"Kamu kenal dengan saya?" tanya Kapten Zayden Khaled kepada gadis itu seraya menatapnya tajam
"Iya,kamu sepupu satu kali saya,kamu anak dari Puang Dewi Anjani,adik Bapak saya,jadi kita bersepupu kan" jawab Ayra tanpa ragu
"Kalau sudah tahu sepupu,kenapa masih mau menikah? kamu memang cinta sama saya?" tanya Zayden Khaled lagi
"Tidak ji,saya tidak cinta sama kamu,tapi Puang Dewi Anjani yang mau,jadi saya menuruti saja" jawab Gadis itu lagi
Zayden Khaled hanya menarik nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Ayra Mikayla gadis yang cantik itu fakta yang tidak bisa dipungkiri,tapi jika harus membayangkan menikahi adik sepupunya sendiri,membuat Zayden Khaled pusing. dia frustasi dengan keputusan sang Mama tercinta,tapi apa daya dia, apa yang menjadi keinginan Mamanya itulah yang akan terjadi.
"Bagaimana dengan Emiliana,apa yang harus kusampaikan kepadanya" gumam Zayden Khaled
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 4
Zayden merebahkan tubuhnya di kasur,jam menunjukkan pukul setengah dua malam.
"Sweet dream my Emilia" tulisnya dalam pesan ke sang kekasih
Sebelum memejamkan matanya,bayangan Ayra shalat sambil menangis tadi kembali terlintas.
"Lho Zayden,kenapa ki' tidur disini Nak?" seru Ibu Dewi Anjani saat keluar kamar melihat Zayden terbaring didepan tv dengan menggunakan kipas angin.
"Hhhmmm... Ma,kamar saya kan Mama invasi dan mengkudetanya untuk Ayra,gak mungkin saya tidur bareng Ayra didalam sana Ma,tadi malam coba tidur di kamar tamu,ternyata AC nya mati, panas,jadi saya pindah kesini lagi" ucap Zayden dengan suara parau khas suara bangun tidur
"Ohhh.... Maaf pale' Nak,Mama lupa bilang kodong,sudah ji' ki' shalat subuh Nak?" ucap Ibu Dewi Anjani
"Sudah Ma,Zayden mau tidur sedikit lagi" ucap Zayden seraya memutar badannya membelakangi sang Mama
"Bangun mi' ki',jam delapan ini eee" ucap sang Mama seraya beranjak menuju dapur
Sesaat kemudian
"Allahuakbar... Masya Allah..." seru Ibu Dewi Anjani lagi
Kali ini Zayden ikut terkejut dan tanpa sadar refleks berdiri lalu menyusul sang Mama ke dapur
"Ada apa lagi Ma?" tanya Zayden sambil mengucek matanya
"Ihh... lihat ki' eee,banyaknya makanan,siapa masak ini? wa' Tati kah?" seru Ibu Dewi Anjani takjub melihat meja makan yang penuh dengan aneka makanan
Wa' Tati pun keluar seraya membawa piring dan sendok.
"Bukan Puang,saya cuma bantu-bantu potong-potong sayur sama bersihkan ikan, Puang Ayra yang masak semua" jawab Wa' Tati sambil tersenyum
"Wahhh... Ayra yang masak? mana mi' pale' Ayra nya?" tanya Ibu Dewi Anjani lagi
"Mandi tadi Puang Ayra" jawab Wa' Tati lagi
"Mama ini bikin kaget saja orang pagi-pagi deh, masih ngantuk ki' ini Mama sayang eee" ucap Zayden seraya menguap dan berbalik arah ke depan tv
Namun terhenti karena tepat berpapasan dengan Ayra yang keluar dari kamar. Zayden refleks menutup mulutnya.
"Ehhh... Kak,sudah bangun ki'?" tanya Ayra seraya tersenyum
"Hhhmmm... sudah berdiri didepan mu begini berarti kan saya tidak tidur lagi" gumam Zayden
"Ayo sarapan Kak" ajak Ayra seraya berlalu kearah dapur
Mendengar itu Zayden hanya mengaguk pelan seraya berlalu.
"Ayra anakku cantik,terimakasih masakannya ya sayang,sudah Puang coba enaknya di'" seru Ibu Dewi Anjani
"Iye' Puang,terimakasih" ucap Ayra
"Ayo mi' kita makan sama-sama sayang,duduk mi'" ucap Ibu Dewi Anjani
"Etta' sama Kak Zayden bagaimana?" tanya Ayra seraya duduk
"Nanti mereka menyusul,baru selesai mandi tadi Etta' ta',kalau Zayden masih mau tidur mungkin" ucap Ibu Dewi Anjani
Saat mereka sedang makan,Bapak Malik Maulana pun datang.
"Wahhh... banyak na' makanan nya,siapa masak ini eee?" tanya sang Etta' sambil duduk
"Coba tebak ki' Etta' siapa masak eee?" ledek Ibu Dewi Anjani
"Yang jelasnya bukan kita Puang Dewi Anjani" ledek sang Etta'
"Yang bilang Mama siapa sih Etta'?" ucap Ibu Dewi Anjani merajuk
"Ayra kah yang masak?" tanya sang Etta' lagi
"Iye' Etta',saya yang masak" jawab Ayra malu-malu
"Alhamdulillah enak ini masakannya,jangan sampai dengar Wa' Tati, nanti jadi tidak mau masak" bisik sang Etta'
"Terlanjur ku dengar mi' Puang" seru Wa' Tati dari arah dapur
Mendengar itu mereka pun tertawa bersama.
Zayden baru saja bersiap-siap dan berjalan kearah dapur.
"Mau ki' kemana Nak" tanya Ibu Dewi Anjani
"Mau antar Emiliana dulu ke salon Ma" jawab Zayden seraya mencuri lirikan kearah Ayra yang sedang merapikan meja makan
"Padahal Mama minta diantar juga ini,Mama rencananya mau bawa Ayra jalan-jalan ke Mall Panakukang,mau nonton sama belikan sepatu Ayra" ucap sang Mama
"Bisa sore mungkin Mama,tunggu Zayden pulang aja" ucap Zayden seraya mencicipi perkedel jagung buatan Ayra,terlihat Zayden mengaguk saat menikmati masakan Ayra
"Malas Mama deh,macet kalau sore baru kemalaman ki' pulang,Ayra mau istirahat tauwwa' besok mau Mama ajak ke Sekolahan Mama" ucap Ibu Dewi Anjani lagi
"Maaf ya Mama sayang... nanti kita ketemu di Mall aja langsung,nanti Zayden susulin ya" ucap Zayden seraya mencium tangan Etta' dan sang Mama lalu minum air putih
"Dan Ayra terimakasih ya,masakannya enak,lain kali bikin yang banyak buat saya bawa ke asrama" ucap Zayden
"Haaaa... ehh.. ohh... iya,nanti saya masakin" ucap Ayra terkaget
Zayden pun berlalu
"Ayomi' kita juga siap-siap Ayra Nak,biar tidak kena macet ki', kita Etta' mau ki' kemana ini hari?" tanya Ibu Dewi Anjani kepada sang suami
"Mau ka' ke lapangan Golf dulu latihan sama teman-teman sebentar,jalan mi' ki' sama Ayra, nanti di antar ki' sama Pak Akbar" jawab sang Etta'
"Oke mi' sayangku,terimakasih" ucap Ibu Dewi Anjani seraya mencium tangan sang suami
Bapak Malik Maulana merupakan Manajer Umum di Perusahaan PT.BUKAKA perusahaan milik wakil Presiden purnatugas. sedangkan Ibu Dewi Anjani adalah Kepala Sekolah sekaligus Ketua Dewan Pengawas salah satu Sekolah Swasta elit milik yayasan K*LL* Gr*p masih satu naungan dengan PT.BUKAKA juga.