Hidup haruslah slalu kuat meskipun kadang kau akan merasakan sakit hari,tapi tersenyumlah karena dengan itulah aku membasuh lukaku.
Aku meilinda dan inilah kisah hidupku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora Borealis77, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Kediaman Ibu Ratih dan ayah teguh
"Angel,Mei,Cen ayo makan?"panggil ibu dari ruang makan pagi itu,sementara anak lelaki mereka sudah ada di meja makan menikmati sarapan pagi nya.
Sedangkan semua anak perempuannya masih berada di kamar masing masing,seperti biasa kesibukan seorang anak perempuan akan jauh berbeda dengan anak laki laki yang lebih simpel,dan juga dalam mempersiapkan diri Budi yang penderita disabilitas tentu saja di bantu ibu nya dalam melakukan kegiatan sehari hari maka dari itu ia akan lebih cepat selesai dari pada anak perempuan yang masih harus mematut dirinya di meja rias,karena angel,Mei dan Cen akan berangkat bekerja dan kesekolah,begitulah kesibukan anak anak perempuan di pagi hari.
"iya Bu sebentar lagi",ucap Angel yang menyahut panggilan ibunya
"Cepatlah,kalian bisa telat nanti dan tidak sempat untuk sarapan"ucap ibu lagi
Sementara itu di meja makan,ayah juga berada di situ untuk sarapan.
"Bu,bagaimana apa kau tetap mau berinvestasi di saudaramu itu"tanya ayah pada ibu
"Iyalah yah,aku mau mencari uang lebih untuk keluarga kita,aku rasa Arman tidak mungkin membohongiku"jawab ibu pada ayah yang bermuka masam.
Ayah teguh hanya takut kalau ini semua cuma akal akalnya keluarga ibu saja karena melihat toko mereka yang lumayan ramai,sedangkan ibu Dimata ayah sangat polos untuk tahu hal yang seperti ini,karena ibu hanya mengenal orang orang baik disekitarnya tanpa tahu tentang kelicikan di dunia luar.
"Bu aku hanya takut saja karena itu bukanlah uang yang sedikit bagi keluarga kita"ucap ayah teguh
"Kita harus mempertimbangkan semua dengan matang Bu,jangan sampai nanti kita menyesal"ucap ayah lagi
"Gak akan yah,yakin aja sua akan baik baik saja"sambung ibu dengan antusiasnya
"ah...sudahlah pusing aku dengan sifat keras kepalamu bu,aku akan bekerja dulu!"ucap ayah sambil berlalu keluar
"Bu apa yang terjadi?"tanya Budi pada ibu
"ah tidak ada apa apa,cuma sedikit beda pendapat aja,jangan khawatir ya"ucap ibu menenangkan Budi yang sedang kebingungan
"Selamat pagi semua"ucap Angel pada ibu dan Budi yang ada di meja makan,diikuti oleh Mei dan Cen di belakangnya
"Kenapa lama sekali kalian ini"ucap ibu
pada anak perempuannya
Merekapun mengelilingi meja makan untuk segera memulai sarapannya
"lho Bu,ayah mana?tanya Mei pada ibu
"Ayah sudah lebih dulu sarapan tadi Mei,karena menunggu kalian yang terlalu lama kemeja makan.
"Oh begitu ya"
"Oh ya Mei bagaimana dengan ujianmu,apakah semuanya berjalan lancar?"tanya ibu
"Ibu slalu bertanya pada Mei aja,aku tidak ditanya aku juga sedang ujian lho Bu"ucap Cen yang sedikit cemburu
"Oh iya,kamu juga ujian kenaikan kelas ya cen"kata ibu agi
"bagaimana apa ada kesulitan"tanya ibu lagi pada Cen
"syukurlah kalau begitu"ucap ibu lagi
Begitulah mereka makan bersama pagi itu sambil membicarakan hal hal kecil.
Sementara ayah yang sedang kesal pada ibu,sedang melayani para pelanggan yang sedang mencari bahan bahan keperluan rumah tangga mereka
"Ini Bu barangnya"Ucap ayah yang sedang melayani pelanggannya
Beberapa saat kemudian ibu pun keluar untuk membantu ayah di toko mereka
"Kami berangkat dulu yah ,Bu"ucap Mei dan Cen yang mengikuti di belakangnya.
Begitulah mereka berangkat kesekolah masing masing di pagi itu.
"hati hati anak anak" ucap ibu lagi
Dan ibupun duduk kembali sambil mengawasi orang,yang sedang berbejanja di tokonya
"Bu sepertinya kita harus menambah barang barang yang sudah habis"ucap ayah sambil mencatat barang barang yang akan di belinya.
"Barang apa saja yah yang sudah habis"tanya ibu lagi sambil melihat pada ayah yang sedang mencatat semua barang barang di toko.
"lihatlah ini yang sudah aku catat di dalam buku ini"ucap ayah sambil
memberikan buku yang baru saja ia gunakan untuk membuat stok barang habis.
"Baiklah,sepertinya kita harus segera mencarinya"ucap ibu lagi
Sementara Mei yang sudah mengantar adiknya dan sedang berjalan sendirian kesekolahnya pagi itu,dikejutkan dengan tepukan ringan di bahunya.
"Hei...melamun saja!"ucap seseorang yang ternyata adalah Rani yang sedang berjalan dibelakang Mei,karena mereka sudah masuki pintu gerbang dan akan menuju kelas mereka masing masing
"hehh....kau mengagetkan ku saja"ucap Mei lagi
"hahaha......padahal aku sudah memanggilmu berulang ulang"jelas Rani lagi
"Tapi dasar kau saja yang tidak fokus dan hanya melamun saja,atau kau sedang menghitung langkah kakimu,karena yang aku lihat pandangau sallu melihat ke sepatumu saja"ucap rani lagi sambil tertawa
Begitulah sepanjang jalan,mereka slalu beeboncang hal agak kecil dan saling bercanda dengan riang.
*Haloo...sayanggg...apa kau baru saja datang?"ucap sebuah suara yang berjalan berjejer di samping Rani,membuat ia terlonjak karena kaget dengan suara yang tiba tiba saja muncul di sampingnya.
"Hehh. apa sayang sayang!!jangan manggilku seperti itu...kau pikir aku kekasihmu...menyebalkan!"ucap Rani pada seseorang yang tidak lain adalah penggemar setia Rani yaitu Adrian.
"Awas saja kalau keu memanggolku seperti itu lagi...sangat menyebalkan"ucap Rani lagi
Adrian adalah seorang anak laki laki yang cukup tampan dengan badan yang agak kurus dan sedikit putih.
Adrian tinggal bersama dengan orang tuanya yang berprofesi sebagai guru disebuah sekolah dasar yang cukup terkenal di kota itu.
Ibunya merupakan guru di sana dan ayahnya seorang kepala sekolah,sebenarnya ia adalah anak yang cukup baik namun entahlah mungkin karena faktor pubertas ia slalu suka mengganggu Rani denah panggilan tersebut.
Adrian sangat suka melihat wajah merah Rani yang sedang diganggu ya,bagi Adrian Rani terlihat lebih manis ketika sedang marah padanya,aneh memang.
"Heh...jauh jauh sana,kau mengganggu acaraku bersama temanku saja"usir Rani lagi
"Mei apakah aku mengganggumu?"tanya Adrian pada Mei yang sedang tersenyum geli melihat tingkah kekanakan Rani.
"Oh...tentu saja tidak,silahkan kalau kau mau berbincang dengan Rani,hahaha"tawa Mei lagi sambil meledek Rani
Meskipun Mei terlihat agak tertutup pada orang lain,namun ia akan menyambut baik orang yang datang dengan membawa sejuta rasa pertemanan.
Ia sebenarnya suka berteman dengan siapa saja,tapi ia akan tidak suka pada seseorang yang mulai suka mengatur dan membatasi geraknya.
"Meiii!!kau benar benar teman yang tidak bisa diandalkan!!!teriak Rani padaei yang berlalu pergi dengan tertawa geli
"Hei. awas saja kau ya!aku akan memecatmu dari pertemanan kita!!!!teriak Rani lagi yang hanya di jawab dengan lambaian tangan dari Mei.