Sepulang dari pelantikan setelah lulus jadi PNS dengan perjuangan yang berat taxi online yang mengantar Reina pulang dari kantor gubernur kembali ke rumah sang ibu ditabrak oleh truk semen berwarna merah.
Reina kehilangan kesadaran nya dan saat dia membuka matanya yang di lihatnya pertama kali langit langit mewah dengan ukiran berwarna gold dan silver, rumah sakit mana yang memiliki dekorasi mewah dengan kasur yang terasa sangat empuk ini.
"Sakit..." rintih Reina tapi yang keluar malah suara anak kecil selembut bulu.
"Nona muda apa anda sudah sadar..??"
tanya sekelompok wanita bergaun hitam dengan hiasan apron putih dan bandana putih khas pakaian maid abad pertengahan mengelilingi Reina.
"Siapa nona muda, dimana ini...??" tanya Reina dengan wajah ketakutan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chykara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 06
Dapur mansion terletak di lantai dasar ruangan luas dengan banyak rak rak berisi bahan makanan dan wajan wajan serta peralatan makan berbahan stainless.
beberapa pria berseragam putih dan hitam tampak sibuk dengan kegiatan masing masing.
Ada yang memotong sayur memasak dengan wajan besar dan lain sebagai nya.
"kenapa semua orang sudah sangat sibuk bibi?" tanya Beatrice pada Baroness
"Ini dapur buat para pekerja rumah dan ksatria yang sedang bertugas Nona, karena itu jam segini semua nya sudah sibuk persiapan untuk memasak dengan jumlah yang besar dua kali sehari." terang Baroness Richter pada Beatrice.
Beberapa pria yang sibuk itu melihat kedatangan Beatrice dan menghentikan kegiatan mereka.
"Nona..." sapa mereka nada hormat.
seorang pria keluar dari kelompok orang orang tersebut.
"nyonya pengasuh, nona Beatrice tidak biasa nya anda mampir ke dapur mansion" sapa Pria itu dengan nada ramah.
"Nona ingin mengunjungi tempat di mana coklat kesukaan nya di buat" ucap Baroness Richter melihat antusias para koki saat di kunjungi oleh nona mereka.
Sangat jarang melihat tuan dan keluarga nya datang ke area pekerja,baik ke dapur, laundry room hingga ke kamar para pekerja.
Kecuali saat ibu Beatrice Sofia Dallas masih hidup, biarpun statusnya adalah selir Marquess dia sangat di sukai oleh para pekerja di mansion.
Sofia juga sangat suka datang ke dapur mansion untuk membuat berbagai jenis kue. kue kue itu sangat di sukai oleh Marquess Winfrey dan anak anak nya, tapi sayang nya Beatrice sebagai anak kandung belum pernah mencoba mencicipi kue buatan sang ibu.
"kalau gitu langsung masuk saja nyonya Baroness, Nona muda, sangat kebetulan saat ini baron Louis sedang mempersiapkan dessert buat makan siang" ucap Pria itu.
"terima kasih donald" ucap Baroness Richter.
"sama sama nyonya Baroness" ucap mereka.
"terima kasih semua nya untuk pekerjaan kalian yang hebat, kalian benar benar hebat seperti penyihir" Ucap Beatrice dengan suara bayi nya.
"terima kasih nona" Ucap mereka serentak. rona bahagia terlihat jelas di Paras orang orang di sana saat di puji oleh Beatrice, karena staff dapur dan staff laundry adalah para pekerja yang sangat jarang berkontak langsung dengan tuan mereka, dan mendapat apresiasi dari Nona kecil mereka membuat wajah mereka sangat bahagia.
"ayo Nona, bibi antar nona ke tempat baron Louis tapi kalau dia tidak terlalu ramah nona jangan sedih ya, baron Louis memang sosok yang sangat kaku" Ucap Baroness pada Beatrice.
"siapa baron Louis bi?" tanya Beatrice
"kepala dapur mansion, dia yang bertanggung jawab atas seluruh makanan dan pemilihan bahan di mansion ini" jelas bibi pengasuh.
"apa dia hebat?" bisik.Beatrice.
"tentu saja, untuk makanan seluruh keluarga Winfrey dan tamu tamu mansion keluar dari dapur nya" Ucap bibi pengasuh.
"apa dessert juga buatan nya?" tanya Beatrice dengan mata berbinar.
"Tentu saja, Semua makanan anggota keluarga adalah buatannya pribadi, dia tidak mau makanan buat keluarga inti direcoki oleh orang lain" terang Baroness.
"wah... hebat sekali" Ucap Beatrice.
"tentu saja, baron Louis itu dulu nya juga mantan staff Kitchen istana tapi karena dia tidak punya kebebasan berekpresi dengan makanan dia akhirnya mengundurkan diri.
Mata Beatrice berbinar mendengar penjelasan dari Baroness Richter.
" kita sudah sampai nona" Ucap Baroness saat mereka sampai di bagian terdalam dapur mansion. mereka bertemu sebuah pintu yang tertutup rapat.
Baroness Richter mengetuk pintu kayu tersebut.
"siapa" sebuah suara menjawab Ketukan pintu dari dalam.
"ini saya Baroness Richter" Ucap bibi pengasuh dengan jelas.
tak lama menunggu pintu itu pun terbuka dan di depan pintu berdiri seorang pria dengan pakaian koki yang terlihat bersih dan rapi.
"untuk apa Baroness datang kesini lagi setelah berhenti mengganggu dapur ku sejak dua tahun yang lalu" tanya pria itu dengan nada sarkasme.
"saya tidak pernah menggangu dapur Baron, nyonya Sofia lah yang dulu sering menggangu dapur Baron dan membuat berbagai macam dessert" terang Baroness tak kalah sarkasme.
"sama saja, sejak anda datang saat kelahiran nona anda dan nyonya sofia tidak terpisah kan, kalian sering masuk dan mengacau acak dapur ku dengan alasan membuat kue" Ucap Baron Louis.
"apa ibu dan bibi sering membuat kue di sini?" tanya Beatrice sambil menatap dapur itu dengan mata takjub.
dapur itu sangat bersih, di lapisi marmer putih dari lantai hingga dinding. lemari kaca di tepi dinding berisi beberapa piring dan peralatan makan dari keramik putih dan silver. ada juga beberapa set teko teh yang sangat cantik dan estetik.
"Anak siapa yang anda bawa Baroness?" tanya Baron Louis saat melihat Beatrice yang berdiri di samping Baroness sambil menggenggam jemari Baroness.
"jaga ucapan anda Baron Louis, ini nona Beatrice putri bungsu Marquess Winfrey" ucap Baroness memperkenalkan siapa Beatrice.
"anda putri nya nyonya sofia?" tanya Baron Louis dengan ekspresi tak percaya.
"anda bisa melihat wajah Nona jika anda ragu pada jawaban saya Baron" ucap baroness Winfrey.
Nella Richter sengaja bicara seperti itu karena Baron Louis cukup dekat dulu dengan nyonya Sofia. makan dia pasti akan melihat kemiripan yang sangat jelas antara Beatrice dengan sang ibu, kecuali pada warna mata dan rambut Beatrice yang seratus persen mirip dengan sang ayah.
Baron Louis berlutut untuk menyamakan tinggi tubuh nya dengan Beatrice.
"benar benar mirip dengan nyonya" Ucap baron Louis dengan suara bergetar.
"jadi ada apa nona datang ke dapur siang ini?" tanya baron Louis.
"nona ingin melihat bagaimana cara memasak, nona tertarik dengan proses masak terutama dessert, nona selalu bertanya dengan kritis tentang dessert yang beliau konsumsi" Ucap bibi pengasuh.
"Kenapa nona bisa memiliki ketertarikan yang sama dengan nyonya Sofia?" tanya baron Louis.
"Itu mungkin sudah ada dalam darah mereka" Ucap Baroness sambil tersenyum menatap anak asuh yang sedang di gandeng nya.
"saya harap dia tidak sebar bar ibunya dalam menggangu dapur saya" Ucap baron Louis.
walaupun mulut nya berucap dengan kasar tapi mata nya menatap Beatrice dengan penuh kerinduan dan rasa sayang.
"apa Bea boleh bikin kue sendiri?" tanya Beatrice pada baron Louis.
"bahkan kalimat Perkenalan nya pun sama, nyonya juga mengucapkan kata kata itu saat pertama kali datang." ucap Baron Louis.
Baroness tertawa mendengar kata kata baron Louis.
***
