Gairah Liar Sang CEO Gembel

Raka benar-benar membuat Zoya tidak berkutik, dan Zoya harus menerima keliaran Raka sampai sore hari.

"mau pulang atau mau main satu ronde lagi."

"enggak aku mau pulang sekarang."kata Zoya yang jalannya sudah tidak bisa lurus lagi, karena ulah Raka.

Raka menuntun Zoya menuju ke mobilnya. Dan tidak berapa lama mobil itu melaju kejalan.

Sementara itu di rumah Raka, saat Raka baru saja pergi.

"ini kamar siapa, kenapa aku berada di sini."kata Alvin yang baru saja bangun tidur.

"oh cucu nenek sudah bangun ya."kata Sinta yang tiba-tiba masuk dan mencium Alvin.

"apa....."kata Alvin terkejut.

"Calvin, kenapa terkejut seperti itu, seperti tidak pernah lihat nenek saja."kata Sinta sambil tersenyum dan mengusap lembut pipi Alvin.

"ah maaf nek."

"Baiklah nenek maafkan, sekarang ayo cepat mandi habis itu kita makan siang."

"kok makan siang nek, seharusnya kan sarapan."

"Calvin, ini sudah hampir jam dua belas siang sayang."

"apa, kenapa nenek tidak membangunkan Al.. Calvin nek."

"nenek sengaja tidak membangunkan kamu, karena hari ini kan hari libur."

"tapi nek..."

"sudah jangan protes, ayo nenek bantu mandi ya."

"enggak nek, Calvin mau mandi sendiri."

"oh cucu nenek sudah bisa mandi sendiri ya."

"iya, kan Calvin sudah lima tahun Minggu depan nek."

"kamu benar Vin, tidak terasa sudah lima tahun saja usia kamu ya."

"iya dong nek, Ohya nek apa boleh habis ini Cavin ketaman sebentar saja."

"boleh, nanti nenek antar ya."

"enggak usah nek, biar Calvin ke taman sendiri."

"ya sudah, tapi nanti pulangnya biar di jemput sama mbok Darmi ya."

"iya nek."jawab Alvin sambil masuk ke kamar mandi.

"bagaimana kami bisa tertukar ya, atau jangan-jangan ada yang salah ambil karena wajah kamu sangat mirip."gumam lirih Alvin di dalam bathtub.

"tapi kenapa aku bisa tidur sampai siang ya, aneh sekali. Biasanya aku selalu bangun pagi, ah sudahlah sebaiknya aku mandi saja."kata Alvin yang langsung menyelesaikan mandinya.

Sementara itu di rumah Zoya.

"Al, ada apa dengan kamu hari ini, kenapa lemas seperti itu."

"tidak apa-apa nek,"jawab Calvin yang lesu sejak bangun pagi.

"Al, ayo kita main catur."kata Bastian yang baru saja keluar dari kamarnya.

"kakek, Alvin sedang malas main catur kek."

"gak biasanya kamu malas seperti ini Al, ada apa."

"tidak ada apa-apa kek, hanya malas saja."

"apa kamu kecewa karena di tinggal mami pergi mencari papi kamu Al."

"bukan itu kek. Tapi...."kata Calvin yang tiba-tiba melihat Calvin di luar jendela.

"tapi apa Al."

"kakek, nenek Alvin ke taman dulu ya."kata Calvin yang tiba-tiba lari menuju ke pintu dan berlari keluar.

"ada apa dengan dua, tadi dia lemas dan tidak bersemangat, tapi sekarang malah lari ke taman depan ceria."

"itulah dunia anak-anak sayang, Ohya apa Zoya belum memberi kabar."kata Bastian yang membantu Luisa di dapur.

"tidak tau, tapi Zoya bilang akan mampir ke restoran kita, untuk mengecek para pekerja di sana."

"oh begitu,"jawab Bastian.

Sementara itu Calvin sudah sampai di taman.

"Al, apa orang rumahku ada yang curiga kalau kita tertukar."

"jangan kuatir tidak ada yang curiga, tapi aku merasa di kamar kamu ada yang aneh."

"aneh bagaimana Al."

"aku merasa di kamar kamu itu ada sesuatu yang membuat aku tidur pulas sampai kesiangan."

"oh itu hanya aroma terapi saja, biasanya itu di pasang saat aku libur sekolah Al.+

"kenapa kamu harus memakai aroma terapi Vin."

"karena tubuhku tidak sekuat kamu Al, kalau aku tidak cukup istirahat maka aku akan demam dan sakit."

"kenapa bisa begitu."

"kata papi, itu karena saat aku di temukan di tong sampah, kondisiku sudah sangat lemah akibat obat bius yang diberikan terlalu banyak, jadi ya aku sedikit lemah Al."

"lalu apa hubungannya dengan aroma terapi Vin."

"karena aku sulit untuk tidur Al, dan aku bisa tidur hanya dengan aroma terapi saja."

"oh begitu, lalu bagaimana dengan pesta tadi malam."

"heboh, ada seorang wanita dan pria yang menghina mami kamu Al."

"aku tidak tau pastinya siapa, yang jelas orang-orang itu jahat sama mami Al."

"apa kamu tau nama-nama orang itu."

"mami memanggil wanita itu dengan panggilan Jessy, dan juga Zack, kalau ingin tau lengkapnya tanya Tante Rara saja Al."

"baiklah, kalau Tante Laras kesini akan aku tanyakan."

"Ohya Al, bagaimana kalau papi ku dan mami kamu kita jodohkan saja."

"loh kenapa tiba-tiba kamu bilang seperti itu Vin."

"papi ku sepertinya suka sama mami kamu."

"tapi mami ku itu sedang mencari papi kandungku Vin."

"kan tidak apa-apa Al, kita hanya menjodohkan saja, masalah pilihan terserah pada orang tua kita."

"kamu benar Vin, ya sudah nanti kita pikirkan rencana perjodohan mereka, biar kita punya mami dan papi, bagaimana."

"baiklah, kalau begitu aku pulang dulu, mau istirahat, karena tubuhku sudah mulai lemas."

"oke, Ohya besok kita ketemu lagi di sini Ra, kita harus merencanakan perjodohan orang tua kita."

"oke, besok siang kita ketemu ya.+

"iya, bye Vin."

Alvin segera berlari menuju ke rumahnya, Calvin pun sama."

"kok sudah kembali Al."

"sudah nek, kakek ayo kita main catur lagi."

"loh tadi kakek ajak main katanya lemes, kok sekarang malah ngajak, ada apa Al."

"tidak apa-apa kek, tadi Alvin hanya malas saja, tapi sekarang sudah bersemangat kembali kok."

"baiklah ayo kita main."

"Ohya nek, apa mama pergi mencari papi nya Alvin."

"sepertinya begitu, tapi kok dari tadi belum pulang juga."

"mungkin mami sedang asik ngobrol dengan papinya Alvin nek."kata Alvin sambil menjalankan bidak catur nya.

"mungkin saja mama kamu sudah bertemu dengan papi kamu itu, dan banyak hal yang harus di bicarakan."

Alvin terus bermain catur dengan Bastian, dah Alvin beberapa kali menang melawan Bastian.

"aku pulang."kata Zoya yang baru masuk rumah.

"oh kamu akhirnya pulang juga Zo."kara Luisa.

"ada apa mi, kenapa mami pulang sampai sore seperti ini, apa mami menemukan papi."

"ah itu belum pasti, kalau sudah pasti kamu akan mami ajak bertemu dia."

"benar ya mi."

"iya, tapi mami ke kamar dulu ya."kata Zoya yang langsung melangkah menuju ke kamarnya.

"Zo ada apa dengan kaki kamu, kenapa jalannya seperti itu."kata Luisa.

"iya mi, kenapa jalan mami aneh tidak seperti biasanya."

"oh tadi mami di kejar singa liar Al, sampai kaki mami sakit sekarang."

"oh begitu.."