martha, yang tampaknya satu-satunya penduduk desa yang bisa dipercayai. MiLLie meninggalkan penginapannya dan berlari menuju rumah Martha. Dia menceritakan pengalamannya dan menunjukkan artefak itu.

Martha menatapnya dengan serius. "Kau memiliki tugas berat di pundakmu, MiLLie . Artefak ini adalah kunci untuk mengakhiri kutukan, tetapi kau harus mengungkap rahasia-rahasia yang lebih dalam lagi."

Mereka berdiskusi tentang langkah-langkah selanjutnya yang harus diambil. MiLLie akan menghabiskan waktu bersama Martha untuk memahami lebih banyak tentang Peninggalan kuno itu dan bagaimana cara menggunakannya. Sementara itu, roh-roh jahat masih mengancam dan memburu mereka.

Bersambung...👉

1
Laila Arum
tuliasnya di ulang" trus bacanya ampek bigung
neng ade
semakin menarik cerita nya semakin penuh dngn misteri tentang keseimbangan alam di hutan terlarang itu
neng ade
petualangan baru MILLIE baru aja di mulai di dlm hutan terlarang itu.. semoga semua misteri dapat terungkap
neng ade
semoga berhasil memerangi kegelapan di desa Willowbrook
semangat👍
Milly Gabriella
lanjutkan 👍
neng ade
semoga perjuangan mereka bertiga berhasil sepenuh nya membawa kebahagiaan dan kedamaian desa Willowbrook
neng ade
semoga mereka berhasil mengakhiri kiri kan desa itu
neng ade
benar2 menegangkan .. semoga mereka berhasil
neng ade
kisah petualangan baru MiLLie dan David telah di mulai ..
neng ade
akhir nya MiLLie dan Kedua arwah itu berhasil juga mengalahkan kutukan kuntilanak merah jahat itu
neng ade
jadi Rara punya saudara kembar yang bernama Rani.. apa yang sebenar nya terjadi pada mereka pasti ada yang membuat kutukan rumah itu agar tak ada orang yang berhasil membuka rahasia nya
neng ade: ok ! siaapp othor cantik ku..
tetap semangat dan sehat2 selalu ya
Ning: Semoga suka ya 🤗
Mohon di dukung terus jangan lupa like dan vote ya sayong,☺️🙏

Godbless 😇
total 2 replies
neng ade
akhir nya MiLLie dan Martha berhasil mengembalikan ketenangan desa keheningan itu dan membebaskan roh roh yang telah lama terperangkap ..
Ning: Semoga suka ya 🤗 mohon dukungannya 🙏😇
total 1 replies
RUKMINI MINI
aku mampir ya Thor 😍
Ning: semoga suka ya? mohon dukungannya ya 🙏🤗
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
merinding
Ning: Selamat Membaca...🤗 Semoga Suka ya,😉
Dukung Terus and jangan lupa like, Comment,and vote ya, teman-teman!🙏

Godbless...!!!😇
total 1 replies
Tina aja
👍👍
Ning: Selamat Membaca...🤗 Semoga Suka ya,😉
Dukung Terus and jangan lupa like, Comment,and vote ya, teman-teman!🙏

Godbless...!!!😇
total 1 replies
Tina aja
terima kasih updatex..moga sehat selalu 🤲🤲
Ning: Amin🙏 terimakasih kembali ya, mohon dukung terus ya 🙏🤗😇
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like and favorit ❤️ salam dari, "Dikejar Tuan Muda"
Ning: Salam balik ya🤗
total 1 replies
Tina aja
moga aja ngga ada hantux y...aku lebih mending baca vampir ato zombie drpd hantu...., perasaan lebih seram cerita hantu DECH drpd vampir/zombie😁😁
Ning: hahahaha🤭
total 1 replies
neng ade
masih misteri sebenar nya kisah ini
aku masih blm paham alur nya thor 🙇🙇
Ning: Maaf Sebelumnya kisah nya baru aku revisi dan semoga sekarang udah bisa paham alur cerita ya🤗
mohon dukungannya ya 🙏😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!