Melani seorang wanita yang hidup sederhana padahal sebenarnya dia adalah anak orang kaya. Melani selalu menerima hinaan dan cacian dari sang ibu mertua.
Melani harus menerima kenyataan pahit dari sang suami Raka, yang menikah secara diam diam dengan cinta masa kecil nya.
Dan disaat Raka dan keluarga nya tahu jika melani orang kaya, justru harta kekayaan melani yang mereka perebutkan.
Mampukah Melani menghadapi keluarga mantan suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mobil baru
Kedua preman yang di sewa Raka saat sedang berada di rumah Raka, Raka memarahi ke dua preman tersebut.
"Dasar bodoh , melawan satu wanita saja kalian tidak bisa!" Bentak Raka frustasi.
"Bukan nya tidak bisa, tadi ada pria yang tiba tiba datang dan menolong nya. Apapun hasilnya kami tetap meminta bayaran kami tetap utuh" Ucap si kepala plontos.
" Ini bayaran kalian, segera pergi dari sini, dan ingat tetap tutup mulut kalian!" Ancam Raka.
"Nah kalau beginikan beres, kalau ada pekerjaan lagi hubungi saja kami. Anggap saja kegagalan kali ini sebagai pemanasan" Acap si gondrong sambil membuka amplop yang di berikan Raka.
"Sudah sana kalian pergi dari rumah ku! Kerjaan tidak becus tapi minta bayaran full." Usir ibu lasmini.
Ke dua preman itu pun pergi meninggalkan rumah Raka mengendarai mobil sewaan nya.
" Kita harus bagaimana lagi Ka? Preman preman itu gagal menculik melani" Seru ibu lasmini bingung.
" Nanti kita fikirkan cara lain bu , aku capek mau istirahat dulu. " Ucap Raka sambil berlalu ke kamar nya.
"Bagaimanapun harta melani harus bisa berpindah tangan" Gumam ibu lasmini pada dirinya sendiri.
Tak terasa hari sudah pagi, semua anak manusia di sibuk kan dengan aktifitas nya masing-masing. Seperti hal nya Raka, saat ini Raka sudah berada di kantor nya.
"Pak Raka, akhir - akhir ini anda sering sekali tidak masuk kerja dan tidak memberikan keterangan. Bahkan kerjaan anda pun terbengkalai, Anda sebagai menejer harus bisa memberi contoh yang baik kepada para karyawan yang lain." Seru Jimmy sang direktur.
"Maaf pak, akhir- akhir ini saya banyak masalah keluarga yang membuat saya selalu hilang konsentrasi" Jawab Raka memberi alasan.
"Saya tidak mau tahu apa pun masalah anda, jangan bawa masalah keluarga ke dalam pekerjaan. Saat nya bekerja anda ya harus profesional bekerja, jangan sering meninggalkan pekerjaan karena alasan urusan keluarga. Mau anda saya pecar?" Tanya Jimmy mengintimidasi.
"Jangan pecat saya pak, saya janji akan memperbaiki kinerja saya" Ucap Raka dengan mengiba.
"Baiklah kali ini anda saya maafkan, saya kasih satu kesempatan lagi. Dan untuk proyek pembangunan apartemen yang bekerja sama dengan Global property saya minta anda pastikan semua nya berjalan dengan baik" Seru Jimmy dengan penuh penekanan.
"Iya pak, semua pasti akan berjalan dengan lancar. " Jawab Raka.
"Hari ini anda datang ke lokasi proyek, tinjau sudah sampai mana pembangunan nya. Sebenarnya saya sendiri tahu semua nya pasti berjalan kancar karena Global property itu bisa di andalkan dan bekerja secara profesional" Tegas Jimmy
"Kenapa saya harus ke proyek Pak? Itukan bukan tugas saya, sudah ada bagian ny sendiri yang mengurus soal pembangunan itu" Raka mencoba menolak perintah jimmy.
" Kamu itu salah satu menejer di perusahaan ini, Pembangunan proyek baru ini juga tanggung jawab kamu !!" Seru jimmy dengan geram.
" Baik pak nanti saya akan meninjau proyek itu." jawab raka sambil menundukkan kepala nya.
Raka pun keluar ruangan Jimmy dengan muka kesal dengan menggerutu.
"Dasar Boss sialan " Gerutu Raka saat keluar dari ruangan Boss nya, Jummy.
*****
Kini Raka sudah berada di lokasi proyek pembangunan Apartemen. Raka tidak menyangka ternyata pembangunan apartemen ini sangat besar dan apartemen ini pun termasuk apartemen kawasan elit.
Bangunan bertinggkat yang menjulang tinggi ini juga salah satu kerja sama dengan Global property. Raka semakin menyesal telah memilih pisah dengan Melani.
"Selamat siang pak Idris, bagaimana pembangunan nya apa ada kendala?" Tanya Raka kepada kepala penanggung jawab di proyek.
"Ehh Pak Raka, alhamdulillah pembangunan nya semua berjalan lancar. Insya Allah dalam tahun ini sudah bisa selesai. Karena dari pihak Global Property memang sangat luar biasa, tidak salah kali ini pak Jimmy mempercayakan proyek ini kepada Global Property" Ucap pak Idris membuat Raka semakin menyesal telah memilih pisah dengan melani.
" Betul pak Global property memang luar biasa, Istri saya memang hebat." Seru Raka.
"Maksut pak Raka?" tanya Pak Idris heran.
" Pemilik Global properti kan Rahmat Admaja, itu mertua saya dan Melani itu istri saya" jawab Raka sombong.
"Wahh pak Raka ini ternyata menantu Pak Admaja, suaminya Ibu Melani. Wahh hebat, tapi kenapa Pak Raka tidak memilih membantu perusahaan mertua anda?" Tanya pak Idris.
"Saya ingin mandiri pak, Lagi pula karier saya di perusahaan pak Jimmy juga baik jabatan menejer sudah cukup bagi saya. Lagi pula itukan perusahaan mertua saya jadi biar Istri saya yang mengelola nya. Ya cuma sesekali saya nembantu di balik layar" Ucap Raka berbohong.
"Pak Raka ini memang luar biasa, tidak salah ibu melani memilih pak Raka sebagai suami." Ucap pak Idris membuat Raka semakin tersenyum lebar.
Obrolan Raka dan pak Idris pun berlanjut hingga jam makan siang tiba.
"Baiklah pak Idris, saya permisi dulu. Ada pekerjaan lain yang harus saya selesaikan. " Seru Raka saat obrolan selesai.
"Baik pak Raka" Jawab pak Idris.
Setelah mengunjungi proyek pembangunan apartemen, Raka pergi untuk makan siang di restoran. Sebelum nya Raka sudah menghubungi Vera untuk makan siang bersama.
Vera saat ini sudah tidak bekerja lagi di perusahaan Melani. Sudah satu minggu ini Vera kembali bekerja di salah satu Bank swasta.
"Sudah dari tadi mas" Sapa Vera sambil menarik kursi untuk dia duduki.
"Baru kok sayang, mas sudah pesan makanan nya sebentar lagi di antar" jawab raka sambil mengulas senyum.
" Mas, aku pengen beli mobil dong. Aku capek kalau harus pakai taksi terus, kemana - mana harus nunggu taksi lama tau mas nunggu nya" Ucap Vera dengan cemberut.
"Baiklah, nanti kita beli mobil baru untuk mu sayang. Kebetulan mas baru dapat bonus, jadi bisa untuk membelikan mu mobil" Jawab Raka.
"Beneran mas? Dapat bonus berapa juta? aku gak sabar mau beli mobil baru nya" Seru Vera dengan bahagia.
"Baiklah sekarang kita makan dulu, habis ini kita ke showroom mobil untuk beli mobil baru " Ucap raka membuat Vera tersenyum penuh bahagia.
" Terimakasih mas" Seru Vera bahagia.
Tak menunggu lama acara makan siang Raka dan Vera pun selesai, kini mereka sudah berada di showroom mobil. Kebetulan letak showroom tidak jauh dari restoran tempat mereka makan siang tadi.
"Mas terimakasih, aku gak nyangka akhirnya aku punya mobil baru dan di beli kas" Seru Vera sambil memeluk Raka dengan bahagia.
"Sama-sama sayang, tapi ini gak gratis loh. Nanti malam kamu harus bayar doubel" Bisik Raka di telinga Vera.
" Aku tahu yang mas Mau" Jawab Vera tertawa.
"Ya sudah, nanti mobil nya akan di antar kerumah. Sekarang kita balik kerja lagi, ayuk mas antar kamu ke tempat kerja kamu" Ajak Raka.
" Iya mas, ini jam istirahat juga sudah mau habis. tinggal 5menit lagi" Jawab Vera sambil melirik jam tangan mahalnya.
Mobil Raka melaju dengan cepat di tengah tengah jalanan karena memburu waktu. Setelah 10 menit mobil sampai di depan tempat kerja Vera. Lalu Raka melajukan mobil nya ke tempat kerja nya.
"Ternyata mendapatkan uang sangat mudah, kenapa tidak dari dulu aku melakukan nya" Gumam Raka sambil fokus menyetir mobil nya.
*****
Kira - kira Raka dapat uang darimana ya? Beneran dapat bonus atau....?
Tunggu jawaban nya di Bab selanjut nya.
apa om jos ga tau klu dia mandul🤔
untung ga ngeces ya ma🤣🤣🤪
jalang akan kmbali ke asalnya....
lah Nina dapat Bimo , seorang Casanova yg slalu berakhir di ranjang.🤦🤦
ga usah ngejar² Fadil lg,terima suamimu dan syukuri semua a yg telah ada..