NovelToon NovelToon
Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:113.8k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

" Meskipun Anda adalah ayah biologis saya, tapi Anda bukanlah ayah dalam kehidupan saya!" ucap Haneul Ahmad Syafi.

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun berkata tajam kepada pria dewasa yang mengenakan jas putih. Dia tahu bahwa pria itu adalah orang yang membuatnya dirinya ada di dunia ini sekaligus membuat sang ibu menderita selama bertahun-tahun.

Bagiamana pria itu meluluhkan hati putra dan wanita yang pernah ia buat menderita karena perbuatan jahatnya di masa lampau?

Akankan Haneul dan ibunya bisa menerima pria itu di kehidupan mereka, mengingat trauma yang dibuat pria itu cukup membuat sang ibu merasa menderita?

Yuuk baca, yang tidak suka di skip tidak apa-apa.
Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JSI 14: Semua Akan Baik-baik Saja

Rencana liburan yang awalnya sudah Hajoon susun secara singkat di kepalanya akhirnya buyar sudah. Dia harus segera kembali ke tanah air untuk menceritakan penemuannya.

" Jadi paman akan pulang besok?"

" Ya besok paman akan pulang. Paman tidak bisa menjelaskan semua ini kepada kakek dan nenek melalui sambungan telepon bukan? Kau tahu, ini sedikit sulit he he he."

Haneul mengangguk paham, apa yang dialami sang ibu bukanlah bisa dijelaskan melalui sambungan telepon. Ini adalah hal yang berat karena jika masuk ranah hukum akan membuat semuanya menjadi runyam. Mungkin juga sulit, karena kejadian sudah terjadi 8 tahun silam dan tidak ada bukti juga.

" Paman, apa kau ingin mencari orang itu?"

Hajoon tersentak, ia sempat punya pikiran itu. Ia ingin pria bajingan yang telah menodai sang kakak itu datang dan mempertanggungjawabkan semua yang sudah ia lakukan. Hyejin berhak menerima permintaan maaf dari pria yang sudah membuatnya terluka hingga begitu dalam.

" Paman ada rencana untuk itu, tapi belum tahu juga. Nanti ini akan Paman akan bicarakan dengan kakek dan nenek. Oh keponakanku, kamu tidak perlu berpikir berat seperti ini Han. Biarlah kami saja yang memikirkan ini. Kamu cukup melakukan tugasmu sebagai anak yakni bermain. Jadi, maukah kau menemani paman bermain sepulang sekolah nanti?"

Haneul tersenyum dengan ajakan sang paman. Ia merasa senang ada pamanya di sana. Entahlah, rasanya suasana rumah menjadi lebih hangat dan berwarna.

" Semoga Eomma pun hal yang sama dengan ku. Bertemu adiknya pasti membuat suasana hatinya semakin lebih baik lagi."

Hari ini Hyejin hanya di rumah. Dia enggan pergi ke studio, kedatangan Hajoon benar-benar seperti mimpi baginya. Dan menceritakan apa yang sudah terjadi di masa lampau kepada adiknya juga merupakan hal yang tidak ia duga.

Hyejin tidak menyangka bahwa dia bisa mengungkapkan hal yang paling ingin ia lupakan dalam hidup. Tidak bisa Hyejin pungkiri, awal-awal merawat Haneul dia memiliki pertentangan dalam dirinya. Setiap melihat Haneul, ia teringat dengan peristiwa kelam malam itu. Namun, di sisi lain Hyejin mencintai Haneul karena ia menikmati proses kehamilan dan melahirkannya.

Ada satu hal yang membuat Hyejin sangat bersalah kepada sang putra. Saat Haneul lahir, Hyejin sempat tidak ingin melihat putranya itu. Rasa benci menyeruak dalam hatinya. Ia merasa jijik dengan dirinya sendiri. Hyejin juga memiliki rasa benci kepada Haneul karena anak itu adalah hasil dari dirinya yang dinodai dan sepintas Haneul begitu mirip dengan pria itu.

Akan tetapi tangisan Haneul yang baginya menyayat hati membuat jiwanya terpanggil. Jiwa sebagai ibu yang merasa sakit karena putranya menangis dengan keras. Dan kata maaf itu terucap dari bibir Hyejin kepada Haneul.

" Hajoon besok pulang ke tanah air, berarti hanya dalam hitungan hari Eomma dan Appa akan tahu bahwa aku seperti ini. Haaah, apa yang akan aku lakukan setelah ini Ya Allah."

Tring

Satu pesan masuk ke ponsel Hyejin. Ia mengerutkan alisnya karena nama yang terpampang di layar ponsel itu adalah nama yang baru baginya. Tapi Hyejin tetap membuka dan membacanya.

" Mbak Hyejin, masih ingat aku. Aku Abilla mbak, yang waktu itu datang ke Hyeda Picture, studio mbak di kota P."

Hyejin masih mencerna isi pesan tersebut. Ia mencoba mengingat nama itu. Dan beberapa saat kemudian akhirnya Hyejin mengingat nama itu, Abilla seorang wanita periang yang mungkin sikapnya 11-22 dengan sang adik--Hajoon.

" Aah Mbak Abilla, iya saya ingat."

" Maaf ya Mbak Hyejin kalau aku menganggu. Aku sedang kesal dan tiba-tiba teringat Mbak."

Saling bertukar pesan antara Hyejin dan Abilla berlangsung lumayan lama. Hyejin menikmati setiap ia membaca pesan dari Abilla. Sudah lama dia tidak mendapat teman mengobrol serti Abilla dan itu cukup menyenangkan karena pribadi Abilla yang ekstrovet.

" Noona! Apa Noona di kamar?"

" Ya Joon, aku di sini."

Hajoon baru saja pergi keluar untuk sekedar berjalan-jalan. Lumayan bis menikmati suhu dingin yang di tanah air tidak ada, kecuali ketika mengunjungi gunung.

Huf huf huf brrrr

" Salah sendiri sudah tahu dingin tapi malah pergi jalan-jalan tanpa pakai baju tebal," cibir Hyejin kepada adiknya. Ia meletakkan ponsel yang sedari tadi ia pegang lalu pergi ke dapur untuk membawakan Hajoon minuman hangat.

" Minumlah," ucap Hyejin sambil mengulurkan secangkir teh camomile. Hajoon langsung menerimanya dengan kedua tangan dan meminumnya secara perlahan. Saat air teh itu masuk ke tenggorokan dan meluncur ke perut, seluruh tubuh serasa ikut menjadi hangat.

" Aaah, enaaaaak. Ah iya Noona, sebelumnya maaf jika mungkin ini sedikit akan membuatmu tidak nyaman. Noona, apakah Noona pernah mencari pria itu untuk bertanggung jawab atas apa yang dia perbuat?"

Hyejin langsung bereaksi dengan menggelengkan kepalanya. Tidak pernah terbesit pun dalam pikirannya untuk mencari pria itu. Mengingat wajahnya saja dia enggan, meskipun wajah pria itu terus menempel dalam kepalanya, tapi dia sama sekali tidak da niat untuk mencarinya.

Salahkan Hyejin? Tidak, apa yang dia lakukan adalah semata-mata rasa takut dan trauma atas perlakuan pria itu kepadanya. Jangankan untuk meminta mencari dan meminta pertanggungjawaban, untuk memikirkan bagaimana dirinya saja sudah berat bagi Hyejin terlebih dia tahu sebulan setelah kejadian itu dia mengandung benih si pria.

Dunia nya hancur, dan dia bingung harus berbuat apa. Seorang gadis yang belum mengenal apa arti cinta tiba-tiba harus mengalami sebuah pelecehan yang merenggut kehormatannya. Tentu akan meninggalkan bekas luka yang mungkin saja sulit untuk dihilangkan. Terbukti, hingga saat ini Hyejin masih menderita Jiak peristiwa itu kembali terlintas dalam pikirannya.

" Baiklah kalau begitu kak. Mungkin ucapan ku ini klise, tapi sekarang kakak benar-benar tidak perlu khawatir. Aku, Eomma, Appa akan selalu melindungi mu dan juga Hajoon. Kita tidak perlu meminta pria itu bertanggung jawab, _tapi tidak akan kubiarkan dia hirup tenang, aku akan mencarinya dan memberikan pelajaran yang berharga dalam hidup karena telah berani melukai kakakku."_

Kalimat terakhir yang Hajoon katakan itu ia ucapkan dalam hati. Sungguh, ia akan mencari pria itu hingga dapat dan juga meminta ia untuk meminta pengampunan dari Hyejin. Enak saja, dia hidup dengan tenang dan sang kakak menahan penderitaan setiap hari atas ulah nya. Bahkan sampai harus pergi e,tinggalkan keluarga karena rasa malu yang dirasakan.

" Joon, kau akan pulang besok kan? Nah tolong berikan ini kepada Eomma dan Appa. Dan sa,paikan permintaan maafku."

" Tck, lakukan sendiri lah. Noona kan punya mulut ya bilang sendiri saja."

Plak

Sebuah tepukan telapan tangan Hyejin berikan tepat di lengan Hajoon. Hajoon pun meringis, ternyata tenaga kakaknya saat memukulnya Mash kuat seperti dulu.

" Noona, sakit. Iya-iya aku akan menyampaikan pesannya."

Meskipun terdengar kesal tapi sebenarnya Hajoon senang. Sudah lama dia tidak berinteraksi dengan kakak perempuannya itu. Hubungan kakak beradik diantara mereka terjalin dengan sangat baik. Maka dari itu saat Hyejin pergi, Hajoon merasa sangat kehilangan.

" Noona,"

" Hmmm."

" Aku senang bisa bertemu dengan Noona lagi."

TBC

1
neni maharani
Alur cerita yang menarik❤️❤️
Tia H.
cerita ringan dan enak di baca tidak membosankan per part nya selalu ada penyelesaian dari part sebelumnya.
cerita ini sangat bagus bagus banget menurut ku. dan mengenai haneul yang dewasa padahal usia nya masih kecil itu di real juga ada jadi g heran kalau haneul punya pikiran sedewasa itu.
semangat berkarya kk othor 💪💪💪.
Tia H.
MasyaAllah kata2 abilla dan joon aku takjub sekali.
sangat2 bijak sekali.
Tia H.
Alhamdulillah eomma nya haneul menerima appa sai.
Tia H.
uuhhh gemes baperrr dah ah 🤩🤩.
Tia H.
duh aku jadi sedih ini.
Royhan
Luar biasa
Bunda Aish
Alhamdulillah akhirnya happy untuk semua
Bunda Aish
kesabaran mu berbuah manis ya Sai
Friska Tiara Utami
Yasa dari cerita yang mana ya? Aku lupa
Damar Pawitra IG@anns_indri: Halo Kak, Yasa di ceritq " Jangan Menangis Bunda" ya. bisa dicek disana.
terimakasih sudah membaca 🤗
total 1 replies
Tiwik
Luar biasa
Bunda Aish
ada aja yang jadi omongan tetangga julid sok tahu dan kepo dengan kehidupan orang lain, atau ada "kompornya nih?
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒚𝒈 𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒎𝒂𝒕𝒊𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒘𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒓𝒖𝒈𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓𝒏𝒚𝒂 🙏🙏🙏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 💪💪 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒓𝒚𝒂 𝒕𝒉𝒐𝒓
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝑺𝒂𝒊 𝒖𝒏𝒃𝒐𝒙𝒊𝒏𝒈 𝒋𝒈 😅😅😅
Sugiharti Rusli
Alhamdulillah akhirnya Sai, Hyejin dan Haneul bisa membentuk keluarga yang lengkap,,,
Sugiharti Rusli
semoga lha pernikahan mereka samawa yah💝💝💝
Anne Rukpaida
Alhamdulillah... happy ending 😊 mksh Kaka author 🙏
Lukman Lukman
,💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻🤧😘
Ika Surya Ningsih
alhamdulillah y k..
sukses slalu k
Cini Kudo
seru ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!