SpaceX Explorer

Ternyata orang itu adalah..

"Hei! Sedang apa kau lakukan di sini, kau mengintip ya.." Ucap Ethan meneriaki orang tersebut.

"Hm? Apa kau yang bicara kepada ku?" Ucap orang itu.

"E-eh, hormat kepada JETSU Jastor 1." Ucap Ethan langsung tegap.

"Shttt! diam putri saya lagi tidur."

"Tetapi, apa yang jendral lakukan di sini mengendap-endap?" Tanya Ethan spontan.

"Kau berani bertanya kepada saya?" Ucap ayah Charlotte memasang tampang seram.

"Ee tidak, maaf kan saya!" Ucap Ethan gugup.

"Jangan bilang-bilang putri saya ya, kalo saya mengawasi nya ketika tidur." Ucap ayah Charlotte menurunkan nada bicara nya.

"Hm, Ba-baiklah saya akan menjaga mulut saya."

"Hahaha, saya suka dengan mu. Kebetulan saya ingin berbicara berdua dengan mu." Ucap ayah Charlotte menepuk pundak Ethan.

Sambil merangkul pundak Ethan, ayah Charlotte mengajak nya ke tempat lantai atas di pusat ini, sambil bisa melihat-lihat seluruh sudut-sudut area pusat dari ketinggian. Mereka mulai berbincang-bincang di atas sana, tetapi Ethan masih gugup karena harus berbicara dengan JETSU yang di kenal seram dan tegas secara langsung.

"Bagaimana di sini nyaman bukan? di sini bisa melihat seluruh ruang pusat." Ucap ayah Charlotte.

"I-iya jendral."

"Santai saja, saya ga bakalan gigit kamu kok, panggil aja om atau pak gitu." Ucap ayah Charlotte dengan memberikan sebuah minuman

"Terimakasih pak, tapi kenapa bapak mengajak saya kesini?" Tanya Ethan menerima minuman.

"Kamu ga suka basa-basi dulu ya, padahal om mau cerita tentang minuman favorit om ini dulu."

"Emang ini minum apa om."

"Cuma minuman dari ekstrak buah segar, tapi kalo kamu mau bicara inti nya baiklah, saya suka orang yang tanpa ba-bi-bu seperti kamu. Jadi om mau kamu jaga anak om." Ucap ayah Charlotte dengan wajah serius

"Maksud om, jaga kaya apa?"

"Tak lama lagi (SpaceX Explorer) bakalan hancur dan ga bakal bisa bertahan lama."

"Kenapa bisa begitu? Apakah karena evolusi monster di luar perkiraan ya."

"Kamu cepat nangkep juga ya. Betul karena itu, tetapi juga karena jumlah kita semakin sedikit dan berkurang, kamu tahu pas mati lampu mendadak?"

"Iya om saya ingat."

"Itu adalah mimpi buruk di area sekitar pusat. Dimana jeritan dan tangisan bergema di mana-mana, para monster itu menyerang dari segala arah. Membuat para manusia hampir mati semua, om tidak tahu apakah mereka akan berhasil bersembunyi atau tidak."

"Jadi itu yang terjadi selama ini di pusat, pantasan saya melihat di sini sangat sedikit orang."

"Pasukan makin hari makin sedikit, dan para monster itu makin hari makin banyak, jadi cepat atau lambat area ini bakalan jadi seperti safe zone di pinggir area pemukiman."

"Bisa jadi si om. Tapi kan kita bisa kabur sekarang bersama-sama."

"Harusnya begitu, tetapi karena pesawat darurat tersisa sedikit jumlah nya terpaksa kami tidak bisa ikut. Dan tidak mungkin aku meninggalkan rekan ku berjuang di sini sendiri. Jadi aku meminta kepada mu, jika kondisi sudah terlalu kacau, tolong bawa warga dan Charlotte ke pesawat darurat, kereta cepat menuju kesana telah kami perbaiki, jadi kamu yang bisa ku percaya."

"Kenapa om begitu mempercayai saya." Tanya Ethan.

"Aku mendengar semua kisah kalian dari teman mu Liam, dan aku juga melihat setelah sekian lama putri ku tertawa ketika mengobrol dengan mu. Dia tak pernah ketawa sejak kehilangan ibu nya."

"Baiklah om aku akan segenap jiwa melindungi Charlotte, tetapi apa yang terjadi dengan ibu nya?"

"Ah, itu kisah lama yang menyedihkan. Jadi..."

BERSAMBUNG