Bagas dan Arin di pertemukan kembali,setelah tragedi 14 tahun lalu,yang membuat kehidupan mereka menjadi sama sama berubab.yang satu,kehidupannya semakin bahagia.sedangkan yang satunya lagi,berbanding terbalik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emelly Putry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
"Aiiih bang,kau ni dah kebiasaan melongo rupanya,ada apakah gerangan yang terjadi bang ?" tanya Bagas yang menyenggol lengan sang asisten.
"Ti tidak tuan,tidak ada apa apa,ayo kita segera menemui pak Handoko !"jawabnya sembari terus melangkahkan kakinya.Bagas pun tak banyak berkomentar lagi,dia juga melangkah bersama Endro.mereka segera masuk dan menanyakan ruangan pak Handoko,yang ternyata mereka di antar langsung oleh resepsionis.
Di lantai paling ataslah,kini mereka berada.sang resepsionis cantik itu menunjukan ruangan meeting yang akan di laksanakan.Mereka langsung di persilakan masuk,dan ternyata telah banyak orang yang menunggunya di ruangan itu.
"Wah pak Bagas,selamat datang di perusahan ini,semoga anda menyukai suasananya !" pak Handoko langsung berdiri dan menyambut kedatangan Bagas.
sedangkan Bagas,dia hanya tersenyum dan menganggukan kepala.dia di persilakan duduk berhadapan dengan cucu pak Handoko.mereka saling pandang sebentar,dan tak lama langsung di putus karena pak Handoko langsung memperkenalkan Bagas sebagai investor baru.
Setelah sesi perkenalan,kini mereka tengah membahas bisnis baru mereka.dan kesepakatan pun telah terjadi.mereka telah resmi bekerja sama mulai hari ini.
"Pak Bagas,untuk kedepannya,cucu saya yang akan mengambil alih.karena sudah saatnya dia harus bisa mengemban semua tanggung jawab ini !" pak Handoko menjelaskan semuanya pada Bagas.
"Ya,tak masalah buat saya pak,karena sama saja dengan anda atau pun cucu anda ini !" jelas Bagas,yang tak mempersalahkan itu semua.yang penting bagi Bagas keuntungan dan juga kerja samanya berjalan dengan baik.
"Terima kasih pak Bagas,saya merasa sangat terhormat !"
"Sama sama pak !" oh iya,untuk meeting selanjutnya kira kira pak Handoko datang langsung atau...?" Bagas menjeda kalimatnya,dia menatap dulu ke arah Putri ariani yang tengah mengetuk ngetuk meja.
"Oh itu pak,kebetulan cucu saya akan pergi ke sana,sekalian berkunjung ke perusahaan anda!"kata pak Handoko.
"Baiklah,tapi untuk seminggu ini saya dan keluarg berlibur di sini dulu,mungkin kunjungannya di tunda dulu,hingga liburan selesai !" jelas Bagas,sambil melirik ke arah putri.
"Ya gak apa,biar cucu saya juga bisa menyiapkan bahan untuk nanti meating !"pak Handoko menjawab kembali.
"Baiklah kalau begitu,karena semuanya telah selesai,kami permisi dulu pak Handoko !" ucap Bagas sembari berdiri dan mengulurkan tangan.
"Bentar lagi dah masuk jam makan siang pak Bagas,kenapa anda terburu buru ? kata pak Handoko,sambil menjabat tangan Bagas.
"Maaf pak,mungkin lain waktu saja,sekarang keluarga saya pasti menunggu !"
"Baiklah bila seperti itu !" pak Handoko pun tak bisa mencegahnya.
"Sayang ,tolong antar mereka sampai depan ya!" pinta pak Handoko kepada cucunya.
"Baiklah opa !"Dengan sangat malas dan terpaksa,dia bangkit.
Bagas dan Endro langsung pamit dan pergi dari sana dengan di temani cucu pak Handoko.
"Hei nona,jika anda enggan mengantar kami,gak usah ya,kami pun bisa sendiri !"entah kenapa mulut Bagas ingin berkata seperti itu.
"Serah saya dong tuan,dan suka suka saya !" jawaban paling nyebelin yang pernah Bagas dengar,membuat Endro terkikik.
"Jangan ngeledek gue terus bang !" ucap Bagas dengan mengerucutkan bibirnya.sedikit.
"Hei nona,kenapa anda sangat nyebelin ?" tanya Bagas tanpa filter.
"Bodo amat,emang gue pikirin ! Ketus putri yang sedari awal tidak menyukai Bagas.
"Bener bener ya anda ini,maunya apa sih ?" tanya sewot Bagas pula,sembari memegang kedua lengan putri,membuat mereka saling berhadapan.tatapan pun tidak bisa di hindari.mereka saling menatap dengan tajam.
"Hei lepasin,apaan ini,maen pegang segala !" putri berusaha melepaskan diri dari Bagas.
"Jawab dulu pertanyaan saya tadi !" kata Bagas,sembari menggoyang goyangkan lengannya.
"jawab apa sih,lepas dulu ?" keukeuh putri
"Maunya kamu itu apa,tiap ketemu saya selalu sinis dan sewot begitu ?" Bagas terus mengguncang lengan putri.
"Aku juga gak tau kenapa,bawaannya sebel melihat anda !" jawab putri sambil sedikit berteriak,hingga semua orang yang ada di sana melihat mereka.Endro yang tak ingin tuannya mendapat masalah,dia segera melepaskan tangan Bagas dari lengan putri.
"Udahlah tuan muda,jangan d lanjutin,mending kita pergi !"malu tuh diliatin banyak orang !" Endro menunjuk ke arah orang orang yang sedang menatap mereka,dengan dagunya.
Dengan sangat terpaksa,Bagas melepaskan cengkraman nya.
"Huh,alasan yang tidak masuk akal,dasar perempuan aneh dan menyebalkan !" ucap Bagas melenggang pergi,meninggalkan putri dan juga Endro.
"Maaf ya nona,mending nona kembali dan saya permisi !" setelah mengatakan itu,Endro langsung menyusul tuan mudanya itu.
"Dasar pria tua yang menyebalkan dan pemarah !"
Teriak putri sambil menghentakan kakinya,dan kembali menuju ruangan sang opa.
Sedangkan Bagas,dia terus menggerutu karena kesal dengan putri yang sungguh tidak jelas.
"Tuan,tuan muda..tunggu saya tuan !" Endro berlari kecil mengejar Bagas.
"Huff cepet amat sih tuan !" ucap Endro dengan langkahnya yang mulai menyamai sang tuan.
"Kamunya aja yang lelet !" cibir Bagas sembari terus melangkah menuju tempat mobilnya di parkir.
"Tuan muda,kita kemana sekarang ?" tanya Endro,yang membukakan pintu mobil untuk tuan mudanya.
langsung pulang saja,kita makan siang bareng !"
"Ayok buruan bang !"
"Eh iya tuan muda !"Endro pun segera melajukan mobilnya menuju hotel tempat mereka menginap.
Sesampainya di sana,ternyata orang tua dan adiknya telah menunggu kedatangannya.
"Mom,dad dan Al ayok masuk ! Kita makan siang di luar saja biar gak bosan !" ajak Bagas pada keluarganya.
Mereka mengangguk setuju dan segera masuk mobil.perjalanan ke lestoran yang di tuju mereka tidak terlalu jauh.sesampainya di sana,mereka segera turun dan memasuki lestoran yang cukup terkenal di sana.
Mereka di sambut dengan ramah,dan di arahkan langsung ke meja yang sudah di pesan tadi.
"wah,bagus sekali ya tempatnya !"
"Bener mom,bagus banget,Al suka,makasih ya kak udah bawa Al kesini !"
"ya sama sama,kakak tau apa yang kamu suka !" ucap Bagas,sembari mengacak rambut sang adik.
"Tuan muda,coba lihat ke arah jam sembilan !" kata Endro berbisik.
"Apaan sih bang..?" katanya sembari melirik ke arah yang di maksud oleh Endro.
"ish..kenapa dunia ini sempit sekali bang,cewek bar bar itu ada di sini juga ?"
"Ya seperti yang tuan muda lihat !" Jawab Endro kembali berbisik,membuat mereka yang melihatnya heran.
"Ada apa kalian bisik bisik,apa ada masalah ?"
tanya pak Hartono yang merasa heran pada anak dan juga asisten anaknya.
"Tidak ada dad,hanya sedikit yang suka mengganggu suasana saja !" jawab Bagas sekenanya.
