Lima tahun mempertahankan pernikahannya, akhirnya Jessica pun menyerah.
Kehadiran orang ketiga dalam rumah tangganya, membuat Jessica sadar jika bukan dirinya satu-satunya yang ada di hati suaminya. Cinta pertama sang suami tiba-tiba kembali dan mengusik kebahagiaan mereka.
Sikap sang suami perlahan berubah, Jessica bukan lagi menjadi prioritas utamanya dan hal itu membuatnya sadar akan cinta yang terbagi. Belum lagi karena hasutan ibu mertua yang menginginkan mereka berpisah karena Jessica tidak kunjung hamil dan memberikan keturunan.
Namun Jessica menolak untuk bercerai sebelum berhasil membuat suaminya merasakan apa yang dia rasakan, perselingkuhan itu dibalas perselingkuhan juga olehnya. Jessica berselingkuh dengan seorang laki-laki misterius berkebangsaan China yang menetap di Korea.
Lalu bagaimana ending kisah cinta mereka? Ikuti terus ceritanya sampai ending ya 🙏🙏 Jangan lupa like komennya juta ya 🤗🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Daniel Cemburu Berat
Luhan duduk disamping Jessica yang sedang berbaring. Wajah tampannya tampak serius, dan mata kirinya tertuju pada layar ponselnya yang menyala terang. Jessica bertanya-tanya apa yang membuat pria itu tampak begitu serius.
Jessica merubah posisinya. Wanita itu bangkit dari berbaringnya kemudian duduk menatap Luhan penasaran. "Sebenarnya apa yang sedang kau lihat? Kenapa serius sekali?" tanya Jessica penasaran.
Luhan menoleh, membuat mata berbeda warna milik mereka berdua saling bersirobok. "Bukan apa-apa, hanya beberapa pesan masuk dari Cris dan Felix. Ini sudah larut malam, kenapa belum tidur?" Luhan meletakkan ponselnya tanpa mengalihkan pandangannya dari Jessica.
"Aku masih belum ngantuk. Lagipula ini terlalu awal untukku tidur." Jawab wanita itu.
Jessica beranjak lalu berpindah keatas pangkuan Luhan, kedua tangannya memeluk leher lelaki itu. Kemudian Luhan mengangkat kedua tangannya dan membalas pelukan Jessica, kedua tangannya memeluk pinggang wanitanya. Benar, wanitanya, karena Jessica memang wanitanya.
"Kenapa tiba-tiba kau bersikap manja, hm?" ucap Luhan sambil mengunci manik hazel itu. Jari-jarinya mengusap lembut pipi sehalus porselen tersebut.
"Memangnya tidak boleh, ya? Kalau begitu aku akan tidur dengan suamiku saja, aku sangat yakin dia tidak mungkin menolak ku." tukas Jessica. Jessica hendak beranjak, namun segera ditahan oleh Luhan.
Luhan menahan pergelangan tangan Jessica dan menatapnya dengan tatapan membunuh. "Jangan coba-coba. Aku benar-benar tidak suka kau dekat dengan pria lain, bahkan orang itu suamimu sendiri," jawabnya menegaskan.
Bukannya merasa takut dengan ancaman Luhan, Jessica malah tertawa. Wanita itu memegang pipi Luhan lalu mencium singkat bibirnya.
"Bodoh, aku hanya menggoda mu, tapi kenapa kau begitu serius? Aku hanya milikmu, dan selamanya akan tetap begitu. Meskipun hubungan kita terlarang, tapi percayalah hanya kau yang aku cintai." Ujar Jessica tanpa mengakhiri kontak matanya.
Bibir Jessica langsung disergap oleh Luhan setelah dia mendengar apa yang wanita itu katakan. Selanjutnya bukan hanya bibir mereka saja yang menyatu, namun juga raga mereka. Untuk saling berbagi kehangatan dimalam yang dingin ini.
xxx
Pagi telah tiba. Langit biru, udara segar serta suara cicitan burung-burung kecil mewarnai cerahnya pagi ini. Disebuah rumah yang tidak bisa dikatakan mewah, namun juga tidak terlihat sederhana, seorang pria baru saja bangun dari tidur panjangnya. Dia merasakan sakit pada sekujur tubuhnya, akibat tidur di lantai.
Pria itu yang pastinya adalah Daniel, pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua. Semua pakaiannya ada di sana, di kamarnya dan Jessica. Setibanya di sana, dia malah disuguhi dengan sebuah pemandangan yang menyesakkan dada.
Dimana Jessica tidur dalam pelukan pria lain dalam keadaan bulat tanpa sehelai benang pun, hal itu terlihat dari semua pakaian miliknya yang berserakan dilantai.
Gyutt..
Daniel mengepalkan tangannya, hatinya terbakar cemburu melihat pemandangan itu. Dengan hati yang seperti terbakar bara api, Daniel melangkahkan kakinya memasuki kamar tersebut. Dan kedatangannya disadari oleh Luhan yang ternyata sudah bangun dari tadi.
"Apa kau sakit melihatnya bersama pria lain?" pertanyaan itu terlontar begitu saja dari bibir Luhan, lantas dia mengangkat pandangannya dan mata kirinya terkunci pada sepasang mutiara hitam milik Daniel.
"Sampai kapan kau akan menjadi benalu di dalam rumah tangga kami? Jika kau memang masih miliki urat malu dan harga diri, sebaiknya tinggalkan dia dan jangan pernah mengganggu kebahagiaan kami." Pinta Daniel menuntut.
Dengan hati-hati, Luhan memindahkan kepala Jessica yang berbaring di lengannya keatas bantal. Kemudian dia beranjak dari berbaringnya, sinis dia menatap Daniel. "Lucu sekali, jika dia memang bahagia dengan pernikahannya, mana mungkin Jessica mencari pelarian dan kenyamanan dari pria lain?" ucapnya dengan senyum meremehkan.
Tangan Daniel kembali terkepal kuat setelah mendengar apa yang Luhan katakan. "Itu karena kau datang dalam hidupnya, karena sebelum kau datang kami berdua sangat bahagia. Tapi semua itu berubah semenjak dia mengenalmu, kau adalah sumber petaka dalam pernikahanku dan Jessica." tukas Daniel. Dia tidak mau disalahkan.
Luhan tertawa mendengar kalimat yang terlontar dari bibir Daniel. Dengan tenang, Luhan mengayunkan kedua kakinya yang terbalut celana hitam menghampiri Daniel. Seringai menakutkan tampak disudut bibirnya, sorot matanya tajam dan berbahaya, membuat Daniel merinding dibuatnya.
Dengan gerakan pasti. Luhan merangkul Daniel dan membawanya ke depan cermin. "Bercermin Lah sebelum kau melemparkan kesalahan yang kau buat pada orang lain. Daripada kau bersikap seperti yang paling tersakiti. Lebih baik renungkan semua kesalahan dan kebodohan yang telah kau lakukan. Dan ingat kata-kataku ini baik-baik Jessica adalah milikku, dan aku tidak akan pernah melepaskannya untuk siapa pun, apalagi suami idiot dan tidak berguna sepertimu." Ujar Luhan panjang lebar.
Daniel mengepalkan tangannya. Dengan emosi yang sampai ubun-ubun, dia berbalik dan berniat untuk memukul Luhan, namun puluhan itu berhasil ditahan olehnya dengan mudah. Daniel meringis kesakitan akibat cengkraman Luhan pada jari-jarinya.
"Lepaskan, apa kau berniat membuat patah jari-jariku," teriak Daniel dengan suara meninggi. Dan teriakannya itu membuat Jessica yang masih tertidur pulas jadi terbangun.
Wanita itu sedikit terkejut melihat Luhan dan Daniel saling berhadapan, hingga dia bertanya-tanya apa yang dilakukan oleh mereka berdua? Menyadari Jessica telah bangun, Luhan kemudian beranjak dan menghampiri wanita itu.
"Tubuhmu hanya milikku, dan aku tidak suka jika sampai dilihat oleh orang lain." Kemudian dia membungkus tubuh Jessica dengan selimut setelah mengatakan kalimat tersebut.
Wanita itu tidak merespon sama sekali, dia merasakan perasaan hangat mendengar kata demi kata yang keluar dari bibir lelaki bereyepatch tersebut. Dengan selimut yang masih membungkus tubuhnya, Jessica segera melesat pergi ke kamar mandi.
Dan selepas kepergian Jessica, di ruangan itu hanya menyisakan Daniel dan Luhan berdua. Dengan emosi yang sampai ubun-ubun, pria itu meninggalkan kamarnya setelah mengambil pakaian kerjanya.
"Awas saja, tunggu bagaimana aku akan menghancurkan mu!!" Daniel menunjuk Luhan tepat di depan wajahnya dan pergi begitu saja.
xxx
Ada yang berbeda dengan penampilan Yuri dan Amanda pagi ini. Mereka berdua memakai pakaian seksi yang memperlihatkan bentuk tubuhnya. Dan hal tersebut membuat Anita bertanya-tanya, karena tidak biasanya dia melihat Yuri berdandan seperti itu.
Berbeda dengan Yuri. Jelas Amanda sudah terbiasa dengan penampilan seksinya, dan itu adalah salah satu alasan kenapa Daniel sampai jatuh cinta padanya.
"Yuri, pakaian apa yang kau pakai ini, kenapa pakaianmu kekecilan dan kurang bahan?" tanya Nyonya Anita yang tampak tidak menyukai penampilan Yuri.
Dia menatap sang ibu dan mendecih sebal. "Ck, dasar Mama kuno. Ini bukan kekecilan apalagi kurang bahan, tapi ini yang dinamakan Fashion. Ma, anakmu ini sedang jatuh cinta dan memperjuangkan calon masa depan, jadi jangan banyak protes ya. Doakan saja ini berhasil dan kami berjodoh."
"Memangnya pada siapa kau jatuh cinta?" tanya Anita penasaran.
Dengan malu-malu Yuri menjawab. "Tamu Kakak Ipar, Luhan Gege sangat tampan dan begitu menggoda. Aku... jatuh cinta sejak pandangan pertama." Ucapnya tersipu.
"APA, KAU JATUH CINTA PADA LUHAN?!"
xxx
Bersambung
