NovelToon NovelToon
Kekasihku Dokter Tampan

Kekasihku Dokter Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:duniahiburan / Berbaikan / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Wahyu

Jasmine Abelia dan Dandelion Fiorello Rosen adalah dua manusia yang tidak tahu bagaimana caranya menjadi mantan. Mereka sudah putus, namun keduanya masih saling mencintai.

Sampai di suatu malam saat Jasmine pergi ke apartemen Lion untuk mengambil buku miliknya yang tertinggal pasca putus, keduanya tak sengaja menemukan bayi dan dengan terpaksa harus merawatnya dan tidak melapor pada polisi setelah membaca surat yang ditinggalkan oleh ibu si bayi.

Disisi lain Jasmine sudah memiliki pacar baru, namun seiring berjalannya waktu keduanya kembali jatuh cinta karena setiap hari bertemu hingga romantisme itu tercipta lagi.

Hubungan keduanya yang ditentang keluarga membuat semua menjadi serba salah. Mampukah keduanya bertahan dan kembali seperti dulu? lantas bagaimana dengan nasib bayi yang diasuh oleh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Wahyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawaran pertukaran dokter

Hari kerja yang merupakan tempat di mana orang-orang mulai sibuk dengan posisi masing-masing dan tidak sempat untuk bergosip.

"Dokter Jasmine, ada pendaftaran baru untuk masuk ke rumah sakit yang lebih besar dan saya rasa anda bisa ikut mendaftarkan diri ke sana."

Jasmine melihat perawat yang sering membantunya itu memberikan sebuah persyaratan untuknya agar bisa masuk ke rumah sakit yang lebih besar dan gaji yang lumayan.

Langsung dilihatnya secarik kertas itu kemudian dirinya meletakkannya lagi hanya dengan melihat nama rumah sakit yang tertera paling atas di dalam surat tersebut.

"Ah, mungkin lain kali."

Perawat itu melihat Jasmine terheran-heran, "Kenapa, Dok? Anda bisa bergabung dengan orang-orang yang lebih kompeten daripada dokter rumah sakit ini."

Bukan Jasmine tidak mau, hanya saja rumah sakit yang ditunjukkan oleh sang perawat adalah rumah sakit tempat Lion bekerja dan sudah jelas ada keluarga pria itu.

Tidak mungkin dirinya langsung ke sana karena sama saja masuk ke kandang singa. Pasti Dahlia juga akan menuduhnya menggoda Lion lagi, meskipun semalam ia telah menyetujui kembali bersama pria itu.

"Ada juga pertukaran dokter dan perawat bulan depan, walaupun hanya 3 bulan tetap saja hal itu bisa dijadikan pengalaman penting!"

Jasmine bahkan tidak tahu menahu akan hal ini, "Dari mana kau tahu, Sus?"

"Tentu saja saya tahu, Dok. Banyak sekali dokter dan perawat yang berusaha keras agar masuk dalam project ini termasuk saya!"

"Memangnya mau ditukar di rumah sakit mana?"

Perawat itu kemudian mengambil nafas dalam dan tersenyum lebar, "Rumah sakit pusat!"

Jasmine menelan salivanya karena ternyata tujuannya saja sama seperti surat yang disampaikan padanya.

"Oh, semoga berhasil!" ujarnya memberikan sebuah semangat untuk perawatnya ini.

Melihat dokter yang dirinya bantu tampak tidak bersemangat, akhirnya perawat tersebut bertanya.

"Anda akan ikut atau tidak, Dok?"

Tentu saja tidak.

Jasmine takut sekali bertemu dengan Dahlia setelah dirinya menyetujui permintaan Lion semalam. Bisa saja ia disingkirkan dengan mudah jika berada di sana, walaupun dalam lubuk hatinya ia sangat ingin bekerja di rumah sakit sebesar itu.

"Biarkan saja yang lain, aku sudah nyaman di sini. Hehe..."

"Ah, rumah sakit itu besar sekali dan semua alat-alatnya sudah lengkap dan juga canggih. Anda yakin tidak mau ikut mencalonkan diri?"

Gadis itu dengan cepat menggeleng karena merasa tidak perlu dan memang seharusnya menjauh dari Lion ketika sedang bekerja.

"Tidak. Terima kasih banyak sudah memberitahuku," jawabnya.

Tok! Tok! Tok!

"Permisi, Dokter Jasmine. Direktur ingin bertemu dengan anda," seorang lelaki yang Jasmine kenal tampak membuka pintu sedikit dan mengatakan hal tersebut.

"Baik. Aku akan ke sana sekarang!"

Tak lama lelaki itu berlalu dan membuat perawat yang bekerja bersama Jasmine itu menaikkan sebelah alisnya, "Tumben sekali Pak Direktur memanggilmu ke ruangannya? Jangan-jangan kau mendapatkan jalur VIP."

Jasmine menggelengkan kepalanya, "Ah, kau ini... Ya sudah. Aku mau ke sana dulu!"

"Baiklah, Dok."

Tak lama kemudian Jasmine keluar dari ruangannya dan beralih menuju lift untuk segera menemui sang direktur.

Sebenarnya kinerjanya di tempat ini cukup baik dan dinilai lebih kompetitif daripada dokter yang lain. Berkali-kali Jasmine mendapatkan pujian namun wanita itu memilih untuk merendah dan tetap bersikap apa adanya.

Beberapa dokter tidak suka padanya karena sang direktur seolah memberikan jalur spesial untuk dirinya sehingga menjadi kecemburuan publik karena terlalu jelas.

Menaiki lift dan sampai pada lantai atas akhirnya dirinya mengetuk pintu tersebut lalu masuk dan tampaklah seorang pria tua yang mungkin sekarang berusia sekitar 50 tahun tengah menyambutnya dengan senyuman khas.

"Selamat pagi, Pak. Apakah anda memanggil saya?"

Sang direktur itu mengangguk dan mempersilahkan Jasmine untuk segera duduk karena ada hal penting yang ingin ia sampaikan.

"Ya. Aku memanggilmu."

Kemudian keduanya duduk berhadapan dan seperti biasa sang direktur memberikan sebuah tawaran untuknya, "Aku terkesan dengan kinerjamu, Dokter Jasmine. Kau bahkan menjadi dokter spesialis gizi favorit di tempat ini, aku sangat berharap jika kau bisa menaikkan karirmu ke rumah sakit yang tingkatannya lebih tinggi."

Dada gadis itu berdebar cukup keras setelah menyadari jika mungkin saja sang direktur menyuruhnya untuk mengikuti pertukaran dokter di rumah sakit pusat yang mana ada Lion di sana.

"Terima kasih pujiannya, Pak Direktur."

Pria tua itu mengangguk dan kemudian bertanya padanya, "Maukah kau mengikuti pertukaran dokter di rumah sakit pusat bulan depan?"

Jelas, singkat dan padat namun berhasil membungkam gadis itu seribu bahasa.

Tentu saja Jasmine sangat ingin karena rumah sakit tempat Lion bekerja adalah tempat terbaik. Sayangnya, dirinya takut sekali dengan Dahlia karena sudah pernah berjanji untuk tidak lagi dekat-dekat dengan Lion.

"Kau masih muda dan memiliki kemampuan yang cakap. Aku sebagai seorang direktur mempromosikan dirimu untuk masuk ke rumah sakit tersebut karena merasa bahwa kau mampu bersaing dengan dokter lain. Ini demi kebaikanmu juga," jelasnya.

Bersyukur karena direktur tersebut sama sekali tidak mempermasalahkan dirinya yang terkadang selalu menghindar.

"Tapi, Pak..."

"Dokter Jasmine, banyak sekali orang-orang yang ingin masuk ke sana. Kau akan menyesal jika menolak hal ini, karirmu harus naik ke tingkat yang lebih tinggi. Kuharap kau menyetujui apa yang sudah kulakukan..."

Namun, Jasmine memilih untuk memikirkannya nanti karena rasanya aneh sekali bekerja di tempat sama dengan kekasihnya.

Ah, kata kekasih terdengar sangat manis karena semalam mereka baru saja balikan.

"Bolehkah saya memikirkan ini nanti, Pak?"

Direktur itu mengangguk, "Pikiranlah! Tetapi aku hanya memberimu waktu tiga hari."

Jasmine tersenyum, "Baik. Terima kasih sudah memberikan saya waktu untuk menjawabnya, Pak."

"Ya. Sama-sama. Aku akan bangga sekali jika kau menyetujuinya!"

Akhirnya pembicaraan itu berakhir. Tinggallah Jasmine yang galau karena harus memilih antara menaikkan karirnya atau menolak hal ini lagi dan lagi.

Keluar dari ruangan direktur, dirinya mengambil nafas dalam lalu berpikir kembali agar semuanya berjalan lebih baik.

"Ibu Lion bilang padaku bahwa kami tidak setara dalam urusan harta. Tetapi... Beliau juga mengetahui bahwa dokter kecil sepertiku tidak akan mampu bersaing dengan banyak dokter lainnya."

Jasmine berjalan pelan dan masih berbicara sendiri.

"Jika aku berhasil masuk dengan kemampuanku, meskipun berada di rumah sakit yang sama... Bukankah aku termasuk berhasil mematahkan perkataannya tentang ketidaksetaraan dalam beberapa hal?"

Jasmine tidak tahu akhir cerita seperti apa kisah cintanya nanti bersama Lion.

Namun, dirinya berharap jika setelah ini semuanya membaik dan ia bisa membuktikan diri pada Dahlia.

"Akan ku buktikan!" Jasmine kepalkan tangannya dan akan membuktikannya nanti.

1
Yani Cuhayanih
ivy sangaaat mengejutkan....
Yani Cuhayanih
bilang saja macan liar adalah lion
Yani Cuhayanih
sebaiknya lion cepat menikah dengan jasmine walaupun hanya di saksikan oleh tuan dion sendiri
Assyifa Nabila Saputri
up donk thor
Yani Cuhayanih
semoga berahir baik
Assyifa Nabila Saputri
up thor
Yani Cuhayanih
lion kau memperkeruh suasana....gawaaaat runyaaaam boleh kah aku paketkan nyonya dahlia ke taman bunga di afrika dekat gurun pasir sekalian..jd orang sombong amaaaaat ....
Sahduati
lanjutt😘
Olny Julia N
cepet lanjutin ga thor!!!
Olny Julia N
gue suka gaya lu jasmine!!
Olny Julia N
karna ulah kau kanaa!!!!!
Yani Cuhayanih
kenapa harus berpisah hanya karena masalah beda status kekayaan
Yani Cuhayanih
menarik cuuus lanjuuut
Maito
Jatuh cinta 💖
Habibah Habibah
Karakter-karakter dalam cerita ini memiliki dinamika yang menarik.
Pena_Penantian99
kak dian.... semangat 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!