Hallo selamat datang di karya terbaru aku...
Almeria givanda panggil saja giva seorang wanita cantik yang memiliki karir cukup baik sebagai salah satu manager disebuah perusahaan, karena kerja kerasnya akhirnya dia diangkat menjadi sekertaris sang CEO Giovanni Daniel.
Namun dalam urusan percintaan Giva tidak semulus karirnya karena harus berhadapan dengan pasangan yang cukup cuek dan egosi.
Mari kita lanjutkan cerita kehidupan fiksi ini dengan bijak dalam mengambil setiap keputusan dalam proses kehidupan yang dijalani 💐💐💐
happy reading ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 14
" Sore pih mih aku pulang"
" Hallo sore sayang kenapa ditekuk gitu sih mukanya capek ya" Melly mami dari Stella saat ini sedang duduk diruang keluarga bersama Anton suaminya.
" Duduk Stella papi mau bicara" Anton yang baru saja disapa oleh anaknya langsung memberikan ucapan yang membuat Stella merasa takut.
" Om Bram ngadu apa sama papi? Apa kak Gio yang sombong itu bawa berita apa tentang aku?" Stella yang masih tersulut emosi langsung memberondong tuduhan tuduhan yang membuat sang ayah menggelengkan kepalanya.
" Sayang sabar dulu kita dengarkan dulu papimu bicara ya" Melly yang paham karakter anak bungsunya langsung menengahi Susana yang cukup menegangkan.
" Tidak ada yang mengadu sama papi semuanya sesuai kejadian saja dan kamu mau mengakui sendiri atau papi yang harus menjabarkan semua tindakan yang sudah kamu lakukan kepada orang lain?" Anton masih bersikap dingin tidak ada tatapan tajam ataupun nada meninggi dari setiap kalimat yang keluar dari mulutnya.
" Pih kenapa sih papi lebih membela wanita itu dari pada anak papi sendiri? Kenapa semua orang malah menyalahkan aku sekarang? Terlebih kak gio sampai memecat aku dari kantornya" Stella langsung meninggikan suaranya menjawab pertanyaan sang ayah, memang Stella termasuk anak yang memiliki sifat sumbu pendek sehingga wajar jika saat ini ia mudah sekali tersulut emosi.
" Astaga sayang kamu tenang dulu papi kan bertanya baik-baik loh kok malah jawabnya pake emosi" Melly mendekati sang anak mengusap pelan pundak agar emosi sang anak sedikit turun.
" Tidak ada yang membela siapapun disini, kalimat mana yang papi bilang membela orang lain? Papi hanya bertanya kenapa kamu malah emosi?" Anton yang sudah paham sifat anaknya masih mencoba untuk tenang bagaimanapun ketika anaknya salah sebagai orangtua harus bisa memberitahu agar tidak terjadi kesalahan lainnya.
" Pih jangan mudah percaya sama orang lain, aku melakukan itu sama giva karena dia yang salah wajar dong aku membela diri aku sendiri" masih dengan egonya Stella tetap menyalahkan orang lain atas tindakan yang dilakukannya.
" Sekarang papi tanya apa yang dilakukan oleh giva sama kamu apakah dia memberikan kamu makanan basi? Apakah dia mengganggu pekerjaan kamu? Atau dia menyulitkan pekerjaan kamu? Apakah dia menyalahkan kamu atas tindakan yang tidak kamu lakukan selama dikantor? Atau dia menghilangkan berkas penting pekerjaan kamu sampai akhirnya kamu mempermalukan dia dihadapan umum?" sontak mata Melly melotot mendengar pertanyaan yang begitu banyak dari mulut suaminya, ia masih bingung dengan perbuatan Stella yang telah dilakukan karena saat Anton menerima panggilan telpon ia tidak ikut sehingga belum sempat menjelaskan Stella sudah sampai dirumah.
" Maksudnya gimana pih mamih kok jadi bingung begini".
" Mami tanya saja sama Stella atau kita dengarkan jawabannya bersama, sekarang jawab pertanyaan papi Stella sesuai dengan apa yang papi ucapkan tidak perlu merembet kemana-mana" dengan tegas Anton menatap tajam wajah sang anak.
" Kenapa diam Stella apa yang papa katakan itu tidak benar? kalau kenapa kamu bisa berperilaku seperti itu sedangkan kalian tidak memiliki masalah seperti apa yang tadi papa tanyakan kepada kamu? coba jelaskan agar kami tahu apa yang salah dari mami dan papi sampai-sampai kamu bisa bertindak sejauh itu" lagi sang papa memberikan pertanyaan yang membuat Stella bingung harus apa yang dikatakan karena memang apa yang dikatakan oleh papinya semua benar.
" a..aku.. Aku kesal pih ternyata giva adalah pacar Dandy selama ini dan saat aku mulai bekerja mereka baru putus, aku cemburu aku gamau kehilangan Dandy pih dan lagi om Bram sama Tante Siska tidak adil kak gio dengan enaknya menduduki jabatan tinggi di perusahaan sedangkan Dandy hanya menggantikan posisi giva dan dengan mudahnya giva naik jadi sekertaris kak gio itu kan tidak adil pih" akhirnya stella menjelaskan isi hatinya.
" Ya ampun sayang mami bingung harus menjawab apa, kenapa kamu sejauh itu pikirannya hanya karena rasa takut kamu yang tidak mendasar kamu sampai harus bertindak menyakiti orang lain" Melly mengelus dadanya yang terasa sedikit sesak setelah mendengar jawaban sang anak.
" Stella untuk masalah hubungan giva dengan Dandy seharusnya kamu tidak menyalahkan giva saja kenapa kamu juga tidak meminta penjelasan dari Dandy? Selama ini bukankah kamu juga dibohongi oleh Dandy karena dia tidak jujur sama kamu tentang giva yang masih memiliki hubungan dengan Dandy bukan? Kalau Dandy lelaki baik dia tidak akan menyakiti kamu jadi kamu tidak perlu bersikap berlebihan justru dengan sikap kamu yang seperti ini bisa jadi membuat Dandy menjauhi kamu belum lagi kamu harus menerima penilaian orang-orang sekitar dan sekarang kamu harus kehilangan pekerjaan kamu apa kamu tidak berfikir sampai disitu? Apakah selama ini kamu melihat giva mendekati Dandy selama dikantor? Apakah giva mencoba menjauhkan kamu dengan Dandy ?" lagi lagi pertanyaan Anton membuat Stella menggelengkan kepalanya.
" Nah itu kamu tau jawabannya terus kenapa kamu harus marah-marah dan mempermalukan giva dengan kata-kata tidak pantas? Tidak ada alasan konkrit yang membuat tindakan kamu bisa dibenarkan Stella. Untuk masalah posisi Dandy dan gio di perusahaan kamu tidak perlu ikut campur urusan keluarga mereka karena kamu bukan siapa-siapa jadi istri Dandy juga belum kan? jadi kenapa harus kamu yang repot, setiap orangtua memiliki alasan tersendiri mengapa setiap anaknya di bimbing berbeda dan ditempatkan di posisi yang berbeda juga karena setiap anak memiliki karakter yang berbeda meskipun mereka satu rahim stella seperti kamu dan kakakmu, apakah Dandy dan gio mereka memasuki jurusan yang sama? Berbeda bukan? Sampai sini paham maksud papi?" Anton yang masih memiliki stok sabar dalam menjelaskan secara detail kepada Stella masih berbicara dengan intonasi yang normal.
" Paham pih, Stella minta maaf"
" Jangan minta maaf sama papi karena kamu melakukan itu semua bukan dengan papi, dan jangan hanya mengucapkan kata maaf untuk menutupi kesalahan kamu tapi papi minta kamu renungkan kejadian hari ini dan ambilah pembelajaran apa yang kamu dapatkan sekarang kamu sudah dewasa bisa membedakan mana yang benar dan salah dan mulai besok silahkan kamu ikut papi ke kantor mulai bekerja dikantor papi karena Bram dan gio sudah tidak mau adalagi keributan yang membuat pekerjaan mereka terhambat " Anton langsung bangkit dari duduknya karena tidak ingin kelepasan mengontrol emosi yang saat ini sudah mencapai puncak bisa saja menyakiti hati anaknya.
" Mamiiiiiiiiiii " rengek Stella sambil memeluk tubuh sang ibu meminta pembelaan.
" Sayang maaf bukan mami membela papi tapi apa yang papi katakan memang benar bekerja di beda perusahaan bukan berarti hubungan kamu dan Dandy berakhir kan? Kalian masih tetap bisa bertemu atau makan siang bersama, sekarang kalian hanya butuh waktu untuk merenungkan kejadian saat ini bukan berarti kehilangan namun belajar untuk menjadi lebih bijak dalam bersikap sayang" usapan lembut sang mami dipuncak kepala Stella membuat hatinya lebih tenang.
" Sekarang kamu bersih-bersih dulu habis itu kita makan malam lalu istirahat ya, tidak ada makan malam dikamar jika ada masalah diselesaikan bukan menghindari dan papi juga kan tidak marah hanya meluruskan saja jadi kita tetap makan malam bersama ya sayang"
peripun iki, thor???
Giva, Rio ternyataaaa?????
Stella.....???
Allohu Akbar!!!
yg namanya Lambe Ember
yaa tetap gitu..
otak dan mulut si Stel emang udah Expired...
Basiiii...
😁🤣🤣🤣
givaaaa
jujur ammaaatttttt
😃🤣🤣
bang gio...
nonton drakor nya diatas pembaringan
bukan di bioskop....
😃🤣🤣
senangnya hatiku..
hilang pening kepalaku...
itu karena dirimu...
yg gk tahu malu....
Lanjut &cemungut, thorqu... 😍
yuk hayuk Demo demo....
byk duit nih bg Rio....
bagi dong, baaangggg
😄🤣🤣
gercep amat....
😃🤣🤣
Emang si Keket kurang malunya yaa
😄🤣🤣
Sahabatku adik iparku...
eh, masih CALON yaaaaaa...