KONTRAK UNTUK 270 HARI

KONTRAK UNTUK 270 HARI

01. Gugurkan Kandungan

"Cepetan dong jalannya, Lelet banget sih!" sentak Valerie sambil mendorong tubuh ringkik Helena.

Helena mengangguk dan segera mempercepat langkahnya.

"Heh cupu, habis ini Lo simpen tas kita ke kelas! jangan lupa Lo harus simpen rapih di tempatnya tanpa ada lecet sedikitpun, ngerti!" titah Wilona sambil menyodorkan tas miliknya juga tas milik Valerie dan Gita.

Setiap bertemu geng Black Angel Helena selalu di suruh membawakan tas milik mereka ke kelas yang kebetulan kelas yang sama dengannya. Helena tak bisa menolak permintaan Valerie karena dia adalah penguasa di sekolah.

"Ngapain masih bengong sih! Sana pergi!"

Valerie kembali mendorong tubuh Helena hingga gadis itu hampir saja jatuh di atas lantai. Namun, untung saja Helena bisa menahan berat tubuhnya yang tak terlalu gemuk. Setelah menyeimbangkan tubuhnya Helena segera berlari menuju kelasnya yang berada di lantai tiga. Namun, saat di lantai dua di koridor, Helena melihat Jeyra masuk ke dalam gudang sendirian sambil celingukan. Itu sangat mencurigakan! Helena penasaran dengan apa yang ingin di lakukan Jeyra di dalam gudang. Namun, dia kembali melihat tas Black Angel yang ada di genggamannya, tak ingin mendapat masalah dari tiga orang itu akhirnya Helena melanjutkan langkahnya menuju kelas.

"Ngapain Lo panggil gue ke sini? Cepet bilang karena Gue nggak punya banyak waktu buat ladenin Lo!" tanya Jeyra tanpa basa-basi pada pemuda yang ada di hadapannya.

Gevan menoleh lalu membuang puntung rokok yang baru saja dia hisap sambil menyemburkan asapnya pada Jeyra hingga gadis itu terbatuk-batuk.

"Lo udah gila ya anj*ng!" sentak Jeyra yang kemudian memundurkan tubuhnya hingga menjauh dari pemuda itu.

Gevan mendekat sambil menatap Jeyra dengan tatapan tajam, "Lo tahu kenapa gue panggil Lo ke sini! Gue akan kasih uang buat Lo, nominalnya juga nggak sedikit! Lima ratus juta dan Lo harus gug*rin ka*dungan Lo secepatnya!"

Plak!

Satu tamparan keras mendarat di wajah tampan Gevan. Baru saja pemuda itu memberikan penawaran pada Jeyra agar dia mau menggu*urkan k*ndungannya.

"Brengsek! Setelah apa yang udah Lo lakuin sama Gue, dengan seenaknya Lo nyuruh Gue buat g*gurin k*ndungan ini!" sentak Jeyra sambil menyeringai.

"Shit! Kenapa? Bukannya Lo juga nggak mau bay* itu ada? Terus salah gue di mana! Gue cuman kasih Lo keringanan karena jangan harap setelah ini gue mau kasihani Lo lagi ya!"

Jeyra terdiam sambil tersenyum remeh saat mendengar pertanyaan Gevan. Apa yang pemuda itu katakan memang benar, untuk apa Jeyra marah jika dia juga tak menginginkan b*yi itu. Bukannya Jeyra juga ingin men*gugurkan kandungannya bahkan tanpa di minta Gevan sekalipun. Namun, apa yang sebenarnya terjadi pada Jeyra? Apa mungkin Jeyra berharap sesuatu yang lebih dari Gevan?

"Simpen uang Lo karena gue nggak butuh! Masalah anak ini biar gue yang urus!" ucap Jeyra sambil berbalik hendak meninggalkan Gevan.

Entah mengapa hati Jeyra saat ini terasa sangat sakit dan sedih setelah mendengar ucapan Gevan. Perasaannya hancur berkeping-keping saat Gevan juga tak menginginkan benih ini, tapi di mana salahnya?

"Bagus kalo Lo mau urus itu sendiri! Karena gue juga nggak yakin kalo anak itu adalah anak gue! Gue cuman mau pastiin aja kalo Lo nggak akan bocorin hal ini sama siapapun, karena kalo sampe itu terjadi maka gue akan pastiin hidup Lo nggak akan pernah tenang!"

Ucapan Gevan barusan seperti tamparan keras untuk Jeyra, apa sekotor itu dia di mata Gevan? Padahal sudah jelas dialah yang sudah merenggut kesu*ian Jeyra hingga menghasilkan benih di dalam perutnya. Namun, apa tadi yang pemuda itu katakan? Tidak yakin jika ini adalah anaknya? Sungguh brengsek seorang Gevan ini! Setelah dia berhasil menghancurkan hidup Jeyra, kini dia menyangkal dan tak mau mengakui jika dialah penyebab kehancuran hidup Jeyra hingga dia harus hamil di usianya yang masih belia.

Jeyra menyeringai sambil membalikkan tubuhnya menatap wajah Gevan yang terlihat sangat menjijikan. Tadinya Jeyra memang tak ingin mempermasalahkan ini dengan siapapun apalagi jika ada orang yang tahu jika dia sudah tak suci lagi. Namun, perkataan Gevan sudah membuatnya tersinggung. Maka sekarang Gevan harus mempertanggung jawabkan apa yang sudah dia mulai.

"Sebenarnya kesialan apa yang udah menimpa gue sampe gue harus ngalamin hal buruk ini sama Lo! Seandainya bukan Lo orang yang udah regut kehormatan Gue, mungkin gue nggak akan hancur seperti ini! Tapi Gevan, ucapan Lo barusan terdengar menantang buat gue. Oke kalo gitu, Lo takut gue berulah dan menghancurkan nama baik Lo padahal Lo cuman sampah yang berpura-pura lugu di balik nama belakang Lo itu! Kita liat Gevan sang penguasa, apa yang bisa Lo lakuin kalo nama Lo bener-bener hancur di mata orang-orang sampai keluarga Lo ikut malu karena perbuatan Lo ini!" tunjuk Jeyra tepat di hadapan wajah Gevan sambil menatapnya dengan tatapan tajam.

"Maksud Lo apa ngomong gitu?"

Jeyra kembali tersenyum sinis, "Pecundang seperti Lo memang harus di kasih pelajaran! Kita liat siapa yang akan menang di antara kita! Coba hentikan kegilaan gue kalo Lo bisa! karena kehancuran Lo akan segera di mulai, Gevan Willson Junior!"

Ucapan Jeyra terdengar sangat mengerikan, wajahnya yang semula sendu tiba-tiba saja berubah dingin, tajam mematikan. Jantung Gevan tak bisa terkontrol setelah melihat perbedaan Jeyra. Entah apa yang akan gadis itu lakukan pada Gevan.

"Heh, tunggu! Maksud Lo apa? Lo mau ngapain anji*g!"

Gevan menarik kasar lengan Jeyra hingga gadis itu meringis kesakitan. Tapi sebisa mungkin Jeyra tak menunjukkan wajah lemah di hadapan Gevan. Justru Jeyra semakin mengembangkan senyumnya.

"Lo penasaran sama apa yang mau gue lakuin? Kalo gitu ikutin gue dan lihat apa yang akan gue lakuin sama Lo!"

Jeyra segera menepis lengan Gevan dengan kasar hingga akhirnya lengan kokoh Gevan berhasil terlepas dan Jeyra segera pergi meninggalkan Gevan sendirian di dalam gudang.

"Brengsek! Apa yang mau cewek gila itu lakuin?"

Gevan mengacak-acak rambutnya dengan kasar sambil menendang meja di hadapannya dengan brutal.

Jeyra yang baru saja keluar dari dalam gudang dengan nafas yang masih memburu serta amarah yang belum mereda, tidak sengaja dia bertabrakan dengan Ravendra, sahabat dekat Gevan yang juga anggota geng Black Devil.

Brak!

"Ah, ya ampun, sorry .. sorry!"

Refleks Ravendra segera memegang bahu Jeyra untuk memastikan jika dia baik-baik saja. Tapi dengan cepat Jeyra menghindar.

"Nggak apa-apa! Gue yang salah jalan nggak lihat-lihat!" ucap Jeyra.

Ravendra menghela nafasnya sambil menatap Jeyra yang sedang memegang pergelangan tangannya yang terlihat memar. "Jey, tangan Lo kenapa? Kok memar?" tanya Ravendra dengan wajah khawatir.

Jeyra segera menggelengkan kepalanya, "Nggak apa-apa, cuman luka dikit!"

"Tapi Lo abis ngapain dari dalem gudang?" Ravendra tak bisa menahan rasa penasarannya. Dia selalu seperti itu, ingin tahu apa saja yang di lakukan Jeyra.

"Nggak abis ngapa-ngapain kok! Sorry Raven gue duluan!"

Tak mau basa basi lagi Jeyra pun segera pergi dari tempat itu sebelum Gevan keluar dan membuatnya semakin dalam kesulitan. Mungkin selama ini Jeyra terlalu lemah karena tak pernah membalas perbuatan teman-temannya yang selalu merendahkan dirinya. Namun, kali ini dia tak mau diam lagi, sudah cukup masa depannya hancur oleh Gevan dan semua itu karena Valerie. Seandainya malam itu dia menolak untuk mengantarkan minuman pesanan Valerie, mungkin saja semua itu tak akan terjadi padanya. Mungkin saat ini Jeyra tak akan mengandung anak Gevan dan masa depannya akan terselamatkan.

"Sial! Kenapa harus cowok brengsek itu sih yang jadi ayah anak ini! Kenapa bukan yang lain! Bodoh .. gue bener-bener bodoh!"

Jeyra menangis di sudut koridor yang nampak sepi tak ada siapapun karena ini masih jam pelajaran. Sengaja Jeyra menemui Gevan di gudang tadi atas permintaan Gevan saat Jeyra masuk ke kelas, Gevan menyelipkan sebuah kertas yang berisi pesan jika dia menunggu Jeyra di dalam gudang.

"Gue nggak bisa diem aja, cewek itu nggak boleh bocorin berita ini!"

Terpopuler

Comments

muna aprilia

muna aprilia

lnjut

2024-07-11

0

S. M yanie

S. M yanie

ini seperti pergaulan bebas ya kak???

2024-06-14

2

范妮·廉姆

范妮·廉姆

Wih bully ya
jahat banget

2024-06-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!