Setelah dijemput dari desa dan dinikahi, pada akhirnya nasib buruk tetap menimpa Danastri. Faktanya, ia dijemput dan dinikahi hanya untuk dijadikan sebagai rahim pinjaman bagi istri Sanungga.
Setelah Sanungga dan istri pertamanya mendapat dua anak kembar dengan proses fertilisasi in-vitro pada Danastri. Danastri diperlakukan baik kemudian diajak berlibur oleh Sanungga yang memberikan malapetaka lain bagi Danastri. Danastri akhirnya didorong jatuh dari tebing sampai nyawanya terenggut.
Tapi ternyata, Danastri terlahir kembali dan berhasil melarikan diri sebelum proses infiltrasi dimulai, yang mengejutkan adalah ia tetap hamil anak kembar!
"Jadi, apakah si kembar dikehidupan sebelumnya benar-benar anakku?!" Gumamnya tidak percaya.
Disamping itu, pembalasan dendam dari Danastri, tetap berjalan sedikit demi sedikit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serigala Kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Janitra
*
*
Setelah menyelesaikan transaksi, dengan mobil dan supir sewaan yang di dapat mendadak dari show room tersebut, akhirnya Danastri pergi ke hotel Heavenly untuk menyelesaikan pembayaran terakhir dan pembelian tanah di sekitar hotel.
Begitu sampai, ternyata Tuan Serga sudah menunggunya di lobi hotel, karena memang sebelumnya Danastri sudah menghubunginya perihal kedatangannya ke hotel sesuai dengan janjinya.
"Nona, akhirnya kau datang." Sambut Tuan Serga seraya tersenyum. Menyambutnya dengan sangat ramah dan baik.
Danastri menganggukkan kepalanya. Lantas mengikuti Serga memasuki kantornya, meninggalkan mobil dengan security hotel dan supir sewaan, menjaga mobil baru Danastri agar tidak hilang. Tetapi di tahun-tahun ini, orang-orang yang sedikit kurang dalam hal ekonomi tidak akan bodoh dengan mencuri mobil milik orang yang lebih tinggi. Jadi Danastri juga tenang-tenang saja.
"Sebelum membahas urusan kita, nona, setelah kau pergi hari itu sebetulnya keesokan harinya ada orang yang datang menawar hotel padaku." Jelas Serga dengan hati-hati dan penuh perhitungan, agar tidak menyinggung Danastri.
"Maksudmu sekertaris Gardana Janitra, dari keluarga Janitra? Pebisnis no 1 di negara ini?" Tanya Danastri dengan raut tenang. Meski ia tidak pernah tahu bagaimana rupa mereka, nama ini jelas familiar baginya.
"Benar, nona! Bagaimana kau tahu?" Tanya Serga dengan raut yang amat sangat terkejut.
Benar, orang inilah yang mengincar hotel Heavenly. Mereka tahu tentang berita pembangunan lebih awal karena kekuasan dan relasi bisnisnya di pemerintahan. Tapi sayang sekali, Danastri lebih dulu mengakuisisi hotelnya. Entah apakah keluarga Janitra akan mencarinya atau tidak, mari tunggu saja dengan tenang.
Hal bagus juga, ia bisa mengembangkan relasi di antara keduanya. Tentu saja untuk kelangsungan bisnis di masa depannya, yang akan membantu pertumbuhan bisnisnya.
Danastri tersenyum kecil. "Alasan apa yang kau berikan pada mereka untuk menolaknya?" Tanya Danastri. Ia lebih memilih mencari tahu alasan Serga, bagaimanapun jawaban Serga akan memperkuat keyakinan Danastri padanya.
"Aku memang tidak berdaya di hadapan keluarga Janitra, meskipun hanya seorang sekertaris. Tetapi aku orang yang berprinsip, nona. Kita berdua sudah menandatangani perjanjian dan kontrak. Jadi aku dengan tegas mengatakan, sebesar apapun harga yang diberikan mereka, aku tetap tidak akan menyerah pada kerja sama kita, nona." Jelas Serga dengan raut serius.
"Bagus! Jawabanmu sangat berdedikasi." Ucap Danastri puas. "Sekarang, mari bahas masalah kita. Pembayaran dan pembelian. Berapa harga yang harus aku keluarkan untuk tanah, selain dari pelunasan hotel?" Tanya Danastri.
"Tanah disekitar sini ada dasarnya tidak diinginkan, jadi ketika aku meminta pembelian pada pemilik tanah, kecuali tanah milik pemerintah yang nona maksud, mereka dengan cepat setuju tanpa menawar untuk menaikkan harga. Bahkan ketika aku menawar dengan harga lebih rendah, mereka tetap setuju." Jelas Serga, seraya mengeluarkan sertifikat dan surat perjanjian, menyimpannya di atas meja di hadapan Danastri.
Danastri mengambilnya dan membacanya satu persatu. Ucapan Serga memang sesuai dengan harga-harga yang tertera di surat perjanjian.
"Semua tanah kosong di sekeliling hotel, termasuk dua rumah besar di belakang hotel, Semuanya hanya berharga seitar 70 an juta, nona." Ucap Serga, yang sudah menghitung keseluruhan harganya. Ia bahkan memberikan harga aslinya pada Danastri, membuat Danastri diam-diam menaikkan kepercayaan dan kagum atas dedikasinya.
"Tanah ini sangat luas, juga dua rumah di belakang begitu besar, benaran 70 juta?" Tanya Danastri, ia juga terkejut dengan harga murah ini. Karena memang hotelnya juga masih ada di pinggiran ibukota.
"Benar, pada dasarnya disini memang tidak banyak penghuni, tetapi karena adanya krisis dua tahun terakhir, beberapa orang di belakang hotel memilih pulang ke desa dan merantau ke kota lain yang lebih baik." Jelas Serga.
Danastri menganggukkan kepalanya. "Bagus! Aku puas dengan kinerjamu." Ucap Danastri lagi, seraya mengeluarkan dua lembar cek 100 jutaan dan memberikannya pada Serga. "100 juta melunasi, 70 juta pembelian rumah, 20 juta habiskan pada hotel, ini rancangan renovasi yang aku buat, tolong kau urus semuanya. 10 juta adalah upah untukmu, karena sudah susah-susah menghubungi tiap orang untuk pembelian tanah dan pengurusan hotel." Jelas Danastri lagi seraya menganggukkan kepalanya pada Serga yang menatapnya terkejut.
"Nona, 10 juta, aku rasa terlalu banyak?" Ucap Serga tidak yakin.
"Tidak, kau pantas mendapatkannya. Hanya saja, kerjakan pekerjaanmu dengan baik. 10 juta hanya bonus untukmu, gajimu akan tetap di bayar di akhir bulan, bulan depan. Karena awal bulan ini, kau sudah mulai bekerja mengawasi renovasi hotel." Jelas Danastri. "Oh benar, tolong carikan perusahaan konstruksi yang baik. Aku mau membangun perusahaan di samping hotel. Ini design perusahaannya. Sisanya, suruh kepala kontruksinya menghubungiku nanti." Lanjut Danastri, kembali menyerahkan kertas berupa design bentuk perusahaan.
"Mengerti, nona! Kebetulan aku ada kenalan dalam hal ini. Aku jamin, perusahaan konstruksi yang akan aku rekomendasikan bisa membuatmu puas." Ucap Serga setuju dengan cepat.
"Bagus. Aku percayakan semuanya padamu. Hubungi saja orangnya lalu arahkan padaku untuk diskusi lebih lanjut." Balas Danastri. "Semuanya sudah jelas dan selesai, aku masih ada urusan." Lanjut Danastri seraya beranjak dari kursi di hadapan Serga.
Meninggalkan Serga yang menatap Danastri dengan tatapan kagum. Dalam hatinya, Danastri menjadi orang yang berdedikasi saat ini. Niatnya yang akan pindah setelah menemukan pekerjaan lebih baik, tiba-tiba saja padam. Tidak ada lagi pikiran ingin pindah setelah melihat perlakuan Danastri padanya.
Meski wanita dan lebih muda dari dirinya, perlakuan dan kesopanan Danastri tetap ada, membuat penilaian Serga sendiri menjadi lebih tinggi padanya, tanpa Danastri sadari.
Di sisi lain, Danastri mampir ke bank, memindahkan uang di cek ke rekeningnya. Agar lebih aman tersimpan.
Setelah selesai, ia mampir ke tempat pembuatan SIM. Yang mana SIM nya bisa diambil dalam kurun waktu seminggu.
Barulah setelah itu Danastri pulang dengan supir sewaan yang sama. Sampai akhirnya sampai di depan rumah, karena halamannya yang luas, mobil jelas bisa masuk. Apalagi warung kecil sang ibu juga sudah tidak ada, jadi bisa langsung dimasukkan ke halaman.
Setelah membuka gerbang, mobil masuk, sudah ada Ayah, Ibu, dan Adiknya Wudira yang terlihat menatap kedatangannya dengan cemas dan gugup. Di sisi lain halaman juga ada dua motor yang dibelinya terparkir rapi.
Ketika Danastri keluar, kedua orang tuanya langsung berjalan mendekatinya, tetapi Danastri membayar jasa supir sewaannya lebih dulu. "Pak, maaf merepotkan ya, saya butuh tukangnya hari ini, sekalian bapak carikan saja." Ucap Danastri sebelum akhirnya menyapa orang tua dan adiknya. Ketika supir tersebut pergi dengan persetujuannya.
Danastri bermaksud menjadikan lahan kosong di tengah antara dua rumahnya dijadikan garasi. Itulah sebabnya ia membutuhkan tukang.
"Nduk, coba jelaskan apa maksudnya ini semua?" Tanya Ibunya dengan cemas, menatap tiga kendaraan yang terparkir. Beberapa tetangga yang sejak sebelum makan siang penasaran, semakin penasaran ketika Danastri datang dengan mobil.
*
*
Halo! Aku ga jadi libur, ya 🤗
Selamat membaca 🤗❤️🔥
sedikit yg kurang pas, akan lbh baik kalo sejak kedatangan Jev dan rombongan langsung diperkenalkan satu persatu..
semangat terus thor.. smg karya2 mendatang lebih sempurna dan smakin sukses meraih hati readers. aamiin.😊💪🙏
terus melakukan program bayi terus hamil kembar
lah nanti di juga hamil kembar
besar kemungkinan dia hamil anaknya sendiri dengan pria asing tersebut