seorang wanita yang bernama Cici sudah menikah dengan seorang pria yang bernama Irwan. Cici merasa tidak bahagia dengan pernikahannya. cici bertemu dengan pria tampan dan baik yang bernama Alan. Alan memberi perhatian lebih kepada cici.Alan berharap Cici dan Irwan segera bercerai. Alan ingin membuat hidup cici lebih bahagia lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ussy kusumawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17: BERLIBUR
1 minggu kemudian,Cici memberi tahu Jihan supaya Cici tidak ingin ada meeting apapun. Cici ingin menghirup udara segar tanpa ada pekerjaan.
"ji,jadwal meeting dan jadwal pertemuan apa pun itu batalkan untuk 3 hari ini ya Ji. Kakak sedang malas datang ke kantor. Kakak hanya ingin nyantai saja. Sudah terlalu penuh pikiran kakak karena pekerjaan. Oke...!" tulis Cici.
"baik lah kak...! Tapi kalau bang Wanto datang ke kantor,nanyain kakak,apa yang harus aku jawab kak?" balas Jihan.
"bilang saja kakak sedang sibuk dengan fashion show. Sekarang kakak lagi di bandara. Kakak mau ke luar kota." balas Cici.
"sama siapa kakak ke luar kota?" tulis Jihan.
"sendirian saja...!" balas Cici.
Tanpa sepengetahuan Jihan,Cici pergi ke luar kota mengajak Irwan,Barry,Riki dan Elsa. Cici sudah menyewa pulau untuk liburan mereka.
"kita mau kemana sih sebenarnya Ci?" tanya Elsa.
"pokoknya ke suatu tempat lah. Yang jauh dari pekerjaan. Bosan sekali rasanya setiap hari kerja terus...!" jawab Cici.
"kamu bosan dengan pekerjaan! Sedangkan kami butuh sekali pekerjaan." ucap Riki.
"Ki,kalau kamu di pecat dari tempat kerjaan kamu,kamu kerja saja bareng Irwan dan Barry." ucap Cici.
"kerjaan kami santai lagi Ki. Walaupun kami libur nih 3 hari,gaji kami tetap hidup. Ya kan Ci...!" jawab Barry.
"bukannya kantor lo sedang ada masalah ya Bar?" tanya Riki.
"masalah itu sudah di atasi oleh bos kami yang cantik dan hebat dong. Ya kan Wan...!" jawab Barry.
"hhhmmmm....!" jawab Irwan.
Hanya Riki dan Elsa yang belum mengetahui siapa Cici sebenarnya.
"jadi bos kalian itu cewek? Bukan cowok yang masuk penjara itu?" tanya Riki.
"bukanlah....! Bos kami itu seorang wanita cantik,baik dan pintar dalam segala hal." jawab Barry sambil menatap ke arah Cici.
"hhhmmm...! Ayo kita siap-siap. Sebentar lagi kita berangkat tuh!" ujar Cici.
Barry memberi tahu Riki dan Elsa,siapa sebenarnya Cici.
"bos kami itu ya Cici....! Cantikkan!" puji Barry.
Cici tidak memperdulikan ucapan Barry. Cici meneruskan perjalanannya masuk ke dalam pesawat. Tanpa mereka sadari,pesawat yang mereka naikin itu adalah pesawat pribadi keluarga Cici.
"mewah sekali dalam pesawat ini. Pasti mahal tiketnya ini Ci?" ujar Riki.
"ya.... Begitulah Ki! Hahaha...." jawab Cici.
"tunggu sebentar,kenapa disini ada nama kamu Ci?" tanya Elsa.
"apa jangan-jangan ini pesawat milik kamu?" tanya Barry.
"ini pesawat bukan milik aku. Tapi milik keluarga. Ayo...! Siapa yang mau duduk sama aku?" jawab Cici.
"sudah...! Lo saja Wan! Biar gue sama Elsa." ujar Riki.
"gue tidak apa-apa kok selalu sendirian...." ucap Barry.
Cici masuk ke ruangan pribadi milik Cici. Hanya di kursi Cici saja yang serba warna biru. Karena Cici sangat menyukai warna biru.
Pramugari memberi makanan dan minuman kesukaan Cici.
"silahkan di nikmati bu...! Oh iya... Bu! Kami menyediakan menu baru. Apakah ibu mau mencobanya?" ucap Pramugari yang bernama Siska.
"Boleh....! Makanan berat atau makanan ringan?" tanya Cici.
"Kami mencoba membuat kue yang special bu. Ibu kan sangat menyukai kue. Jika ada yang kurang,ibu bisa beri tahu saya. Biar kami perbaiki lagi bu." jawab Siska.
"kue ya! Boleh juga. Antarkan saja ke sini. Biar saya coba." jawab Cici.
"baik bu! Akan saya ambilkan." ucap Siska.
"kamu sangat suka dengan kue ya?" tanya Irwan.
"iya...! Makanya di mobil aku ada perlengkapan untuk membuat kue. Dan juga bahan-bahan kue. Setiap aku banyak pikiran,pasti ada saja inspirasi aku untuk membuat kue dengan resep yang baru. Jika menurut aku sudah pas rasanya,baru aku beritahu ke koki restoran resep kue aku. Begitu...!" jelas Cici.
"kamu juga suka dengan warna biru ya?" tanya Irwan.
"iya...! Beda lagi di tempatnya bang Wanto. Bang Wanto itu suka dengan warna hitam putih. Kalau tempatnya bang Hendri,warna abu-abu. Hahaha....!" jelas Cici.
Siska datang kembali ke kursi Cici membawa kue.
"ini kuenya bu...!" ucap Siska.
"terimakasih ya! Coba saya makan ya...! Hhhmmm....! Menurut aku ini kemanisan sih. Kalau orang yang tidak suka manis,kalian juga yang di komplen kan. Di perbaiki lagi ya. Kurangi saja gulanya. Beda dengan saya,saya kan emang suka yang manis. Oh iya Siska...! Berikan juga ke teman-teman saya kue ya." ujar Cici.
"baik bu....!" jawab Siska.
"kamu mau kuenya? Enak loh...!" tanya Cici.
"kamu saja yang makan." jawab Irwan.
"coba dulu iiihhhh...! Sini aku suapin kamu." ujar Cici.
"tidak usah sayang...!" jawab Irwan.
"kenapa kamu panggil aku sayang?" tanya Cici.
"apa perlu aku perjelas lagi setelah kejadian di karaoke itu?" jawab Irwan.
"sangat perlu dong!" ujar Cici.
"kita kan sudah sama-sama dewasa. Apa lagi aku itu orangnya tidak bisa romantis. Aku hanya bisa menunjukan sikap saja Ci,jika aku sudah sayang kepada seseorang. Aku tidak bisa mengungkapkan perasaan aku dengan wanita aku sayangi Ci." jelas Irwan.
Seketika Cici terdiam mendengar ucapan Irwan.
"jika itu menurut kamu sayang,apa kamu bisa terima aku apa adanya?" tanya Cici.
"aku pasti terima kamu apa adanya Ci...!" jawab Irwan.
"tidak mungkin...! Kamu itu belum mengenal aku seutuhnya Wan." ucap Cici.
"jika kamu tidak cerita,mana aku bisa tahu sayang..!" jawab Irwan.
"tidak mungkin aku cerita disini...! Jika kamu sudah mengetahui aku sebenarnya,pasti kamu benci dan menjauh dari aku Wan...!" ucap Cici.
"tidak akan aku membenci dan menjauh dari kamu." jawab Irwan.
Cici menangis di hadapan Irwan. Cici mengingat masa lalunya bersama Edo.
"hei...! Kenapa kamu menangis?" tanya Irwan mengusap air mata Cici.
"jika aku 2 tahun di luar negeri,apa kamu mau menunggu aku?" tanya Cici.
"kenapa kamu harus lama sekali di luar negeri sayang?" Irwan memeluk Cici.
"karena sangat penting sekali aku di luar negeri. Banyak hal yang aku urus di sana." jawab Cici.
3 jam penerbangan,akhirnya sampai juga di kota tujuan Cici berlibur. Dari kota menuju ke pulau,memerlukan waktu sekitar 2 jam.
"akhirnya kita sampai juga....!" ucap Cici.
"nyaman sekali di pesawat kamu Ci. Sampai-sampai makanan dan minuman tidak aku sentuh. Karena aku tidur..." ucap Barry.
"lo bisanya molor saja....!" ledek Riki.
"aku juga molor kok sayang....! Emang benar yang di bilang sama Barry. Bisa pijit juga tuh kursi pesawat. Sekarang aku lapar Ci. Kita makan dulu yuk....!" ujar Elsa.
"tunggu jemputan dulu ya..! Baru kita makan. Aku juga lapar." jawab Cici.
kamu harus kuat.
gak sabar ikut undangan /Facepalm//Facepalm/
akhirnya Cici bisa nikah juga!/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
aku mau juga di beliin mainan!/Facepalm/
😀😀😀😀