Merebut Cinta Ibu Tiri

Arman pulang kerumah pukul 10 malam dan lagi lagi dalam keadaan mabuk serta bau wanita. Saras membantu pria itu untuk mandi dan memakaikan baju bersih.

"Sudah makin tua, kelakuan gak tau batasn gini" batin Saras saat menidurkan Arman. Lalu ia pun ikut tidur disampingnya dengan guling sebagai pembatas.

Pukul 3 pagi tiba tiba Saras terbangun saat merasakan inti bawahnya ada yang memasuki.

Siapa lagi kalau bukan perbuatan sang suami.

"Aah, mas! Aku belum siap!" ucap Saras namun Arman tak peduli.

"Aku minta jatahku yang kemarin tertunda. Kalau kamu gak mau, diam saja biar aku yg bermain" sahut pria itu sambil menggerakan tubuhnya.

Saras terdiam dan memalingkan wajah kesamping membiarkan tubuhnya seperti sudah mati rasa bersama Arman. Ia pun hanya meremat sprei ketika merasakab cairan puncak suaminya itu masuk menghangatkan rahimnya tanpa ada suara yg keluar. Sedangkan Arman mengeluarkan dengan suara sexy nya "Aaaakh!!!", lalu ia ambruk di samping Saras tanpa berkata apa apa lagi dan kembali tertidur.

Saras langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya karena ia merasa jijik.

Setelah mandi, ia tidak kembali tidur di ranjang bersama suami namun ia memilih untuk tidur di kamar Aksa.

Pukul set6 pagi Saras bangun dan mulai bersikap layaknya istri melayani sang suami. Ketika masuk kamar utama, Arman masih tidur dengan suara dengkuran yang keras. Lalu ia pun turun untuk menyiapkan sarapan bersama Bi Rumi dan Hani.

Pukul set7, Saras membangunkan Arman untuk bekerja dan menyiapkan pakaian sang suam.

Pukul 7, Arman sudah berpakaian rapi lalu sarapan.

Pukul set 8, Arman berangkat ke kantor.

Rutinitas pagi yang dilakukan Saras ini begitu membuat wanita itu sudah terbiasa.

Arman berhenti di sebuah cafe dimana ia bertemu dengan seorang wanita cantik berpakaian formal dengan blazer dan rok mini seperti akan bekerja.

"Wah kamu cantik sekali!!" puji Arman.

"Ah, Mas bisa ajaaaa. Ini kan sesuai permintaan mas biar jadi sekretaris yang sexy" sahut wanita itu.

"Waduh bahaya nih, bisa bisa kalau kamu jadi sekretarisku, aku gak bisa dengan mudah ngebiarin kamu keluar ruanganku" ucap Arman.

"Ya gapapa dong, biar aku kerja diruangan Mas Arman aja biar makin semangat kerjanya" rayu wanita itu seperti wanita penghibur, masih muda sekitar umur 25an.

"Hahahhaha, pilihanku kali ini tidak salah. Begitu semangat. Kamu memang terbaik Mauren" puji Arman lagi sambil memeluk dari samping wanita itu saat berjalan menuju mobil yg dikendari Pak Tono.

Yap, Arman ke cafe untuk menjemput sekretaris barunya yg begitu sexy menggantikan Saras. Cantiknya memang hampir menyamai Saras namun lebih menggoda dan pintar memuaskan pria termasuk Arman.

Mereka berdua menuju perusahaan Sejahtera Kontraktor.

Mauren dibawa ke lantai ruang direktur dan dikenalkan oleh Arman kepada semua karyawannya sebagai sekretaris baru.

Salsa yang juga disana kaget, apakah Saras digantikan oleh wanita yang terlihat seperti penggoda itu.

"Wah, kayaknya Pak Arman udah gantiin Saras. Apa Saras tau kalau sekretaris suaminya secantik dan semenggoda ini?" batin Salsa.

Setelah Arman dan Mauren masuk ke ruangan direktur, Salsa mengirimi pesan dan menanyakan masalah ini.

"Hei, Ras. Kamu tau nggak kalau suamimu punya sekretaris baru?" tanya Mauren.

Ketika Salsa mengirim pesan, Saras juga sedang memainkan ponselnya untuk mengirim pesan ke Aksa.

Saras pun membuka pesan dari sahabatnya itu dan membalas "Hmmm, aku belum tau. Mas Arman belum cerita kalau dia sudah punya sekretaris baru"

Salsa pun syok dan ia menduga bahwa sahabatnya telah diselingkuhi.

"Bahaya banget ini kayaknya, suamimu bawa cewek cantik dan sexy jadi sekretarisnya. Kamu gak takut kalau mereka aneh aneh di kantor?" tanya Salsa peduli.

Saras hanya tersenyum smirk saja karena jika Arman selingkuh itu bukan hal baru. Pria itu sejak setahun lalu karena kegugurannya, sering bermain wanita diluaran karena kecewa padanya. Sehingga kalau saat ini Arman terang terangan bersama wanita lain di tempat umum, berarti pria itu memang sudah tidak mau padanya.

"Biarkan saja. Ngapain takut, toh aku juga melakukan yang sama malah dengan anak tirinya. Aku akan segera bercerai juga darinya. Jika dia selingkung malah semakin kuat alasanku ingin pisah" jawab santai Saras membuat Salsa merasa mengkhawatirkan sahabatnya itu berlebih.

"Ckckckck, kayaknya aku salah kalau khawatir sama kamu soal suamimu ya hahahha. Yaudah, kalau kamu ada apa apa , atau butuh sesuatu katakan saja" balas Salsa.

"Okee siaaap, ibu Ardo" kata Saras.

Lalu pesan pun berhenti.

Saras yg saat ini berada di kamar Aksa tersenyum lega.

"Akhirnya, aku bisa bercerai dari Arman dengan alasan yang jelas" lirihnya.

Lalu ia melanjutkan mengirim pesan ke Aksa.

"Sayang, aku sudah memutuskan untuk bercerai dari ayahmu. Bawalah aku pergi dari rumah keluarga Abimanyu tapi jangan ke New York ya, aku masih ingin dekat dengan orang tuaku" kata Saras.

"Hmm, baiklah. Aku akan membawamu tinggal di villa ku yang di bogor itu. Disana orangnya baik baik, kamu bisa nyaman disana" balas Aksa.

"Baiklah. Mungkin satu minggu lagi, aku akan memberikan surat cerai itu pada ayahmu. Jika kamu bersedia , datanglah dan selamatkan aku. Pasti Mas Arman tidak semudah itu membiarkanku pergi dari rumah" minta Saras.

"Tidak masalah. Aku akan menyelamatkan dan merebut kamu dari pria tua itu" ujar Aksa.

Pesanpun dilanjutkan dengan saling melempar kata kata manis diantara kekasih itu.