NovelToon NovelToon
My Perfect Stranger

My Perfect Stranger

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perasaan / Duda / Romansa Modern / Cinta setelah menikah / Tinggal bersama / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Pengantin Pengganti
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nisaaayu

Berniat ingin menyelamatkan seorang pria dari pengkhianatan pernikahan justru membuatnya terlibat dan malah menjadi pengantin wanita pengganti. Friska Hallin Amanda, seorang gadis yang terpaksa berurusan dengan sang mempelai pria yang ternyata seorang CEO terkenal.

Dia tidak menyangka bahwa perbuatannya yang merusak pernikahan CEO tersebut justru mengantarkannya kepada pernikahan yang tak pernah Ia bayangkan. Friska terpaksa menggantikan mempelai wanita untuk menyelamatkan nama baik sang CEO.

"Saya tidak mau menikah dengan bapak!"

"Kamu harus mau! nama baik saya akan dipertaruhkan saat ini. Atau saya akan menghancurkan hidupmu beserta keluargamu!" begitulah ancaman Ardigo yang membuat pernikahan palsu itu akhirnya terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisaaayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa Lalu

"Tentu saja boleh, Ma." balas Friska tersenyum tipis, lalu mulai menceritakan tentang kedua orangtuanya

"Ketika aku berumur 4 tahun, aku dan ibu melihat ayah bersama seorang perempuan. Waktu itu aku masih terlalu kecil dan tidak terlalu paham. Yang aku ingat, ibu hendak menyusul ayah untuk mengajaknya pulang bersama kami. Tapi ibu malah ditabrak mobil dan meninggal tepat di depan mataku. Dan sampai saat ini, aku tidak tau ayah ada dimana. Mungkin ayah juga sudah melupakanku " Dia tertawa getir mengingat nasib nya

"Setelah ibu meninggal, aku langsung diurus oleh pihak berwajib dan mereka menitipkanku di panti asuhan. Dan semenjak itu, aku tinggal disana hingga lulus SMA" Friska menyudahi ceritanya sambil mengusap air mata yang mengalir di pipinya dan tersenyum paksa. Dia bahkan tidak menyadari cairan bening itu keluar dari pelupuk matanya

Rini juga mengusap air mata yang tak terasa menganak sungai dipipinya. Mendengar cerita pilu Friska membuat hatinya ikut teriris

"Maafkan mama sayang, sudah membuatmu sedih seperti ini"

"Aku tidak sedih lagi, Ma. Karena sekarang aku sudah punya Mama dan Papa. Aku sangat senang dengan perlakuan Papa dan Mama kepadaku. Dan aku sangat bersyukur kepada tuhan, karena telah mempertemukanku dengan orang baik seperti Papa dan Mama. Karena berada diantara kalian membuatku bisa merasakan kembali rasanya punya orangtua. Bolehkah aku menganggap kalian seperti orangtuaku sendiri?" ujar Friska sarat akan pengharapan di ujung kalimatnya. Tanpa dia sadari setetes air mata lolos lagi dari pelupuk matanya

Rini langsung menarik Friska ke dalam pelukannya

"Kamu ini bicara apa, nak? kami ini memang orangtuamu. Kamu adalah istrinya Digo, anak kami. Dan kami pasti akan menyayangi kamu seperti kami menyayangi Digo"

Rini tanpa sadar juga meneteskan air matanya lagi. Sedangkan Reno dan Ardigo hanya menatap kedua perempuan tersebut dengan pikiran masing masing. Reno menatap prihatin karena tersentuh dengan cerita Friska. Dia lalu menepuk pelan pundak istrinya yang masih memeluk Friska erat berusaha menenangkannya

Sedangkan Ardigo sangat terkejut mengetahui fakta besar tentang latar belakang Friska. Selama ini dia tidak pernah perduli bahkan tidak pernah terpikirkan sedikitpun tentang Friska. Dia juga merasa prihatin mendengar cerita yang baru saja didengarnya dari Friska. Dia akhirnya menemukan alasan kenapa Friska terlihat terharu setiap kali berada di dekat orangtuanya terutama ketika berada dalam pelukan Rini. Dia selalu memperhatikan Friska yang sampai meneteskan air matanya ketika berada dipelukan ibunya tersebut.

Apa karena itu juga dia menghentikan pernikahanku waktu itu? Karena dia trauma dan membenci sebuah pengkhianatan seperti yang dilakukan ayah nya, jadi dia berusaha untuk menyelamatkanku? Dia benar benar berniat menolongku waktu itu?

Ardigo sibuk dengan pikirannya sendiri sampai tidak menyadari bahwa semua orang sudah beranjak menuju ruang makan. Hingga tepukan pelan di bahunya sedikit membuatnya terkejut

"Mas!"

"Eh iya?" Ardigo tersentak lalu mendongak dan mendapati raut wajah heran Friska

"Kamu kenapa? aku sudah memanggilmu sejak tadi"

"Sa-saya tidak kenapa napa. Ada apa?" tanya pria itu masih belum sadar

"Sampai kapan kamu akan disini? tidak ikut makan malam? itu yang masak Mama, bukan aku" sindir Friska seolah menjelaskan kebiasaan Ardigo di apartemen yang tidak mau memakan masakannya. Ardigo sedikit tertampar dengan ucapan Friska. Dan ketika dia melihat ke sekitarnya, memang hanya tinggal dia dan Friska di ruangan ini.

"Iya kamu duluan saja, saya akan menyusul"

"Okey" Friska pun berlalu menuju ruang makan

Ardigo merogoh ponselnya dan mencari nama Andre disana. Sebagai sekretaris sekaligus asisten, Andre memiliki kemampuan yang bisa diandalkan dalam urusan penyelidikan. Karena menjadi CEO membuatnya harus berhati hati dalam mengenali orang lain, sehingga dia akan selalu meminta Andre untuk menyelidiki latar belakang seseorang yang akan bekerjasama dengannya

^^^Ndre, tolong selidiki latar belakang Friska^^^

Ardigo pun mengirim pesan tersebut kepada Andre. 2 menit kemudian Andre membalas pesannya dengan mengirimkan sebuah file yang berisi latar belakang Friska

Kenapa cepat sekali? Batin pria itu heran

Ini pak, saya tau bapak akan membutuhkannya. Jadi saya sudah lama menyelidiki nona Friska

Ardigo mengangguk paham setelah membaca pesan yang dikirim sang asisten.

^^^Okey^^^

Ardigo pun memasukkan ponselnya ke saku celana setelah membalas pesan Andre. Dia berniat akan membaca file tersebut setelah makan malam nanti

Aku harus mencari tau kebenaran dari cerita Friska. Batin Ardigo lalu melangkahkan kakinya menuju ruang makan

Makan malam pun berjalan dengan lancar. Setelah selesai makan, Friska menolong bi Eka mencuci piring. Rini sudah melarangnya namun Friska tetap bersikeras ingin membantu, dia merasa tidak enak jika hanya menumpang makan disini. Sementara Reno, Rini, Ardigo dan Vano kembali menuju ruang keluarga untuk berbincang bincang

"Vano main disana dulu ya sayang, Oma dan Opa ingin berbicara dengan Papa" ujar Rini sedikit berbisik kepada Vano. Dia tidak ingin Vano mendengar perbicaraan orang dewasa.

"Okey oma" balas Vano patuh lalu berjalan menuju sudut ruangan yang terdapat banyak mainan

"Mama senang kalian datang kesini. Sering seringlah membawa Friska kesini, Digo. Dia pasti merasa bosan di apartemen" ujar Rini membuka percakapan

"Iya ma, lagipula dia juga bekerja dan pulangnya selalu sore" balas Ardigo acuh

"Friska bekerja dimana?"

"Aku tidak tau" balas Ardigo mengedikkan bahunya

"Kamu memperlakukan Friska dengan baik?" kini Reno yang angkat bicara

"Aku tidak pernah melakukan kekerasan kepadanya, Pa"

"Bagaimana dengan sikap kamu?" tanya Rini

Ardigo terlihat gugup ketika mendapati pertanyaan tersebut dari kedua orangtuanya. Dia merasa sedang diinterogasi oleh orangtuanya

"Aku hanya tidak terbiasa hidup bersama orang asing" balasnya yang langsung dapat dimengerti oleh Reno dan Rini

"Dia bukan orang asing lagi Digo, dia istri kamu! Kamu sendiri yang memintanya untuk menikah denganmu"

"Tapi kan itu karena pertanggung jawaban atas perbuatan dia, Ma. Aku tidak mau menanggung malu karena perbuatan dia waktu itu"

"Justru karena itu, dia sudah membantumu. Mama tau kamu memaksa Friska untuk menikah denganmu, kan?"

"Tentu saja. Masa dia pergi begitu saja setelah mengacaukan semuanya"

Rini hanya menghela napas pelan. Berdebat dengan putranya ini memang tidak akan ada habisnya

"Mama harap kamu bisa bersikap lebih baik kepada Friska. Dia yang sekarang sudah menjadi istrimu. Kamu sudah dengar sendiri bukan, tentang latar belakangnya? dia sudah terlalu banyak merasakan kesedihan dalam hidupnya. Mama tidak bisa membayangkan kalau sampai putra yang mama banggakan tega menyakiti perasaan perempuan, apalagi itu istrinya. Mama tidak mau kamu menambah penderitaannya, Digo" Rini terlihat sangat serius menasehati sang anak

"Mama mengerti kalian menikah secara terpaksa karena keadaan. Tapi bukan berarti kalian tidak bisa menjadi keluarga yang harmonis seperti pasangan suami istri pada umumnya. Mama berharap kalian bisa mempertahankan pernikahan ini dan bahagia selamanya. Tolong perbaiki sikapmu, sayang. Mama tidak pernah mendoakan yang buruk untuk kamu, tapi mama berharap kamu tidak akan menyesal nantinya jika terus bersikap seperti ini" Rini menatap teduh ke arah putranya tersebut. Sementara Ardigo hanya diam, entah dia memikirkan perkataan sang ibu atau hanya menganggapnya angin lalu.

Jangan lupa like, vote, and comment ya readers ku sayang

1
Menny Gea
pepeme/Drool/
Menny Gea
pepeme/Drool/
Titiek Murtiati s
Luar biasa
Titiek Murtiati s
keasyikan bacanya, mau terus dan terus..😄
Fadillah Rahwitri Nur
beda dari cerita yang lain, tidak berbeli-belit, bahasa mudah di pahami.. baguss mantep poll buat kakaknya... sukses selalu yaaaa/Drool//Drool//Drool/
Nisaaayu: gas novel kedua kak 🤩
total 1 replies
Sari Rahayu
seperti'a Digo lagi siapin rmh impian istri'a
Sari Rahayu
setujuuuu ....
aku tunggu
Anonymous
keren
arzetti azra
Luar biasa
Rena utami
mantap thor,..semangaaatttt,.mg menang ya thor
Rena utami
rivan baik banget😍
Rena utami
cemburu buta tapi ga ngrasa😎
Rena utami
😂😂😂
Rena utami
ngga bisa ngomong gue...skak mat ardigo🤣🤣
Sari Rahayu
aku mampir ya Thor... semoga cerita'a seru
aaefem
Luar biasa
Mimiey
bestttt sngttr😘❤️
Ronz
Luar biasa
Nonik Anda Swl
berulang kali baca,tetep nangis 😭😭
Indah
kx seru deh ceritanya.
lanjut ah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!