"Kamu kenal dengan saya?" tanya Kapten Zayden Khaled kepada gadis itu seraya menatapnya tajam
"Iya,kamu sepupu satu kali saya,kamu anak dari Puang Dewi Anjani,adik Bapak saya,jadi kita bersepupu kan" jawab Ayra tanpa ragu
"Kalau sudah tahu sepupu,kenapa masih mau menikah? kamu memang cinta sama saya?" tanya Zayden Khaled lagi
"Tidak ji,saya tidak cinta sama kamu,tapi Puang Dewi Anjani yang mau,jadi saya menuruti saja" jawab Gadis itu lagi
Zayden Khaled hanya menarik nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Ayra Mikayla gadis yang cantik itu fakta yang tidak bisa dipungkiri,tapi jika harus membayangkan menikahi adik sepupunya sendiri,membuat Zayden Khaled pusing. dia frustasi dengan keputusan sang Mama tercinta,tapi apa daya dia, apa yang menjadi keinginan Mamanya itulah yang akan terjadi.
"Bagaimana dengan Emiliana,apa yang harus kusampaikan kepadanya" gumam Zayden Khaled
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 23
Setelah makan malam,Kapten Zayden pun menghubungi Emiliana. ada tiga panggilan tak terjawab via video call dari sang Kekasih nya itu.
"Halo Assalamualaikum sayang,maaf shalat ka' tadi abis itu lanjut makan malam,dimana ki'?" tanya Kapten Zayden
"Ini di Aula rumah sakit Kak,liat ki' ramai sekali to' itu kutelpon ki' tadi karena mau ka' bilangi ki' tidak usah dulu dijemput karena masih lanjut acara ku, malam pelepasan rombongan Dokter ke Korea Selatan" ucap Emiliana
Kapten Zayden pun menarik nafas lega,rasa bersalah nya pun sedikit berkurang.
"Tapi ini sayang,ada mau ku kabari ki' bela' tapi jangan ki' marah na',ada musibah sedikit ini" ucap Kapten Zayden ragu-ragu
"Ada apa Kak,kenapa ki'? bicara mi' " ucap Emiliana
Baru saja Kapten Zayden ingin bercerita,tiba-tiba saluran telpon terputus dan ponsel Emiliana tidak bisa dihubungi lagi.
"Hhhmmm... jaringan ji' mungkin ini" gumam Kapten Zayden seraya mengirimkan pesan kepada Emiliana
"Ada musibah sedikit,meluap ki' bendungan di Malino,tertutup ki' akses jalanan ke Makassar jadi tidak bisa ka' pulang ini malam,nginap ka' di penginapan,tapi in shaa Allah besok kuusahakan susul ki' ke Bandara,maafkan ka' sayang,padahal mau sekali ka' ketemu kita sayangku" tulis Kapten Zayden dalam pesannya
Pesan centang satu,Kapten Zayden pun kembali menarik nafas panjang.
Sementara didalam kamar Ayra menelpon Ibu Dewi Anjani
"Halo Assalamualaikum Puang,maafkan ka' na' tidak bisa ka' pulang sama Kak Zayden,gara-gara saya mi' ini,jadi merepotkan Kak Zayden" ucap Ayra
"Waalaikumussalam... tenang mi' Nak,tidak begitu tauwwa' Daeng' mu itu satu,sudah biasa ji' yang begitu-begitu baginya,jangan mi' terlalu khawatir Puang sama Etta' percaya ji' sama kalian,yang penting hati-hati ki' Nak diperjalanan nanti" ucap Ibu Dewi Anjani
"Iye' Puang" ucap Ayra lagi
Telpon pun terputus
Ayra pun menelpon sang sahabat Hannah Nur.
"Halo... Assalamualaikum Han,dimana ki'?" tanya Ayra
"Waalaikumussalam... di Pinrang ka' masih,in shaa Allah rencananya besok sore naik ka' Makassar,bermalam dulu satu malam di rumah ta' baru ki' sama-sama ke Malino to' " ucap Hannah
"Adaka' di Malino ini,sudah mi' ku cek itu rumah, Alhamdulillah bagus ji',cukup untuk kita berdua nanti,tidak bisaka' pulang ini,meluap Bendungan Malino,tertutup ki' akses jalanannya,jadi nginapka' disini, in shaa Allah besok pulang ka' " ucap Ayra
"Allahuakbar... tapi baik-baik ji' to'?" tanya Hannah khawatir
"Alhamdulillah baik-baik ja' in shaa Allah ketemu ki' besok malam dirumahnya Puang" ucap Ayra
"Oke sayangku,istirahat mi' pale',tapi btw... sama siapa ki' kah ke Malino? Hhhmmm...." ledek Hannah
"Woiiii.... Kakak sepupuku anu... diam ki' na' " sarkas Ayra segera
Mendengar itu Hannah hanya tertawa lebar.
Setelah telpon terputus,Ayra pun merebahkan tubuhnya di atas kasur.
"Kodong... tidur dimana mi' ini Kak Zayden eee" gumam Ayra
Sedangkan Kapten Zayden berbaring di atas ambal Mushollah menatap langit-langit Mushollah itu dengan mata mengantuk dan tubuhnya yang lelah.
Aula Rumah Sakit *w*l Br*ss
Acara masih terus berlangsung meriah. musik mengalun merdu. Dokter Emiliana nampak makan bersama para Dokter senior dan Dokter Narendra
"Kalian collab yang apik ya di Korea nanti,jangan bikin mereka kecewa dengan pilihan mereka memilih kalian untuk menjadi pendamping Profesor Jun Kyu Hun, beliau Profesor yang sangat disegani di Hankook University Hospital, manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, raup ilmu sebanyak-banyaknya,waktu kalian tiga tahun di sana,jangan berpikir diluar konteks tujuan utama kalian berangkat ke sana" ucap Dokter Ibrahim Ketua Asosiasi Dokter
"Baik Dokter" jawab Emiliana
"Siap Dokter" jawab Dokter Narendra pula
Setelah makan malam resmi,lanjut pelepasan oleh para dokter muda.
"Kenapa bisa ki' lagi ikut ke Korea Selatan itu, mu ikuti ka' lagi na'?" tanya Dokter Emiliana kepada Dokter Narendra
"Ihhh... geer sekali ki',maaf saja na',lebih duluan ka' mungkin dapat tawaran daripada kita Dinda" sarkas Dokter Narendra seraya meminum jus nya
Dokter Emiliana tetap menatapnya tajam.
"Kenapa? tidak percaya ki' lagi?" tanya Dokter Narendra seraya melirik Dokter Emiliana
"Iya,tidak percaya ka',karena gelombang pertama tidak ikut ki' kesana,kenapa tiba-tiba ada nama ta' ini,apa maksudnya ini eee? pakai orang dalam ya?" sarkas Dokter Emiliana
"Ededeee... sembaranna' na' bilang ini eee... memang tidak ikut ka' tapi ada Profesor ku ikut, jadi saya ini menggantikan Profesor ku Dinda, kah tidak mungkin Profesor ku kesana tinggal, bagaimana rumah sakit kalau Profesor yang pergi?" sarkas Dokter Narendra lagi
Dokter Emiliana pun berpikir sejenak.
"Iya juga ya,oke mi' ku terima alasan ta' tapi ingat ya,sampai di sana jangan ki' suka SKSD ya,stay profesional,ingat itu" ucap Dokter Emiliana seraya berlalu
"Ededeeee... stay Profesional gare'... ujung-ujungnya bisa ki' cinta lokasi Lian" gumam Dokter Narendra
Sejak dulu Dokter Narendra memang sudah naksir berat sama Dokter Emiliana,namun Emiliana lebih memilih cinta sang Kapten Zayden Khaled.
Penginapan Malino
Jam menunjukkan pukul empat lewat tiga puluh menit. alarm ponsel Ayra berbunyi bertalu-talu. dia terkaget dan refleks terbangun,meregangkan badannya sejenak lalu beranjak dengan malas ke kamar mandi.
Sesaat keluar dari kamar mandi,pintu tiba-tiba diketuk pelan.
"Ayra,ini saya eee,buka pintu ta', kebelet ke kamar mandi Ay" ucap Kapten Zayden
Ayra pun buru-buru membuka pintu sampai lupa jika rambutnya hanya terbungkus handuk.
Melihat itu Kapten Zayden pun tertegun sejenak.
Ayra segera menyadarinya,dan refleks berlari meraih selimut,dan membungkus tubuhnya lalu memutar badannya kearah jendela.
"Masuk mi' cepat Kak..." serunya
Kapten Zayden pun terkaget dan respon cepat masuk ke kamar mandi,tanpa menoleh lagi. Ayra pun segera meraih mukenanya dan melaksanakan shalat subuh.
