NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati

Ketulusan Hati

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / dosen / nikahmuda
Popularitas:38.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: desih nurani

Berwajah ayu dan selalu berpakaian syar'i , lemah lembut, taat beribadah dan penurut adalah sifat yang dimiliki oleh seorang gadis bernama Cut Dara Maristha, memiliki darah kental Aceh karena kedua orangtuanya berasal dari Aceh. Gadis pemilik senyuman indah, seindah bulan purnama.

Naas, sebuah kecelakaan mobil merubah hidup Dara tiga ratus delapan puluh persen. Sang pemilik mobil yang menabrak dirinya, meminta agar Dara menikahi suaminya sebagai permintaan terakhirnya. Pria yang memiliki sifat dingin dan sangat membenci wanita alim dan lembut karena masa lalunya.

Apakah Dara akan menerima permintaan terakhir itu? Tidak ada yang tahu rencana besar sang maha pencipta untuk makhluk ciptaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

"Apa yang kamu lakukan disini?" Seru Haikal menatap Dara tajam. Dara pun semakin ketakutan saat melihat tatapan itu. Bahkan kepalanya berdenyut sakit.

"Dek, kamu baik-baik aja kan?" Tanya Haikal saat tak mendapatkan sahutan dari Dara. Tatapan tajam tadi pun kini berubah menjadi sorot cemas. Haikal masih bingung, kenapa di tengah malam seperti ini Dara berada di tengah jalan. Beruntung Haikal melewati jalan itu karena ia baru saja pulang dari rumah temannya. Dan tak menyangka akan menemukan Dara yang tengah sendirian dijalanan.

"Jawab Abang, Dek. Apa lelaki brengsek itu yang meninggalkan kamu di sini?" Tanya Haikal lagi seraya menggoyangkan pundak adiknya. Dara menggeleng pelan dengan air mata yang meluncur deras di pipinya. Dara tak bisa menutupi kesedihannya di depan Haikal. Ia pun langsung memeluk Haikal dengan erat. Tanpa berniat menjawab semua pertanyaan itu.

Haikal menghela napas berat, lalau mengusap punggung adiknya dengan lembut. "Sebaiknya kita pulang. Tidak perlu pulang ke sana lagi, ikut Abang pulang ke rumah. Lelaki brengsek sepertinya tidak pantas mendapatkan kamu, Dek. Kamu terlalu baik. Abang akan segera mengurus perceraian kalian. Masih banyak laki-laki baik yang bisa menjaga kamu."

Mendengar perkataan Haikal, Dara langsung menarik diri dari dekapan lelaki itu. Lalu menggelengkan kepalanya dengan sorot mata tajam. "Adek tidak mau. Adek tidak akan melakukan hal yang Allah benci. Adek bisa melewati semuanya, Adek pasti bisa. Abang tidak perlu ikut campur urusan rumah tangga Adek. Apa lagi menginginakan perceraian Adek dengan Pak Arham." Sergah Dara sedikit mundur.

"Dan kamu mau Abang diam saat kamu diperlakukan seperti ini hah? Hati seorang Abang mana yang tak sakit saat adiknya diperlakukan buruk oleh orang lain, Dek?" Bentak Haikal yang mulai tersulut emosi. Untuk yang pertama kalinya ia mengeluarkan suara tinggi pada sang adik.

Dara pun semakin melangkah mundur, ia sangat takut melihat kemarahan dalam diri Haikal saat ini. "Adek minta maaf." Suara Dara pun tenggelama dalam ketakutan.

Haikal mengusap wajahnya dengan kasar. Ia sangat menyesal karena sudah membentak adiknya. Tak seharusnya ia melakukan itu meski dalam keadaan marah sekali pun. Namun kali ini ia tak mampu menahan emosinya. Perlakuan Arham pada adiknya membuat hatinya sangat sakit. Ia juga tak bisa berbuat apa-apa saat sang adik memilih bertahan. Haikal sangat tahu jika adiknya itu kepala batu.

"Maaf, Abang terlalu emosi. Abang tidak mau melihat kamu menderita, Dek. Sebaiknya kita pulang ya?" Haikal pun menurunkan nada suaranya.

"Adek mau pulang kerumah suami Adek. Jangan paksa Adek pulang ke rumah kita, Bang. Adek gak mau." Sahut Dara menatap Haikal sendu.

Haikal kembali mengusap wajahnya, berusaha menahan amarahnya yang kembali memuncak. Lalu ia pun menghela napas berat.

"Baiklah, Abang akan antar kamu. Ayok, kamu tidak bisa lama-lama kena angin malam." Pasrah Haikal membawa Dara masuk ke dalam mobil, lalu meninggalkan tempat itu.

"Bang, tolong sembunyikan semua ini dari Ayah dan Bunda. Adek mohon." Pinta Dara memohon. Dan saat ini mereka sudah sampai di depan gerbang rumah Arham.

"Abang tidak berjanji." Sahut Haikal menatap rumah Arham dengan tatapan tak bersahabat. Ia masih sangat kesal dan ingin sekali mengajar suami adiknya itu sekarang juga. Namun ia masih mengingat adiknya.

"Bang, adek mohon." Dara kembali memohon pada Haikal.

Haikal terdiam cukup lama dan itu membuat Dara sedih. Haikal berdecak kesal, ia paling tidak bisa melihat adiknya memasang wajah sedih seperti itu.

"Baiklah, Abang janji." Ucap Haikal dengan nada terpaksa. Dara yang mendengar itu tersenyum bahagia.

"Terima kasih, Abang. Adek masuk dulu. Assalamualaikum." Pamit Dara mencium tangan Haikal dan langsung keluar dari mobil Abangnya itu.

Saat Dara hendak membuka pintu gerbang, Haikal kembali memanggilnya.

"Tunggu, Dek." Haikal keluar dari mobil dan langsung menghampiri Dara. Lalu memberikan pelukan hangat pada sang adik. Dara sempat kaget, tetapi ia kembali menormalkan keterkejuatannya dan membalas pelukan Haikal.

"Abang harap kamu selalu bahagia, Dek. Dan harus kamu tahu, Abang akan selalu ada buat kamu. Apa pun yang terjadi, tolong hubungi Abang." Ujar Haikal yang berhasil mengundang senyuman di bibir sang adik. Dara juga mengangguk sebagai jawaban. Lalu mengeratkan pelukkannya. Dara sangat merindukan pelukan itu. Dan mereka pun cukup lama dalam posisi itu.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi Arham terus mengawasi kenduanya dari balkon atas. Saat ini Arham memang berada di lantai atas, jadi ia bisa melihat dengan jelas ke luar sana. Lelaki itu mengeratkan rahangnya dengan kilatan amarah di matanya.

Haikal pun meninggalkan kediaman sang adik dengan perasan resah. Sedangkan Dara tersenyum dan melambaikan tangannya sambil menatap kepergian Haikal. Lalu wanita itu melanjutkan langkahnya memasuki pekarangan rumah. Dara melihat mobil Arham sudah terparkir di garasi, itu artinya Arham memang pulang ke rumah. Tanpa banyak berpikir, Dara pun langsung masuk kedalam rumah.

"Assalamualaikum." Ucapnya saat memasuki rumah. Namun tubuh Dara tersentak kebelakang saat melihat Arham sudah berdiri di depannya dengan tatapan membunuh. Dara menenal air ludahnya karena tenggorokannya terasa kering. Bahkan tangannya menggenggam erat gagang pintu.

"Aku meninggalkanmu untuk memberikan pelajaran, dan kau berani-beraninya pulang membawa pria lain? Kau sangat murahan, Dara." Geram Arham menarik lengan Dara hingga wanita itu membentur dadanya.

Dara sangat terkejut dengan perlakuan kasar Arham padanya dan terus meronta agar Arham melepaskannya. Namun lekaki itu dengan sangat erat menahan tubuhnya.

"Bapak salah paham, yang tadi itu...."

"Apa kau akan mengatakan jika dia kekasihmu, hah? Apa kau berencana tidur dengannya?" Bentak Arham.

Dara pun menggelengkan kepalanya. "Bapak salah paham."

"Setelah menggoda adikku, kau juga menggodanya huh? Berapa bayaran yang kau terima? Aku juga mampu membayarmu, berapa yang kau mau? Malam ini puaskan aku, maka aku akan membayarmu berapa pun kau minta. Ikut denganku." Arham pun menarik Dara menuju kamarnya. Dara terus menolak dan berusaha melepaskan tangan suaminya. Namun Arham seolah tak membiarkan Dara lepas dari genggamannya. Saat ini emosi tengah menguasainya.

Dara juga hendak menjelaskan kesalahpahaman itu. Namun Arham tak memberikan kesempatan itu padanya. Dengan kasar Arham melempar Dara ke atas ranjang. Dara sangat ketakutan saat Arham menarik paksa penutup kepalanya.

"Tolong jangan lakukan itu lagi, Pak. Bapak salah paham." Dara mulai menangis saat Arham semakin gencar menjamahnya.

"Salah paham kau bilang? Apa mataku juga salah paham saat melihatmu berpelukan dengan laki-laki itu huh?" Bentak Arham seraya mengukung tubuh istrinya. Dara semakin terisak dan berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut.

Arham benar-benar diselimuti rasa cemburu yang mendalam. Bahkan bayangan Dara memeluk lelaki itu terus menghantuinya.

"Kau begitu ingin dipuaskan oleh laki-laki bukan? Maka aku akan mengabulkan keinginanmu. Jangan menangis, karena aku tidak akan kasihan melihat air mata palsumu. seharunya kau bahagia, suamimu ini begitu pengertian." Cerca Arham yang berhasil membuat Dara semakin ketakutan.

Arham kembali mengulang kejadian malam kemarin. Dan itu membuat Dara sangat terluka. Tidak ada sedikit pun kelembutan yang Arham berikan. Lelaki itu seakan kembali dirasuki setan. Bahkan Arham mengabaikan jerit kesakitan yang keluar dari mulut istrinya. Arham juga tersenyum puas saat melihat air mata yang terus mengalir di pipi mulus istrinya. Seakan melepaskan semua perasaan bencinya itu padanya. Karena yang Arham lihat saat ini bukanlah wajah istrinya, melainkan sang mantan yang sudah menggoreskan luka yang amat dalam.

***

Saat ini langit sudah tampak cerah, menandakan pagi akan segera tiba. Di kamar yang sangat luas, Dara menangis sesegukkan dibalik selimut. Tubuhnya bergetar hebat. Merasakan sakit dihatinya, bahkan rasa sakit disekujur tubuhnya saat ini seakan tak ada artinya.

Arham yang mendengar tangisan itu pun merasa muak. "Pergi dari kamarku, aku membenci tubuh kotormu." Hardiknya sebelum keluar dari kamar.

Tubuh Dara semakin bergetar karena mendengar cacian menyakitkan itu. Tubuh yang kotor? Bukankah dialah yang mengotorinya? Lalu kenapa dia mengatakkan itu seolah-olah Dara yang menginginkannya? Tak ada yang memahami isi hati lelaki itu.

Dara menghapus air matanya dengan kasar. Ia pun memutuskan untuk bangkit dari keterpurukannya dan meninggalkan kamar itu. Dengan susah payah ia bangkit dari posisinya sambil menahan rasa sakit yang mendera. Dara terus berusaha untuk berjalan, namun rasa sakit itu semakin menjadi dan menjalar hingga ke kakinya. Dara kembali terjatuh, tangisannya juga pecah seketika. Semuanya terasa begitu menyakitkan.

Cukup lama Dara terdiam, sampai ia benar-benar bisa berdiri dan meninggalkan kamar itu dengan langkah tertatih. Dara juga tidak peduli dengan pakaianya yang masih berserakan di kamar sang suami. Saat ini ia hanya menggunakan selimut untuk melindungi tubuhnya. Ia ingin segera sampai di kamarnya dan menumpahkan segala rasa sakit itu.

Arham terdiam saat melihat istrinya keluar dari kamar degan penampilan yang cukup berantakan dibalik selimut yang tebal. Wajahnya terlihat sembab dengan mata yang sayu. Bahkan wanita itu terlihat kesulitan saat menaiki anak tangga. Membuat hatinya yang paling dalam tersentuh.

Begitu jahatkah aku sampai membuat wanita itu kesakitan sampai tahap itu? Tidak Arham, dia pantas mendapatkan itu. Wanita itu sudah merusak suasana hatimu setiap saat. Kau suaminya, berhak atas tubunya. Lalu apa yang kau sesali? Pikiran Arham pun berkecamuk. Antara kasihan dan benci menajadi satu.

1
Umi Maryam
ih aku ko benci banget yah ama org yg sombong ilmu tinggi jabatan di sen tapi ahlak maines ,kenapa ga kroscek dulu main di tnah org aja .
Ayu galih wulandari
Laki laki ,suami DZOLIM itu cocok buat kamu Arnold semoga kamu masuk neraka 😡😡
Ayu galih wulandari
manusia iblis alex 😜😜😜
Ayu galih wulandari: Maaf maksudnya Arnold manusia iblis itu kakaknya Alex ,mana ada kaka yg nyiksa adiknya 😭
total 1 replies
Ayu galih wulandari
Lanjuuut kak😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuut kak🤗🤗😘😘😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuut doong kak Author ,masak ceritanya bgt aja langsung end ke gantung kyk jemuran blm keriiing krg seruuu mana kita tahu kelanjutannya.Hayooo SEMANGAT DOONG kak ...💪💪💪💪💪
Gavra Ariella
Kecewa
Gavra Ariella
Buruk
Ayu galih wulandari
lanjuuut
dalla.dalla
gimane mau 'pulang',kan dia kagak tahu alamat lo udin...
Yanti86
Luar biasa
sharvik
aduh in tdk shrus y d lkukn arham . . jhat mu tdk ad obat y lg . .wlpun prank ttp kau jhat
sharvik
jd kesal dg dara trlalu mmpertahan kn khmilan y it . .
Ayu galih wulandari
Suatu saat Arham akan menyesal seumur hidupnya ,sdh ada bidadari tk bersayap dibrmhnya msh jahat ,arigon 😏😏
Anonymous
ok
sri Hartati_
untuk2 bagus bikin penasaran. Lanjuttt❤️
Ayu galih wulandari
😝😝😝 msh aja atigan si arkham
Ayu galih wulandari
Dara sakit krn Arkham bercocok tanam terus
Ayu galih wulandari
Giliran begini kyk orang bodoh su Arkhan
Ayu galih wulandari
Bagus alur ceritanya karyamu kak author Semangat...😍😍😍😍
Lsnjuuuut tentang anaknya Dara di Ara syantiik ...😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!