NovelToon NovelToon
My Golden Life FOREVER LOVE

My Golden Life FOREVER LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Kehidupan di Kantor / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

3 pria 1 wanita siapa yang akan menjadi pemenang dalam cinta ?
wanita dengan trauma masa lalu menghabiskan masa-masa suramnya bersama mantan kekasih lalu bersahabat dengan pria kepercayaanya, namun jatuh cinta dengan pria yang berbeda .
--
"jadi maksudnya kamu mantan kekasihnya?"
"jika aku egois aku akan katakana pada semua orang kalau aku kekasihnya, antara kita tidak pernah bilang putus tapi itu tidak penting karena bagiku kebahagiannya yang utama,jika memang dia mencintaimu ya, Silahkan saja yang pasti jangan pernah mengecewakannya, masih banyak hal yang belum kamu tau, tapi setidaknya setelah mendengar apa yang aku bilang tadi kamu bisa memikirkan kembali kedepanya dengan Jessy"
Ini adalah kehidupan Jessy bersama Alex, Raymond dan Marcell.
FYI*
Guyss, cerita ini udah aku tulis di tahun 2015 pas msh awal" seneng nulis dan aq simpan di FD. aq Up dgn harapan bisa di baca tapi mon maaf bahasanya banyak kekurangan,tidak ada yg aq edit ini Ori tulisanku jaman daholooo kala. makasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Forever Love bag.19

Setelah bertemu dengan Ray, Marcell terus memikirkan Jessy, banyak hal yang membuatnya penasaran sehingga tidak fokus dalam bekerja, Marcell banyak mencari tahu tentang Global9 dari hari ke hari.

"bapak belum pulang? "

"kalian pulanglah dulu saya masih banyak kerjaan"

semenjak Jessy kembali ke korea mereka tak saling menghubungi namun kali ini Marcell sangat ingin menemui Jessy, ia pun mengirimkan email singkat.

- kapan kau kembali? Aku merindukanmu, kembalilah, setidaknya sekali dan temui aku -

Sehari setelahnya Jessy baru membaca email tersebut, dia hanya termenung sejujurnya dia tak ingin lagi berhubungan dengan Marcell namun bagaimanapun juga hatinya tak bisa di bohongi meski sudah setahun lamanya, perasaanya terhadap Marcell masih tersimpan rapat dalam hatinya, Jessy masih mencintai Marcell.

Butuh waktu 2 hari untuk membalas email tersebut yang sebelumnya ia minta persetujuan Alex jika dia berniat ingin ke Indonesia.

"Alex aku ingin ke indonesia? "

"apa? Kenapa tiba-tiba? Ada apa? "

Alex mempertanyakan keinginan Jessy karena sudah cukup lama mereka tidak membicarakan untuk ke Indonesia.

"tidak ada apa-apa, hanya ingin saja"

"kau akan kesana sendiri? "

"rencananya begitu tapi jika kamu ingin,kita bisa pergi bersama? "

"kapan kamu akan pergi? "

"minggu depan"

"sepertinya aku tidak bisa , ada banyak kerjaan dalam waktu dekat, bagaimana kalau Ray menjemputmu dulu"

"aku sudah minta Ray untuk ke jerman,  jadi aku pergi sendiri saja"

"Ke Jerman untuk apa?

"Ayahnya sedang sakit, dia tidak memberitahumu?"

"Ahh iya aku lupa, kau yakin pergi sendiri"

"tidak apa-apa, tenanglah... Aku harus cek sendiri coffee J disana "

"Kau akan menemui Marcell?"

"Huh... Itu "

"Temuilah ... Kalian sudah lama berpisah, jangan membuatnya terlalu lama menunggu"

"Menurutmu begitu?"

"Iya, temui dia dan mulailah kembali semuanya dari awal lagi"

"Tapi aku tidak yakin "

"Sudah, pergilah,  aku akan segera menyusul saat pekerjaanku beres.  Aku merindukan Bali... Owhgg indahnya!!! "

Alex berlalu dengan penuh semangat membayangkan keindahan bali, Jessy hanya tersenyum melihat tingkah aneh Alex, iapun segera membalas email dari Marcell.

'minggu depan aku ke Indonesia'

Sementara itu, Marcell sedang menuju kantor mengendarai mobil, saat berada di lampu merah Marcell memeriksa email dan kerjaannya. Tak lama lampu hijau menyala ia pun jalan karena terlalu asik membaca email Marcell tidak fokus dengan kondisi jalan, tepat dilampu merah berikutnya ia melihat email dari Jessy, ia sangat bahagia mendapat email dari Jessy, ia tak bisa berhenti tersenyum sebelum pada akhirnya

Braakkkk

Semua kejadian begitu singkat, mobil Marcell bertabrakan dengan mobil lainnya, mobilnya melayang dan terbalik, dengan berlumuran darah Marcell masih menggenggam ponselnya bertuliskan email Jessy, meski kondisinya sudah berlumuran darah namun bibirnya tetap memperlihatkan senyum kecilnya seiring ia mulai kehilangan kesadarannya, tak lama ambulance datang dan membawa Marcell ke rumah sakit. Kondisi nya cukup parah, beberapa kali dokter harus bekerja keras untuk membantu Marcell melewati masa kritis, Marcell menjalani serangkaian operasi dan kini ia berada di ruang icu tak sadarkan diri syok akibat kecelakaan yang menimpanya, kemalangan yang menimpanya secara tiba-tiba tak pernah siapapun duga, termasuk Jessy yang tak mengetahui apapun yang tengah menimpa Marcell,

tubuhnya terbaring dengan banyak peralatan menempel padanya, ia sudah beberapa hari tak sadarkan diri, kondisinya naik turun, beberapa kali ia juga sempat mengalami gagal jantung yang membuat kepanikan, dokter bekerja keras agar Marcell selamat, masa kritis perlahan ia lalui dengan tanpa di temani seorangpun, tak ada siapapun yang berada disisinya, hanya dokter dan beberapa perawat yang di ijinkan menemui Marcell.

“sayang… “

“huhh..!”

Raka menjadi satu-satunya yang terpukul, ia tak bisa menguasai dirinya , ia banyak melamun lalu memutuskan untuk cuti dari pekerjaanya karena tidak ingin melakukan kesalahan, beberapa kali Meyka menangkap basah Raka menangis di balik pintu dengan terus menatap Marcell yang terbaring tak berdaya. Seperti saat ini …

“kenapa kau kemari ? Gio sudah pulang ?”

“iya “

Meyka menggenggam tangan Raka yang tak lagi mampu menahan air matanya, tak banyak yang bisa ia lakukan selain mencoba untuk menguatkan suaminya itu , air mata Raka tumpah di pelukan Meyka, ia menangis keras mencuri perhatian beberapa perawat dan dokter yang bertugas di ruangan khusus tersebut, Meyka memeluknya dengan erat, ia tahu bagaimana perasaan Raka ia hanya ingin menjadi lebih kuat dari suaminya, air mata nya juga deras mengalir walau ia sudah berusaha untuk menahannya. Beberapa dokter bahkan menghampiri dan memberi kekuatan pada Raka, mereka semua membawa energi positif dan berjanji akan membuat Marcell kembali membuka matanya.

“dokter Raka tidak pernah serapuh itu, aku selalu melihatnya sangat kuat dan tegar, tapi kali ini aku sadar bahwa dia sangat menyayangi adiknya, lihatlah… setiap saat dia selalu berdiri disana melihat kondisi adiknya bahkan aku beberapa kali juga melihatnya menangis”

“kau benar, saat mamaku tidak ada, dokter datang menghiburku dengan segala leluconnya, melihatnya seperti ini membuatku ingin menangis juga”

“sstt … sebaiknya kalian bekerja keras jika ingin membantu dokter Raka”

“baik dok !”

Hari pun berlalu,  Jessy menuju ke Indonesia,  ia Merasa bahagia akan menemui Marcell, dia tak bisa lagi membohongi perasaannya. Tanpa mengetahui apa yang terjadi dengan Marcell, Jessy terus melangkah dengan senyuman di bibirnya.

Jessy tiba dikantor Marcell, melihat sekeliling tak ada yang berubah masih seperti terakhir kali dia melihatnya.

"Hay...!!! "

"Bu Jessy,  ini beneran bu Jessy,  kangenn bangett "

"hay,  Leo! "

"aughh so cute... Boleh peluk,  kangen banget! "

Jessy memeluk Leo yang memang sudah setahun ini tak bertemu, ia juga tak lupa menyapa teman-teman Leo dan membawakan coffee seperti biasa.

"Oh iya dimana Marcell? "

Semua terdiam dan saling bertatapan mata, Leo pun memalingkan muka

"kenapa?  Ada apa dengan kalian?  Dimana Marcell? Leo ada apa ini? "

"emhh... Sebaiknya bu Jessy duduk dulu"

"ada apa Leo katakan? "

"sebenarnya, aghh.. Bagaimana mengatakannya...!!! "

"leo katakan saja ada apa? "

"sebenarnya sudah seminggu Pak Marcell tidak ke kantor"

"oh ya,  kenapa?  Ada apa? "

"sudah seminggu ini Pak Marcell di rumah sakit! "

"apa?? Kenapa? "

"Bu Jessy tenang ya, jangan terkejut. Sebenarnya minggu lalu bapak kecelakaan dan sampai sekarang belum sadar"

Bak sebuah guntur di siang hari, mendadak seluruh badan Jessy lemas ia hampir terjatuh jika saja tidak di tahan Leo,  Leo berteriak pada kawannya untuk membawakan air agar Jessy lebih tenang,

"dimana dia dirawat, aku akan kesana"

"sebaiknya bu Jessy tenang dulu, saya akan antar"

"antar aku sekarang,  aku ingin menemuinya"

"baiklah, saya akan antar"

Dengan wajah pucat dan seluruh badannya lemas Jessy menuju rumah sakit di antar Leo, pikirannya kosong ia tak tau harus berbuat apa. Semua kebahagiaannya sirna, harapan untuk menghabiskan waktu bersama Marcell tiba-tiba musnah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!