NovelToon NovelToon
Love Journey In September

Love Journey In September

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nabila

Dikala kehidupan yang kamu jalani tidak berjalan dengan apa yang kamu mau, hanya bisa berharap bahwa ada keajaiban untuk memberikan kebahagiaan. namun siapa sangka bahwa ada kejutan di hari-hari yang kamu jalani, di awali masa sekolah yang berwarna dengan masalah percintaan yang membuat menjadi gundah. akankah mereka bisa kembali bersama???

*Pantengin keseruan mereka dengan para tokoh yang emosional.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dilema

~ TIdak ada yang istimewa, selain money.

Pagi-pagi Nayesha mendapatkan telepon dari Izora langsung terburu-buru datang kerumah sakit Kawari Bandung, Dengan waktu berapa jam aku sudah sampai di koridor dengan langkah cepat untuk menuju ruangan 203, selepas dari ruangan operasi para suster langsung memindahkan ke ruangannya kembali.

Saat sudah berada di depan pintu aku mendengar tertawa dari dalam, hingga aku enggan untuk masuk ke dalam. dengan satu tarik nafas aku mendorong knop pintu hingga menimbulkan suara. Izora yang mendengar ada seseorang yang datang langsung membalikkan badan untuk melihat ke arahku.

"Ibu, ini nona Nayesha yang sudah banyak membantuku di sini," Mendengar perkataan Izora aku langsung tersenyum canggung ke arah mereka.

Ibu Izora melihat ke arahku sambil tersenyum samar, "Sini nak." perintahnya saat aku masih terdiam di dekat pintu.

Aku melangkahkan kaki untuk mendekat ke arah mereka, dan Ibu Izora masih terus menatap ku.

"Terimakasih banyak atas bantuanmu," seloroh Ibu Dona yang melihat ke arahku.

Aku langsung menjawab, "Iya Bu, sama-sama." Dengan senyum manis di bibirku.

Izora yang melihatku tersenyum manis langsung tersenyum simpul melihatnya,

"Kirain nona akan datang malam hari." cakap Izora.

"Kalo malam aku lembur, makanya aku ke sini sekalian." balas ku ke arah Izora.

Izora langsung terasa bersalah karena Nayesha sudah banyak membantuku, "Maaf aku sudah banyak merepotkanmu nona."

"Aku tidak merasa di repotkan sama sekali." sahutku.

Izora menyerengit tidak setuju, "Tetap saja aku sudah merepotkanmu."

"Kau ini yang merasa repot, bukan aku." jawab ku acuh membuat Izora menganga mendengarnya, "A-Ap-Pa?"

Ibu Izora yang melihat tingkah kami berdua membuatnya tersenyum kecil, tidak pernah melihat Izora seperti itu, karena dia anak tunggal. tak henti-hentinya melihat mereka yang masih bertengkar malah di buat gemas dengan kelakuan keduanya,

"Sini Ibu akan memeluk kalian berdua."

Aku dan Izora menatap satu sama lain, lalu Ibu Izora merentangkan tangannya seakan menyuruh kami untuk masuk kepelukannya. Izora yang sudah masuk lebih dahulu memeluk Ibunya lalu Ibu Zora menatap ku sambil tersenyum, dengan tatapan kosong aku berjalan mendekat masuk ke dalam pelukan Ibu Zora.

Aku sudah lama tidak memeluk seorang Ibu yang tulus, teringat pada Bibi ku yang selalu merawat ku sebagai anak kandungnya membuat mataku menggenang air mata. aku iri melihat Zora mendapat Ibu yang tulus dan menyanyanginya, aku sangat ingin Ibuku juga menyanyangiku seperti Ibu Dona menyanyangi anaknya yaitu Zora.

"Pagi semua!" sapa Damian Ryman kepada kami semua yang berada di ruangan 2. saat selesai mengunjungi rumah sakit aku sudah tiba di kantor berapa menit yang lalu aku langsung duduk di kursi kerja ku yang sudah ramai datang, dan salah satu yang terlambat tadi si Ryman.

Pegawai yang sudah datang langsung menyahut dengan kompak,

"Pagi!"

Ryman langsung mengedarkan pandangannya bukan berjalan ke arah kursi tetapi malah berbisik kepada kami semua.

"Hei! apa kalian mau mendengar sesuatu?" Semuanya pun langsung menatap bingung,

"Gosip apalagi sih Man?" celetuk Felisia Inez dengan malas menjawab. karena sudah berapa kali Ryman cerita tapi malah cuman settingan atau hoaks.

Pemuda bernama Karan yang suka menyimak langsung ikut menyahut, "Gausah di dengerin palingan juga ke biasanya."

Ryman menatap Karan dengan permusuhan, "Sembarangan aja lo dasar Keran."

Karan tidak menanggapinya seakan pendengaranya tuli di buatnya.

"Serius! yang mau beritanya sini merapat." lanjut Ryman untuk memulai gibahnya. beberapa orang langsung mendekat ke arah Ryman dan juga ada yang malas tapi tetap ikut bergabung gosip dengannya. Melihat semua mengkerubungi Ryman aku mencondongkan tubuh ku untuk bisa mendengar perbisikan mereka.

"Beritanya adalah.... Wakil manager sudah kembali ke kantor."

Semua yang mendengarnya langsung terkejut akan berita yang di sampaikan oleh Ryman kecuali dengan ku yang sudah kembali duduk semula di kursi.

"Apa? wakil manager sudah kembali?" pekik Zanna Kirania. Elvina yang mendengar pekikan di sampingnya segera menyikut lengan Zanna. memang gabisa heboh tuh anak satu, pikir mereka.

"Ups sorry." kata Zanna sambil menyengir ke arah yang sudah menatapnya tajam.

Inez yang masih memikirkan berita dari Ryman masih belum percaya, "Tapi serius enggak lo Man?

Ryman langsung memutar kedua bola matanya kesal, "Kalo kalian enggak percaya nanti kalian bisa melihatnya sendiri." Dengan berjalan ke arah kursinya. aku yang sedang berpikir tentang gosipnya Ryman, memangnya siapa sih Wakil manager itu? batinku.

Acara pergosipan tadi semua pegawai langsung bekerja pada job nya masing-masing, saat fokus pada layar komputer Bu Giovita datang menghampiri ke mejaku.

"Yesha! ayo ikut saya sekarang." Giovita langsung berjalan meninggalkan ku yang masih terdiam di tempat. apa lagi ini sih ya allah, racau batinku.

Nayesha yang berjalan mengekor di belakang ingin bertanya, apa aku membuat kesalahan lagi? tapi mulutku seakan ada lem hingga aku tidak bisa bekata-kata.

Giovita pun memberhentikan langkahnya dan menatap ke arahku,

"Maaf Bu, jangan pecat saya."

Giovita langsung menyerengit alisanya bingung, "Apa yang kau maksud?"

Aku pun langsung dibuat bingung, jadi kalo bukan di pecat terus kenapa? pikir ku.

"Wakil manager ingin menemui mu, seharusnya dia yang menginterview kamu, tapi karena ada kendala jadi saya yang menggantikannya." tutur nya.

Aku terdiam mencernakan perkataanya, dirinya baru paham kalo Giovita adalah sekretaris yang mengganti bos nya saat dirinya tidak datang ke kantor, lemot sekali kau otak!

"Yasudah kenapa masih berdiri! jangan membuatnya lama menunggumu." Langsung melangkahkan kakinya menjauh dari ku di depan ruangan bos nya. melihat punggung Giovita menghilang tak terlihat aku langsung menarik nafas dalam-dalam jangan lupa untuk membuangnya biar tidak mati muda.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan menandakan aku sudah boleh masuk sekarang, melihat seorang pemuda sedang duduk di kursi posisinya terbalik seakan diriku membelakangi olehnya.

"Permisi Pak! saya pegawai baru yang di perintahkan untuk bertemu dengan Bapak." ucap ku sopan kepadanya.

Pemuda yang memejamkan matanya langsung membuka matanya perlahan dan membalikkan kursinya menghadapku, hingga pemuda itu melebarkan matanya saat melihatku. aku hanya tersenyum saat pemuda itu menatapku lekat, seperti aku mengenalnya tapi seperti siapa ya? aku yang mencoba berpikir keras, detik kemudia tubuhku membeku saat memori itu muncul secara tiba-tiba. Tidak! tidak mungkin kalo itu....

"Kamu Nayesha?" Aku yang mendengar suaranya menjadi bulu kuduk ku merinding, namun aku tetap menjawabnya dengan kaku, "Iya Pak."

"Kamu mengenal saya?" sambungnya lagi.

Dengan cepat aku membalas, "Tentu. Bapak adalah seorang wakil manager di perusahaan."

Mendengar jawabanya, pemuda itu hanya menampilkan raut wajah datar.

"Karena kamu sudah di tes oleh sekretaris saya, jadi saya ingin menanyakan sedikit beberapa pertanyaan." Aku pun hanya bisa membalas dengan anggukan pelan.

"Jadi apa yang kamu dapatkan selama bekerja pada perusahaan saya." timpalnya membuatku menyimak.

"Saya mendapatkan hal-hal baru di sini yang semakin bertambah akan potensi saya." jawabku sambil tersenyum ke arahnya.

"Baik, karena saya sudah baca data diri kamu, jadi kamu boleh kembali bekerja." tuturnya.

Sebelum pergi aku menunduk hormat sambil tersenyum, pemuda itu yang masih menatap Nayesha dengan lekat membuat diriku terburu-buru secepatnya keluar dari ruangan bosnya.

Setelah selesai aku berjalan kembali ke ruangan 2 yang masih menyangka, apa itu hanya ilusi? tidak, penglihatan ku sangat jelas hingga aku harus mencari kebenarannya.

Saat duduk di kursi aku melirik Inez yang posisinya berada di sebelahku,

"Inez!" panggil ku dengan suara yang sedikit berbisik ke arahnya, Inez yang mendengar perbisikan dari ku langsung menoleh, "Iya?"

Sebelum mengatakannya aku lebih dahulu menatap sekeliling, ternyata semuanya pada sibuk dengan pekerjaan. berarti sudah aman untuk menanyakan kepadanya,

"Apa kau tahu nama wakil manager kita?" tanyaku dengan suara yang mengecil tapi dapat di dengar oleh Inez.

Inez menatap ku dengan tidak percaya, "Seriusan, kau belum mengetahuinya?" Aku merespon dengan menggeleng kaku. kalo tahu enggak bakal nanya kan, batinku.

Inez langsung menggeserkan kursinya mendekat ke arahku, "Nama Pak wakil adalah Ahza Stoddart Lewin."

Mendengar bisikan dari Inez membuatku menutup bibir ku rapat, tubuhku menegang saat Inez menyebutkan nama yang menggangu pikiranya, tapi aku harus memastikan sekali lagi.

"Apa Pak Wakil pernah menjalankan operasi pada wajahnya?" ujar ku dengan hati-hati, Inez pun menjauhkan kursi nya kembali sambil berdecak pelan,

"Yesha, itu murni. kalo operasi pasti ada beberapa jahitan di wajahkan."

Aku berpikir kembali, benar juga apa yang di katakan oleh Inez, pasti sangat mudah di tebak orang yang melakukan operasi plastik ataupun tidak.

"Tapi apa benar mereka satu raga?" gumamku pelan.

Inez yang tidak sengaja mendengar suara ku langsung menyahut, "Apa kau mengatakan sesuatu?"

Aku pun tertawa renyah saat Inez menatap ku dengan bingung, "Hahaha, bukan apa-apa."

Dengan cepat aku menyudahkan obrolan tersebut dengan menghadap kembali ke layar komputer dengan pikiran tentangnya, akankah ini benaran nyata? aku menggeleng dengan memukul kepalaku pelan untuk menghentikan memikirkan hal yang membuatku gila.

Dua perempuan yang sedang berbincang-bincang dengan 2 cup coffe di meja, tidak lain adalah Jeslyn yang sering mengunjungi ruangan ku untuk istirahat, namun kami istirahatnya hanya dikursi ruanganku,

"Apa kau tahu tentang Pak Wakil manager yang sudah kembali?" cakap Jeslyn yang tiba-tiba membahas topik yang sangat membuat nafsu makan ku memudar.

Aku hanya mengangguk pelan, sungguh malas harus teringat lagi pada memory masalalu ku, memangnya tidak ada topik yang lain apa.

"Katanya dia sangat tampan apa itu benar?"

"Bukannya kau pegawai lama di sini, masa gatau sih." tukas ku.

Jeslyn langsung menjawab, "Aku hanya melihat Pak Wakil hanya sekali itu juga hanya sekilas."

Aku menyerengit dahiku heran, "Bukan kah itu sama saja?"

"Tentu beda, kalo sekilas kan kurang lama melihat wajahnya yang tampan." terang nya membuatku jengah saat Jeslyn senyum-senyum sendiri dengan khayalanya.

"Biasa saja menurutku, saat aku menemui di ruanganya," sahut ku membuat Jeslyn yang meminum coffe tersedak akan perkataanku,

"Apa?! jadi kau sudah melihat di ruangannya?" kata Jeslyn heboh.

Aku pun langsung mengkerutuki kebodohan ku, kenapa harus keceplosan sih! untung saja hanya kita berdua di ruangan, kalo tidak pasti aku akan malu melihatnya.

"Uh! kau sangat beruntung, dapat melihatnya lebih lama," cakapnya membuat ku pura-pura tak mendengarnya.

Tiba-tiba Jeslyn mendekatkan wajah nya ke arahku, "Gimana, apa kau tertarik pada Pak wakil?" Sambil tersenyum menggoda membuat ku mendelik heran, sambil menunjukkan diriku sendiri. apa tadi aku tidak salah dengarkan? terdengaranya sangat konyol bagiku untuk tertarik padanya.

"Hahaha! tidak ada yang bisa mengalihkan perhatianku selain uang, " jelas ku membuat Jeslyn terkejut dengan perkataanku,

"Sungguh? waw! kau sangat pekerja keras sekali." puji nya sambil tertawa renyah. mendengar perkataanya membuat diriku terdiam, Ya walaupun dalam hati ingin menyapa kepadanya.

1
➳βC☠Agatha☠ ᴹᴿ᭄°ℛᵉˣ
ayo saling dukung kak ..gantian mampir ya....
butterfly.bloom: Siap 🔥
total 1 replies
Naruto Uzumaki
Kurang tidur hanya untuk baca cerita ini, sekarang tolong cepat update
butterfly.bloom: Terimakasih sudah mampir🙏,,,,Bab selanjutnya sudah ada ya kak
total 1 replies
Marii Buratei
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
butterfly.bloom: siap🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!