NovelToon NovelToon
Istri Dosen Galak

Istri Dosen Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / dosen / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Kunay

Sebuah perjodohan membuat Infiera Falguni harus terjebak bersama dengan dosennya sendiri, Abimanyu. Dia menerima perjodohan itu hanya demi bisa melanjutkan pendidikannya.

Sikap Abimanyu yang acuh tak acuh membuat Infiera bertekad untuk tidak jatuh cinta pada dosennya yang galak itu. Namun, kehadiran masa lalu Abimanyu membuat Infiera kembali memikirkan hubungannya dengan pria itu.

Haruskah Infiera melepaskan Abimanyu untuk kembali pada masa lalunya atau mempertahankan hubungan yang sudah terikat dengan benang suci yang disebut pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kunay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Bimbang

“Mas!”

Infiera merasakan embusan napas hangat Abimanyu di samping lehernya, karena jarak mereka begitu dekat. Dia bahkan tidak berani untuk sekedar menoleh ke arahnya.

“Apa? Bukannya kamu mau foto barenga?”

“I-iya, tapi mas bisa sedikit—“

“Lihat ke depan!” Abimanyu mengambil alih ponsel istrinya dan segera bersiap untuk berfoto.

Infiera dengan kaku menuruti apa yang dikatakan Abimanyu, dia berusaha tersenyum tipis untuk menutupi perasaannya yang tidak karuan. Dia bahkan merasakan jantungnya yang berdebar amat kencan karena posisi mereka yang begitu dekat.

“Cantik,” puji Abimanyu seraya menyerahkan kembali ponsel milik istrinya.

Infiera menerima ponsel itu, wajahnya merona karena pujian Abimanyu itu. Dia berdehem untuk mengusir kecanggungan. “Kita duduk, yuk?”

Abimanyu tersenyum tipis saat merasakan ketegangan istrinya. “Boleh.” Abimanyu menoleh ke arah sampingnya. “Kita duduk di sana saja.” Dia menunjuk satu meja kosong di dekat pagar pembatas. Dari sudut itu, mereka bisa menikmati secara langsung hamparan kota Jakarta yang sibuk.

Fiera mengangguk, lalu melangkah lebih dulu menjauhi Abimanyu. Jangan sampai suaminya mendengar suara jantungnya yang bergemuruh.

Abimanyu hanya menggeleng, melihat Infiera yang berjalan cepat.

“Mau pesan apa?” tanya Abimanyu saat seorang pelayan datang memberikan menu kepada mereka.

“Emm... terserah mas saja.”

Abimanyu mengamati wanita di hadapannya. Dia harus pandai membaca, apakah terserah yang dimaksud oleh istrinya sungguh menyerahkan keputusan padanya atau... “Mau makan nasi kecap?”

“Eh? Memang ada menu seperti itu?” Terlihat jelas kalai Fiera menganggap serius ucapan suaminya. Pelayan yang berdiri di samping mejanya menahan senyum saat melihat kepolosan wanita itu.

“Tidak ada, Mbak.”

“Mas ngerjain aku, ya?” Fiera mendelik pada Abimanyu yang hanya dibalas tawa lepas suaminya.

Fiera merengut karena merasa dikerjai. Dia menyandarkan punggungnya di kursi. “Terus saja tertawa!”

“Haha ... mas bercanda, Fier. Baiklah, mas akan pesan.”

Abimanyu menyebutkan apa saja pesanan mereka. Dia sengaja memesan stik untuk mereka berdua. Abimanyu berniat untuk mengajak istrinya untuk menonton setelah ini. Jadi, dirinya sengaja memesan makanan yang tidak terlalu membuat kenyang.

“Mas, di sini kok mejanya dikit, ya?” tanya Infiera setelah beberapa saat. Dia memperhatikan. Ternyata di rooftop itu hanya ada beberapa meja saja. Padahal, restorannya termasuk restoran elit.

“Untuk ke sini memang harus memesannya terlebih dahulu.” Abimanyu menjawab.

Infiera mengernyit. “Memesan? Jadi, mas sudah merencanakan untuk datang ke sini?”

Abimanyu menggeleng. 

“Lalu? Bagaimana bisa kita makan di sini kalau mas engga memesan tempatnya terlebih dahulu?”

Abimanyu tersenyum dengan rasa penasaran istrinya. Dia cukup senang karena Infiera tidak lagi mengabaikannya seperti waktu itu—sebelum dirinya sakit.

“Tempat ini milik teman ayah. Kebetulan mas juga mengenal beliau. Mas diberikan kebebasan untuk bisa datang ke lantai empat ini. Asalkan engga full booking saja.”

“Ah, jadi saat di bawah tadi. Mas memastikan terlebih dahulu?”

Abimanyu mengangguk membenarkan.

Setelah beberapa saat, pesanan mereka sampai.

Abimanyu langsung memotong daging sapi berukuran besar itu membentuk kotak-kotak kecil supaya lebih mudah menikmatinya.

“Ini, kamu makan yang ini—sudah dipotong.” Abimanyu menyerahkan piringnya ke hadapan sang istri dan mengambil stik milik wanita itu yang masih utuh.

Infiera merasakan wajahnya yang menghangat karena perhatian kecil dari suaminya. Seumur hidupnya, Fiera belum pernah menjalin hubungan dengan siapa pun. Kini, begitu dia menjalin hubungan. Statusnya langsung menjadi seorang istri.

“Terima kasih,” ucapnya dengan suara pelan. Entah kenapa, dia merasa semakin gugup. Padahal, hampir setiap hari mereka bertemu di rumah, meski sedikit sekali interaksi mereka. namun, sekarang Abimanyu bahkan mudah sekali memujinya karena hal sepele.

Usai menghabiskan makanannya, Fiera tiba-tiba merasakan kebelet. Dia menoleh ke samping kanan dan kirinya, tapi tidak melihat keberadaan toilet di sekitar sana.

Abimanyu menyadari istrinya yang celingukan. “Kamu cari apa, sih?”

“Aku ingin ke toilet.”

“Oh... . Kamu harus masuk ke lantai empat terlebih dahulu. Di sini engga ada toilet.”

“Ah, begitu, ya?”

“Mau mas antar?”

“Tidak usah, mas habiskan saja makannya. Aku bisa sendiri.”

“Baiklah.”

Abimanyu meneruskan makannya, sambil sesekali memeriksa ponselnya yang tidak berhenti berdering. Beberapa karyawannya menghubungi untuk membahas pekerjaan karena dua hari dia tidk datang ke kantor karena sedang persiapan untuk ujian.

“Heh, lo ngapain di sini?” Seseorang tiba-tiba mengejutkan Abimanyu yang sedang menunduk pada ponselnya.

Abimanyu mengangkat wajahnya, dia menatap wajah penasaran orang di hadapannya.

“Ge? Lo di sini?” tanya Abimanyu, tapi pandangannya langsung tidak fokus, dia mencari kesana-kemari untuk melihat keberadaan istrinya.

“Iya, gue di sini. Kan, lo liat sendiri!” Gerald memperhatikan Abimanyu yang seperti mencari sesuatu. “Lo cari siapa?” Gerald memperhatikan, lalu dia menyadari kalau di meja yang ada di hadapan Abimanyu terdapat dua piring yang sudah kosong. “Lo datang berdua? Sama siapa? Jangan bilang sama Almira?” Gerald menggoda, dia tersenyum dengan menaik-turunkan kedua alisnya.

“Apaan, sih, loh!” Abimanyu terlihat jengkel begitu mendengar nama Almira disebut. Matanya masih mencari keberadaan sang istri yang belum juga muncul dari toilet.

“Lo tau, ga, sih kalau di kampus gosip soal lo yang punya pacar itu sudah rame banget.” Gerald memulai gosipnya. “Mulai dari mahasiswa yang liat lo beli keperluan cewek di mini market, terus ada yang liat lo di perpus.”

Abimanyu yang sedang mencari keberadaan sang istri langsung memusatkan pandangannya pada Gerald. “Apa yang lo bicarain?” Bisa-bisanya Gerald mengetahui gosip macam itu.

“Gue serius. Gue tahu ini dari Bu Gina. Lo, kan, tahu kalau dia akrab sama hampir seluruh mahasiswa.” Gerald tertawa. Dia banyak mendapatkan informasi mengenai gosip yang beredar dari petugas perpustakaan itu.

“Kaya engga ada kerjaan aja lo.”

“Haha ... gue memang sibuk, tapi kalau urusannya sama lo. Gue penasaran saja, cewek kaya apa yang bisa luluhin hati lo!”

Mendengar hal itu, Abimanyu tertegun. Tiba-tiba, wajah malu Infiera melintas di pelupuk matanya, lalu berganti dengan wajah cantik Almira yang selalu mengisi hatinya selama bertahun-tahun.

Kebimbangan menyeruak begitu saja tanpa permisi.

“Woyy! Lo kok malah bengong! Jadi, di mana Almira?” tanya Gerald kembali memastikan. Apakah Abimanyu datang bersama dengan mantannya itu?

 

^^^Jangan lupa tap dulu like-nya. Jangan lupa juga voting dan tonton iklannya, untuk support author.^^^

1
Anonymous
keren
Meli Handayani
bagus
Cut Risnawati
Lumayan
Cut Risnawati
Biasa
essydabby
Kecewa
essydabby
Buruk
Sri Handayani
smangat thour ....sy jg hasil prjodohan mskipun dlu suam nembak dluan tp awalnya perantara orang tua kita,,,,orang tua pasti akan memberi yg terbaik buat ankny....&didalam do'a orang tua pasti ada kebahagiaan untuk anakny....🥰
Sri Handayani
oo...klo caranya Abi kyak gtu ...blas aja Fiera jln bareng Gerald biar Abi tau rasanya diduakan....
Elicia Yeung
Luar biasa
Sri Handayani
aq suka ceritanya,truskan fier pancing trus abi biar merasakan gmn rasany kehilangan & menyesal nnti......
Tiwik
Luar biasa
Sri Handayani
pingin lihat Abimanyu gmna Krn ada saingannya....apakah msih ketus aja SM Fiera......!!!!
Bungatiem
apa cuma suami GW ga pernah nyuruh istri nya bikin minum, dan kalo dibikin juga ga mau.malah GW selalu disiapkan minuman kesukaan 🥰🥰 katanya istri itu pendamping hidup bukan pelayan 🥰
Bungatiem
yang ditunggu malah di skip si Thor 😂😂
Teresya Bundax RachelElin
kecebong sudah mulai tumbuh,..😁😁
Ririn Mutiarini
Fiera jangan mudah terpancing dan terpengaruh kata² dan kabar disekitarmu tp tanyakan dan komunikasikan dengan suamimu Abimanyu secara langsung 🫣😬
Ulfa Indah Putri
sumpah gak keruan anjay, ini gimana si maksudnya, gue uda tertarik dari awal kenapa di part ini dan sebelumnya kek ngerasa apaan ini woyyy gak nyambung
neni onet
AC nya kegedean neeh, sampe unboxing nya anyep, ga ada hareudang2 nyaaa. . . 🤣
neni onet
aku fikir saat pak dosen sakit, keadaan akan membaik, ini koq pada naik komedi puter ga berenti2 lhoo salah faham nyaaa. ..
neni onet
katanya mau menjauh biar ga ada pihak ke-3, lhaa malah menjauh saat Terima telp, jadi kezeel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!