I Love You Papa Darius

Dan ketika mendengar itu dari Darius, Alena tanpa menunggu lagi maju kemudian dia langsung memukuli Darius dengan tongkat bisbol, makian demi makian Alena lontarkan pada lelaki yang pernah dia cintai, sedangkan Darius hanya berdiri di tempatnya menerima apapun yang Alena lakukan Seraya memejamkan matanya karena tentu saja pukulan Alena sangat membuatnya sakit.

Tidak hanya memukuli Darius dengan bisbol saja, Alena juga melemparkan semua barang-barang pada tubuh lelaki itu, bahkan dia melemparkan guci yang besar ke kepala Darius hingga Darius terjatuh di lantai. Namun lelaki itu berusaha untuk terus mempertahankan kesadarannya.

Detik itu, Alena melampiaskan emosi yang tertahan selama 4 tahun dengan memukuli, menyiksa tubuh Darius dan juga memaki Darius, semua barang-barang di sekitar Alena tentu saja Alena lemparkan pada lelaki itu.

"Bangun kau bodoh, bangun!" Alena berteriak ketika Darius sudah tergeletak di lantai dengan keadaan tak sadarkan diri, darah mengucur ke lantai tentu, saja darah itu dari kepala Darius karena beberapa kali Alena melemparkan guci dan juga memukul kepala Darius dengan sangat kencang.

"Bangun! Aku belum selesai menyiksamu!" Alena kembali berteriak, dia seperti senang menyiksa Darius tapi air mata sudah keluar membasahi pipi wanita itu.

"Alena!" Ken berteriak ketika masuk ke dalam kamar, Dia baru saja pulang dari luar karena tadinya dia ingin menginap di rumah temannya yang berada di negara itu, tapi entah kenapa perasaan Ken mendadak tidak enak jadi Dia memutuskan untuk pulang. Ketika dia masuk ke dalam rumah, dia mendengar suara teriakan Alena, hingga dia langsung bergegas masuk ke dalam kamar.

"A-Alena!" Panggil Ken, lelaki itu bergidig ketika melihat raut wajah adiknya tampak menyeramkan.

"Papa!" Pekik Ken, dia melupakan ketakutannya pada Alena ketika dia melihat Darius terkapar di lantai, karena memang Ken yang mengatakan pada Darius tentang kepulangan Alena ke negara itu hingga Darius memaksa ikut..

"Papa!" Ken membungkuk kemudian berusaha menepuk-nepuk pipi Darius, dan tak lama tubuh Ken diam membeku ketika melihat darah dari kepala ayahnya.

"Ken, ini setimpal untuknya, dia harus mati Ken, dia harus mati." Alena bisa saja mengatakan itu, tapi tatapan matanya menatap Darius dengan tangis yang berlinang,

Dan sedetik kemudian Alena ikut tidak sadarkan diri

***

4 tahun kemudian

"Cia!" Alena berteriak ketika putrinya keluar dari sekolah, hingga Cia, gadis kecil yang kini menginjak 6 tahun itu tersenyum. Dia berlari ke arah ibunya, membuat Alena tertawa karena Cia berlari begitu lucu, apalagi tubuh gadis kecil itu begitu gemuk dengan pipi yang chuby membuat semua badannya bergerak ketika berlari.

"Mama, bukankah paman Ken yang menjemputku? Kenapa Mama Yang menjemputku?" Tanya Cia, Alena tidak menjawab, dia malah membungkuk kemudian menciumi pipi gembul putrinya.

"Hmm, mama sedikit lenggang hari ini, jadi ayo kita berenang." Alena langsung membukakan pintu mobil untuk Cia.

Alena yang sedang mengemudi tersenyum ketika melihat Cia sedang bernyanyi sambil menonton ponselnya, dan ketika di lampu merah, Alena melihat seorang polisi yang sedang bertugas di jalanan, otomatis Alena juga langsung teringat Darius. Namun dengan cepat Alena menggelengkan kepalanya, dia tidak mau lagi melihat pada masa lalu karena Sekarang dia sudah bahagia bersama Cia.

Setelah kejadian Alena menghajar Darius sampai Darius terkapar tidak sadarkan diri, tentu saja Jayden dan Nana langsung menyusul, dan mereka mengamankan Alena serta menenangkan Putri mereka. Sedangkan Darius langsung dibawa ke rumah sakit, dan ternyata Darius mengalami koma karena perdarahan di otaknya.

Entah ide dari mana tiba-tiba Jayden terpikirkan sesuatu, dia berpikir bagaimana jika Alena mengadopsi anak dari panti asuhan, agar putrinya bisa sembuh karena yang menjadi titik depresi Alena adalah kehilangan anaknya. Sebenarnya 4 tahun lalu Jayden juga sudah berpikir, untuk mengadopsi anak dari panti asuhan untuk Alena, tapi Jayden takut kondisi Alena semakin parah.

Dan ketika Alena mengamuk lagi pada Darius, Nana dan Jayden tentu saja takut putri mereka akan kembali seperti dulu, hingga pada akhirnya dalam sekejap Jayden memutuskan untuk membawa Alena ke panti asuhan PP agar Alena bisa mengadopsi bayi.

Dan ketika datang ke panti asuhan, Alena langsung jatuh hati pada balita yang berusia 2 tahun, dan balita itu sepertinya baru saja ditinggalkan oleh orang tuanya ke panti asuhan. Dan balita itu adalah Cia.

Saat pertama kali bertemu dengan Alena, Cia yang saat itu berusia 2 tahun menatap Alena dengan tatapan sedih, begitupun dengan Alena yang seolah bisa merasakan kesedihan balita itu.

Bahkan ketika masuk ke dalam panti asuhan dan pertama kali melihat Cia, Alena langsung memeluk gadis kecil itu, dia tidak mau melihat anak lagi dia hanya ingin mengadopsi Cia.

Dan sepertinya kehadiran Cia memberikan efek yang luar biasa Untuk Alena, Alena seperti mendapatkan hidupnya kembali. Dan semenjak kehadiran Cia, Alena benar-benar bertekad untuk melupakan lukanya, karena dia ingin membesarkan Cia dengan baik.

Alena tahu saat itu Darius koma karena ulahnya, tapi Alena berpikir itu adalah hal yang pantas untuk Darius dapatkan. Alena sembuh mungkin bukan karena kehadiran Cia saja, tapi juga karena sebelum bertemu Cia Alena sudah puas menyiksa tubuh Darius, dia sudah berhasil menyalurkan amarahnya pada sumber lukanya.

Dan setelah fokus pada kehidupannya dengan Cia, Alena tidak ingin lagi memperdulikan Darius walaupun saat ini lelaki itu menghilang, dan Alena juga enggan bertanya kepada keluarganya tentang keberadaan Darius, entah lelaki itu masih hidup atau sudah mati

Dan ternyata Darius .....

Ga apa2 yaa Alena adopsi Cia, biar ga sedih Mulu idupnya wkakaka

100 komen dulu cintaa 😌