NovelToon NovelToon
JAEWOO WITH LOVE FANFICTION

JAEWOO WITH LOVE FANFICTION

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Ketos / Dosen / Poligami / Mafia
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Withlove9897_1

kumpulan fic Jaewoo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Withlove9897_1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[Hoc Est Homo] Parte 002

...***...

Jaehyun menatap buku matematika miliknya dengan penuh perhatian sambil sesekali membetulkan letak kacamata lensa jernihnya.

Dia bukannya sedang sok-sok-an belajar padahal ini sedang jam istirahat, hanya saja, dia perlu sesuatu untuk mengalihkan perhatiannya dari segerombolan siswi yang sedang bergosip tepat disebelahnya.

"Yang benar saja, Irene dari kelas A pergi berlibur ke Hawai? Aku iri…!" siswi yang Jaehyun tidak ingat namanya sekarang memekik, disusul pekikan siswi-siswi lainnya, termasuk Karina.

"Irene pergi bersama Suho kan? Itu sih namanya bukan berlibur, tapi kencan."

"Benar. Kenapa mereka harus begitu menyilaukan?"

Cukup!

Jaehyun berdiri, bahkan menyelesaikan soal matematika tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari segala cuap-cuap memusingkan siswi di kelas ini. Ini istirahat, harusnya dia bisa sedikit mendapat ketenangan. Untuk itu, ia buru-buru membereskan segala buku yang berserakan di mejanya dan berjalan ke luar kelas. Tapi sialnya, tepat saat itu, bel masuk berdering.

Jaehyun menyumpah dalam hati, dia menghentikan langkahnya dan melihat teman-teman sekelasnya mulai memasuki kelas satu persatu. Termasuk Kim Jungwoo yang melewatinya tanpa peduli dan langsung duduk di bangkunya paling belakang.

Dan Jaehyun jadi orang terakhir yang baru duduk dibangkunya setelah guru masuk dan memulai pelajaran.

Kim Jungwoo.

Jaehyun mengingat-ingat nama itu. Dia sudah melupakannya bertahun-tahun yang lalu.

Jaehyun sudah memutuskan untuk berhenti menganggap kejadian disaat umurnya lima tahun itu penting. Tapi melihat seseorang bernama Jungwoo dan terlebih lagi marga Kim yang tersemat dalam namanya itu, benar-benar membuat Jaehyun gila.

Tok. tok.

"Permisi," Cukup hanya dengan kata itu, seluruh siswi di kelas ini memekik senang.

Jaehyun mengangkat kepalanya dan melihat laki-laki tinggi yang tersenyum pada guru yang tengah mengajar di depan pintu.

"Ya, Lucas, ada apa?"

Jaehyun menyipitkan matanya mendengar nama Lucas. Jadi orang ini yang bernama Lucas? Lelaki yang katanya paling populer disekolahnya itu?

"Maaf kalau saya mengganggu pelajaran, saya hanya ingin menyampaikan beberapa pengumuman yang berkaitan dengan konser musik yang diadakan sekolah kita bulan depan." Katanya membuat seluruh siswi sibuk memekik lagi.

Tidak heran, suara laki-laki bernama Lucas ini tertata, lembut tapi kuat. Memberi kesan yang tidak gampang diacuhkan begitu saja.

"Begini teman-teman," Lucas memulai berbicara tepat didepan setelah dipersilahkan masuk.

"Konser musik yang akan diadakan bulan depan masih membutuhkan banyak biaya, kalau kalian ingin membeli tiketnya, bisa menghubungi saya selama jam istirahat. Apa cukup jelas?"

Jaehyun separuh mendengarkan, separuhnya lagi dia gunakan untuk melihat Kim Jungwoo yang tampak tidak tertarik dengan laki-laki yang berdiri didepan kelas itu. Dia malah sedang mencoret-coret sesuatu dikertas, tampak benar-benar sibuk sendiri.

"Jungwoo, mungkin?" tanya Lucas melihat ke pojok belakang dimana Kim Jungwoo sedang sibuk. Nadanya masih tertata, masih ramah, lembut namun kuat. Sukses membuat seluruh kelas hening.

Jaehyun sebenarnya tidak tertarik dengan masalah ini, tapi melihat bagaimana ekspresi lelaki itu setelahnya, membuatnya berubah pikiran.

Laki-laki itu tidak menjawab apapun, dia hanya berdecak dan mengalihkan kepalanya keluar jendela, mengacuhkan Lucas—yang katanya lelaki populer di sekolahnya itu.

Dan tebak apa yang Jaehyun lakukan? Jaehyun menyipitkan matanya, memfokuskan pandangannya pada Jungwoo yang sepertinya sedang terlihat kesal.

Sepanjang sisa pelajaran itu, Jaehyun sama sekali tidak bisa berkonsentrasi. Dan dia benar-benar menyesalinya karena ketika sekolah berakhir, dia tidak mencatat apapun.

"Bagus," Jaehyun merutuki dirinya sendiri sambil membereskan bukunya dan berjalan keluar kelas.

Dia tidak terlibat dalam masalah apapun disekolah ini, jadi kenapa otaknya harus serumit tadi?

"Kim Jungwoo, demi Tuhan, tunggu dulu."

Jaehyun berhenti tepat didepan kamar kecil yang sepi ketika sayup dia mendengar nama 'Jungwoo' disebut. Jaehyun menajamkan pendengarannya.

"Kita sudah selesai Lucas. Kau harus belajar menjadi laki-laki, jangan mengejar apa yang sudah kau selesaikan."

Jaehyun yakin itu tadi suara Kim Jungwoo. Datangnya dari kamar kecil tepat didepannya.

Jaehyun mungkin sudah gila, ini pertama kalinya dia ingin ikut campur dalam urusan seseorang. Jadi dia mengendap ke depan kamar kecil dimana Kim Jungwoo entah dengan siapa berbicara.

"Kau pikir karena siapa kita begini? Apa kau tidak ingat? Dulu kau yang merayuku,"

Jaehyun mengernyitkan alisnya.

Suara Lucas?

"Aku merayumu karna aku tahu kau tertarik padaku. Aku tidak bodoh, Lucas"

Sampai sini Jaehyun tidak mendengar apa-apa lagi. Sebagai gantinya dia mendengar derap langkah seseorang mendekat. Ia tidak sempat pergi ketika tiba-tiba pintu terbuka dan menampakkan Kim Jungwoo tepat didepannya.

"Jaehyun? Sedang apa kau disini?" Jungwoo tidak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya ketika melihat Jaehyun didepan pintu dan memandang kearahnya dengan ekspresi kalem-tapi-kaku nya yang biasa.

"Oh, maaf. Tidak sengaja mendengar." Kata Jaehyun.

Jungwoo lalu terkekeh.

"Tidak masalah, aku pergi dulu. Ada urusan yang—Oh shit!" Jungwoo mengumpat ketika mendengar derap langkah Lucas.

...* * *...

"Jadi," Jungwoo menyisir rambutnya dengan tangan kebelakang sebelum meneruskan kata-katanya

"Kenapa kau juga kesini? Kenapa kau mengikutiku?" tanyanya memandang Jaehyun yang entah kenapa tadi ikut berlari bersamanya.

"Eh?" Jaehyun baru sadar.

"Ah.. Iya?" Jaehyun cengo, heran juga kenapa tiba-tiba dia sudah sampai di kebun belakang.

"Hahahaha," Jungwoo tertawa memegangi perutnya sesaat setelah mendengar jawaban Jaehyun.

Sedangkan Jaehyun menghempaskan pantatnya, duduk disamping Jungwoo yang masih tertawa.

"Kau ini, aneh." Celetuk Jungwoo disela tawanya.

"Begitukah? Menurutku jauh lebih aneh mantan pacarmu itu." mendengar ini, Jungwoo berhenti tertawa.

"Sorry." Jaehyun buru-buru menambahkan.

"Tidak apa-apa." Jungwoo nyengir. "Aku dan dia kan sudah selesai."

"Kurasa dia tidak menganggapnya begitu,"

Jungwoo mengibaskan tangannya.

"Kita berkencan dulu juga bukan karna dia suka padaku atau aku suka padanya. Dia hanya frustasi karna orang yang dia sukai sudah bertunangan dengan orang lain," Jaehyun mengangkat alisnya, tidak tahu harus menanggapi informasi gila itu dengan apa.

"Oh," jadi dia hanya menjawabnya dengan satu kata itu.

"Terlalu rumit ya? Seperti sinetron. Tapi begitulah hidup, selalu ada saja yang membuatnya rumit. Tinggal bagaimana kita menyikapinya."

Jaehyun terdiam mendengarkan kata-kata Jungwoo. Dia teringat pada sesuatu, tapi kemudian menggeleng.

"Aku tidak begitu suka kerumitan." Kata Jaehyun singkat.

"Untuk itu, aku tidak suka terlibat masalah orang lain. Tapi sepertinya sekarang aku terlibat sesuatu, huh?"

"Apa maksudmu, Jaehyun? Kau sendiri yang melibatkan dirimu."

"Yeah, aku tahu." Kata Jaehyun lagi, lalu Jungwoo terkekeh.

"Kita tidak bisa menghindari kerumitan hidup. Tapi kalau kau benar-benar membenci kerumitan, langkahmu untuk tidak terlibat dengan orang lain itu salah."

"Kenapa?"

"Karena kerumitan tidak bisa dihadapi sendiri. Kau butuh orang lain untuk mengurai kerumitan itu bersamamu. Suatu saat kau pasti mengerti ini,"

Mata Jaehyun melebar, dia menoleh kearah Jungwoo yang sudah melihat langit.

Jaehyun menajamkan matanya. Kenapa, kata-kata orang itu dan orang ini begitu mirip? Jaehyun tahu, lelaki didepannya itu bukan 'dia'. Tapi tetap saja…

"Jungwoo. Apa kau benar-benar tidak punya saudari perempuan?" tanya Jaehyun, nadanya rendah, mendesak.

"Masalah ini lagi? Kau kenap—" kata-kata Jungwoo terhenti karena bahunya tiba-tiba sudah dicengkeram oleh Jaehyun.

Mata mereka bertemu.

"Kau sungguh-sungguh tidak punya?" Jaehyun bertanya putus asa.

Jungwoo terkejut sesaat, tapi kemudian menguasai keadaan.

"Jaehyun? Ada apa?" suara Jungwoo melembut, membuat Jaehyun seketika tersadar.

Jaehyun melepaskan cengkeramannya dan menggeleng singkat.

"Tidak apa-apa. Maaf."

Jaehyun terdiam disisa siang itu.

Dia sudah benar-benar gila sekarang.

Apa yang sebenarnya ia harapkan?

...TBC...

1
🌸 Airyein 🌸
Buset bang 😭
🌸 Airyein 🌸
Heleh nanti juga kau suka. Banyak pula cerita kau woo
🌸 Airyein 🌸
Bisa bisanya aku ketinggalan notif ini
Novita Handriyani
masak iya tiap kali selesai baca harus ninggalin jejak, Thor. saya hadir ✋️
Novita Handriyani
ngga suka cerita sedih
Novita Handriyani
kayaknya pernah baca nih cerita
kebikusi
astaga cerita ini mau dibaca berapa kali kok tetep bikin berkaca-kaca ya, untung banget punya otak pikunan jadi setiap baca selalu ngerasa kaya buat yang pertama kalinya.. NANGIS
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!