Sepulang dari pelantikan setelah lulus jadi PNS dengan perjuangan yang berat taxi online yang mengantar Reina pulang dari kantor gubernur kembali ke rumah sang ibu ditabrak oleh truk semen berwarna merah.
Reina kehilangan kesadaran nya dan saat dia membuka matanya yang di lihatnya pertama kali langit langit mewah dengan ukiran berwarna gold dan silver, rumah sakit mana yang memiliki dekorasi mewah dengan kasur yang terasa sangat empuk ini.
"Sakit..." rintih Reina tapi yang keluar malah suara anak kecil selembut bulu.
"Nona muda apa anda sudah sadar..??"
tanya sekelompok wanita bergaun hitam dengan hiasan apron putih dan bandana putih khas pakaian maid abad pertengahan mengelilingi Reina.
"Siapa nona muda, dimana ini...??" tanya Reina dengan wajah ketakutan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chykara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
"Wah ada putri Marquess dan kedua pelayan nya, enak ya hidup kalian berdua, menempel seperti perekat di gaun bangsawan kelas atas untuk bisa naik tingkat" suara seorang Wanita muda terdengar menyindir Mary ann dan katherine.
Serentak Beatrice Katherine dan Mary Ann menatap ke ke belakang, terlihat Alya Norway beserta lima orang orang gadis pengiring nya.
"Siapa yang mengundang mu kesini?" Tanya Beatrice pada Alya Norway.
"Aku adalah calon tunangan pemilik cafe ini, tentu saja aku di undang, memang anak Selir seperti mu tau apa" ucap Alya pada Beatrice .
Sejak perdebatan mereka hari itu kebencian Alya pada Beatrice membuncah, hanya seorang anak selir berani melawan cucu kandung Duke Norway, apa lagi semua teman teman nya juga semakin memanas manasi nya.
"Pemilik cafe ini? Saya lah pemilik Cafe ini," ucap Beatrice
"Ha... Ha... Ha... Anak Selir seperti mu memiliki cafe ini...?? Bisa makan enak dan hidup nyaman saja harus nya kau sudah cukup beruntung, pakai ngaku segala bisnis ini sebagai milik nya, apa di kamar mu yang sebesar kandang anjing tidak punya cermin, hingga kau tidak bisa berkaca dan menilai diri, harus nya kau itu malu untuk keluar dari rumah karena kau adalah aib keluarga Marques, Tapi dengan tidak tau malu nya kau melangkah ke pergaulan sosial. Benar benar tidak terdidik, Tunggu saja aku menjadi Marques Winfrey aku akan menikahkan mu dengan bangsawan tua, aku tidak akan tahan tinggal dengan anak selir seperti mu" hina Alya dengan senyum penuh kemenangan.
"baru berusia 13 tahun saja otak nya sudah sebegitu culas nya, niat nya sangat jahat, apa ayah yakin menjodohkan ku dengan gadis seperti ini? Bukan cuma aku yang anak menderita, ketiga adikku akan berakhir di tangan nya" sebuah suara menyahut kata kata Alya Norway.
Gadis itu terperanjat kaget, dia membalikkan tubuhnya dan terkejut melihat seluruh keluarga Winfrey berdiri di belakang nya serta beberapa tamu yang lain.
"Aku sudah bilang pada ayah waktu itu kalau gadis itu sudah menghina Bebe di pesta debutante kakak Melissa tapi ayah tidak percaya, ayah bilang tidak mungkin cucu duke yang dapat pelajaran etika dari kecil akan berkata seperti itu, padahal aku sudah bilang kalau Sankara juga mendengar nya, akhirnya hari ini ayah mendengar segala nya, dengan telinga ayah sendiri" ucapan kakak nya lansung di sambung oleh Juan Winfrey.
"Silahkan kalian selesaikan urusan ini, ayah akan mencari Duke tua Norway ke bawah, ayah akan lansung menolak lamaran nya untuk Bian" ucap Liam sambil membalikkan badannya.
"Tuan Marquess... Anda salah besar, aku tidak menghina nona kedua aku mohon jangan tolak lamaran ini, aku benar benar suka pada marquess muda Bian Winfrey, aku kan berubah, aku akan mencintai nona kedua seperti adik ku sendiri, aku akan belajar jadi kakak yang baik" pinta Alya mencoba menghentikan Liam. Tapi Liam tidak menggubris nya, dia takut jika lama lama di sini emosi nya akan meledak,sudah cukup dia mendengar ucapan Alya Norway yang di tujukan pada putri bungsu nya.
Liam melanjutkan langkah nya tanpa menoleh lagi.
"Tuan muda tolong hentikan tuan Marques, jangan sampai tuan Marques mengambil keputusan dalam keadaan marah, jangan biar kan pertunangan kita di batalkan gimana nasib kita?" tanya Alya sambil mencoba meraih tangan Bian Winfrey. Tapi dengan cepat Bian menepis nya.
"kita..?? Sejak kapan ada kita antara kau dan aku?" tanya Bian sambil menarik tangan nya sebelum di sentuh oleh Alya Norway.
"Tapi..." ucap Alya
"sebenar nya siapa yang mengundang mu ke sini, ini adalah acara pembukaan cafe adik ku dan nama mu tidak ada dalam list daftar tamu" ucap Bian
"Aku datang menggunakan undangan ibunda" jawab Alya akhirnya.
"Tentu saja... Duchess Norway yan lembut tidak akan bisa menolak keinginan putri nya" ucap Bian.
"Itu namanya bukan takut kak. Tapi itu nama nya tidak punya hak suara, Duchess Muda Norway hanya memiliki status tanpa otoritas di duchy Norway" ucap Melissa. Semua orang di pergaulan sosial tau jika Duchess muda Norway tidak punya hak suara di rumah suami nya.
"Kami adalah orang yang menghormati tamu, jika anda masih mau di sini tolong kembali ke kursi anda, jika tidak tolong silahkan pergi, jangan mengganggu ketenangan tamu tamu lain nya" ucap Bian. Alya menatap berkeliling, dilihat nya banyak mata memandang keributan yang dia timbulkan.
"Ayo pergi..." ucap nya pada kelima teman teman nya yang hanya diam dan menunduk ketakutan melihat konfrontasi mereka.
"Bebe nggak papa?" tanya Melissa pada Beatrice
"Nggak papa kok kak" jawab Beatrice sambil tersenyum untuk menenangkan hati sang kakak.
"Kakak kesini sebenarnya mau jemput kamu, sebentar lagi pangeran Arthur dan pangeran Allarick akan datang, ayo kita sambut mereka sebentar" ajak Melissa.
"Baik kak... "Jawab Beatrice dengan berat hati
"Teman teman aku pamit dulu ya, kalian nikmati kua nya ucap Beatrice pada Katherine dan Mary Ann. Kedua gadis itu serentak mengangguk kan kepala meraka.
"Aku tunggu di sini aja ya sama gadis gadis, yang aku tunggu belum datang, aku juga malas dengan pangeran Arthur, walaupun kami satu angkatan di akademi entah kenapa aku tidak bisa dekat dengan nya" pinta Juan.
"Baik lah... Kami turun dulu" ucap Bian sambil menggandeng kedua adik nya kembali turun ke lantai satu.
Sesampai nya mereka di lantai satu pas bertepatan dengan masuk nya pangeran Arthur ke dalam ruangan di ikuti oleh adik nya pangeran Allarick.
Di saat yang sama Alya dan para gerombolan nya keluar dari arah toilet. Dan kembali berjalan menuju tangga. Tadi saat dia di usir oleh bian Beatrice pikir dia lansung pulang, nggak tau nya cuma ketoilet saja.
Tapi satu hal yang tidak di sangka oleh Beatrice adalah tatapan pangeran Allarick pada satu titik.
Pangeran Allarick menatap seorang gadis berambut coklat dan mata hijau kecoklatan, gadis itu salah satu dari lima gadis pengikut Alya. Dia menatap pangeran saat melewati sang pangeran dari jauh.
"Emily..." lirih suara Pangeran Allarick tapi tetap saja sampai ke telinga Beatrice.
Beatrice ikut memandang sosok tersebut yang menatap pangeran Arthur dengan pandangan lembut dan senyuman menggoda.
"ternyata sang female lead di novel sudah muncul" lirih bisik Beatrice pada diri nya sendiri dengan senyuman jahat dan menyeringai.
"Akhir nya jalan untuk membatalkan pertunangan datang juga, walaupun tidak sesuai dengan alur novel yang seharusnya" ucap Beatrice.
***
