NovelToon NovelToon
TRANSMIGRASI ALENA

TRANSMIGRASI ALENA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Konflik etika / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: HaluBerkarya

rasa cinta yang sangat besar pada Gentala Wiliam Manggala membuat Alena secara ugal ugalan mengejar cintanya. berkali kali di tolak tidak membuat gadis itu menyerah, hingga suatu hari dia mendengar kalimat menyakitkan dari Wiliam.
"wajar kau bertanya seperti itu? kau pikir aku semurah itu? aku hanya kasihan karena hidupnya menyedihkan, paham!!" -kalimat Wiliam yang secara tidak sengaja menghancurkan hati Alena.
bukan, bukan karena di tolak lagi, tapi kalimat yang mengatakan 'hanya kasihan karena hidupnya menyedihkan' membuat Alena runtuh.
jujur saja dia tidak pernah ingin di kasihani, bahkan selama ini dia tampil angkuh hanya untuk menutup kerapuhan hatinya, tapi Wiliam dengan tegas mengatakan itu.
hancur yang Alena rasakan membuatnya bertekad melepaskan Wiliam.
sore itu di tengah hujan deras Alena terlibat kecelakaan maut hingga gadis itu di larikan ke rumah sakit.
ajaibnya, setelah satu Minggu di rawat, Alena kembali tersadar. tapi yang membingungkan Alena tersadar di raga orang lain

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sudah? atau mau tampar lagi??

"tidak usah membahasnya lagi, dia tidak boleh tahu tentang ini!" Alena tidak ingin dengar lagi semua tentang Wiliam, dia tidak mau gagal melupakan Wiliam hanya karena Vallerio terus menceritakannya.

"baiklah, dia memang tidak akan mengenalimu lagi, tapi gadis yang bersamamu tadi kayak aku pernah melihatnya di sekolah kita, apa dia juga sekolah disana?" Vallerio melihat dengan jelas wajah Sella yang datang dengan Alena tadi di kafenya, mendengar itu Alena tersenyum tipis.

"yupsss, dia memang sekolah disana. dia gadis terakhir yang aku bullly waktu itu haha, kalau tau dia akan menjadi adikku yang menyebalkan mungkin aku akan meretakkan tangannya waktu itu" Alena kembali mengingat raut wajah Sella yang begitu ketakutan kala dia menarik rambut tipisnya, muka yang tampak bengkak akibat di tampar berkali kali.

"ah yang benar saja!!! kenapa dunia sangat sempit ya? berarti dia juga pengemar Gentala mu dong hahhaha" Vallerio tertawa mengejek, benar benar suatu yang kebetulan Alena dan gadis itu sekarang jadi kakak beradik.

"kalau dia mau mengambilnya silahkan, tapi aku tidak yakin Wiliam akan terpikat,, aku yang secantik itu saja tidak membuatnya takluk" jawab Alena acuh, mungkin ke depannya dia tidak akan lagi melakukan hal bodoh seperti itu.

"kata siapa tidak bisa,, kalau memang tidak bisa di taklukkan kenapa dia sampai menjadi pria gila sekarang?? bisa saja dia tidak peduli karena kamu bukan siapa siapanya, tapi buktinya? dia bahkan memilih menginap di rumah sakit setiap malamnya di bandingkan di kasur empuk keluarga Manggala" Alena mengangguk tidak menyangkal akan hal itu. Tapi menurutnya semua itu sudah terlambat, hatinya sudah mulai bisa di ajak bekerja sama walau dia belum sepenuhnya yakin karena belum menemui Wiliam lagi.

"mending kita pulang, aku bayar dulu!" Alena berdiri untuk membayar, setelah itu keduanya pulang. Alena di antar oleh Vallerio dengan mobil pria itu, sementara motornya tadi dia titipkan di kafe.

sampai di rumah Alena masuk membawa banyak sekali paperbag di tangannya, Vallerio tidak ikut turun, dia hanya sekedar mengantar.

"makasih ya" ujar Alena dengan tulus pada sang sahabat.

" hmm masuklah, sampai bertemu minggu depan di sekolah, oh iya bagaimana motornya?"

"biar disana dulu, atau kalau bisa kau suruh orang mengantarnya ke apartemenku ya,, byee!!" Vallerio meninggalkan rumah mewah Alena sekarang, dan Alena masuk. Aura dingin seolah menyambut langkah Alena yang masih berjalan dengan percaya diri. tatapan tajam dari kedua orangtuanya seolah ingin menguliti Alena hidup hidup.

"berhenti!!" Alena terpaksa menghentikan langkahnya yang sudah hampir menyentuh tangga menuju lantai dua. suara berat dan penuh emosi terdengar dari sang ayah.

tuan Arlo mendekat, matanya melirik paperbag yang ada di tangan Alena, hendak bertanya tapi ada yang lebih penting dari sekedar itu.

plakk

tamparan keras mengenai pipi mulus yang sangat terawat. Alena diam, dia masih mencerna kira kira apa yang membuat emosi sang ayah memuncak seperti ini. Alena memandang dua wanita yang masih diam di sofa, sang ibu masih memeluk adiknya dengan sayang.

"ada apa?" Alena tidak menangis, sudah terbiasa sedari dulu dia bahkan sering mendapatkan perlakuan kasar dari penjaga panti. Alena hanya bertanya walau dia sendiri sudah tahu jawaban yang sebenarnya.

"kau masih tanya ada apa?? sekarang deddy tanya sama kamu, kenapa kamu selalu ingin mencelakai adik kamu hah?? belum puas kamu dengan kepergian Luna dan Nadine? mau sampai kapan Nadira? sampai kapan kamu berhenti melakukan tindakan bodoh seperti ini terus hah!!!" suara Tuan Arlo benar benar meninggi, Alena melihatnya sekilas tapi setelah itu Alena menghembus nafas berat.

"kapan aku mau mencelakai Sella?" hanya beberapa kalimat itu, tapi mampu mengalihkan pandangan Sella yang sedari tadi enggan kini melihat ke arah Alena.

"kamu membawa motor secara ugal ugalan sampai Sella pucat dan trauma, kamu pikir itu apa??"

"hahhaha lucu sekali, hanya karena itu?? tapi dia sendiri yang mau ikut, katanya ingin menikmati waktu dan merasakan naik motor tadi, bukankah begitu adikku?" Alena bertanya, dan saat inilah Akting Sella dimulai.

"tapi kak, kau sungguh membuatku takut. kak Dira kalau tidak suka dengan Sella ngomong, cara seperti itu tidak baik kak, apa kau ingin membunuhku? aku tidak habis pikir sama kakak, apa sebegitu mudahnya buat kakak bermain dengan nyawa orang hiks hiks!" Sela kembali menangis dan itu tangisan yang sangat pilu. hati siapapun akan tersentuh jika mendengarnya menangis seperti ini.

melihat Sella menangis membuat hati tuan Arlo tersentil, apa sebegitu bencinya Nadira sama sella?

"BUKTINYA KAU MASIH SELAMAT SELLA, KAU BELUM MATI KAN?" teriak Alena murka, dia seolah menjadi tokoh antagonis disini, Sella benar benar berhasil membuat orang orang menilainya dengan citra buruk, tapi apa Alena peduli? tentu saja tidak.

plakk

sekali lagi, tamparan yang sangat kuat kembali mendarat di pipinya.

"enteng banget kamu bicara seperti itu ya, kalau kamu mau mati jangan mengajak orang lain,, mati saja sendiri sialan!! kau membuat anakku trauma,,," Tuan Arlo melihat tangannya sendiri. jauh di dalam lubuk hatinya dia sebenarnya tidak ingin melakukan itu, tapi semuanya hanya agar Nadira jera dan tidak akan mengulang kembali kesalahannya waktu itu.

"sudah?? atau mau tampar lagi??

tampar saja!! memang sedari dulu Deddy selalu begini, sedari dulu Deddy tidak pernah sekalipun mendengarnya penjelasan Nadira, lagi ded!! ayok tampar Nadira sepuas Deddy!!!!" Tuan Arlo bungkam. melihat tidak ada lagi pergerakan dari sang ayah membuat Alena tersenyum kecut. Alena bisa melihat raut rasa bersalah dari sang ayah tapi mulutnya tidak berani mengeluarkan kata maaf.

"kalau sudah Nadira permisi,, aku butuh tenaga yang banyak untuk meladeni drama keluarga murahan ini!!" Alena kembali menenteng barang belanjaannya dan berlalu ke kamar.

sampai di kamar Alena segera berlalu menuju kamar mandi. entah kenapa tiba tiba tangisannya pecah begitu saja, Alena tahu ini adalah perasaan yang dirasakan oleh Nadira, untung saja di depan sang ayah tadi Alena mampu mengendalikan diri untuk tidak menangis.

"ckkk, dasar gadis bodoh!!! apa kau selalu begini dulunya? kau selalu menangis jika pria tua itu menamparmu? kau tidak seharusnya begini Nadira,, dia tidak menyayangimu lalu buat apa kamu menangisi perbuatannya? dia pantas di benci,, dia tidak cocok untuk di sebut deddy, kasih sayangnya hanya untuk anak wanita itu.." Alena seolah memberi ceramah pada dirinya sendiri,, dia kembali mengusap matanya lalu kembali tersenyum miring di depan kaca westafel.

"aku akan membalas mereka atas semua perbuatan buruk yang di lakukan terhadapmu!!" ujarnya penuh tekad, tangan Alena mengepal erat di atas westafel.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Noorjamilah Sulaiman
mantap
Noorjamilah Sulaiman
next
Noorjamilah Sulaiman
mantap
aaab
otak vallerio encer juga
Suwarni Paktam
%%7-$/
Noorjamilah Sulaiman
rupanya semua nya rencana mama tirinya,dia tau kembaran nadira masi hidup
Noorjamilah Sulaiman
mantap
Noorjamilah Sulaiman
ayo Alena...
Noorjamilah Sulaiman
Bagus,jgn Kasi can
Noorjamilah Sulaiman
mau dtumbuk mukanya C sella tu👊🏻👊🏻
Noorjamilah Sulaiman
smpi sini masi suka
Noorjamilah Sulaiman
Rasain lo
Noorjamilah Sulaiman
mantap cuy....💪💪
Noorjamilah Sulaiman
balas semuanya klu blh halau mereka dr rmh mu
Noorjamilah Sulaiman
bgs,Ni masanya william yg berusaha utk mdptkn mu
Noorjamilah Sulaiman
Aku akan bg bunga setiap episode jika jln ceritanya Aku suka
Noorjamilah Sulaiman
mantap alena vallerio..💪💪💪
Noorjamilah Sulaiman
mantap...
Noorjamilah Sulaiman
setakat Ni Aku Masi suka JLN ceritanya
Noorjamilah Sulaiman
mantap alena
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!